Anda di halaman 1dari 43

PENGANTAR

TATA LETAK FASILITAS

EKO RAHUDIANTO
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN TUJUAN

B. JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAK

C. CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK

D. METODE DESAIN PABRIK


DEFINISI

Perencanaan tata letak (layout) secara umum banyak dibahas dalam


beberapa literatur antara lain pada facilities planning (perencanaan
fasilitas). Facilities planning1adalah berkaitan dengan desain, tata letak
(layout), lokasi, dan akomodasi orang, mesin, dan kegiatan dari sistem
atau manufaktur/jasa yang menyangkut lingkungan atau tempat yang
bersifat fisik.
DESAIN FASILITAS

Menganalisis, membentuk konsep, mendesain dan mewujudkan


sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Desain ini umumnya
digambarkan sebagai rencana lantai, yaitu suatu susunan fasilitas fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk
mengoptimumkan hubungan antar aktivitas, aliran material, aliran
informasi, dan tatacara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara efektif, ekonomis, dan aman.
TATA LETAK FASILITAS (FACILITY LAYOUT)

Susunan mesin, proses, departemen, tempat kerja, area


penyimpanan, gang dan fasilitas umum yang ada. Sedangkan tata letak
(layout)4 adalah susunan departemen , tempat kerja, dan peralatan,
dengan perhatian utama pada gerakan kerja ( pelanggan atau
material) melalui sistem: tata letak tetap (fixed-position layouts), tata
letak proses (process layouts), tata letak produk (product layouts), atau
tata letak kombinasi (combination layouts).
TATA LETAK PABRIK (PLANT LAYOUT)

Pengaturan fasilitas fisik perusahaan yang terdiri dari susunan


departemen, pusat kerja, dan peralatan, untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan peralatan, bahan, orang dan energi.
UNSUR-UNSUR DESAIN FASILITAS
6 TUJUAN DASAR TATA LETAK PABRIK (1)
1. Prinsip Integrasi Secara Total
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi
secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi
yang besar.

2. Prinsip Jarak Pemindahan Material Yang Paling Minimal


Hampir dari setiap proses yang terjadi di industri mencakup beberapa gerakan
pemindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya secara
keseluruhan. Dalam proses pemindahan material dari suatu operasi ke
operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara mencoba menempatkan
operasi berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.
6 TUJUAN DASAR TATA LETAK PABRIK (2)
3. Prinsip aliran dari suatu proses kerja
Prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik (tracking),
gerakan memotong (cross movement), kemacetan (congestion), dan sedapat
mungkin material dapat bergerak terus tanpa ada interupsi.
Perlu diingat bahwa proses yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam
lintasan garis lurus. Banyak layout pabrik yang baik mengguanakan bentuk
aliran zig-zag ataupun melingkar . Ide dasar dari aliran kerja seperti ini adalah
aliran konstan: minimum interupsi,kesimpang-siuran dan kemacetan.

4. Prinsip pemanfaatan ruangan


Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan
proses produksi lainnya. Dalam perencanaan tata letak pabrik juga
seharusnya memperhatikan faktor dimensi ruang, disamping itu gerakan-gerakan
dari orang, material atau mesin juga terjadi dalam salah satu arah dari tiga sumbu
yaitu sumbu x, y dan z.
6 TUJUAN DASAR TATA LETAK PABRIK (3)
5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
dalam perencanaan tata letak pabrik, suatu layout tidak dapat dikatakan baik
apabila akhirnya justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja.

6. Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini sangat berarti dalam abad ini dimana riset ilmiah, komunikasi dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan
dunia industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya. Kondisi tersebut
menyebabkan beberapa perubahan terjadi pada desain produk,peralatan
produksi, waktu pengiriman barang dan sebagainya. Kondisi ekonomis akan
dicapai jika tata letak yang direncanakan cukup fleksibel untuk diadakan
penyesuaian atau pengaturan kembali layout yang baru dapat dibuat dengan
mudah, cepat dan murah. Lebih lanjut tujuan perencanaan tata letak prinsif
FUNGSI PERANCANGAN TATALETAK PABRIK (1)
1. Memudahkan proses operasi dan maintenance pabrik
• Akses yang mudah untuk transportasi dari dan ke pabrik, di dalam
lingkungan pabrik dari dan ke setiap mesin dan peralatan untuk maintenance
peralatan, akses yang mudah untuk inspeksi pipeline, pompa, valves, motor,
kompressor dan kabel-kabel listrik.

• Gang-gag harus mempunyai ukuran yang memadai sehingga forklift dan


personil dapat melakukan proses pembersihan dengan mudah. Menghindari
proses akumulasi debu dan kotoran.

• Penempatan bengkel (workshop) yang tidak terlalu jauh dari lokasi utama
untuk proses produksi
FUNGSI PERANCANGAN TATALETAK PABRIK (2)

2. Memudahkan proses supervisi


• Menempatkan ruangan para supervisor pada lokasi dimana
mereka dapat melakukan observasi pada dan supervisi proses
produksi dengan mudah.

• Memudahkan proses supervisi dengan menempatkan ruangan


untuk supervisors (manager pabrik dan asisten manager) tidak
jauh dari ruangan operator dan control room.
FUNGSI PERANCANGAN TATALETAK PABRIK (3)

3. Menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja


• Menyediakan ruangan ganti untuk pakaian dan peralatan pelindung
keselamatan kerja

• Menyediakan akses dan fasilitas yang memberikan kemudahan


(cepat, aman) jika terjadi kebocoran, ledakan dan kecelakaan
(accidents) lainnya

• Menyediakan area untuk evakuasi jika terjadi kebakaran, ledakan


atau gempa bumi.

• Memberikan akses yang memudahkan bagi armada pemadam


kebakaran
FUNGSI PERANCANGAN TATALETAK PABRIK (4)

4. Memberikan ruang untuk perluasan (ekspansi) pabrik


• Kemungkinan untuk ekspansi pabrik tidak hanya diantisipasi
dengan memberikan ruang (space) namun juga dengan
merancang peralatan yang mempunyai kapasitas yang dapat
digunakan jika dilakukan peningkatan kapasitas pabrik di masa
depan.

• Kemungkinan ekspansi pabrik juga diantisipasi dalam


mendesain reservoar penyedia air, gudang dan fasilitas untuk
pengolahan, penimbunan limbah (disposal facilities)
HIRARKI PERENCANAAN FASILITAS
TIPE-TIPE TATA LETAK PABRIK (1)
1. Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Layout)

Tipe ini, material atau komponen/produk utamanya tinggal tetap pada posisinya
sedangkan sarana produksi (mesin/peralatan, manusia,dsb) bergerak menuju lokasi
material dengan jenis volume produksi rendah. Tata letak tipe ini sering digunakan
untuk membuat produk dengan ukuran besar seperti: perakitan pesawat terbang,
kapal laut dsb.
2. Tata Letak Proses (Process Layout)
Pengaturan tata letak dengan cara menempatkan segala mesin/peralatan yang
memiliki tipe/ jenis sama kedalam satu departemen. Tipe tata letak proses sangat
cocok untuk industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk dapat
bervariasi/jenis produk banyak dan volume produksi sangat rendah. Pada umumnya
industri kecil lebih cocok menggunakan jenis tata letak seperti ini.
TIPE-TIPE TATA LETAK PABRIK (2)
3. Tata Letak Produk (Product Layout)

Tata letak berdasarkan produk umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi
satu macam produk atau kelompok produk (variasi rendah) dengan jumlah yang
banyak (volume tinggi) secara terus menerus dalam waktu produksi yang lama.
Digunakan untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam
waktu relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan,
JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAK (1)

1. Perubahan desain; Kerap perubahan desain produk menuntut perubahan


proses atau operasi yang diperlukan. Perubahan mungkin hanya memerlukan
penggantian sebagian kecil tata letak yang telah ada atau berbentuk desain
ulang tata letak, tergantung pada perubahan-perubahan desain produk
menyebabkan adanya penambahan atau penggantian salah-satu atau
beberapa jenis mesin yang telah ada.
2. Perluasan departemen; Adakalahnya, perusahaan ingin menjawab
kebutuhan pasar dalam bentuk menambah produksi suatu produk atau
komponen tertentu dan mungkin memerlukan perubahan pada tata letak.
Perubahan mungkin hanya berupa penambahan sejumlah mesin yang mudah
diatasi dengan membuat ruangan atau mungkin memerlukan perubahan
seluruh tata letak jika penambahan produksi menuntut perubahan proses.
Kesimpulannya adalah adanya peningkatan kapasitas produksi yang diikuti
penambahan sejumlah mesin mengakibatkan peningkatan kebutuhan ruang.
Sehingga memerlukan penyesuaian atau penataan ulang tata letak yang telah
ada.
JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAK (2)

3. Pengurangan departemen; Jenisnya kebalikan dari permasalahn diatas.


Apabila perusahaan ingin mengurangi sejumlah mesin tertentu karena ingin
menurunkan tingkat produksi maka jarak antar mesin atau proses menjauh.
Hal demikian mendorong perlunya menata kembali susunan mesin atau
peralatan yang telah ada
4. Penambahan produk baru; Apabila produk baru yang berbeda dari yang
sudah ada diproduksi pada tata letak yang sudah ada maka masalah baru
akan muncul. Apabila penambahan lokasi posisi mesin baru, sehingga total
jarak minimum. Namun, apabila penambahan produk baru tidak membutukan
penambahan mesin jenis baru, maka konsekuensinya dapat berupa
penambahan jumlah unit mesin tertentu. Akibatnya, perusahaan membutukan
ruangan untuk menempatkan penambahan jumlah mesin. Kesimpulannya
adalah penambahan produk baru yang mengakibatkan penambahan jenis
mesin baru atau penambahan jumlah mesin yang sudah ada membutukan
penataan kembali tata letak yang sudah ada.
JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAK (3)

5. Pemimdahan departemen; Adakalanya, dengan pertimbangan keselamatan atau


pertimbangan tertentu perusahaan memindahkan lokasi mesin bahkan sebuah
departemen. Kebijakan demikan akan mengacaukan aliran material apabila
tidak ditata ulang dengan baik. Kemudian, apabila perusahaan menemukan aliran
material kurang baik, maka perlu melakukan pemindahan mesin atau
departemen.
6. Penambahan depatemen baru; Masalah demikian bisa muncul dari harapan
untuk meningkatkan konsolidasi misalnya pekerja mesin bor dari seluruh
departemen ke dalam satu depatemen terpusat. Hal lainnya mungkin adanya
akibat kebutuhan pengadaan suatu departemen untuk pekerjaan yang belum
pernah ada sebelumnya. Penambahan departeman atau jenis mesin bisa terjadi
apabila perusahaan ingin memproduksi sendiri jenis komponen yang selama ini
dibeli. Fasilitas produksi untuk komponen tersebut tentunya perlu disiapakan
yang bisa berupa penambahan sebuah departemen baru.
JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAK (4)

7. Perubahan metode produksi; Sebuah produk dibuat melalui proses produksi


tertentu. Upaya meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan perbaikan-
perbaikan metode produksi. Akibat perubahan metode produksi akan
memberikan pengaruh pada tempat kerja atau wilayah tersedia, sehingga
memerlukan penataan kembali fasilitas secara keseluruhan.
8. Peremajaan peralatan yang rusak; Kegiatan perawatan mesin dan peralatan
tentu membutukan ketersedian ruang. Untuk mendukung kegiatan perawatan
mesin dan peralatan, maka perusahaan perlu mengatur lokasi yang sesuai
berdasarkan aturan tingkat kedekatan.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (1)

1) Keterkaitan kegiatan terencana; Kriteria demikaian umumnya diukur secara


kualitatif menggunakan skor atau kuantitatif menggunakan frekuensi
perpindahan. Keterkaitan kegiatan yang terencana bertujuan menjaga
kelancaran dan kemudahan kegiatan proses produksi dan pendukung lainnya.
2) Pola aliran material terencana; Hal demikian terkait dengan pergerakan
material dari satu proses ke proses lainnya. Tujuannya adalah aliran tidak
melompat atau mundur, namun kurang ekonomis bila dipenuhi karena
membutuhkan investasi yang relatif cukup besar. Secara fisik, pola aliran
material yang terencana akan terlihat mengalir dengan lancar terjadi bentrokan
pada sebuah litasan yang tanpa bersilangan.
3) Aliran yang lurus; Pergerakan material dari satu proses ke proses lainnya
diharapkan lurus karena mengurangi potensi resiko kerusakan pun merupakan
upaya memperpendek jarak perpindahan . Pada praktinya, ciri ini sulit
dipenuhi karena kendala ketersediaan ruang .
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (2)

4) Langkah balik (Backtrack) minimum; Hal demikian terkait dengan jarak


perpindahan material. Kemudian , akibat adanya langkah balik akan menggaggu
pergerakan maju material.
5) Jalur aliran tambahan; Perubahan desain produk atau perubahan proses
menuntut fleksibilitas fasilitas. Adanya jalur aliran tambahan bertujuan
meningkatkan fleksibilitas. Hal demikian merupakan bagian kajian jumlah mesin
atau peralatan.
6) Gang yang lurus; Gang merupakan luasan yang disediakan untuk memfasilitasi
perpindahan material. Gang yang lurus bertujuan mempermudah kelancaran aliran
material. Perencanaan gang merupakan bagian perencanaan luas lantai.
7) Perpindahan antar-operasi minimum; Perpindahan barang adalah waste
(mubazir), namun tidak bisa dihindari. Karena perpindahan sebagi waste, maka
operasi perlu diminimumkan. Pada umumnya, tujuan dicapai dengan waktu
menggabungkan opersi, sehingga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk
bisa minimum pula.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (3)

8) Metode pemindahan yang terencana; Pemilihan peralatan pemindahan


material sangat menentukan kelancaran pemindahan material yang efektif dan
efisien. Penentuan tipe pemindahan material secara manual atau pakai alat
bantu bahkan otomasi merupakan proses mendesain metode pemindahan yang
terencana. Metode pemindahan yang terencanapun akan menjaga kualitas
material yang dipindahkan.

9) Jarak pemindahan minimum; Kriteria total jarak yang umum ingin dicapai dalam
setiap desain tata letak.Total jarak merepresentasikan biaya pemindahan dan
keteraturan aliran material.

10) Proses digabung dengan pemindahan material; Inti tujuannya adalah


minimalisasi waktu produksi. Penggabungan dapat dilakukan pada saat
mendesain metode kerja sebuah proses. Penetapan peta-peta kerja sangat
berperan untuk mencapai hal ini.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (4)

11) Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman; Kelancaran


pergerakan material sangat ditentukan awal dan akhir pergerakan material.
Awal pergerakan material adalah digudang material baku dan diakhiri di gudang
jadi. Pengelolaan pergerakan dapat dicapai saat menentukan pola umum aliran
material yang sesuai dengan kondisi areal pabrik yang tersedia.
12) Operasi pertama dekat dengan penerimaan; Kedekatan penerimaan dengan
operasi pertama bertujuan menghemat pemakai ruang dan memperpendek
jarak perpindahan material.
13) Operasi terakhir dekat dengan pengiriman; Kedekatan operasi terakhir
dengan area pengiriman bertujuan memperpendek jarak perpindahan material.

14) Penyimpanan pada tempat pemakaian jika mungkin; Material yang akan
diproses disimpan pada area kerja bertujuan mempermudah proses dan
memperpendek waktu produksi.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (5)

15) Tata letak fleksibel; Apabila terjadi perubahan, baik dari sudut volume maupun
penambahan tipe produk; maka tata letak yang baik haruslah mampu
memfasilitasinya. Pada analisis data dasar, hal demikian akan dipertimbangkan,
hingga implementasi kebijakan strategi manajemen dapat difasilitasi.
16) Mampu mengakomodasi rencana perluasan di masa datang; Penambahan
jumlah mesin memberi konsekuensi perluasan kebutuhan ruang. Dalam
perencanaan luas lantai, kemungkinan adanya perluasan ruang akan
dipertimbangkan. Sehingga implementasi kebijakan strategi manajemen dapat
difasilitasi.
17) Persediaan setengah jadi atau WIP minimum; Persediaan barang setengah jadi
merupakan biaya yang tidak memiliki nilai tambah. Upaya mengurangi jumlah
barang setengah jadi dilakukan dengan cara meminimalisasi total jarak
perpindahan material. Apabila total jarak perpindahan material minimum, maka
waktu produksi minimum pula. Kemudian, keseimbangan lintasan dicapai
dengan cara menghindari terjadinya bottleneck.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (6)

18) Sesedikit mungkin material yang tengah diproses; Material yang tengah diproses
dan berjumlah banyak berarti banyak material yang akan menumpuk.
Penumpukan material yang terlalu banyak berarti penyediaan luas lantai
menjadi lebih besar dan jumlah barang setengah jadipun meningkat.
19) Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum; Seluruh luas lantai yang ada
dipabrik harus dimanfaatkan dengan maksimal. Tujuannya adalah memberikan
nilai tambah terhadap luas lantai yang tersedia.
20) Ruang penyimpanan yang cukup; Produk atau komponen yang telah selesai
harus disimpan dalam fasilitas yang baik. Agar penumpukan produk dan
komponen tidak menyebabkan kerusakan, maka perusahaan perlu meyediakan
fasilitas yang memadai, baik luas lantai maupun sistem penyimpanannya.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (7)

21) Penyediaan ruangan yang cukup antar peralatan; Sebuah pabrik akan berisi
banyak mesin, baik kuantitas maupun jenisnya. Setiap mesin akan disediakan
ruang menjadi sebuah stasiun kerja. Kedekatan antar stasiun kerja tidak
dibenarkan saling mengganggu kelancaran kegiatan manufakturnya. Dalam hal
ini, perlu ada kelonggaran (allowance).
22) Bangunan didirikan di sekelling tata letak; Sebuah pabrik tidak hanya terdiri atas
mesin dan peralatan, tetapi fasilitas pendukung produksi lainnya. Penggaturan
bangunan di sekeliling pabrik bertujuan memudahkan para pekerja mengakses
setiap bangunan untuk keperluan koordinasi.
23) Material diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja; Sebaiknya, operator
sebuah mesin tidak bertugas ganda dengan harus mengantar material ke proses
berikutnya. Maksudnya adalah menghindarkan waktu delay material yang tidak
perlu.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (8)

24) Sesedikit mungkin jalan kaki antar- operasi produksi; Sebaiknya, perpindahan
material antar-operasi tidak diikuti oleh pergerakan operator. Apabila operator
harus berjalan kaki untuk menyelesaikan operasi berikutnya, maka akan
menambah waktu. Pergerakan jalan kaki operator tidak mempunyai nilai tambah.
25) Penempatan yang tepat untuk fasilitas pelayanan produksi dan pekerja;
Kedekatan antara fasilitas pendukung dan produksi bertujuan memudahkan
koordinasi. Agar fasilitas pelayanan tidak terganggu oleh kebisingan atau debu,
perusahaan perlu mendesain bangunan yang mampu mereduksi gangguan.
26) Alat pemimdah mekanis dipasang pada tempat yang sesuai; Penggunaan alat
pemindah harus sesuai kebutuhan. Pemindahan material merupakan kegiatan
yang tidak memiliki nilai tambah. Apabila pemindahan ditambah investasi
peralatan yang cukup mahal, maka akan menambah beban biaya perusahaan.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (9)
27) Fungsi pelayanan pekerja cukup; Fasilitas yang dibutuhkan oleh para pekerja
harus tersedia, misalnya kantin, tempat sholat, toilet, kamar ganti, dan
sebagainya. Fasilitas akan memberikan kenyamanan bagi para pekerja.
Kenyamanan pekerja merupakan faktor penting dalam meningkatkan
produktivitas.
28) Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, dan kelembaban memadai;
Stasiun kerja dan pabrik secara keseluruhan harus memberikan jaminan bagi
pekerja untuk tidak menimbulkan penyakit akibat kerja. Kesehatan kerja bagi
para pekerja merupakan faktor penting dalam produktivitas.
29) Waktu pemerosesan bagi waktu produksi total maksimum; Waktu produksi total
terdiri dari atas waktu pemrosesan dan waktu pemindahan material. Sebaliknya,
waktu pemindahan dapat diminimumkan karena tidak memiliki nilai tambah
sehingga dapat dimanfaatkan untuk memaksimumkan waktu pemrosesan.
30) Sedikit mungkin pemindahan material; Apabila mungkin, maka seluruh proses
yang dibutukan tidak mengalami pemindahan dengan tujuan minimalisasi total
waktu produksi.
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK (10)
31) Pemindahan ulang minimum; Terjadinya pemindahan ulang akibat terjadinya
rework perlu dihindari. Pemindahan berulang akan berarti pemborosan waktu
produksi. Stasiun kerja harus didukung fasilitas yang mencegah terjadinya
rework atau dengan proses menetapkan kualifikasi operator yang sesuai.
32) Pemisah tidak mengganggu aliran barang; Sebuah fasilitas kadang perlu
diberi dinding pemisah dengan pertimbangan keselamatan. Pembuatan dinding
pemisah sebaiknya tidak mengganggu aliran material karena pengerakan
material sangat diinginkan selancar mungkin.
33) Pemindahan material oleh pekerja langsung sesedikit mungkin; Operator
sebaiknya tidak berfungsi ganda, yaitu turut serta mengantar material. Dua
dampak negatifnya adalah potensi delay dan pemborosan waktu.
34) Pembuatan material sisa sedikit mungkin; Metode produksi yang didesain harus
mampu memanfaatkan bentuk dasar material baku. Tujuannya adalah
meminimalisasi buangan. Buangan bukan hanya pemborosan, tetapi harus
difasilitasi tempat pembuangan. Artinya , biaya fasilitas meningkat pula
PENENTUAN LOKASI PABRIK (1)
Faktor-faktor yang menentukan lokasi suatu pabrik, adalah sebagai berikut :
1) Keberadaan bahan baku
Disarankan lokasi pabrik dekat dengan sumber bahan baku, karena
selain dapat mengurangi biaya transportasi (pengangkutan) juga dapat
mengurangi biaya untuk fasilitas penyimpanan (gudang).
2) Pasar (domestik dan internasional)
Dalam memasarkan produk hasil akhir, penjualan dan distribusi produk
sering menjadi suatu faktor yang krusial. Kedekatan dengan pasar
dan/atau akses ke jalur pemasaran, seperti pelabuhan, akan
meminimalkan biaya transportasi dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
PENENTUAN LOKASI PABRIK (2)
3) Ketersediaan Sumber Energi listrik
Ketersediaan sumber listrik dalam jumlah yang memadai merupakan salasatu pertimbangan penting dalam
memilih suatu pabrik.
Penyediaan listrik
- Membeli dari perusahaan penyedia listrik (untuk Indonesia misalnya PLN)
- Membangun sendiri pembangkit (untuk kebutuhan energi listrik yang besar)
• PLTA (tenaga air: umumnya lebih murah)
• PLTU (tenaga uap)
• PLTG (tenaga diesel)
• dst.

4) Ketersediaan bahan bakar (fuel), reduktor, reagen pelindi, fluks dan bahan-bahan consumable yang diperlukan
untuk proses
PENENTUAN LOKASI PABRIK (3)

5) Faktor Iklim

Kondisi-kondisi iklim yang meliputi curah hujan, kelembaban, kondisi angin


merupakan pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik dan proses
desainnya.

6) Faktor topografi dan kestabilan tanah

Instalasi pabrik memerlukan tanah yang stabil dan umumnya dalam keadaan
yang datar. Pada kondisi tertentu diperlukan area dengan kemiringan tertentu
misalnya untuk proses pengaliran fluida dengan metoda gravitasi (thickener,
tangki).
PENENTUAN LOKASI PABRIK (4)

7) Fasilitas transportasi

Fasilitas transportasi meliputi:


- transportasi laut: fasilitas pelabuhan
- transportasi darat: jalan, railroad
- transportasi udara: bandara dan akses ke bandara

8) Ketersediaan sumber air

Industri/pabrik metalurgi ekstraksi sangat memerlukan air, selain untuk proses


produksinya juga untuk pencucian, pendinginan, granulasi slag, dan steam generating
operations serta kebutuhan domestik. Lokasi pabrik sebaiknya sedekat mungkin dengan
sumber air (laut, sungai, danau) untuk mencukupi kebutuhan airnya. Instalasi penyedia air
menjadi bagian penting dari suatu pabrik metalurgi ekstraksi
PENENTUAN LOKASI PABRIK (5)

9) Pembuangan limbah (padat, cair, gas)


Perlu diperhatikan daya dukung area/lokasi untuk menampung limbah baik tanah, air dan udara
-Tanah: tailing pond, tailing dam, red mud dam, dst.
-Air: sungai, laut.

10) Kerawanan terhadap bencana alam


- banjir
- gempa bumi
- tsunami
Pemilihan lokasi harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya bencana alam yang
dapat terjadi di lokasi pabrik dan bagaimana cara mengantisipasinya. Kalau ada
tersedia daerah yang aman, sebaiknya dihindari pemilihan lokasi yang rawan bencana.
PENENTUAN LOKASI PABRIK (6)

11) Keberadaan industri terkait


Sebagai contoh, PT Smelting (PTS) didirikan di Gresik diantaranya karena terdapat PT.
Semen Gresik yang dapat mengolah slag PTS dan PT. Petrokimia yang dapat mengolah
H2SO4 sebagai byproduct PTS. Demikian pula lokasinya pada daerah yang mempunyai
infrastruktur yang memadai seperti jalan dan pelabuhan.
12) Faktor sosial dan faktor keamanan di lokasi
-kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi pabrik
-tingkat pendidikan
-budaya masyarakat sekitar
-mata pencaharian
METODE DESAIN PABRIK (1)
Elemen-elemen dasar desain pabrik adalah :
1. Kekuatan pemilik modal,
2. Desain produk,
3. Perencanaan volume penjualan,
4. Pemilihan proses produksi,
5. Analisa membuat atau membeli,
6. Ukuran pabrik,
7. Harga jual produk,
8. Lokasi pabrik,
9. Tata letak pabrik,
10. Pemilihan tipe bangunan pabrik,
11. Keanekaragaman/diversifikasi jenis produk, dan pengembangan organisasi.
METODE DESAIN PABRIK (2)
Prosedur atau langkah-langkah desain pabrik yang perlu diperhatikan adalah:
1. Riset pasar dan peramalan penjualan atau kebutuhan,
2. Kebijaksanaan manajemen,
3. Desain produk,
4. Desain proses dan kegiatan produksi atau operasional,
5. Desain lokasi dan tata letak fasilitas pabrik,
6. Analisa perhitungan biaya,
7. Pengadaan dana,
8. Realisasi proyek,
9. Proses manufacturing,
10. Distribusi output.
METODE DESAIN PABRIK (3)
Macam metode desain pabrik :
1) Metode Richard Muther

a. Input Data (Pengumpulan Data Masukan dan Aktivitas)

b. Flow of Material (Aliran Material)

c. Activity Relationship (Analisa Hubungan Aktivitas Kerja)

d. Relationship Diagram ( Menyusun Diagram Hubungan)

e. Space Requiremant (Luas Ruang yang Dibutuhkan)

f. Space Available ( Pertimbangan Terhadap Luas Ruang Yang Tersedia)


METODE DESAIN PABRIK (4)
g. Space Relationship Diagram (Pembuatan Diagram Hubungan Ruangan)
h. Modifying Constraints & Practical Limitations (Modifikasi Layout Berdasarkan
Pertimbangan Praktis )

i. Develop Layout Alternatives ( Membuat Alternatif Tata Letak)

j. Evaluation (Evaluasi)
METODE DESAIN PABRIK (4)
Macam metode desain pabrik :
2) Metode Konvensional
a. Mengidentifikasi aktivitas- aktivitas yang telah didefinisikan sebagai
fasilitas fasilitas pabrik
b. Menyiapkan lembaran Activity Relationship Chart dan mengisinya
dengan nama-nama fasilitas yang telah ditetapkan pada langkah 1.
c. Merumuskan alasan - alasan yang dapat dijadikan dasar bahwa
fasilitas fasilitas dapat didekatkan atau harus dijauhkan.

d. Memberikan penilaian berdasarkan system penilaian yang telah


disepakati.

e. Merangkum hasil penilaian ARC ke dalam Work Sheet.


METODE DESAIN PABRIK (5)
f. Menyiapkan Block Template sejumlah fasilitas yang akan didesain tata
letaknya.

g. Menyusun Activity Relationship Diagram berdasarkan tingkat


hubungan

h. Meyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas lantai setiap


fasilitas.

i. Membuat Area Allocation Diagram sebagai tata letak akhir


rancangan.

Anda mungkin juga menyukai