id
BAB 3
METODE
Survei yang dilakukan untuk pengambilan data yang akan digunakan dalam
perencanaan suatu simpang bersinyal adalah:
1. Geometri jalan (lebar jalur masuk, lebar jalur keluar,lebar pendekatan).
2. Volume lalu-lintas (Kendaraan ringan, Kendaraan berat, Sepeda motor).
Metode yang digunakan dalam metode ini menggunakan metode MKJI 1997
terdiri dari:
1. Geometrik, Pengaturan Lalu-lintas, Lingkungan.
Terdiri dari:
commit 47
to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
Kondisi geometrik pada persimpangan secara umum dalam kondisi yang urang
baik, dalam arti terletak pada dataran yang lurus tetapi terdapat belokan (tikungan)
yang membahayakan. Kondisi lalu-lintas yang ada di persimpangan ini cukup
padat karena pada persimpangan ini merupakan salah satu akses penghubung
antara kota solo dan yogyakarta apalagi di jalur itu terdapat banyak industri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1,2,5,8
3,4,6,7
commit 51
to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
3.7. Analisis Data untuk Simpang Tak Bersinyal dengan MKJI 1997
1. Analisis Simpang
Analisis diperhitungkan terhadap data kondisi saat ini untuk melihat
kemampuan dan kapasitas jalan supaya tidak terjadi kemacetan lalu-lintas dan
dapat meningkatkan kapasitas simpang yang ditinjau.
a. Kapasitas (C)
b. Derajat Kejenuhan (DS)
c. Tundaan
d. Peluang Antrian
Setelah didapatkan Hasil perhitungan jika derajat kejenuhan ( DS ) > 0,85 maka
langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi yang memungkinkan
untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jika DS 0,85 maka belum diperlukan
perbaikan simpang, DS simpang yang diamati saat ini DS < 0,85 maka belum
diperlukan pemecahan masalah atau perbaikan simpang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
1. Analisis Simpang
Analisis diperhitungkan terhadap data kondisi saat ini untuk melihat
kemampuan dan kapasitas jalan supaya tidak terjadi kemacetan lalu-lintas dan
dapat meningkatkan kapasitas simpang yang ditinjau.
a. Arus jenuh dasar (So)
b. Arus jenuh (S)
c. Perbandingan arus lalu-lintas dengan arus jenuh (FR)
d. Waktu siklus sebelum penyesuaian (cua) dan waktu hijau (g)
e. Kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan (DS)
f. Perilaku Lalu-lintas
2. Metode Pemecahan Masalah
Setelah didapatkan analisis data maka langkah selanjutnya adalah menentukan
alternatif solusi yang memungkinkan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Alternatif penyelesaian masalah di bawah ini dapat dipilih sesuai dengan kondisi
simpang yang ada, diantaranya adalah :
a. Penataan geometri dan pemanfaatan ruas jalan secara optimal.
b. Koordinasi dua simpang yang berdekatan
Hal ini dilakukan untuk menata fase sinyal antara dua simpang yang
berdekatan dengan tujuan untuk mengurangi atau menanggulangi panjang
antrian dan tundaan yang terjadi.
c. Penambahan lebar pendekat.
Jika mungkin untuk menambah lebar pendekat, pengaruh terbaik dari tindakan
seperti ini akan diperoleh jika pelebaran dilakukan pada pendekat-pendekat
dengan nilai FR Kritis tertinggi.
d. Perubahan fase sinyal
Jika pendekat dengan arus berangkat terlawan dan mempunyai rasio belok
kanan tinggi menunjukkan nilai FR kritis yang tinggi (FR>0,8), suatu rencana
fase alternatif dengan fase terpisah untuk lalu-lintas belok kanan mungkin akan
sesuai. Rencana fase yang hanya dengan dua fase mungkin memberikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
LANGKAH 2 : KAPASITAS
2-1: Lebar pendekat dan tipe simpang
2-2: Kapasitas dasar
2-3: Faktor penyesuaian lebar pendekat
2-4: Faktor penyesuaian median jalan utama
2-5: Faktor penyesuaian ukuran kota
2-6: Faktor penyesuaian tipe lingkugan,
hambatan samping dan kend. Tak bermotor
2-7: Faktor penyesuaian belok kiri
2-8: Faktor penyesuaianbelok kanan
2-9: Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor
2-10: Kapasitas
TIDAK
Akhir analisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
4-1 : Kapasitas
4-2 : Keperluan untuk perubahan
5-1 : Persiapan
5-2 : Panjang antrian
5-3 : Kendaraan terhenti
5-4 : Tundaan
commit to user