Abstract
Tol Trans Sumatera merupakan jaringan penghubung dari Lampung sampai ke Aceh.
Adapun pembuatannya dilatarbelakangi betapa akses jalan menjadi sebuah kebutuhan
elementer bagi pemerintah dan masyarakat. Terlebih bagi mereka yang memiliki kebutuhan
niaga maupun kegiatan berbasis jual beli serta pelayanan agar dapat menghemat beban
logistik demi terus memuat roda ekonomi bagi banyak pihak terus berputar bahkan terus
berkembang. Pada pelaksanaannya, proyek kontruksi khususnya jalan tol selalu ada risiko
yang akan dialami. Untuk itu dibutuhkan kemampuan Manajemen risiko yang bisa menjadi
suatu pendekatan sistematis pengelolaan risiko meliputi proses identifikasi risiko dan
analisis risiko guna pencegahan serta kontrol terhadap risiko yang mungkin terjadi. Metode
pada penelitian ini antara lain survey, analisa terhadap identifikasi risiko dengan studi
pustaka, sebaran kuisioner kepada responden, untuk kemudian risiko dianalisa
menggunakan cara perkiraan terhadap berbagai kemungkinan serta dampaknya melalui
metode severity index (SI) serta metriks probabilitas dan dampak. Berdasarkan hasil analisa
diketahui risiko yang teridentifikasi sebanyak 54 jenis risiko, terdapat 5 variabel risiko
dominan yaitu keterlambatan pembebasan lahan, kurangnya dana finansial dari owner,
keterlambatan pembayaran pada vendor, perubahan desain akibat perubahan kondisi
lapangan dan pandemik covid 19.
Keywords: Tol Trans Sumatera, Prabumulih Muara Enim, Manajemen Risiko
1. PENDAHULUAN
Tol Simpang Indralaya – Muara Enim dengan panjang 119 km yang pengerjaannya
sudah 11,79% serta dibagi jadi 2 bagian. Pertama Seksi 1 dengan panjang 65 Km
di Simpang Indralaya – Prabumulih, kedua dengan panjang 54 Km di Prabumulih
- Muara Enim. Kehadiran akses pendukung tersebut pastinya dapat menghemat
laju kendaraan yang tadinya butuh 4 jam perjalanan dari wilayah Palembang –
Muara Enim jadi sekitar hanya 1,5 – 2 jam (BPJT, 2019).
Wiliam, Smith, & Young (1998) memaparkan bahwa manajemen risiko merupakan
sebuah sistematika pengelolaan kemungkinan risiko yang meliputi setiap aspek
organisasi terkait. Terdiri dari beberapa proses, antara lain identifikasi, penilaian,
pemahaman, tindakan serta komunikasi pada setiap hal terkait risiko. Kemudian
Thompson & Perry (1991) juga menjelaskan bahwa analisis risiko ialah proses
identifikasi serta assessment (penilaian), sedangkan manajemen risiko merupakan
upaya tanggapan serta tindakan guna mitigasi dan kontrol dari setiap risiko yang
sudah dianalisis.
Metode yang digunakan antara lain severity index sebagai metode guna mencari
probability dan impact. Dari nilai probability dan impact tersebut dapat
dikombinasikan untuk memperoleh risiko dominan.
Mengingat proyek jalan tol merupakan proyek yang berskala besar maka risiko
yang mungkin terjadi akan besar pula. Dengan demikian diperlukan upaya
penelitian guna mengidentifkasi serta menganalisa kemungkinan terjadinya risiko
dalam proyek pengerjaan jalan tol Prabumulih – Muara Enim Zona 5. Karena
hasilnya akan bermanfaat guna mencari tahu serta memprediksi bagaimana risiko
yang mungkin muncul di kemudian hari.
2. METODE
1. Identifikasi Risiko
Dilaksanakan dengan studi literatur, observasi, serta wawancara melalui
membagikan kuisioner survey awal untuk responden yang telah ditentukan
2. Analisa Risiko diadakan lewat:
a.Pembagian kuisioner utama atas identifikasi risiko yang sudah dilakukan
b.Wawancara dengan koresponden yang telah ditentukan
c.Penilaian tahapan risiko pada frekuensi risiko serta dampak yang muncul akibat
risiko terkait.
d.Deskripsi atas hasil penilaian dengan diagram matriks dari frekuensi dan dampak
yang sudah ada.
Dalam perhitungan Severity Index, rumusnya adalah sebagai berikut:
1086 | Kajian Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim)
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5785
Dimana:
ai = Konstanta penilaian
xi = Frekuensi responden
I = 0,1,2,3,4, … n
x0, x1, x2, x3, x4, adalah respon frekuensi responden
a0 = 0, a1 = 1, a2 = 2, a3 = 3, a4 = 4
x0 = frekuensi responden “sangat rendah’’ dari survey, maka a0 = 0
x1 = frekuensi responden “sangat rendah’’ dari survey, maka a1 = 1
x2 = frekuensi responden “rendah’’ dari survey, maka a2 = 2
x3 = frekuensi responden “tinggi’’ dari survey, maka a3 = 3
x4 = frekuensi responden “sangat tinggi’’ dari survey, maka a4 = 4
Data hasil survey kedua atas analisis secara simultan memakai skala
Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan survey pendahuluan, yang bertujuan untuk
memvalidasi variabel-variabel yang akan diolah menggunakan skala Guttman
untuk mengetahui variabel risiko yang relevan. Dalam hal ini ditetapkan jika 50%
dari total responden menyatakan relevan maka risiko tersbut dinyatakan relevan
datau variabel risiko tersebut dapat terjadi di proyek, dan apabila kurang dari 50%
maka variabel risiko tersebut dianggap tidak relevan. Hasil dari identifikasi awal
didapat 54 jenis risiko, didapat bahwa tingkat relevansi diatas 50 %, maka masing-
masing varibel tersebut dianggap relevan.
R TR R TR TR
A Risiko Force Majeur
B Risiko Kontraktual
B1 Dokumen dokumen tidak lengkap 24 0 100,00% 0,00% Relevan Soeharto, 1999
B2 Keterlambatan pembebasan lahan 24 0 100,00% 0,00% Relevan Soeharto, 1999
Perselisihan antara owner dengan
22 2 Relevan Soeharto, 1999
B3 kontraktor 91,67% 8,33%
Kenaikan biaya pelaksanaan
18 6 Relevan Soeharto, 1999
B4 dengan perencanaan 75,00% 25,00%
Ketidakjelasan pasal pasal dalam
24 0 Relevan Soeharto, 1999
B5 kontrak 100,00% 0,00%
Perbedaan intersepsi spesifikasi
22 2 Relevan Soeharto, 1999
B6 antara owner dan kontraktor 91,67% 8,33%
B7 Pengajuan klaim 24 0 100,00% 0,00% Relevan Soeharto, 1999
B8 Penagihan termin sesuai rencana 22 2 91,67% 8,33% Relevan Soeharto, 1999
C Risiko Teknik
Ketidakpahaman pada dokumen
22 2 Relevan Sanggawuri, 2018
C1 kontrak & RKS 91,67% 8,33%
Keterlambatan proses administrasi
22 2 Relevan Sanggawuri, 2018
C2 dan perizinan 91,67% 8,33%
Perubahan desain akibat
20 4 Relevan Sanggawuri, 2018
C3 perubahan kondisi lapangan 83,33% 16,67%
C4 Desain tidak lengkap 20 4 83,33% 16,67% Relevan Soeharto, 1999
C5 Perubahan lingkup pekerjaan 22 2 91,67% 8,33% Relevan Hasil Pengamatan
Tidak diterimanya pekerjaan oleh
22 2 Relevan Hasil Pengamatan
C6 owner 91,67% 8,33%
Ketepatan waktu pekerjaan
22 2 Relevan Hasil Pengamatan
C7 kontruksi 91,67% 8,33%
Tidak lengkapnya dokumen
22 2 Relevan Hasil Pengamatan
C8 kelengkapan tagihan 91,67% 8,33%
1088 | Kajian Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim)
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5785
D3 Keahlian tenaga kerja yang kurang 22 2 91,67% 8,33% Relevan Sanggawuri, 2018
D4 Produktivitas pekerja yang rendah 20 4 83,33% 16,67% Relevan Sanggawuri, 2018
adanya kesalahpahaman antara
17 7 Relevan Sanggawuri, 2018
D5 stakeholder 70,83% 29,17%
perubahan struktur organisasi
17 7 Relevan Sanggawuri, 2018
D6 owner 70,83% 29,17%
Keterlambatan pembayaran dari
22 2 Relevan Sanggawuri, 2018
D7 owner 91,67% 8,33%
Kurangnya dana finansial dari
20 4 Relevan Sanggawuri, 2018
D8 owner 83,33% 16,67%
Keterlambatan pembayaran pada
22 2 Relevan Sanggawuri, 2018
D9 vendor 91,67% 8,33%
E Risiko Pelaksanaan
Pegerjaan tidak sesuai desain dari
24 0 Relevan Hasil Pengamatan
E1 teknik 100,00% 0,00%
Peraturan safety tidak
22 2 Relevan Hasil Pengamatan
E2 dilaksanakan 91,67% 8,33%
Pelaksanaan yang tidak sesuai
20 4 Relevan Hasil Pengamatan
E3 intruksi kerja 83,33% 16,67%
Pembuatan request pekerjaan tidak
24 0 Relevan Hasil Pengamatan
E4 tertib 100,00% 0,00%
Kesalahan pembuatan rencana
22 2 Relevan Hasil Pengamatan
E5 kerja 91,67% 8,33%
Perhitungan kebutuhan material
24 0 Relevan Hasil Pengamatan
E6 tidak terukur 100,00% 0,00%
E7 Penggunaan material tidak terukur 20 4 83,33% 16,67% Relevan Hasil Pengamatan
Penggunaan alat overtime tidak
20 4 Relevan Hasil Pengamatan
E8 sesuai produktifitasnya 83,33% 16,67%
E9 Timbulnya kemacetan di proyek 18 6 75,00% 25,00% Relevan PMBOK, 2001
Kesulitan transportasi alat berat
20 4 Relevan Hasil Pengamatan
E10 kelokasi proyek 83,33% 16,67%
Kerusakan jalan akses selama masa
24 0 Relevan Hasil Pengamatan
E11 kontruksi 100,00% 0,00%
G Risiko K3LMP
Kecelakaan kerja saat proyek
24 0 Relevan Sanggawuri, 2018
G1 berlangsung 100,00% 0,00%
G2 Ketidak sesuaian mutu 22 2 91,67% 8,33% Relevan Soemarno, 2007
G3 Pencemaran lingkungan 24 0 100,00% 0,00% Relevan Soemarno, 2007
Adanya limbah berbahaya yang
22 2 Relevan Soemarno, 2007
G4 ditimbulkan 91,67% 8,33%
gangguan warga sekitar lokasi
24 0 Relevan Soemarno, 2007
G5 proyek 100,00% 0,00%
Kerusakan selama masa
22 2 Relevan Soemarno, 2007
G6 pemeliharaan 91,67% 8,33%
G7 Pandemik covid 19 24 0 100,00% 0,00% Relevan Hasil Pengamatan
Analisa Risiko
Para responden menjawab pada kolom Frekuensi/Probability dan
Dampak/Impact dengan cara melingkari
jawaban berupa angka yang sudah disediakan. Untuk mengukur nilai
Frekuensi/Probability dan juga untuk
nilai Dampak/Impact penulis menggunakan metode skala likert.
Nilai skala likert pada Dampak/Impact terjadinya risiko terhadap waktu adalah
sebagai berikut:
1090 | Kajian Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim)
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5785
Nilai skala likert pada Dampak/Impact terjadinya risiko terhadap biaya adalah
sebagai berikut:
Mitigasi Risiko
Pengendalian risiko hanya dilakukan terhadap risiko-risiko yang memiliki nilai
Probability × Impact terbesar sesuai dengan tabel dan bisa disebut sebagai risiko
yang dominan terjadi pada proyek Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim
1092 | Kajian Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim)
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5785
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1094 | Kajian Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim)
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5785