Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran


Pengertian dan Identifikasi Produk

Dosen Pengampu: Hardisem Syabrus, S.Pd., MM

DISUSUN OLEH:

Yesda N.A.M Simamora

2005113068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohamtullahi wabarokatuh.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul : Identifikasi Produk .Adapun tujuan utama makalah ini ialah untuk menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Manajemen Pemasaran, Semester VI ini.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat
sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT Terlepas dari itu saya menyadari bahwa makalah ini
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari Bapak dosen maupun para pembaca demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa
yang akan datang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada para pembaca.

Wassalam’ualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Pekanbaru, 15 Maret 2023

Yesda N.A.M Simamora


BAB I

PENDAHULUAN

A. Identifikasi Produk dan Jasa


Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang
diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya".Bentuk kerja dari kata product,
yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti
(untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata
"produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced").Namun
sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi
("thing or things produced").
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing,
produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan
sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut
sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang
mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti
metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas (Gici, 2019).
Produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan
untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki
manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia
membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhannya (Safitri et al., 2020).
Definisi jasa menurut Kotler (2002;486) adalaah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Tjiptono
(2008;16) mendefinisikan jasa sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat
intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak memiliki kepemilikan sesuatu”,
 Tingkat Produk dan jasa
Tingkat paling dasar adalah manfaat inti,yang membawa pertanyaan “apa
yang benar benar dibeli oleh pembeli?” .Tingkat kedua ,para perencana
produk harus mengubah manfaat inti menjadi produk actual –
mengembangkan fitur produk dan jasa ,desain tingkat kualitas ,nama
merek,dan kemasan.Pada tingkat terakhir ,perencana produk harus
membangun produk tambahan disekitar manfaat inti dan produk aktuak
dengan menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan(Ge et
al., 2007).
 Klasifikasi Produk dan Jasa
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe
konsumen yang menggunakannya - produk konsumen dan produk
industry
Produk Konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen
akhir untuk konsumsi pribadi .Berdasarkan bagaimana cara konsumen
membelinya digolongkan menjadi
 Produk kebutuhan “convenience Product” sehari hari adalah
produk dan jasa konsumen yang biasanya,sering,segera dibeli
pelanggan,dengan usaha pembandingan dan pembelian yang
minimum.Contohnya pasta gigi,majalah.
 Produk belanja “shopping Product” adalah produk yang lebih
jarang dibeli dan pelanggan membandingkan
kecocokan,kualitas,harga,dan gaya produk secara
cermat.Contohnya televisi,pakaian.
 Pelanggan khusus adalah produk dengan karakteristik unik atau
identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia
melakukan usaha pembelian khusus .Contohnya barang
mewah,seperti jam tangan Rolex
 Produk yang tak dicari “unsought Product” adalah produk yang
mungkin tidak dikenali konsumen atau produk yang mungkin
dikenali konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk
membelinya .Contohnya,Asuransi jiwa,donor darah Palang Merah
Produk industry adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut
atau digunakan untuk menjalankan suatu bisnis.Tiga kelompok produk dan
jasa industri ,yaitu

 Bahan dan suku cadang – mencakup bahan mentah yang terdiri dari
produk pertanian,dan suku cadang manufaktur yang terdiri dari
bahan komponen.Harga dan jasa adalah faktor pemasaran utama.
 Barang barang modal – produk industri yang membantu produksi
atau operasi pembeli ,termasuk peralatan instalasi dan aksesoris
 Persediaan dan jasa – persediaan mencakup persediaan operasi
serta barang perbaikan dan pemeliharaan ,sedangkan jasa bisnis
meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta konsultasi bisnis
 Keputusan Produk dan Jasa
Keputusan Produk Perorangan.

1. Atribut Produk dan Jasa


 Melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk
atau jasa tersebut.
 Kualitas Produk adalah salah satu sarana positioning utama
pemasar. Kualitas berdampak langsung pada kinerja produk atau
jasa karena berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan.
 Fitur Produk adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing.
 Gaya dan desain Produk. Desain adalah konsep yang lebih besar
daripada gaya, sedangkan gaya hanya menggambarkan penampilan
produk.
2. Penetapan Merek.
Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau
desain, atau kombinasi dari semua ini, yang menunjukkan identitas
pembuat atau penjual produk atau jasa dari satu atau sekelompok
penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. Membangun
Jasa
Atribut Penetapan
dan mengelola merek Kemasan
mungkin adalah tugas Pelabelan
pemasar yang Pendukung
paling
Produk Merek
Produk
penting.

3. Kemasan.
Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau
pembungkus untuk sebuah produk di mana fungsi utamanya adalah
melindungi dan menyimpan produk tersebut.

4. Pelabelan.
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk
sampai rangkaian huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Fungsi
label menggambarkan beberapa hal tentang produk; membantu
mempromosikan produk dan mendukung positioning-nya.

5. Pelayanan Produk Pendukung.


Langkah pertama, menyurvei pelanggan secara berkala untuk menilai
pelayanan saat ini dan memperoleh ide bagi pelayanan baru.
Selanjutnya, setelah menimbang nilai beragam pelayanan pendukung
terhadap pelanggan, perusahaan harus menilai biaya untuk
menyediakan pelayanan ini (Irvanto & Sujana, 2020)

 Keunggulan dan Kelemahan Produk dan Jasa yang Ditawarkan


Perbedaan perusahaan yang ditawarkan oleh Glanz dengan pesaing
terletak di keunggulan produk yang ditawarkan, yaitu :
 Desain yang menarik dibuat khusus dan eksotis yang diselaraskan
dengan kebutuhan dan konsumen.
 Bahan yang digunakan berkualitas dan eco-friendly.
 Semua produk dibuat dengan tangan / handmade.
 Kualitas dan kekuatan produk yang tahan lama
 Ketepatan waktu pengiriman barang
 Service yang memuaskan

B. Perbedaan Produk dan Jasa


Perbedaan produk dan jasa terletak pada wujud,likuidasi,proses identifikasi mutu
dan kepemilikan
 Perbedaan Wujud
Produk memiliki wujud tertentu yang bisa dilihat dan diraba, sementara
jasa tidak memiliki wujud tetapi fungsinya tetap bisa dirasakan.
 Perbedaan Likuidasi
Likuidasi merupakan perubahan nilai produk ke dalam nilai uang.Produk
bisa didistribusikan,disimpan,maupun,dijual kembali kepada konsumen
karena proses produksi dan konsumsinya terpisah oleh rantai distribusi
yangpanjang.
Sedangkan untuk jasa tidak didistribusikan,disimpan,maupun dijual
kembali karena produksi dan konsumsi ada pada ruang dan waktu yang
sama.

 Perbedaan Mengukur Mutu


Mutu produk lazimnya bisa diketahui saat proses produksi,distribusi ,
maupun saat proses konsumsi.Oleh karena itu,lakukan pengujian mutu
terlebih dahulu dan pengkelasan terhadap mutu produk tersebut.
Sedangkan mutu layanan dari sebuah jasa hanya akan diketahui jika
seseorang telah menggunakan jasa tersebut dan memberikan penilaian
terhadap kepuasannya sendiri .
 Perbedaan Kepemilikan
Dalam proses transaksi produk akan terjadi perpindahan kepemilikan dari
si penjualke si pembeli.Sedangkan dalam transaksi jasa, kepemilikan tidak
dipindahkan karena jasa tidak memiliki wujud dan hanya bisa dirasakan
(Purwansyah et al., 1846).

C. Unsur atau Komponen Produk


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti komponen produk adalah
komponen yang cocok dan dapat diganti, misalnya klakson, bagian dari kebulatan
sebuah produk yang memiliki spesifikasi yang sama. Komponen produk berasal
dari kata dasar komponen.
Pengertian Komponen Produk Menurut Para Ahli
1. Gitosudarmo
Komponen Produk merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh
konsumen.
2. Suharno dan Sutarso
Komponen Produk yaitu pengembangan suatu produk perlu dilakukan dengan
mendefinisikan manfaat yang akan ditawarkan, yang dikomunikasikan dan
disampaikan melalui atribut produk, seperti kualitas, fitur, gaya dan desain.
3. Simamora
Komponen Produk yakni manfaat yang akan diberikan oleh produk, manfaat
ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti
merek produk, mutu produk, ciri produk, desain produk, label produk,
kemasan produk serta layanan pendukung produk, atribut ini sangat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk.
4. Kotler dan Armstrong
Komponen Produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa
melibatkan manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut.
5. Tjiptono
Komponen Produk ialah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan
sebagainya (Prastiani et al., 2014).
Komponen produk merupakan unsur-unsur yang menjadi pengembangan atau
pembeda pada suatu produk, sehingga memberikan nilai tambah, manfaat serta
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian.
Komponen produk dapat berupa fitur, kualitas, harga, kemasan, merek, garansi
dan pelayanan.Komponen produk ini mempunyai pengaruh besar pada persepsi
pembeli terhadap produk(Karawang, 2017).
Selain membedakan suatu produk dengan produk lain, komponen produk juga
harus mampu menjadi suatu daya tarik bagi konsumen. Hal itu disebabkan karena
secara fisik komponen produk membawa berbagai macam manfaat yang
dibutuhkan dan diinginkan pembeli.
1. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama untuk
pemasar.Mempunyai dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu
kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
2. Fitur Produk
Fitur produk adalah sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur,
model dasar, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal.
3. Gaya dan Desain Produk
Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style). Desain selain
mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan untuk memperbaiki
kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan
bersaing.
4. Merek
Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau
kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual
produk atau jasa.Konsumen akan memandang merek sebagai bagian penting
dari produk, dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk.
5. Kemasan
Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau
pembungkus untuk sebuah produk. Fungsi utama kemasan adalah menyimpan
dan melindungi produk.

6. Label
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai
rangkaian huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Label mempunyai
beberapa fungsi.Setidaknya label menunjukkan produk atau merek, seperti
nama Sunkist yang tercantum pada jeruk.Label juga bisa menggambarkan
beberapa hal tentang produk siapa yang membuatnya, dimana produk itu
dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya, cara pemakainya, dan
bagaimana menggunakan produk itu dengan aman.
7. Pelayanan Pendukung Produk
Pelayanan pelanggan adalah elemen lain dalam strategi produk. Penawaran
perusahaan biasanya meliputi beberapa pelayanan pendukung, yang bisa
menjadi bagian kecil atau bagian besar dari seluruh penawaran.
Daftar Pustaka

Ge, Z., Chen, D., Zhang, J., Rao, J., Yin, J., Wang, D., Wan, X., Shi, W., & Liu, S. (2007).
Facile synthesis of dumbbell-shaped dendritic-linear-dendritic triblock copolymer via
reversible addition-fragmentation chain transfer polymerization. Journal of Polymer
Science, Part A: Polymer Chemistry, 45(8), 1432–1445. https://doi.org/10.1002/pola.21914

Gici, S. (2019). Kata Kunci :Metode Fuzzy Tsukamoto, Web, Permintaan, Persediaan, Produksi.
7(1).

Irvanto, O., & Sujana, S. (2020). Pengaruh Desain Produk, Pengetahuan Produk, Dan Kesadaran
Merek Terhadap Minat Beli Produk Eiger. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 8(2), 105–
126. https://doi.org/10.37641/jimkes.v8i2.331

Karawang, D. I. K. (2017). Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 3 Nopember 2017. 22(3),
122–131.

Prastiani, I., Helianty, Y., & Prassetiyo, H. (2014). Peningkatan Keandalan Produk Melalui
Desain Ulang Komponen Produk *. 01(04), 137–148.

Purwansyah, H., Marfuah, U., Kunci, K., Febuari, J., April, M., Juni, M., & Agustus, J. (1846).
ANALISIS PERMASALAHAN PRODUK PANEL PADA KOMPONEN WIRING DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS ( STUDI KASUS : PT DUTA
LISTRIK GRAHA PRIMA ) Jenis Kesalahan Repair Frekuensi ( Jumlah Kesalahan
Terjadi ) Jumlah Presentase. November 2022, 1–9.

Safitri, I., Ramdan, A. M., & Sunarya, E. (2020). Peran Produk Wisata dan Citra Destinasi
terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(3), 734.
https://doi.org/10.26740/jim.v8n3.p734-741

Anda mungkin juga menyukai