2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas uraian
mengenai “Kejenuhan dan transfer dalam belajar”. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Yarmis Syukur, M.Pd.,Kons
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
PETA KONSEP...............................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
KUMPULAN SOAL......................................................................................................14
PETA KONSEP
Kejenuhan
dalam Belajar
Transfer dalam
Belajar
Pines&Aronson dikutip
Pemindahan atau pengalihan hasil
oleh Sutjipto,
belajar yang diperoleh dalam
Kejenuhan belajar merupakan
bidang studi yang satu ke bidang
kondisi emosional ketika seseorang
studi yang lain atau ke kehidupan
merasa lelah dan jenuh secara
sehari-hari.
mental maupun fisik sebagai akibat
tuntutan pekerjaan terkait dengan
belajar yang meningkat.
Penyebab:
Cara belajar yang tidak bervariasi.
Belajar hanya di tempat tertentu. Transfer positif (berakibat baik terhadap kegiatan
Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan. belajar selanjutnya).
Adanya ketegangan mental kuat dan Transfer negatif (berakibat buruk terhadap
berlarut-larut pada sat belajar.
kegiatan belajar selanjutnya).
Transfer vertikal (berkaitan baik terhadap kegiatan
belajar dalam mempelajari
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau
rumit).
Cara mengatasi:
Istirahat yang cukup dan konsumsi Transfer lateral (berkaitan baik terhadap kegiatan
gizi yang seimbang. belajar dalam mempelajari
Memberikan motivasi dan stimulus baru pengetahuan/keterampilan yang sederajat).
agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat dari sebelumnya.
Belajar dengan metode yang
bervariasi, misalnya membuat
ringkasan pelajaran sejak awal
semester.
Dll.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan inti dari pendidikan. Tanpa belajar tidak akan ada
pendidikan. Karena belajar adalah proses untuk berubah dan berkembang. Setiap
manusia sepanjang hidupnya baik sadar maupun tidak sadar harus selalu belajar.
Karena hanya dengan belajar manusia dapat bertahan dalam persaingan hidup di dunia
ini. Dalam pendidikan formal dan non-formal proses belajar menjadi tanggung jawab
pengajar di dalam kelas.
Dalam proses belajar peserta didik tidak jarang ditemukan kendala- kendala
dalam belajar. Salah satunya yang paling sering dijumpai adalah jenuh. Peserta didik
seringkali merasakan kejenuhan dengan berbagai faktor penyebab. Jika tidak diatasi,
kejenuhan ini dapat menjadi penyebab turunnya prestasi peserta didik dan membuat
tujuan belajar tidak tercapai. Untuk itu, sebagai seorang pendidik harus mengetahui
dan menguasai cara mengatasi kejenuhan peserta didik dalam belajar.
Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari mata
pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau dari kehidupan sehari-hari diluar
lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau pengalihan ini menunjukkan bahwa ada
hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami
materi pelajaran yang lain.
Hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut, dapat berupa
pengetahuan,kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau afektif .Dengan
demikian, tantangan bagi pengajaran adalah untuk secara serempak meningkatkan
transfer belajar dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Untuk melakukan ini, hal
yang harus dilakukan adalah memahami apa itu transfer belajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASA
Secara harfiah arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi
memuat apapun.Selain itu jenuh juga berarti jemu atau bosan. Siapapun yang merasa
jenuh, ia akan berusaha sekuat tenaga melepas diri dari tekanan itu. Setiap manusia pasti
memiliki kejenuhan. Kejenuhan terjadi di sela-sela kegiatan yang dilakukan. Hal ini
serupa dengan mesin kendaraan yang terus dipicu, lama kelamaan mesin itu menjadi
panas dan perlu didinginkan untuk sementara sampai temperaturnya normal kembali.
Suatu ketika, kita merasa bersemangat ketika melakukan suatu hal, begitu semangat
sehingga kita melupakan banyak hal. Masa-masa semangat itu tidak akan bertahan lama
sesudah muncul rasa malas, lesu, capek, jemu. Inilah masa dimana semangat kita
sampai pada titik jenuh. Saat itu semangat yang kita punya ada di garis ambang batas, ia
tidak mungkin dinaikkan lebih tinggi. Setelah beberapa lama masa jenuh ini berjalan,
beberapa lama kemudian muncul kembali kegairahan untuk menekuni kesibukan seperti
semula. Demikian seterusnya, rasa bersemangat dan jenuh, silih berganti datang.
Demikian yang terjadi pada siswa, sering kita menemukan beberapa siswa yang
mengalami hambatan belajar. Ia sulit meraih prestasi dasar di sekolah, padahal telah
mengikuti pelajaran dengan sungguhsungguh. Bahkan ditambah dengan pelajaran
tambahan di rumah, tetapi hasilnya tetap kurang memuaskan. Sehingga siswa terkesan
lambat melakukan tugas yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Mereka tampak
malas, mudah putus asa, acuh tak acuh, jenuh dan bosan. Terkadang disertai sifat
menentang guru yang mengarahkan mereka untuk belajar. Mereka juga sering
menunjukkan sikap pemurung, malas, lesu. Bahkan tak jarang dari mereka yang
bersikap menyimpang seperti membolos, melalaikan tugas dan mogok untuk belajar.
Apabila kita mendengar kata belajar, mungkin yang terlintas di pikiran kita
adanya siswa yang serius, mendengar dan memperhatikan guru yang sedang
memberikan pertanyaan yang ada di dalam kelas, atau seorang siswa yang membaca
buku. Akan tetapi yang lebih luas bukanlah demikian, karena aktivitas belajar bukan
hanya untuk siswa saja dan terbatas ruang kelas. Pengertian yang umum itu tidak
dibatasi kapan saja, dimana saja dan dari siapa saja. Dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini
berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan hanya tergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
a. Kesibukan monoton.
c. Lemah minat.
Kejenuhan juga akan muncul ketika seseorang menekuni yang tidak diinginkan.
Demikian pula dengan siswa yang sejak awal tidak menyukai atau tidak minat pada
mata pelajaran tertentu ia akan selalu merasa jenuh dan bosan terhadap mata pelajaran
tersebut.
e. Kegagalan beruntun.
f. Penghargaan nihil.
Sebab lain yang memicu kejenuhan adalah penghargaan kecil terhadap prestasi
dan pengorbanan yang telah dilakukan. Di dunia belajar, betapa banyak kita saksikan
pelajar-pelajar yang kecewa terhadap guru atau lembaga penyelenggara pendidikan.
g. Ketegangan panjang.
Sebab lain yang kerap kali menimbulkan kejenuhan adalah perlakuan buruk. Hal
tersebut juga bisa terjadi pada siswa yang mendapat perlakuan buruk dari gurunya pada
salah satu bidang studi, tentunya siswa tersebut akan merasa jenuh, bosan, dan malas
terhadap mata pelajaran itu. Selain itu banyak yang melatar belakangi timbulnya
kejenuhan, sebab-sebab itu berasal dari diri sendiri, dari kesibukan yang ditekuni, dari
lingkungan pergaulan, suasana hidup masyarakat, alam sekitar bahkan dari pemikiran
yang dianut.
Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas
kemampuan jasmaniahnya, karena bosan dan kelelahan. Namun, penyebab kejenuhan
yang paling umum adalah keletihan yang melanda siswa. Karena keletihan dapat
menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.
Melakukan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makan dan minuman yang
bergizi dengan takaran yang cukup.
Pengubahan atau penjadwalan ulang kembali jam-jam dan hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alatalat perlengkapan belajar dan
sebagainya. Sampai memungkinkan siswa berada di sebuah kamar baru yang
lebih memungkinkan untuk belajar.
Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat dari sebelumnya.
Siwa harus mempunyai niat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan
cara mencoba belajar dan belajar lagi.
Belajar dengan metode yang bervariasi. Misalnya dengan membuat ringkasan
bahan pelajaran sejak awal semester.
Belajar di beberapa tempat yang cukup nyaman seperti ruang tidur, ruang
khusus belajar (kalau ada), ruang tamu, di rumah teman untuk belajar bersama,
dll.
Mengadakan perubahan fisik di ruang belajar
Menciptakan suasana yang menyenangkan di ruang belajar. Misalnya belajar
sambil mendengar music instrumental yang tenang
Melakukan aktifitas rekreasi secara berkala
Menghindari adanya ketegangan mental di saat belajar
Melakukan aktifitas meditasi untuk menetralisir kejenuhan belajar dan
menetralisir berbagai kondisi mental yang negative lainnya seperti stress, rasa
cemas, tidak PD, dan menanamkan kondisi ketenangan sampai ke alam bawah
sadar.
Perlu juga diketahui bahwa meditasi bukan hanya bisa menetralisir berbagai
kondisi mental yang negative dan menanamkan kondisi ketenangan jiwa, tapi juga bisa
mengkondisikan rasa segar dan nyaman pada badan, sehingga semangat beraktifitas
dalam kehidupan sehari-hari juga bisa ditingkatkan
Istilah “transfer belajar” berasal dari bahasa Inggris “transfer of learning” dan
berarti ; pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi
yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari. Pemindahan atau
pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh,digunakan
di suatu bidang studi atau situasi di luar lingkup pendidikan. Pemindahan atau
pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh,
digunakan di suatu bidang atau situasi di luar lingkup bidang studi di mana hasil itu
mula-mula diperoleh.
Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar
yang diperoleh, digunakan di suatau bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi
dimana hasil itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar bidang studi geografi,
digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi; hasil belejardicabang olahraga
main bola tangan, digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar dibidang fisika
dan kimia, digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hasil studi yang
dipindahkan atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran
intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Berkat
pemindahan dan pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh keuntungan atau
mengalami hambatan dalam mempelajari sesuatu dibidang studi yang lain.
a. Transfer Positif
Transfer positif yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer positif memungkinkan seseorang siswa dalam menghadapi situasi
yang baru memperoleh kebaikan-kebaikan, dan bahkan dalam menghadapi itu dapat
lebih efektif dan efisien. Transfer positif dapat terjadi dalam diri seseorang siswa bila
guru membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa tersebut
belajar dalam situasi-situasi lainnya.
b. Transfer Negatif
Transfer negatif yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami siswa bila ia belajar dalam situasi tertentu
yang memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan atau pengetahuan yang
dipelajari dalam situasi-situasi yang lain.
c. Transfer Vertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berkaitan baik terhadap kegiatan belajar
dalam mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya:
siswa yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu
menduduki kelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu dia menduduki kelas
III.
d. Transfer Lateral
Transfer lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/ keterampilan yang sederajat. Transfer lateral ini dapat terjadi dalam diri
siswa bila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk materi yang
sama rumitnya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan
tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental siswa dalam rentang waktu
tertentu merasa malas, bosan, lesu, tidak bersemangat, tidak bergairah untuk melakukan
aktivitas belajar.
Melakukan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makan dan minuman yang
bergizi dengan takaran yang cukup.
Pengubahan atau penjadwalan ulang kembali jam-jam dan hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alatalat perlengkapan belajar dan
sebagainya. Sampai memungkinkan siswa berada di sebuah kamar baru yang
lebih memungkinkan untuk belajar.
Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat dari sebelumnya.
Siwa harus mempunyai niat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan
cara mencoba belajar dan belajar lagi.
Transfer belajar adalah pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh
dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari
diluar lingkup pendidikan sekolah.
B. Saran
Cipta Hakim, Thursan. 2004. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Suara
Pilihan Ganda
1. Apa saja langkah-langkah penting yang sangat dibutuhkan ketika kita mulai
berusaha mengatasi masalah kejenuhan dalam belajar?
A. Mengenali jenis-jenis kejenuhan yaitu kejenuhan positif, kejenuhan wajar dan
kejenuhan negatif.
B. Meninggalkan ruang belajar dan pergi mencari hiburan keluar saat belajar
C. Menghentikan pembelajaran saat kita jenuh dan menggantinya dengan bermain
game
D. Istirahat
E. Semua benar
Jawaban yang benar = A
5. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang diraih
dari proses evaluasi adalah...
A. Cara dan perbaikan belajar
B. Kesiapan dan transfer belajar
C. Nilai dan kesiapan
D. Nilai dan usaha belajar
E. Rajin belajar
Jawaban yang benar = B
Essay
belajar? Jawaban :
a) Terlalu lama waktu untuk belajar tanpa atau kurang istirahat, belajar secara rutin
atau monoton tanpa variasi.
b) Lingkungan belajar yang tidak mendukung. Lingkungan yang mendukung dapat
meningkatkan motivasi belajar begitu pula dengan lingkungan yang kurang
mendukung dapat menyebabkan kejenuhan belajar.
c) Lingkungan yang baik menimbulkan suasana belajar yang baik, sehingga
kejenuhan dalam belajar akan berkurang, begitupun sebaliknya.
d) Konflik Adanya konflik dalam lingkungan belajar anak baik itu konflik dengan
guru atau teman sangat mempengaruhi proses belajar seseorang.
e) Tidak adanya umpan balik positif terhadap belajar. Gaya belajar yang berpusat
pada guru atau siswa tidak diberi kesempatan dalam menjelaskan maka siswa
dapat merasa jenuh.
f) Mengerjakan sesuatu karena terpaksa. Tidak adanya minat siswa dalam belajar
dapat menyebabkan kejenuhan belajar terhadap pelajaran itu.
Jawaban :