Anda di halaman 1dari 26

Bab 3

MENENTUKAN STRATEGI
PRODUK DAN MEREK
A. DESKRIPSI SINGKAT
Dengan semakin banyaknya jumlah merek di pasar maka dalam aktualisasinya semakin
meningkat pula ketajaman persaingan diantara merek-merek yang beredar tersebut,
hanya merek yang memiliki ekuitas merek kuatlah yang akan tetap mampu bersaing dan
menguasai pasar. Memahami substansi dan pentingnya suatu merek merupakan
keharusan bagi pemasar untuk merancang merek secara maksimal jika menginginkan
merek yang diluncurkan bisa sinergis bersama nilai jual pada pemasaran produk di
pasaran.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
(Contoh) Setelah selesai mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat melakukan hal-hal
berikut:
1. Menyebutkan contoh penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
dan social.
2. Menyimpulkan definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar,
3. Menjelaskan limas aspek penting dalam pemasaran,
4. Membandingkan antara fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi pemasaran,
5. Menjelaskan konsep inti pelanggan dan pasar,
6. Mengemukakan tiga hal utama dalam merancang strategi pemasaran,
7. Membandingkan lima orientasi perusahaan terhadap pasar,
8. Membedakan konsep penjualan dengan konsep pemasaran,
9. Menyebutkan tugas dan peran pemasaran dalam sektor bisnis dan sosial.

C. PENYAJIAN MATERI
1. Produk Dan Baruan Produk.
A. Produk dan Bauran Produk
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan,dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang
yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik,
jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi,ide atau campuran dari hal-hal
tersebut.Bauran produk adalah kumpulan dari lini produk dalam kekuasaan

1
2

dankepemilikan perusahaan. Konsistensi bauran produk menunjukan pada


kedekatan ataukemiripan lini produk, semakin dalam konsistensi yang
dimilikinya. Semakin banyak lini produk dalam sebuah bauran produk, lebih
besar dan lebih luas bauran produk tersebut.
B. Keputusan Lini Produk, Merek, Kemasan dan Label
Lini produk adalah suatu kelompok produk yang erat kaitannya karena
merekamempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok konsumen
yang sama,dipasarkan melalui tipe outlet yang sama, atau mempunyai harga
dalam batasan hargatertentu. Keputusan lini produk yang utama melibatkan
panjang lini produk. Lini produk dianggap terlalu pendek jika manajer dapat
meningkatkan laba denganmenambahkan beberapa item; lini dianggap terlalu
panjang jika manajer dapatmeningkatkan laba dengan cara membuang
beberapa item. Panjang lini produk ditentukan oleh tujuan dan sumber daya
perusahaan.Perusahaan harus mengelola lini produknya dengan sangat hati-
hati. Perusahaandapat secara sistematis menambah panjang lini produk yang
ada dengan dua cara :dengan cara membesarkan (meregangkan) lini dan
mengisi lini tersebut. Pembesaranlini produk dilakukan ketika perusahaan
memperpanjang lini produk melebihi batasanyang telah ada. Perusahaan
dapat memperbesar lini produknya ke bawah, ke atas, ataukeduanya.Merek
adalah nama, istilah, tanda, symbol, disain atau kombinasi dari unsur-unsur
ini, yang dimaksudkan sebagai pengenal barang atau jasa dari penjual dan
sebagai pembeda dengan pesaing. Nama merek adalah bagian dari merek
yang dapatdiucapkan. Sebagai contoh Disneyland, Hilton, Club Med dan
Sizzler. Tanda merek adalah bagian dari merek yang dapat dikenali namun
tidak dapat diucapkan, sepertisymbol, disain, warna atau huruf yang khas.
Contohnya lengkungan emas McDonald’s
dan huruf H pada Hilton. Merek dagang adalah merek yang diberi
perlindungan hokumuntuk melindungi hak eklusif penjual dalam
menggunakan nama merek dan tandamerek.Lima kondisi di bawah ini
mendorong pengambilan keputusan penetapanmerek.1.Produk akan mudah
dikenali jika menggunakan merek atau tanda merek.2.Produk dipersepsikan
3

mempunyai nilai tertinggi untuk harganya.3.Kualitas dan standar mudah


dipertahankan.4.Permintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga
dapat mendukung rantairegional, nasional maupun internasional.
Pengembangan massa yang sangatmenentukan keberhasilan merek untuk
mendukung biaya overhead iklan danadministrasi itu penting.5.Terdapat
ekonomi skala.Keputusan produk telah banyak menarik perhatian
masyarakat. Ketika membuatkeputusan seperti itu, pemasar sebaiknya
mempertimbangkan secara hati-hati masalahkebijakan publik dan peraturan
yang melibatkan perolehan atau pembuatan produk, perlindungan hal paten,
kualitas dan keamanan produk, dan jaminan atau garansi produk.Keputusan
produk meliputi beberapa tahap, yaitu tentang keputusan mengenai
atribut produk, pemberian merek, pengemasan, pelabelan,
dan
jasa pendukung publik.
Di bawah ini gambar keputusan mengenai masing-masing produk.
GAMBAR 1.1 Keputusan-keputusan mengenai masing-masing produk
a.Atribut Produk
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-
manfaatyang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian
dikomunikasikan dandisampaikan melalui atribut-atribut produk seperti
kualitas, fitur, serta gaya
dan
desain
. Atribut-atribut produk PemberianMerek
PengemasanPelabelanJasaPendukungProduk
• Kualitas Produk Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting.
Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi.
Dalammengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih
tingkatankualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya.
Dalamdimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu
kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.
4

• Fitur
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Sebuah model
awaltanpa tambahan yang menyertai produk tersebut menjadi titik
awalnya.Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi
denganmenambahkan berbagai fitur. Fitur merupakan alat persaingan untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yangmenjadi
pesaingnya. Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baruyang
dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk
bersaing.
• Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya
dandesain produk yang khas. Desain dapat menjadi alat persaingan yang
sangat baik bagi armada pemasaran perusahaan. Desain yang baik
dapatmemberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga
penampilannya. Gaya dan desain yang baik dapat menarik
perhatian,meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan
memberikankeunggulan bersaing di pasar sasaran.
b.Pemberian Merek
Keahlian khas para pemasar profesional adalah kemampuan
merekamenciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek
produk dan jasamereka. Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau
desain, atau kombinasidari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau
penjual produk dan jasatertentu. Konsumen melihat merek sebagai bagian
produk yang penting dan merek dapat menambah nilai produk.Perusahaan
mempunyai empat pilihan ketika harus memilih strategi merek.Perusahaan
dapat memperkenalkan
perluasan lini
(merek yang telah ada diubah ke
dalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori produk yang sudah
ada),
perluasan merek
5

(nama merek yang ada diperkenalkan ke kategori produk baru),


aneka merek
(nama merek baru diperkenalkan ke kategori produk yang sama), atau
merek baru
(merek baru untuk kategori produk yang baru).
c.Pengemasan
Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi wadah atau
pembungkus produk. Kemasan dapat berupa wadah utama produk,
kemasansekunder yang dibuang pada saat produknya digunakan, kemasan
yang dikhususkanuntuk menyimpan, mengindentifikasi, dan mengirim
produknya. Pelabelan,informasi yang dicetak pada atau di dalam kemasan
juga termasuk bagian dari pengemasan.
d.Pelabelan
Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana
hinggagrafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label
menampilkan beberapafungsi. Pada tingkatan paling akhir, label
mengidentifikasi produk atau merek.Label juga menjelaskan beberapa hal
mengenai produk, siapa yang membuatnya,dimana dibuat, kapan dibuat,
isinya, bagaimana produk tersebut digunakan, dan bagaimana
menggunakannya dengan aman. Terakhir, label dapat mempromosikan
produk melalui gambar yang atraktif.
C.Mengelola Jasa
Seperti yang telah kita ketahui, dalam proses pengelolaan produk tidak
hanyasebatas dengan pengelolaan barang, melainkan juga ada penglolaan jasa
, dan salah satu bentuk pengelolaan jasa adalah pengelolaan jasa tenaga kerja.
1.Rekrut Tenaga Kerja
Yaitu melaksanakan rekrutmen tenaga kerja atas permintaan perusahaanuntuk
dikelola langsung sebagai tenaga kerja perusahaan dari berbagai tingkat dan
jabatan yang meliputi : pekerja, security, staf, management trainee sampai
dengantingkat manager.Jasa yang dikenakan adalah sebesar presentasi
tertentu dari penerimaan tenagakerja per tahun dari tenaga kerja yang
6

diterima. Yang dimaksud penerimaan tenagakerja per tahun adalah Gaji


Kotor, Tunjangan -tunjangan, Premi-premi, Lembur,Jasa Produksi/Bonus,
Tunjangan Hari Raya, Fasilitas Perumahan, Kendaraan dan
Emolumen lainya yang diberikan kepada tenaga kerja. Jasa tersebut tidak
termasuk pemasangan iklan, PPN sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.Penyedia Jasa Tenaga Kerja
Yaitu melaksanakan penyediaan tenaga kerja untuk jangka waktu tertentu
dantenaga kerja tersebut tidak menjadi tenaga tetap perusahaan untuk
memenuhitingkat kebutuhan yang mendesak dan menyelesaikan pekerjaan
tertentu yang bersifat pekerjaan penunjang sehingga dapat dialihkan
pengelolaanya kepada pihak ketiga. Kriteria pekerjaan yang dapat dialihkan
antara lain :
•Pekerjaan yang bersifat penunjang dan/atau clerical sertakompentensinya
tidak dikembangkan perusahaan;
•Pekerjaaan yang bukan merupakan pekerjaan yang kritis;
•Pekerjaan tersebut bukan pekerjaan yang bersifat rahasia
perusahaan.Keuntungan mengalihkan pekerjaan tersebut kepada pihak ketiga
antara lain:
•Memberikan efisiensi kepada perusahaan, jika dibandingkan
denganmerekrut tenaga kerja baru;
•Penyediaan jasa tenaga kerja yang bersifat tidak permanen dapat lebihcepat
dan lebih murah jika dibandingkan dengan merekrut tenaga kerja tetap;
•Tenaga kerja yang tidak permanen dikondisikan sesuai dengankebutuhan
perusahaan untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat dan
perkembangan teknologi;
•Memperkecil resiko perusahaan jangka panjang dalam menghadapifluktuasi
produksi;
•Perusahaan dapat memfokuskan pengembangan tenaga kerja inti
dankompetensi utama.
D.Strategi Pemasaran Sepanjang PLC
Awal mula timbulny konsep
7

PRODUCT LIFE CYCLE atau siklus kehidupan produk tidaklah diketahui


dengan persi. Tetapi sejak Raymon Prescot memanfaatkankurva “S” (Shape)
untuk menggambarkan trend penjualan mobil di Amerika padatahun 1992.
Sejak saat itulah konsep itu di kenal dgn konsep PLC.Konsep ini menyatakan
bahwa hamper semua produk baru yang di tawarkan kepadamasyarakat akan
menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas 4 tahap dalam periode
waktu terbatas .Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan baru
danmenimbulkan berbagai masalah baru bagi manajemen produksi.
( GRAFIK)Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat di perinci
sebagai berikut :1.Tahap pengenalan ( introduction)2.Tahap pertumbuhan
( growth)3.Tahap kejenuhan (maturity)4.Tahap penurunan (decline)Tetapi
setiap perkembangan suatu produk tidaklah selalu berjalan sesuai dengan
tahap yg di sebutkan tadi. Semua itu bergantung dari bagaimana sang \
pemasar lihai dalammelihat peluang bisnis dan mengikuti selera pasar.
E.Mengembangkan Produk Baru
Setelah perusahaan mensegmentasi pasar, memilih kelompok pasar
sasarannyadan menentukan posisi pasar yang diinginkannya, perusahaan
tersebut siap mengembangkan dan meluncurkan produk yang layak dan
diharapkan berhasil di pasar.Manajemen pemasaran memainkan peranan
kunci dalam proses ini. Daripadamenugaskan Departemen R&D untuk
mengembangkan produk baru, departemen pemasaran berpartisipasi aktif
dengan departemen-departemen lainnya pada setiaptahapan dalam proses
pengembangan produk.Setiap perusahaan harus melakukan pengembangan
produk baru. Penggantian produk harus ditemukan untuk memelihara dan
membangun penjualan masa depan.Lagi pula pelanggan menginginkan
produk baru, dan pesaing-pesaing akan melakukanyang terbaik untuk
memasok mereka.Dalam pembahasan ini yang dimaksud produk baru
meliputi, produk asli, produk yang dikembangkan, produk yang dimodifikasi
dan merek baru yang
perusahaan mengembangkannya melalui upaya-upaya penelitian dan
pengembangannya.Booz, Allen & Hamilton menentukan enam katagori
8

produk baru dalam halkebaruannya bagi perusahaan dan pasarnya, enam


kategori tersebut adalah :
1. Produk yang baru bagi dunia
, produk baru yang menciptakan pasar baru
2. Lini produk baru
, produk baru yang mengizinkan perusahaan memasuki pasar yang sudah ada
untuk pertama kalinya.
3. Tambahan pada lini produk yang ada
; Produk baru yang memberikan tambahanlini produk yang telah ada di
perusahaan (ukuran , kemasan, rasa dan sebagainya.)
4. Pengembangan pada perbaikan produk yang ada
, Produk yang menyediakankinerja yang diperbaiki atau nilai persepsi yang
lebih besar dan menggantikan produk yang sudah ada.
5. Penetapan kembali posisi
: Produk yang sudah ada ditujukan untuk pasar baru atausegmen pasar baru.
6. Pengurangan biaya
; Produk baru yang menyediakan kinerja serupa pada hargayang lebih murah.
a.Dilema Pengembangan Produk Baru
Dengan adanya tingkat persaingan yang ketat di sebagian besar pasar
sekarangini, perusahaan-perusahaan yang gagal mengembangkan produk
barunyamenghadapakan dirinya pada risiko yang besar. Produk-produk
mereka mudahterkena perubahan kebutuhan dan selera pelanggan, teknologi
baru, daur hidupyang pendek, dan persaingan domestic dan luar negeri yang
meningkat.Ada beberapa factor yang menghambat pengembangan produk
baru yang berhasil :
1. Kurangnya ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu
.Hanya ada sedikit cara yang dapat meningkatkan produk-produk seperti
baja,sabun cuci, dan sebagainya.
2. Pasar yang terbagi bagi. Persaingan yang tajam mengakibatkan terjaninya
pembagian pasar. Perusahaan harus mengarahkan produk barunya
9

padasegmen pasar yang lebih kecil, dan itu berarti penjualan dan laba yang
lebihrendah untuk tiap produknya.
3. Kendala sosial dan Pemerintahan. Produk baru harus memuaskan
masyarakan seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan
lingkungan.Peraturan pemerintah telah memperlambat inovasi dalam industry
obat, dantelah memperumit desain produk dan keputusan periklanan dalam
industry-industri peralatan, kimia, mobil dan mainan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Perusahaan biasanya
harusmenghasilkan banyak ide untuk produk baru agar dapat memperoleh
beberapayang baik, lebih jauh lagi perusahaan harus menghadapi naiknya
biaya-biaya penelitian dan pengembangan, pemanufakturan dan pemasaran.
5. Keterbatasan modal.
Beberapa perusahaan dengan ide yang baik tidak dapatmemperoleh modal
yang cukup untuk melakukan penelitian.
6. Waktu pengembangan yang lebih cepat. Banyak pesaing sepertinya
inginmendapatkan ide yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan akan
diraiholeh phak yang paling cepat. Perusahaan-perusahaan yang waspada
harusmempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik
desaindan pemanufakturan yang dibantu komputer.
7. Daur hidup yang lebih pendek
. Ketika suatu produk baru berhasil, pesaingdengan cepat menirunya sehingga
daur hidup produk baru menjadi lebih pendek.

2. Keputusan Lini Produk.


Keputusan Lini Produk Contoh keputusan lini produk yang kita gunakan adalah
mobil”Honda”. Untukdapat bersaing dengan kompetitor mobil yang lain, perusahaan
Hondameluncurkan beberapa macam produk mobil sepertiHonda ”Jazz” dan
Honda”Accord”. Honda Jazz ini khusus dirancang dengan inovasi dan
kolaborasisempurna dari segi desain, power, efisiensi dan utilitas serta untuk
kalangan
Keputusan Lini Produk Contoh keputusan lini produk yang kita gunakan adalah
mobil”Honda”. Untukdapat bersaing dengan kompetitor mobil yang lain, perusahaan
10

Hondameluncurkan beberapa macam produk mobil sepertiHonda ”Jazz” dan


Honda”Accord”. Honda Jazz ini khusus dirancang dengan inovasi dan
kolaborasisempurna dari segi desain, power, efisiensi dan utilitas serta untuk
kalanganmenengah ke atas. Sedangkan Honda Accord ini khusus dirancang
dengankenyamanan berkelas dan kemewahan untuk kalangan ke atas. Dan kedua
mobilHonda tersebut mempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok
konsumenyang sama, dipasarkan melalui outlet yang sama dan mempunyai batasan
hargadalam setiap mobil Honda tersebut.

3. Keputusan Merek.
Bila perusahaan memutuskan untuk memberi marek pada produk atau jasanya,maka
perusahaan harus memilih nama merek yang akan digunakan. Ada 4 strategiyang
sering digunakan :
1.Nama individual
Kelebihan utama strategi nama individu adalah bahwa perusahaan tidakmengaitkan
reputasinya dengan produk. Jika gagal atau tampak mempunyaikualitas rendah,
nama atau itra perusahaan tidak terluka.!.
Nama keluarga selimut
"erusahaan menggunakan merek korporat perusahaan mereka untuk
seluruhproduknya. Biaya pengembangan dengan nama selimut lebih renda
karenakita tidak perlu melakukan riset #nama$ atau mengahbiskan banyak
uanguntuk iklan guna meniptakan mengakuan merek.%.
Nama keluarga terpisah untuk semua produk
&ontohnya: 'ears menggunakan nama keluarga terpisah semaam Kenmoreuntuk
peralatan rumah tangga, &ra(tsman untuk berkakas dan )omart untukislatasi rumah
tangga.
4.Nama korporat digabungkan dengan nama produk individual
&ontohnya : Kallogg mengabungkan nama korporat dengan nama individualdalam
Kallogg*s +ie Krispies, Kallogg +aisin Bran dll, begitu pula dengan)onda , 'ony
untuk produk mereka.
Portofolio Merek
"orto(olio merek brand porto(olio- adalah kumpulan semua merek dan lini
merekyang ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau
segmenpasar tertentu."entingnya melakukan porto(olio merek karena beberapa
11

alasansebagai berikut:1.eningkatkan kehadiran di rak dan ketergantungan


pengeer di toko.!.enarik konsumen penari keragaman yang mungkin dapat
beralih ke mereklain.%.eningkatkan kompetisi internal dalam
perusahaan.4.enapai skala ekonomis dalam iklan, penjualanm perdagangan,
dandistribusi (isik.Karakteristik porto(olio merek yang optimal adalah kemampuan
setiap merekdidalamnya untuk memaksimalkan ekuitas bersama/sama dengan semua
merek laindidalamnya. "rinsip dasar dalam meranang porto(olio merek
adalahmemaksimalkan akupan pasar, sehingga tidak ada pelanggan potensial
yangdiabaikan/ melainkan untuk mengurangi tumpang tindih merek, jadi merek
tidakbersaing untuk mendapatkan persetujuan pelanggan. "emasar mengamati
porto(oliomerek seara ermat sepanjang waktu untuk mengidenti(ikasi merek
yang lemahdan mematikan merek yang tidak menguntungkan.
"emasar mengawasi
brand portofolio”
setiap saat dengan sangat ermat untukmengidenti(ikasi kelemahan merek dan
menghlangkan yang tidak menguntungkan.erek juga memiliki sejumah peran
khusus sebagai bagian dari porto(olio:1.
Flankers
penyerang atau (ighter diposisikan pada merek pesaing, sehingga merekutama yang
lebih penting dan lebih mampu menghasilkan laba- dapatmempertahankan
penentuan posisi yang mereka inginkan. 0alam mernangmerek/merek penyerang
ini, pemasar harus menggunakan satu lini yangbagus. erek penyerang tidak boleh
begitu menarik sehingga mengalihkanpenjualan merek/merek atau rujukan
sebanding mereka yang berharga lebihtinggi.!.
Cash Cows
Beberapa merek mungkin dipertahankan keberadaanya meskipun
penjualanmengeil karena merek/merek tersebut masih mampu
mempertahankanukup banyak pelanggan dan pro(itabilitas mereka yang hampir
tanpadukungan pemasaran. erek $sapi perah$ dapat seara
e(ekti( $diperah$dengan mendapatkan keuntungan dan penampungan mereka atas
ekuitasmerek yang ada.%.
Low-end Entry Level
"eran merek yang berharga relati( murah dalam porto(olio merek sering bisamenarik
pelanggan kepada waralaba merek. "ara pengeer sukamenonjolkan $para
12

pembangun lalu lintas ini,$ karena mereka $mengangkatpelanggan$


memperdagangkan merek yang berharga lebih tinggi.4.
ihigh-end Prestige
"eran dari merek yang berharga relati( tinggi dalam keluarga merek
adalahmenambah gengsi dan kredibilitas kepada keseluruhan porto(olio.

4. Pengemasan Merek
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan
produk pangan maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang
digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau
keterangan
– keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai
peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang
mudah mengalami kerusakan.
1) Fungsi Kemasan
a) Sebagai wadah atau tempat
Yaitu untuk memudahkan penyimpanan produk yang berupa tepung – tepungan,
butiran, cairan dan gas agar tidak berserakan dan memudahkan pekerjaan bila akan
dipindahkan atau diangkut.
b) Sebagai pelindung
Disamping sebagai pelindung bagi produk yang dikemas, kemasan juga berfungsi
untuk melindungi lingkungan sekitar produk. Bahan kemas yang akan dipilih
tergantung
dari sifat – sifat produk serta kemampuannya untuk melindungi produk yang akan
dikemas. Bahan dan bentuk kemasan yang tidak memenuhi persyaratan akan
menurunkan kualitas produk yang dikemas dan bila terjadi kebocoran dapat
menimbulkan malapetaka seandainya produk yang dikemas adalah racun atau
produk
yang mudah terbakar.
Untuk melindungi produk dari air/udara, misalnya produk kering seperti Calsium
karbida, maka kadar airnya harus rendah untuk menghindarkan terjadinya reaksi –
reaksi
kimia atau kerusakan yang ditimbulkan oleh mikroba dan bahan kemasan yang
13

digunakan harus kedap air agar uap air tidak bebas keluar masuk kemasan.
Produk yang mengandung zat volatil, seperti rempah – rempah, wangi – wangian
atau produk yang mudah menyerap bau seperti susu, kopi maka digunakan kemasan
yang mampu mencegah masuknya zat yang baunya tidak disenangi.
Produk yang sensitif mudah bereaksi dengan oksigen, seperti makanan gorengan,
dapat dipilih bahan kemasan yang tidak dapat ditembus oksigen, baik yang dihampa
udarakan maupun kemasan yang diberi gas pengisi.
Untuk melindungi produk yang mengalami proses karbonisasi seperti bir, coca
cola, fanta dan sejenisnya harus dipilih kemasan yang kedap CO2 dan mampu
melawan
tekanan yang ditimbulkan oleh adanya CO2 dalam produk yang akan meningkat bila
suhu
produk meningkat atau terkocok.
Untuk mengemas produk yang sensitif sinar atau cahaya seperti bir, film photo,
obat – obatan dan sebagainya, dianjurkan menggunakan kemasan yang dapat
menahan
sebagian sinar sehingga kerusakan bahan tersebut dapat diperkecil. Namun
konsumen
kadang – kadang ingin tahu produk atau kemurnian produk yang dikemas, sehingga
dalam hal ini perlu dicantumkan informasi tentang produk.
Produk yang mudah diserang oleh serangga dan rodent dapat dipilih jenis
kemasan yang tahan terhadap gigitan rodent atau permukaannya dibuat sedemikian
rupa
sehingga tidak ada bagian – bagian yang dapat dijadikan pangkal tempat menggigit,
misalnya sisi yang tajam dan lain-lain. Namun sebelum dikemas produk hendaknya
diberi
perlakuan yang dapat membasmi serangga dan rodent.
Sedangkan untuk bahan – bahan yang mudah pecah seperti gelas, keramik, telur
dapat digunakan kemasan yang tahan terhadap benturan mekanik dan dapat
mengurangi
guncangan.
c) Sebagai penunjang cara penyimpanan dan transport
Produk – produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung dibawa dari pabrik
ke pengecer, tetapi melalui saluran pemasaran yang agak panjang. Selain itu ada
14

beberapa bahan yang harus disimpan dulu sebelum dijual untuk pengontrolan
kualitasnya, sehingga kemasan harus dibuat sedemikian rupa agar efisien dalam
menggunakan ruangan penyimpanan. Yang dimaksud dengan efisien yaitu
memberikan
perbandingan maksimum antara berat atau jumlah produk yang disimpan dengan
persatuan luas dari bangunan untuk penyimpanan, sehingga makin tinggi
penumpukan,
makin tinggi juga efisiensinya.
Kemasan harus dibuat selaras dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan
transportasi, bentuk dan ukurannya harus cocok dengan kemampuan dan ukuran alat
– alat yang digunakan, misalnya produk akan diangkut dengan pesawat terbang,
maka
ukuran dan bentuk kemasannya harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat terbang.
Disain kemasan yang tepat akan menunjang transportasi untuk dapat dilakukan
dengan
cepat.
d) Sebagai alat persaingan dalam pemasaran
Langkah pertama dalam memasarkan suatu produk adalah menarik perhatian
konsumen. Cara menarik ini diantaranya dengan menempelkan sesuatu yang
menarik
pada kemasan produk tersebut, misalnya gambar bayi yang sehat dan komposisinya
bila
yang dipasarkan makanan bayi.
Bila langkah pertama telah berhasil, maka peluang untuk memenangkan
persaingan sudah menjadi lebih besar, selanjutnya tergantung pada produk itu
sendiri,
apakah harganya terjangkau, keadaanya sesuai dengan selera konsumen, kualitasnya
baik sesuai dengan informasi/label yang telah diberikan.
2) Beberapa Syarat Kemasan
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar memenuhi
syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa
pertimbangan
antara lain:
a) Tidak toksik
15

Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung maupun


tidak langsung, seperti kandungan Pb.
b) Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, kalau salah
memilih bahan kemasan maka akan sangat merugikan. Misalnya produk yang
seharusnya
dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang
tidak
transparan sehingga bila konsumen ingin mengetahui isinya akan merusak segel dan
hal
tersebut sangat merugikan produsen.
c) Sanitasi dan syarat – syarat kesehatan terjamin
Disamping bahan kemasan tidak toksik dan produk yang dikemas tidak
menunjukkan kerusakan karena serangan mikroba, juga bahan kemasan tidak boleh
digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat – syarat
kesehatan.
Misalnya karung adalah kemasan yang paling banyak digunakan, namun
penggunaan
karung untuk mengemas produk yang dikonsumsi tanpa mengalami pencucian atau
pemasakan terlebih dahulu merupakan hal yang tidak dibenarkan.
d) Dapat mencegah pemalsuan
Yaitu kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan
yang khusus sehingga sukar dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan dengan cara
menggunakan kemasan yang telah digunakan akan mudah dikenali.
e) Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah
dibuka, seperti kemasan tetra pack daripada kemasan botol yang lebih sukar dan
memerlukan alat khusus untuk membuka tutupnya.
f) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan,
sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain
tidak
banyak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.
g) Kemudahan pembuangan kemasan bekas
16

Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah
yang memerlukan biaya cukup besar untuk penanganannya, misalnya kemasan –
kemasan bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak dapat hancur oleh
mikroba dan bila dibakar akan menyebabkan polusi udara, terutama di negara –
negara
maju.
Bahan kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu
menjadi masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali.
Bahan
nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.
h) Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik
dalam penyimpanan, transportasi maupun sebagai alat untuk menarik perhatian
konsumen. Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya sebagai
pengangkutnya adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya tidak boleh
melebihi
ukuran pintu pesawat terbang yang akan mengangkutnya dan sebagainya.
Ada kalanya kemasan didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah
dan menarik, kadang – kadang dibuat untuk memberi kesan bahwa isinya lebih
banyak
dari kemasan lainnya yang serupa, misalnya botol yang ramping dibandingkan
dengan
botol yang pendek.
Bentuk kemasan sangat mempengaruhi effisiensi penggunaan ruang
penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan serta
bahan
kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang berbelanja karena tertarik oleh
kemasannya dengan bentuk yang aneh – aneh, misalnya bentuk oval/patung dan
sebagainya lebih disukai.
Pada umunya produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat kemasan yang
digunakan karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dibutuhkan untuk
transportasi akan berkurang pula sehingga akan menurunkan harga jual dari produk
yang
bersangkutan. Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat diharapkan
17

untuk memenangkan persaingan.


i) Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik bila ditinjau dari segala segi,
baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal ini produsen harus tahu
dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Karena selera masyarakat
berbeda
– beda.
Masalah pencetakan sangat erat hubungannya dengan dekorasi dan label yang
merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, leveransir maupun
pengecer. Beberapa bahan ada yang perlu mengalami pencetakan label dan
tambahan
dekorasi sehingga bahan kemasan harus memiliki sifat mudah menerima pencetakan
dan
hasilnya dapat dipertahankan, tidak luntur atau hilang.
j) Biaya rendah
Salah satu cara untuk mempertahankan produk tersebut terjangkau oleh daya
beli konsumen adalah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana kemasan
masih dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting karena konsumen akan
melakukan
pemilihan terhadap produk yang sama yang ditawarkan dengan harga yang lebih
rendah.
k) Syarat khusus
Selain syarat – syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat – syarat khusus
yang perlu diperhatikan, misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis, subtropis,
kelembabannya dan lain – lain.
3) Beberapa Bahan Kemasan
Bahan – bahan yang dapat digunakan untuk keperluan mengemas produk
bermacam – macam tergantung kepada jenis produk yang akan dikemas. Untuk
menentukan bahan kemasan yang sesuai untuk suatu produk agro-industri, perlu
diketahui jenis – jenis dan sifat – sifat dari bahan kemasan tersebut, antara lain:
a) Kayu
Kayu memiliki tempat yang penting dalam pengemasan, khususnya untuk
mengemas benda – benda yang berbobot besar dan mudah rusak. Kayu merupakan
18

bahan alami, sehingga mempunyai sifat yang tidak seragam, namun dapat dipilih
dan
diolah untuk dijadikan bahan kemasan. Kemasan yang dibuat dari bahan kayu cocok
digunakan untuk membuat kemasan dalam jumlah yang kecil, namun sebaliknya
bahan
ini tidak ekonomis bila digunakan untuk mengemas bahan – bahan kecil dalam
jumlah
besar.
Kemasan yang dibuat dari kayu lebih baik dari bahan kemasan lainnya bila
diinginkan kekakuan, kekuatan menumpuk yang baik, perlindungan yang baik pada
waktu
pengapalan untuk mengemas produk yang bersangkutan, namun kemasan kayu tidak
kedap uap air, biayanya cukup tinggi, waktu menyusun lambat, penampakan kurang
menarik dan tersedianya tidak mudah. Disamping itu kemasan yang dibuat dari
bahan
kayu mendatangkan masalah yang besar karena memiliki volume yang besar.
Kayu lumber, veener dan plywood sering digunakan untuk membuat crate, nailled
wood boxes, barrel dan hamper.
b) Logam
Kemasan yang terbuat dari logam masih menempati bagian yang penting dalam
bidang pengemasan, meskipun ada saingan yang sangat ketat dari kemasan yang
terbuat
dari plastik dan kertas. Hal ini disebabkan oleh karena logam mempunyai kekuatan
mekanik yang baik sekali. Logam yang digunakan untuk membuat kemasan adalah
baja
dan kaleng logam.
Kemasan yang terbuat dari bahan baja dapat menahan penanganan selama
pengangkutan, dapat diisi, dapat disimpan tanpa menimbulkan banyak masalah dan
sangat ekonomis untuk pemakaian jangka panjang karena dapat dipergunakan
berulang
– ulang.
Kemasan yang terbuat dari baja digunakan untuk menyimpan dan pengiriman
berbagai macam produk seperti asam, alkali, pelarut organik, cat, vernis, pengencer,
minyak saos, syirup, buah – buahan yang diawetkan dan lain – lain. Disamping itu
19

kemasan dari bahan baja dapat dipergunakan untuk mengemas produk semi padat
seperti tepung dan produk yang berbentuk serpihan.
Kaleng logam tahan terhadap panas, dingin, uap lembab dan dapat menahan
produk yang kasar selama transportasi dan penyimpanan.
Kaleng logam dibuat dari suatu plat baja dengan lapisan timah di kedua sisinya.
Kaleng logam ini dapat digunakan terutama untuk mengemas produk makanan
dengan
daya korosi yang sangat tinggi atau tergantung dari tipenya, antara lain; fosfor,
silikon,
coppec, nikel, kromanium dan lain – lain sampai batas yang paling minimal yang
dapat
dilakukan.
c) Gelas
Gelas dibuat dengan mencampur pasir dengan soda abu, kapur atau campuran
alkali lainnya. Kemasan yang terbuat dari bahan gelas akan terus menarik bagi
industri
pengemasan, karena gelas mempunyai kelebihan – kelebihan yang tidak didapatkan
dari
bahan – bahan kemasan lainnya.
Beberapa keuntungan pemakaian bahan kemasan dari gelas, antara lain;
- dapat dibentuk dengan berbagai macam desain
- dapat diwarnai denga berbagai macam warna, sesuai dengan kebutuhan produk
yang
akan dikemas.
- bersifat transparan dan produk yang dikemas dapat dilihat dengan jelas oleh
konsumen
- tidak mempengaruhi produk yang dikemas
- kedap terhadap gas, uap air dan bau
- memberikan keawetan aroma, rasa dan warna produk yang dikemas
- kemasan yang terbuat dari gelas di-sterilisasi dan di-vacuum
- tahan terhadap perubahan suhu rendah dan tinggi, dengan catatan suhu tersebut
tidak berubah secara cepat
Disamping keuntungan dari bahan gelas, ada beberapa kelemahannya antara lain;
- bersifat rapuh
20

- mudah pecah bila permukaannya tergores dan bila kena benturan.


Kemasan gelas digunakan untuk mengemas produk makanan, obat – obatan,
minuman, bahan kimia dan bahan kosmetik.
d) Kertas
Kertas dibuat dari serat sellulosa dan merupakan bahan penyerap tinta, dapat
digunakan untuk menulis, membungkus dan mengemas. Pada umumnya kertas
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu; kertas kultural atau halus dan
kertas
industri atau kasar.
Kertas kultural terdiri atas kertas cetak dan kertas tulis. Kertas cetak dibagi
kedalam kertas putih, kertas cetak berwarna, kertas gambar, kertas offset dan
sebagainya. Sedangkan kertas tulis dibagi kedalam kertas cek, kertas buku tulis,
kertas
cetak ketikan dan sebagainya.
Kertas industri umumnya terdiri dari kertas untuk membungkus dan mengemas,
misalnya kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertas kedap lemak, kertas
antitornish, kertas permanen, kertas pounch, kertas tissue, kertas krep, kertas lilin,
kertas
tahan basah dan sebagainya.
Manfaat kertas dalam industri pengemasan, antara lain ; sebagai kantong,
amplop, mengemas produk yang akan dikapalkan, mengemas perak, photographi,
mengemas produk farmasi, dapat menjaga flavour produk yang dikemas, mengemas
keju, untuk tujuan dekorasi dan sebagainya tergantung dari jenis kertas yang
digunakan.
e) Papan kertas
Papan kertas adalah lembaran kertas yang mempunyai ketebalan 0.0091 – 0.030
inch. Papan kertas terdiri atas beberapa tipe yang berbeda sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Tipe – tipe tersebut antara lain; container board,box board, straw
board, mill board, pulp board, manila board dan printer’s board.
Manfaat papan kertas antara lain dapat digunakan untuk mengemas produk yang
akan dikapalkan, dibuat kotak, dibuat kemasan berbentuk karton lipat, dibuat cover
buku, mengemas makanan, sepatu dan sebagainya.
f) Plastik
Kemasan plastik juga menempati bagian yang sangat penting dalam industri
21

pengemasan. Kelebihan plastik dari bahan – bahan kemasan lainnya, antara lain;
harganya relatif lebih murah, dapat dibentuk berbagai rupa, warna dan bentuk relatif
lebih disukai konsumen, mengurangi biaya transportasi. Namun plastik mempunyai
kelemahan yaitu umumnya tidak tahan terhadap temperatur tinggi.
Secara garis besar plastik dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu thermoplastik ( dapat
dilunakkan berulang kali dengan menggunakan panas ) dan termoset ( tidak dapat
dilunakkan oleh panas ).
Thermoplastik yang digunakan dalam industri pengemasan adalah polyethylene,
polyprophylene, polystyrene, polyvinyl chlorida, acrylic dan aclonitrile-butadiene-
styrene.
Termoset yang biasa digunakan dalam industri pengemasan adalah
phenolformaldehydene, melamike- formaldehydene dan urue-formaldehydene.
Penggunaan kemasan plastik tersebut berbeda – beda tergantung dari tipe
plastiknya, antara lain dapat digunakan untuk pembuatan kotak bagasi, helm, suku
cadang, repsigerator, untuk mengemas kosmetik, elektronik, perlengkapan otomobil,
untuk mengemas bahan kimia yang membutuhkan ketahanan kimia tinggi,
digunakan
dalam industri pesawat terbang, mengemas produk yang mengandung minyak dan
sebagainya.
g) Film
Film didefinisikan sebagai lembaran fleksibel, yang tidak berserat dan tidak
mengandung bahan metalik dengan ketebalan kurang dari 0.01 inch atau 250
mikron.
Film terbuat dari turunan sellulosa dan sejumlah resin thermoplastik. Film terdapat
dalam
bentuk roll, lembaran dan tabung.
Beberapa kemasan yang terbuat dari film antara lain; selopan, polyethylene,
polyprophylene (pp), polystyrene (ps), polyvinyl chlorida (pvc), polyester,
polyviniliden
chlorida (saran), nilon, selulosa asetat, karet hidroklorida, metil selulosa, kloro-
trifluoroetilena (CTFE), polycarbonate, evakopolimer, fluorokarbon dan
polyuretane.
Kemasan film dapat digunakan sebagai pembungkus, kantong, tas dan sampul,
22

mengemas tembakau, biskuit, kabel, tekstil, pupuk, pestisida, obat – obatan,


mentega,
produk kering untuk para astronout dan sebagaianya.
h) Foil
Foil adalah suatu lembaran dari bahan logam yang mempunyai ketebalan kurang
dari 0.15 mm. Kemasan ini mempunyai posisi yang penting dalam pengemasan,
karena
permukaanya yang mengkilap dan menarik untuk dipandang. Foil yang mempunyai
ketebalan antara 0.0375 – 0.1125 mm digunakan untuk membuat kemasan semi
kaku.
Aluminium foil mempunyai sifat kedap air yang baik, permukaanya dapat
memantulkan cahaya sehingga penampilannya menarik, permukaanya licin, dapat
dibentuk sesuai dengan keinginan dan mudah dilipat, tidak terpengaruh oleh sinar,
tahan
terhadap temperatur tinggi sampai di atas 290° C, tidak berasa, tidak berbau, tidak
beracun dan hygienis.
Kemasan foil dapat digunakan untuk mengemas roti, makanan beku, obat –
obatan, bahan farmasi, bahan kimia, makanan yang higroskopis, jam, selai dan saos.
Bila
digunakan untuk mengemas makanan biasanyafoil diletakkan pada bagian dalam,
namun
bila untuk tujuan dekoratif maka foil diletakkan pada bagian luar.
4) Bentuk – bentuk Kemasan
Bentuk kemasan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu: kaku, semi
kaku dan fleksibel.
Kemasan kaku adalah kemasan yang tidak tahan terhadap benturan, akan tetapi
keras. Bentuk – bentuk kemasan dapat digolongkan lagi berdasarkan bahan kemasan
yang digunakan, antara lain ; dari kayu, nailed box, wire bound box, crate, basket
dan
barrel. dari logam: drum, pail, kaleng logam dan colapsible tube; dari gelas: botol,
jar,
timbler, jug, carboy, vial dan ampul.
Kemasan semi kaku adalah kemasan yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh
23

bentuk produk kemasannya, namun dapat ringsek bila diberikan tekanan yang
berlebih.
Contohnya: wadah aluminium, folding carton, set-up box dan sebagainya.
Kemasan fleksibel adalah kemasan yang bentuknya dapat berubah – ubah sesuai
dengan bentuk produk yang dikemasnya. Beberapa bentuk kemasan fleksibel antara
lain:
kantong kertas, kantong berdinding banyak, kantong plastik, karung plastik dan
sebagainya.
Dalam industri pengemasan juga dikenal adanya coating dan laminasi. Coating
adalah pelapisan bahan kemasan dengan berbagai macam bahan seperti resin, plastik
dan wax dengan tujuan sebagai pelindung dan dekorasi. Sedangkan laminasi adalah
kombinasi dari 2 atau lebih lapisan kertas, foil dan kain digabungkan dengan
bantuan
perekat dengan menggunakan panas atau tekanan. Proses laminasi yang utama yaitu:
laminasi basah, laminasi kering, laminasi panas, laminasi cair dan laminasi
ekstruksi.
Informasi yang dapat ditampilkan melalui kemasan (PELABELAN)
Beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui kemasan antara lain adalah:
Nama
produk, Nama Produsen, Alamat produksi dan telephon yang bisa dihubungi,
Komposisi,
Kandungan gizi, Cara penggunaan, Kontra indikasi, Tanggal kadaluarsa, Nomer
produksi,

D. RANGKUMAN
1. produk dan baruan produk
Produk dan bauran produk merupakan konsep penting dalam pemasaran.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Bauran produk, atau keragaman
produk, adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan penjual
tertentu dengan harga murah. Bauran produk memiliki lebar, panjang,
kedalaman, dan konsistensi tertentu, yang membantu perusahaan dalam
mendefinisikan strategi produk.
Lebar bauran produk menunjukkan berapa banyak lini produk perusahaan,
panjang bauran produk menunjukkan jumlah unit produk dalam bauran
produknya, kedalaman bauran produk menunjukkan berapa banyak barang
24

yang berbeda yang ditawarkan tiap produk dalam lini, dan konsistensi bauran
produk menunjukkan berapa dekat hubungan berbagai lini produk dalam
penggunaan akhirnya, persyaratan produksi, saluran distribusi, atau hal
lainnya.
Perusahaan dapat memperluas bisnisnya dalam empat cara: memperluas lini
produk, memperpanjang jumlah unit produk dalam lini produk, memperluas
varian produk dalam lini produk, dan memperbaiki hubungan antara lini
produk dalam penggunaan akhirnya.

2. Keputusan Lini Produk

Keputusan lini produk berhubungan dengan keputusan konsumen dalam


memilih produk yang tersedia dalam lini produk. Lini produk adalah
kumpulan produk yang saling terkait dan ditawarkan kepada kelompok
konsumen tertentu melalui saluran distribusi yang sama. Konsistensi lini
produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen, yang lebih konsisten lini
produk, lebih dekat keterkaitan antar produk dalam satu lini, maka lebih
mudah konsumen memilih produk dari lini tersebut

3. Keputusan Merek
Keputusan lini produk berhubungan dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk yang tersedia dalam lini produk. Lini produk adalah
kumpulan produk yang saling terkait dan ditawarkan kepada kelompok
konsumen tertentu melalui saluran distribusi yang sama. Konsistensi lini
produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen, yang lebih konsisten lini
produk, lebih dekat keterkaitan antar produk dalam satu lini, maka lebih
mudah konsumen memilih produk dari lini tersebut

4. Pengemasan Dan Pelabelan


Pengemasan dan pelabelan merupakan proses yang sangat penting dalam
menunjang distribusi produk, terutama yang mudah mengalami kerusakan.
Pengemasan dapat dijelaskan sebagai proses pembungkusan, pewadahan
atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu
sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi.
Bahan kemas yang digunakan tergantung dari sifat-sifat produk serta
25

kemampuannya untuk melindungi produk yang akan dikemas. Bentuk-


bentuk kemasan dapat digolongkan menjadi kaku, semi kaku, dan
fleksibel. Kemasan kaku adalah kemasan yang tidak mudah berubah
bentuk, seperti kaleng, botol, dan karton. Kemasan semi kaku adalah
kemasan yang tidak terlalu kaku, seperti kertas komposit dan plastik.
Kemasan fleksibel adalah kemasan yang mudah berubah bentuk, seperti
plastik ziplock dan kantong kresek.
Pelabelan merupakan bagian dari pengemasan yang berisi informasi
tentang produk, termasuk nama produk, nama produsen, alamat produksi,
komposisi, kandungan gizi, cara penggunaan, kontra indikasi, tanggal
kadaluarsa, nomor produksi, dan lain-lain. Label dapat berupa kata-kata
atau gambar, dan diatur dalam undang-undang nomor 7 tahun 1996 yang
berhubungan dengan pangan.
Pengemasan dan pelabelan juga memiliki peranan dalam pemasaran,
karena dapat memudahkan distribusi produk, mempermudah pengiriman
dan pendistribusian, dan menjadi media atau sarana informasi dan promosi
dari produk yang ditawarkan. Pengemasan dan pelabelan dapat
menghambat pemasaran jika tidak diberi perhatian dengan baik.
Penyuluhan tentang pengemasan dan pelabelan dapat dilakukan kepada
masyarakat atau pemilik usaha untuk memberikan pengetahuan mengenai
pentingnya pengemasan dan pelabelan dalam mempromosikan produk.
Tim pengabdian dapat memberikan penyuluhan mengenai pengemasan
dan pelabelan, serta memberikan motivasi kepada pemilik usaha dalam
pengembangan produknya.
E. SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud bauran produk atau keragaman produk?
2. Perusahaan dapat memperluas bbisnisnya dalam empat cara,Sebutkan!
3. Apa yang dimaksud lini produk?
4. Apa perbedaan Antara kemasan kaku dan kemasan semi kaku?
5. Berikan contoh kemasan kaku dan kemasan semi kaku?

F. DAFTAR REFERENSI
26

(Menuliskan referensi sesuai materi yang telah dipaparkan di atas/ di sadur/diambil)


………………..
Contoh :
1. Raymon Prescot
2. Booz
3. Allen
4. Hamilton
5. Emasar

Anda mungkin juga menyukai