Anda di halaman 1dari 5

Tugas Produk

Nama: Susi Susanti Gurning

NIM : 20180309083

1. Jelaskan pembagian produk?


Jawab :

Menurut Kotler , produk diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu:

a. Berdasarkan Wujud

Berdasarkan wujudnya, produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Barang dan Jasa.

 Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba, disetuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakukan fisik lainnya.
 Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contoh
produk berupa jasa diantaranya seperti salon, hotel dan lain sebagainya.

b. Berdasarkan Daya Tahan

Berdasarkan daya tahannya, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu:

 Barang tidak tahan lama

Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi dan
sebagainya.

 Barang tahan lama

Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dapat bertahan
lama dengan banyaknya pemakaian. Contohnya: lemari es dan lain-lain.
Menurut Fandy Tjiptono, produk diklasifikasikan menjadi :

a. Barang Konsumen

Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
dan bukan untuk kepentingan bisnis, terdapat empat jenis barang konsumen yaitu:

 Convenience Goods yaitu barang yang umumnya memiliki frekuensi pembelian yang
tinggi (sering dibeli), diperlukan dalam waktu segera dan membutuhkan usaha yang
minimum dalam perbandingan dan pembeliannya.
 Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya konsumen
membandingkan harga, kualitas, dan model diantara berbagai alternatif yang ada.
Contohnya: alat rumah tangga, pakaian dan lain sebagainya.
 Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang
unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk
membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek
dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal.
 Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui maupun telah diketahui konsumen,
konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi,
tanah pekuburan dan lain sebagainya.

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh konsumen antara atau konsumen
bisnis. Barang industri ini selain digunakan untuk di konsumsi langsung, yaitu untuk
diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Terdapat 3 kelompok barang
industri, yaitu:

 Material and part adalah barang yang sepenuhnya masuk dalam produk jadi. Kelompok
ini dibagi menjadi bahan baku, bahan jadi dan suku cadang.
 Capital Items adalah barang tahan lama yang memberi kemudahan dalam
mengembangkan atau mengelola produk jadi.
 Supplies and service adalah barang yang tidak tahan lama

2. Implimentasikan pada Jasa Rumah sakit, misalnya Inti produk RS adalah perawatan?
Jawab :
a. Produk inti
Produk yang memang ingin di jual dan sudah memenuhi syarat. Contohnya :
Rumah sakit menyediakan kamar untuk rawat inap/ ruangan poliklinik untuk
pasien rawat jalan.
b. Produk generik
Produk yang memang mendukung produk inti. Contohnya: Rumah sakit
menyediakan ranjang pasien, adanya perawatan yang memadai seperti dokter,
perawat, alat-alat medis serta obat-obatan dan juga makanan yang di sediakan
pihak rumah sakit.
c. Produk harapan
Produk yang diharapkan oleh konsumen. Contohnya : kebersihan rumah sakit,
kenyamanan, ketenangan dalam rumah sakit, pelayanan yang ramah dan
memuaskan.
d. Produk yang di tingkatkan
Produk yang melengkapi produk diatas. Contohnya Rumah Sakit menyediakan
perlengkapan yang lebih menyamankan konsumen seperti AC, TV, kulkas serta
kamar mandi dalam ruang inap pasien.
e. Produk Potensial
Produk yang memperhatikan untuk masa yang akan datang. Contohnya adanya
pemuka agama yang datang di kamar pasien untuk mendoakan pasien, adanya
siaran motivasi di setiap ruangan pasien agar pasien termotivasi untuk sembuh.

3. Jelaskan pembagian jasa?


Jawab :
Lovelock membagi klasifikasi jasa menjadi tujuh kriteria, yaitu:

1. Segmen Pasar

Berdasarkan segmen pasa, jasa dibedakan menjadi jasa yang ditujukan kepada konsumen
akhir ( misalnya taksi, asuransi jiwa, cetering dan jasa tabungan ) dan jasa bagi konsumen
organisasional (biro periklanan, jasa akuntansi dan jasa konsultasi menejemen)

2. Tingkat berkewujudan (Tangibility)

Klasifikasi ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen.
Dalam kaitan dengan aspek pemasaran, secara umum dapat dikatakan bahwa semakin
tidak berwujud sebuah jasa, makin sedikit kesamaan antara pemasaran jasa dan
pemasaran barang berwujud. Klasifikasi ini dibedakan menjadi, Rented Goods Service,
Owned Good Service, dan Non Goods Service.

3. Keterampilan Penyedia Jasa

Berdasarkan tingkat keterampilan penyedia jasa, terdapat dua tipe pokok jasa. Pertama,
profesional service (seperti dosen, konsultan manajemen, konsultan hukum dan konsultan
pajak) . Kedua non profesional service (jasa supir taksi, tukang parkir, pengantar
surat).Pada jasa yang membutuhkan keterampilan tinggi dalam operasinya, konsumen
cenderung sangat selektif dan berhati-hati dalam memilih penyedia jasa.

4. Tujuan Organisasi Jasa

Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat diklasifikasikan menjadi commercial service


atau profit service (seperti jasa penerbangan, bank dan hotel), serta Non-Profit service
(seperti perpustakaan umum, yayasan, panti asuhan dan museum).

5. Regulasi
Dari aspek reulasi, jasa dibedakan menjadi regulated service (Seperti media masa
angkutan umum dan perbankan) dan non-regulated service (Seperti catering, jasa
penukaran uang dan kantin sekolah).

6. Tingkat Intensitas karyawan

Berdasarkan tingkatan intensitas karyawan, jasa dibedakan menjadi dua macam :


equipment-based service (seperti cuci kendaraan tamu hotel, jasa sambung telepon antar
kamar maupun hotel) dan People based service (seperti kepala bagian pelatihan/ trainee,
satpam, akuntan).

7. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan konsumen

Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dikelompokan menjadi high-
contact service (waiter/ waitrees, front office, marketing , dokter) dan low-contact service
(general manager, accounting dan chef).

Anda mungkin juga menyukai