Anda di halaman 1dari 11

Perbandingan Analisis Frekuensi Alami Jembatan Gantung Dengan

Menggunakan Aplikasi Accelerometer Meter Dan Software


(Studi Kasus Jembatan Gantung Kemiri Buluharjo Karangmojo)

Diah Prawestri1,a, Widarto Sutrisno2, Agus Priyanto3


1,2,3
Program Strudi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa,
Yogyakarta, Indonesia
adiahprawestri455@gmail.com

Abstrak
Tipe jembatan gantung sering digunakan untuk jenis jembatan bentang panjang.
Pertimbangan pemakaian tipe jembatan gantung adalah dapat dibuat untuk bentang panjang tanpa
pilar ditengahnya. Jembatan gantung terdiri atas pelengkung penggantung dan batang penggantung
(hanger) dari kabel baja, dan bagian yang lurus berfungsi mendukung lalulintas (dek jembatan).
Analisis modal secara teoritis dan eksperimen dilakukan pada penelitian ini untuk
mendapatkan frekuensi alami. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Gantung Kemiri di
Buluharjo, Karangmojo, Gunungkidul yang merupakan jembatan gantung baja dengan panjang 72
meter. Jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan program SAP 2000 untuk mendapatkan
periode getar dan frekuensi pada duabelas mode getar jembatan gantung secara teoritis. Free
vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan frekuensi dan amplitudo secara eksperimental.
Pengukuran vibrasi menggunakan aplikasi Accelerometer Meter.
Frekuensi alami pada hasil output SAP 2000 adalah mode 1 dengan frekuensi 1,6127 Hz.
Hasil dari eksperimen terdapat data frekuensi alami 22,5 Hz untuk channel X, sebesar 3,1 Hz untuk
channel Y, dan untuk 12,8 Hz untuk channel Z. Frekuensi dari hasil eksperimen menunjukkan selisih
yang lebih besar dengan frekuensi hasil modelisasi.
Kata kunci: Frekuansi alami, SAP 2000, jembatan gantung, accelerometer Meter.

Pendahuluan
Salah satu tipe bentuk jembatan adalah jembatan gantung. Tipe ini sering digunakan untuk
jembatan bentang panjang. Pertimbangan pemakaian tipe jembatan gantung adalah dapat dibuat
untuk bentang panjang tanpa pilar ditengahnya. Jembatan gantung terdiri atas pelengkung
penggantung dan batang penggantung (hanger) dari kabel baja, dan bagian yang lurus berfungsi
mendukung lalulintas (dek jembatan).
Benda yang memiliki massa dan elastisitas mampu untuk bergetar. Semua benda yang
memiliki massa dan elastisitas dapat bergetar. Besarnya frekuensi natural suatu bahan yang bergetar
secara transversal sangat dipengaruhi oleh modulus elastisitas bahan, dimensi/geometri (lebar,
panjang, luas penampang), density, dan gaya aksi yang bekerja pada bahan. Jika digetarkan secara
transversal akan menghasilkan frekuensi alami yang berbeda.
Frekuensi alami struktur adalah frekuensi dari struktur yang secara alami cenderung untuk
bergetar jika struktur ini terkena gangguan. Nilai frekuensi alami ini dapat digunakan sebagai
pedoman apakah suatu struktur mengalami resonansi atau tidak. Suatu struktur akan mengalami
resonansi apabila nilai frekuensi beban yang diterima struktur mendekati atau sama dengan frekuensi
alaminya (Wahyuni, 2010).

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis modal untuk mendapatkan parameter dinamik berupa frekuensi alami dengan
menggunakan SAP2000.
2. Melakukan tes vibrasi pada struktur untuk mendapatkan parameter dimanik berupa frekuensi
alami dengan menggunakan Accelerometer Meter.

54
3. Mengetahui perbandingan parameter dinamik berupa frekuensi alami hasil SAP2000 dengan
parameter dinamik berupa frekuensi alami hasil tes Accelerometer Meter.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan dan referensi tentang parameter dinamik pada jembatan gantung.
2. Menambah pengetahuan tentang pengetesan parameter dinamik jembatan gantung
menggunakan aplikasi Accelerometer Meter.
3. Dapat membandingkan hasil output SAP2000 dengan hasil output Accelerometer Meter.

Tinjauan Pustaka
Tinjauan Umum
Jembatan gantung adalah satu tipe jembatan yang sangat diandalkan sejak zaman kuno untuk
menghubungkan suatu tentap ke tempat lain dengan berbagai rintangan. Diakibatkan struktur
utamanya yang cukup fleksibel, beban dinamis merupakan suatu upaya pengakuan jembatan gantung
seringkali juga memakan biaya yang besar (Shrubshall, 2007 : 2).
Model struktur pada SAP2000 dapat diidealisasikan dalam berbagai macam elemen, antara
lain elemen joint (titik), frame (batang), shell (pelat), sampai pada elemen solid (pias elemen 3
dimensi untuk pemodelan elemen hingga / finite element), sebagai aktualisasi elemen sebenarnya.
Analisis frekuensi alami pada SAP 2000 dapat dilakukan secara teoritis dengan memasukkan data
yag sudah ada berdasarkan peraturan pembeban yang berlaku.
Menentukan karakteristik fisik struktur dengan menggunakan test vibrasi telah dilakukan
beberapa dekade. Tes yang bersifat non destruktif ini selain untuk menentukan karakteristik dinamik
dari suatu struktur juga dapat mendeteksi tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur. Tes vibrasi
secara umum dibagi menjadi tiga berdasarkan metode eksitasi yang digunakan pada struktur yaitu
free vibration test, forced vibration test, dan embient vibration test.

Landasan Teori
Pemodelan dan Analisis Jembatan Gantung
Untuk memudahkan dalam pemodelan, SAP 2000 telah menyediakan beberapa variasi
template (model siap pakai) dari suatu tipe struktur. Untuk membuat model struktur pengguna cukup
memodifikasi seperlunya sehingga pemodelan dan analisis menjadi lebih cepat. SAP 2000 sudah
terintegrasi untuk melakukan proses analisis dan desain. Setelah analisis selesai dilakukan dan
didapathasil yang benar selanjutnya dapat langsung dilakukan desain untuk memperoleh dimensi
profil atau tulangan baja yang mencukupi. Analisis ulang dan redesain dapat dilakukan dengan
menggunakan SAP 2000.
Tes Frekuensi Alami pada Accelerometer Meter
Efek getaran pada jembatan yang kemudian direkam dengan menggunakan
sensor Accelerometer untuk mendapatkan getaran alami / naturalnya.
Untuk analisis ini yang digunakan hanya nilai frekuensi alami jembatan pada saat bebas
beban. Dalam analisis dinamik yang berhubungan dengan analisis sinyal, seri Analisa Fourier banyak
digunakan untuk merubah sinyal dari domain waktu menjadi domain frekuensi dengan memisahkan
sinyal dalam domain waktu menjadi beberapa sinyal menurut frekuensinya masing-masing dengan
cara mencari besarnya amplitudo dari masing-masing sinyal yang diinginkan. Jadi sinyal dapat
difilter atau dipilah berdasarkan nilai frekuensi yang dikehendaki.
Derajat Kebebasan (DOF)
Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat inpedensi yang diperlukan untuk
menyatakan posisi suatu sistem pada setiap saat.secara umum, bangunan 1-tingkat dianggap hanya
mempunyai derajat kebebasa tunggal (single degree of freedom, SDOF).

55
Sistem Derajat Kebebasan Tunggal (SDOF)
Sistem derajat kebebasan tunggal (SDOF) hanya akan mempunyai satu koordinat yang
diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada saat tertentu.
Sistem Derajat Kebebasan Banyak (MDOF)
Untuk menyatakan persamaan diferensial gerakan pada struktur dengan derajat kebebasan
banyak/majemuk maka digunakan anggapan dan pendekatan seperti struktur dengan derajat
kebebasan tunggal SDOF. Untuk memperoleh persamaan diferensial tersebut, maka tetap dipakai
prinsip keseimbangan dinamik (dynamic equilibrium) pada suatu massa yang ditinjau.
Ambient Vibration Test
Monitoring getaran pada struktur seringkali menggunakan ambient vibration untuk
mengeksitasi struktur. Sumber ambient yaitu: angin, aktivitas seismic, lalu lintas, pasang surut.
Keuntungan menggunakan eksitasi embient adalah murah, sedikit gangguan akibat lalu lintas, eksitasi
jangka panjang, dan tepat untuk struktur. Kekurangannya adalah terdapat variabilitas dalam
amplitudo, durasi, arah, frekuensi konten, dan kesulitan mengukur eksitasi secara akurat.
Free Vibration Test
Free vibration dapat diinduksi dengan impacting. Pada struktur, energy terdisipasi akibat
gedekan atau panas yang mneyebabkan free vibration decay. Karakteristik getaran bebas struktur
dapat dianalisis untuk menentukan properti struktur. Free vibration testing merupakan metode tes
dinamik output-only data. Keuntungannya adalah murah karena tidak membutuhkan peralatan
mengeksitasi struktur.
Pada getaran bebas tanpa redaman (undamped free vibration system) persamaan diferensial
gerakan massa akan menjadi;
𝑚. 𝑦̈ + 𝑘. 𝑦 = 0 (1)
Sedangkan untuk getaran bebas yang diredam (damped free vibration), akan mempunyai
sistem peredam energi atau dalam hal ini nilai koefisien redaman c tidak sama dengan nol. Sehingga
persamaan diferensialnya menjadi;
𝑚. 𝑦̈ + 𝑐. 𝑦̇ + 𝑘. 𝑦 = 0 (2)
Mode Getar
Setiap struktur hampir tidak mungkin hanya memiliki satu derajat kebebasan tetapi sistem
memiliki banyak derajat kebebasan sehingga sistem akan banyak memiliki solusi yang
mengindikasikan mode getar dari sistem. Getaran bebas akan mucul pada tiap mode dengan frekuensi
tertentu dan mode getar tertentu. Setiap mode tidak bergantung dengan mode lainnya sehingga tidak
saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan kata lain, sistem MDOF dapat diselesaikan dengan
menggunakan solusi satu derajat kebebasan (SDOF) sederhana untuk mendapatkan superposisi dari
respon modal.
Periode Getar
Periode getar, T dari suatu sisten MDOF waktu yang diperlukan struktur untuk melakukan
suatu siklus gerakan harmonik sederhana dalam satu mode getarnya. Hubungan antara periode getar
(free vibration period) yang disimbolkan T dalam detik dengan frekuensi sudut (angular frequency)
yang disimbolkan ω dalam rad/det dan frekuensi alami (natural frequency) yang disimbolkan f
dalam cps (cycles per period) atau Herz, adalah sebagai berikut:
2𝜋
𝑇= 𝜔 (3)
𝑘
𝜔 = √𝑚 (4)
1
𝑓=𝑇 (5)

Metode Penelitian
Modelisasi Struktur
Jembatan Gantung Kemiri dimodelkan secara tiga dimensi dengan menggunakan software
SAP2000. Pemodelan jembatan gantung ini didasarkan pada data asbuilt drawing yang sudah ada.
56
Jembatan gantung dimodelkan berserta dengan pylonnya. Elemen rangka, balok lantai, dan pylon
dimodelkan sebegai balok. Sementara pelat lantai dimodelkan sebagai shell. Sambungan antar
member diasumsikan kaku, semetara kondisi batas pylon diidealisasi sebagai jepit dan kondisi batas
badan jembatan gantung diidealisasi sebagai sendi.
Vibration Test
Free vibration test dilakukan untuk membandingkan parameter dinamik hasil dari modelisasi
menggunakan software SAP2000 dengan hasil parameter dinamik menggunakan aplikasi
Accelerometer. Instrumen yang digunakan adalah aplikasi Accelerometer yang sudah di instal pada
smartphone. Accelerometer merupakan suatu sensor yang dipakai untuk mengukur getaran, salah satu
contohnya adalah pada struktur bangunan. Sebelum dilakukan eksperimen dengan menggunakan
aplikasi Accelerometer, aplikasi tersebut diuji terlebih dahulu menggunakan papan. Bila aplikasi
sudah treal maka bisa dilanjutkan pengetesan pada jembatan. Langkah awal alat diletakkan di tengah
bentang jembatan. Test ekperimen dilakukan minimal 5 menit. Bila sudah mendapatkan data, data
tersebut kemudian di input ke software axcel.
Pengolahan Data
Data yang akan didapat dari free vibration test adalah respon percepatan struktur dalam
domain waktu. Data yang sudah di input di software excel, kemudian di olah dengan menggunakan
software Origin Grafik.
Sebelum diolah di software origin grafik, data tersebut akan dikoreksi dengan menggunakan
software excel, dimana akan dicari milai yang sering muncul pada data nilai X, Y, Z. Bila sudah
didapatkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software Origin Grafik.

Hasil Dan Pembahasan


Hasil Modelisasi
Berdasarkan hasil analisis dengan software SAP 2000 didapat periode getar dan frekuensi
jembatan seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 1. Modal Periode dan Frekuensi
Modal Periods and Frequency
Mode Period Freq CircFreq Eigenvalue
1 0,620096 1,6127 10,133 102,67
2 0,619419 1,6144 10,144 102,89
3 0,608534 1,6433 10,325 106,61
4 0,608529 1,6433 10,325 106,61
5 0,552549 1,8098 11,371 129,31
6 0,408864 2,4458 15,367 236,16
7 0,407792 2,4522 15,408 237,4
8 0,373698 2,676 16,814 282,7
9 0,37338 2,6782 16,828 283,18
10 0,335794 2,978 18,711 350,12
11 0,335308 2,9823 18,739 351,13
12 0,278322 3,593 22,575 509,64
Frekuensi alami terdapat pada mode 1 dengan periode getar 1,316456 detik dan frekuensi
0,75962 Hz. Gambar mode 1 dari Jembatan Gantung Kemiri dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Mode 1 Jembatan Gantung Kemiri


57
Untuk mode 1 pada struktur Jembatan Gantung Kemiri didominasi oleh arah getaran vertikal, beban
vertikal akan lebih berpengaruh dibanding beban horizontal, sehingga pengaruh berat sendiri dan
beban gravitasi lainnya perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan strukturnya.

Eksperimen Test Vibrasi


Menurut mode yang telah diketahui dari hasil modelisasi, lokasi Accelerometer Meter ditetapkan.
Accelerometer Meter diletakkan di tengah bentang jembatan karena berdasarkan hasil modelisasi
respon di lokasi tersebut maksimum. Berikut merupakan gambar beban maksimum pada tengah
bentang jembatan.

Gambar 2. Beban Maksimum pada Tengah Jembatan Gantung Kemiri


Tes vibrasi kemudian dilakukan. Setelah jembatan selesai dites dan respon spektrum
diperoleh, data kemudian diproses untuk mendapatkan parameter dinamik jembatan. Dibawah ini
merupakan gambar perletakkan Accelerometer Meter.

(a) (b)
x

Accelerometer Meter
Gambar 3. (a) dan (b) Instrumen Eksperimen, (c) Layout Accelerometer Meter

Lama waktu pengambilan data eksperimen ini adalah 7 menit. Respon jembatan gantung akan
diolah untuk mendapatkan parameter dinamik jembatan nantinya adalah respon getaran. Karena
sensor merupakan triaksial sehingga akan ada tiga channel respon, yaitu; channel X, channel Y, dan
channel Z. Respon pada channel X merupaka respon jembatan para arah transversal. Respon pada
channel Y merupakan respon jembatan pada arah longitudinal. Dan respon channel Z merupakan
respon jembatan pada arah vertikal. Data tersebut nantinya akan diolah dengan menggunakan
software Origin Pro.
Data Hasil Eksperimen
Sebelum diolah dengan menggunakan software Origin Pro, data di saring dulu menggunakan
software Excel. Berikut merupakan tabel data spekrum yang telah direkan dengan menggunakan
aplikasi Accelermeter Meter.
58
Tabel 2. Data Spektrum Accelerometer Meter
Frekuensi X Y Z
1,9455197 0,0739577 0,3015304 0,7037352
2,3346236 0,0755164 0,0844358 0,4736795
2,7237275 0,2151553 0,4203596 0,3753798
3,1128314 0,3385903 0,9939069 0,2688387
3,5019352 0,0746704 0,0211654 0,1050362
3,8910391 0,0793243 0,1606316 0,2072166
4,2801433 0,0616904 0,1831806 0,1653164
4,669247 0,0950183 0,0760946 0,1677370
5,058351 0,1986831 0,1748528 0,0865718
5,447455 0,0530312 0,0932818 0,3873588
5,836559 0,1970796 0,3244447 0,3034898
6,2256627 0,1171964 0,5227585 0,3761217
6,6147666 0,1068420 0,4885679 0,1633199
7,0038705 0,0081902 0,1305703 0,1432048
7,3929744 0,2651585 0,1805135 0,1303890
7,7820783 0,2470134 0,1845657 0,1083513
8,171183 0,2122560 0,1102202 0,0452329
8,5602865 0,0914931 0,1761007 0,3207801
8,94939 0,0751360 0,1944265 0,2577035
9,338494 0,1521605 0,1280617 0,2304588
9,727598 0,1572116 0,1071525 0,2659113
10,116702 0,1553701 0,1463849 0,0977895
10,505806 0,0990060 0,0280133 0,1017860
10,89491 0,0876005 0,0817228 0,2157474
11,284014 0,1517644 0,0182259 0,1584592
11,673118 0,1016336 0,1773464 0,0613211
12,062222 0,0942457 0,1374714 0,2553816
12,451325 0,1542521 0,2225459 0,1340011
12,840429 0,2719119 0,3065986 1,3279217
13,229533 0,1321719 0,4048631 0,1401217
13,618637 0,2533669 0,1997822 0,3753547
14,007741 0,1812246 0,0243195 0,2493173
14,396845 0,1676195 0,1334486 0,2875475
14,785949 0,2018818 0,1151210 0,3486533
15,175053 0,3010627 0,0323186 0,0531605
15,564157 0,2602028 0,0112835 0,3488737
15,95326 0,1486006 0,0576327 0,1347444
16,342365 0,1395270 0,1669393 0,2583745
16,73147 0,0895343 0,1253418 0,1201463
17,120575 0,0762385 0,1378365 0,2986487
17,50968 0,2021322 0,1399646 0,3307484
17,898785 0,1882034 0,0846370 0,3399292
18,28789 0,0844315 0,1583439 0,0986429
18,676994 0,0477524 0,0579106 0,3459345
19,0661 0,2269456 0,0880001 0,0951423
19,455204 0,1423379 0,0637462 0,0620321
19,844309 0,0710272 0,0200138 0,2405439
20,233414 0,2100960 0,1412420 0,0989843
20,622519 0,2164578 0,0520022 0,3057403
21,011623 0,3630680 0,0864274 0,3759968
21,400728 0,1539166 0,2255951 0,0999636
21,789833 0,1745309 0,2131958 0,1376624
22,178938 0,2370586 0,1142200 0,1441468
22,568043 0,3722215 0,0106285 0,0927705
22,957148 0,2616765 0,1020451 0,0395837
23,346252 0,0494974 0,2871018 0,2289878
23,735357 0,2003680 0,2418393 0,3031105
24,124462 0,1525362 0,0789186 0,2545368
24,513567 0,1300483 0,3556160 0,1881559
24,902672 0,1615784 0,0554579 0,1848125
25,291777 0,1184524 0,0966419 0,0756280
25,680882 0,1635625 0,0984696 0,0760317
26,069986 0,1056127 0,1608488 0,2062887
59
Frekuensi X Y Z
26,459091 0,1679361 0,1463513 0,0866662
26,848196 0,0397371 0,1186253 0,1539717
27,2373 0,0917701 0,0660074 0,3624812
27,626406 0,0431531 0,0960048 0,0741458
28,01551 0,1975239 0,1213251 0,1630641
28,404615 0,0701667 0,1695722 0,1546173
28,79372 0,2021371 0,1353829 0,0969556
29,182825 0,1849521 0,0416852 0,1756926
29,57193 0,0498157 0,0462587 0,2878291
29,961035 0,1390414 0,1450313 0,1034840
30,35014 0,1235025 0,0274543 0,0926477
30,739244 0,1971252 0,1011432 0,1528890
31,12835 0,2413366 0,1378859 0,1128017
31,517454 0,2869083 0,0983505 0,1274471
31,906559 0,1153337 0,0363765 0,1898077
32,295662 0,0721175 0,1781265 0,1551744
32,684765 0,1604736 0,2172423 0,1612448
33,073868 0,2313381 0,1225248 0,0567109
33,46297 0,0520952 0,2309539 0,1621481
33,852074 0,2085047 0,1428106 0,1535852
34,241177 0,0900522 0,0823063 0,1246433
34,63028 0,1320374 0,1316954 0,1119259
35,019382 0,2887344 0,0693908 0,1698310
35,408485 0,0337695 0,1392873 0,1792081
35,79759 0,0328385 0,0644897 0,0594871
36,18669 0,1851417 0,0740555 0,1489092
36,575794 0,2401519 0,0295357 0,1103277
36,964897 0,0900643 0,0963104 0,1435481
37,354 0,2546856 0,0572362 0,0520514
37,743103 0,0869121 0,0649201 0,1677860
38,132206 0,1491568 0,0286214 0,0713369
38,52131 0,0666526 0,0492129 0,1144742
38,91041 0,1504033 0,0687512 0,1161762
39,299515 0,1305477 0,0245469 0,0768402
39,688618 0,1494929 0,0347488 0,0250171
40,07772 0,0610815 0,0627965 0,1453575
40,466824 0,0849544 0,1098457 0,1109531
40,855927 0,1104837 0,0634831 0,0918808
41,24503 0,1087479 0,0436695 0,0992394
41,634132 0,0439453 0,0623610 0,2364879
42,023235 0,0700683 0,0893571 0,1560647
42,41234 0,0309757 0,0271393 0,0858168
42,80144 0,0500416 0,0474467 0,0563753
43,190544 0,0310455 0,1054545 0,0879571
43,579647 0,0579978 0,1260478 0,0612276
43,96875 0,0395458 0,0389301 0,0802526
44,357853 0,0866276 0,0279082 0,0024125
44,746956 0,0797921 0,0223792 0,0809039
45,13606 0,0981079 0,0857650 0,0373215
45,52516 0,1175136 0,0480180 0,0449043
45,914265 0,0982830 0,0618208 0,0271235
46,303368 0,0671221 0,0665026 0,0603355
46,69247 0,0555438 0,0404138 0,0822975
47,081573 0,1057272 0,0550875 0,0768735
47,470676 0,0401562 0,0492063 0,0326285
47,85978 0,1143663 0,0878450 0,0578650
48,248882 0,1306034 0,0691945 0,0386932
48,637985 0,1625084 0,0783584 0,1573819
Frekuensi alami dari jembatan gantung diidentifikasi sebagai frekuensi yang sesuai dengan
amplitudo puncak pada grafik pada tiap channel. Berikut merupakan data hasil output software Origin
Grafik Pro dari data eksperimen.

60
Gambar 4. Frekuensi Alami Channel X

Gambar 5. Frekuensi Alami Channel Y

Gambar 6. Frekuensi Alami Channel Z


Dari grafik diatas, akan terlihat mana yang merupakan frekuensi alami dari jembatan
gantung yang ditandai dengan garis berwarna biru.

Perbandingan Frekuensi Alami Hasil Modelisasi dengan Hasil Eksperimen


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya hasil output pada software SAP 2000 terdapat
duabelas mode. Sehingga hasil yang akan dibandingkan dengan output eksperimen, hanya sampai
mode duabelas. Perbandingan hasil tes frekuensi dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

61
Tabel 3. Perbandingan Frekuensi Alami Hasil Modelisasi dengan Hasil Eksperimen
Modelisasi Eksperimen
Mode 1 X Y Z
1,6127 Hz 22,5 Hz 3,1 Hz 12,8 Hz
Dari tabel hasil perbandingan frekuensi tersebut terlihat bahwa frekuensi alami hasil
modelisasi menunjukkan hasil yang kurang identik dengan frekuensi alami hasil eksperimen.
Perbedaan tersebut terjadi akibat pada pemodelan jembatan gantung dengan software SAP 2000,
semua sambungan pada jembatan gantung dianggap kaku.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi alami pada hasil output SAP 2000 adalah mode 1 dengan frekuensi 1,6127 Hz.
2. Hasil dari eksperimen terdapat data frekuensi alami 22,5 Hz untuk channel X, 3,1 Hz untuk
channel Y, dan untuk 12,8 Hz untuk channel Z.
3. Terdapat perbedaan hasil output SAP 2000 dan Output Accelerometer Meter.
Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan frekuensi alami yang lebih akurat seharusnya menggunakan alat
accelerometer, hal ini akan menyebabkan output data akan lebih halus karena respon getaran
struktur jauh lebih dominan.
2. Dibutuhkan pengecekan ulang modelisasi pada software SAP 2000.

Daftar Pustaka
Alwash Mazin B. (2010). Excitation Sources For Structural Health Monitoring Of Bridges, doctoral
thesis, Departement of Civil Engineering and Geological Engineering University of
Saskatchewan.
ANCO Engineers (2013), http://www.ancoengineers.com.
Bai,YU and Keller, Thomas. (2006). Modal Parameter Identification for a GFRP Pedestrian Bridge,
Journal.
Benedettini, F., & Gentile, C. (2011), Operational modal testing and FE model tuning of a cable-
stayed bridge. Engineering Structures 33, 2063-2073.
Brincker, R., Andersen, P., and Cantieni, R. (2001). Identification and Level 1 Dmage Detection of
the Z24 Highway Bridge. Structural Testing Series: Part 13.
British Standart, 2006, "Steel, Concrete and Composite Bridge", UMIST, Manchester, UK.
British Standards Institution (BSI). 2008. “BS NA EN 1991-2: UK National Annex to Eurocode 1.
Actions on Structures. Traffic Loads on Bridges.” In . London: BSI.
Brownjohn, J.M.W., & Xia, P.Q. (2000). Dynamic assessment of curved cable-stayed bridge by
model updating. Journal of Structural Engineering. ASCE. 126. 252-260.
Buchholdt, H.A. (1997). Structural Dynamics for Engineers.
Burkett, Jason. SAP 2000 (v.9) Tutorial of Modal Analysus, University of Central Florida.
Chopra, Anil. "Dynamic of Structures",(2007). United States of America: Pearson Prentice Hall.
Chopra, Anil K. (1995). Dynamic of Structure. New Jersey: Prentice Hall.
Chopra. Anil K. (1996). Modal Analysis of Liniear Dynamisc Sistems: Physical Interpretation. ASCE
Journal of Structural Engineering Vol. 122, No. 5.
Cunha, A and Caetano, E. (2006). Experimental Modal Analysis of Civil Engineering Structures,
Journal.
Cunha, A., Caetano, E., and Delgado, R. Dynamic Tests on Large Cable-Stayed Bridge: An Efficient
Approach, Journal.
Cunha, Alvaro, Magalhaes, Felipe, Caetano, Elsa, Brinker, Rune. (2009). Damping Estimation Using
Free Decays and Ambient Vibration Tests, Journal.
“Changzhou Road Structure Damping Co.” n.d. Accessed March 21, 2018.
http://roadjz.com/en/show.asp?id=18.
62
Clough, Ray W. and Joseph Penzien. 1993. Dynamics of Structures. 2nd editio. New York: McGraw-
Hill Education.
Computers and Structures (2009). SAP2000 structural analysis program, Computers and Structures.
Berkeley. CA.
Craig, Roy R. and Andrew J. Kurdila. 2016. Fundamentals of Structural Dynamics. 2nd Editio.
Haboken: Wiley.
De Soza, T. (2012). Note of use of the voluminal elements plates, shells SHB, grids and membranes.
Code Aster.
De Silva, Clarence W. (2005). Vibration and Shock Handbook. CRC Press.
Ellis, B. R. and T. Ji (2004). "Load generated by jumping crowds: numerical modelling. " The
Structural Engineering 82(17) :35-40.
“EN 1990 (2002) (English): Eurocode - Basis of Structural Design.” 2005. In , 119. Brussels:
European Committee For Standardization.
Eriksson, Per and H.P. Tysnes. 2013. “Vibration Response of Lightweight Pedestrian Bridges.”
University of Technology in Göteborg.
Gazetas, G. (1991). Formulas and charts for impedances of surface and embedded foundations,
Journal of Geotechnical Engineering. ASCE. 117. 1363-1381.
Halling, Marvin W. And Hansen, Zachary C. (2007). Structural Monitoring For Bridge Behavior and
Damage Detection. Journal.
Heinemeyer, Christoph and Markus Feldmann. 2008. “European Design Guide for Footbridge
Vibration.” In The 3rd International Footbridge Conference, edited by Elsa Caetano et Al., 14.
Porto: FEUP.
Hogan, L.S., Wotherspoon, L.M., Beskhyroun, S., & Ingham, J.M. (2011), Forced vibration testing
of in situ bridge span. Proceedings of the 9th Pacific Conference on Earthquake Engineering,
1-8.
Imman, Daniel J. (2008). Engineering Vibration, Third Edition. Pearson Education: Prentice Hall.
Jimin, He and Zhi-Fang, Fu. (2001). Modal Analysis.
Kementerian Pekerjaan Umum. 2010. Pemberlakuan Pedoman Perencanaan Dan Pelaksanaan
Konstruksi Jembatan Gantung Untuk Pejalan Kaki. Indonesia.
Liu, Z., Majumdar, P.K., Cousins, T.E., Lesko, J.J., Zhou A., & Sotelino, E.D. (2007), Finite element
simulating and parametric studies of an FRP bridge deck supported on steel stringers.
Proceedings of the International SAMPE Symposium and Exhibition, 1-19.
“Midas Civil Tutorial.” 2013.
Morassi, Antonino and Tonn, Stefano. (2008). Dynamic Testing for Structural Identification of a
Bridge, Journal.
Mozammil, Mohd. (2008). Theoritical and Experimental Modal Analysis on Selected Structure Using
Forced Vibration Method. Thesis. Universiti Teknologi Malaysia, Chapter 1 dan 2.
Omenzetter, Piotr., Beskhyroun, Sherif., Shabbir, Faisal., Chen, Ge-Wei., Chen, Xinghua., Wang,
Shengzhe., Zha, Alex. 2013. “Forced and Ambient Vibration Testing of Full Scale Bridges”.
Foundation (Project No. UNI/578).
Pavic, A., Hartley, M.J., & Waldron, P. (1998), Updating of the analytical models of two footbridges
based on modal testing of full-scale structures. Proceedings of ISMA23. 1111-1118.
Pawirodikromo, Widodo. 2017. Analisis Dinamik Struktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahman, Azlan Ab. (2009). Theoretical Model for Damage and Vibration Response in Concrete
Bridges, Final Research Report, Faculty of Civil Engineering, Universiti Teknologi Malaysia.
Rifki Mustofa. (2011). Analisis Periode Getar dan Redaman Struktur Jembatan Teksas Berdasarkan
Data Pengukuran Vibrasi. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Indonesia.
Riskiani, S. 2010. “Studi Pengaruh Penggunaan Tuned Mass Damper Pada Elemen Cable Stayed
Pedestrian Bridge.” Institut Teknologi Bandung.
Satria, Adi (2012). "Studi perilaku Dinamis Struktur Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Akibat
Manusia Bergerak" Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
63
Schwarz, Brian J. Dan Richardson, Mark H. (1999). Experimental Modal Analysis, Journal.
Setra. 2006. “Assesment of Vibrational Behaviour of Footbridges Under Pedestrian Loading.” In
Technical Guide Footbridges, 131. Paris: AFGC.
Supriyadi, Bambang; Muntohar, Agus Setyo. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset.
Sugito. 2012. “Modul SAP 2000 15.0 Analisis 3D Statik dan Dinamik”,
https://www.scribd.com/doc/116995549/Cover-Modul-SAP2000-15-0-Analisis-3D-Statik-
Dinamik, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 11.30.
Standards New Zealand. (2006). Code of practice for the design of concrete structures. Standards
New Zealand. Wellington.
Wahyuni, E (2012). " Studi Kelakuan Dinamis Struktur Jembatan penyebrangan Orang (JPO) Akibat
Beban Individual Manusia Bergerak." Jurnal Teknik Sipil.
Wai, Hoi Shih. (2009). Damage Assement in Structure Using Vibration Characteristic, Doctoral
Thesis, Quensland University of Tecnology.
Widarda, Dina Rubiana and, and Ediansjah Zulkifli. 2013. “Penerapan Sistem Kontrol Struktur Pada
Jembatan.” Bandung: Puslitbang Jalan dan Jembatan.
WN, Tommy Virlianda. 2018. “Penanganan Vibrasi Jembatan Gantung Asimetris dengan TMD
Berdasarkan Kriteria Kenyamanan”. Jurnal Jalan-Jembatan, Volume 35 No. 1 Januari-Juni:
16-30. Bandung.
Womack, Kevin C., Halling Marvin W. (1999). Forced Vibration Testing of the I-15 South Temple
Bridge: Phase 1 Final Report. Utah State University Department of Civil and Environmental
Engineering.
Zhu, T. (2010). Some useful numbers on the engineering properties of materials (geologic and
otherwise). Stanford University. Stanford. CA.

64

Anda mungkin juga menyukai