Anda di halaman 1dari 23

“PERILAKU MAHASISWA SEMESTER AKHIR DALAM MENYELESAIKAN

SKRIPSI DI UNIVERSITAS HALU OLEO”

NUR HALIZAH

NIM B1A120049

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (D)

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023

A.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tidak lupa pula
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian kualitatif tentang
“Perilaku Mahasiswa Semester Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Di Universitas Halu Oleo”.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Universitas Halu Oleo yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu dan mengejar cita-cita akademik. Terima kasih
penulis sampaikan kepada para dosen dan staf pengajar yang telah memberikan bimbingan,
pengetahuan, serta inspirasi sepanjang perjalanan penulis di dunia akademik.
Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih positif bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
kelemahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Sekian dan terima kasih.

Kendari, Juni 2023

Nur Halizah
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perguruan tinggi sebagai titik tertinggi dari tingkat pendidikan formal dimana mahasiswa
akan mempersiapkan kemampuannya sebelum masuk dalam kehidupan nyata. Secara prosedural,
kemampuan dan kesiapan mahasiswa akan diuji dengan tugas akhir berupa skripsi sebagai syarat
untuk mendapat gelar sarjana. Skripsi merupakan bukti integritas mahasiswa sebagai wujud
implementasi ilmu yang telah diperoleh di perguruan tinggi. Selain itu, skripsi sebagai karya
tertinggi mahasiswa Strata satu (S-1) yang melibatkan rasa dan karsa serta kemampuan intelijen
dan emosional. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa dituntut tidak hanya memahami teori dan
memilih metode penelitian yang tepat, tetapi juga kemampuan untuk menulis secara ilmiah
(Puspitasari, 2013).
Universitas Halu Oleo adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang
dikenal dengan kualitas pendidikannya yang tinggi. Pada semester akhir, mahasiswa di
Universitas Halu Oleo diberikan tugas penting untuk menyelesaikan skripsi sebagai syarat untuk
meraih gelar sarjana. Perilaku mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di
universitas ini merupakan refleksi dari dedikasi, ketekunan, dan komitmen mereka terhadap
pendidikan dan penelitian.
Dalam proses menyelesaikan skripsi, mahasiswa semester akhir di Universitas Halu Oleo
menunjukkan tingkat kemandirian yang tinggi. Mahasiswa juga berinteraksi dengan dosen
pembimbing secara teratur untuk mendapatkan panduan dan masukan yang berharga dalam
pengembangan skripsi mereka. Selain itu, mahasiswa semester akhir di Universitas Halu Oleo
cenderung memiliki waktu manajemen yang baik. Mereka mengatur jadwal studi, penelitian, dan
menulis skripsi secara efisien untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka diselesaikan tepat
waktu.
Namun, hal ini sesuai dengan observasi penulis bahwa mahasiswa yang sedang menempuh
tugas akhir skripsi banyak menemui berbagai macam persoalan atau masalah yang berakibat
dengan keterlambatan penyelesaian tugas akhir skripsi. Masalah-masalah tersebut berakibat
dengan psikis seperti cemas, frustrasi, dan gelisah yang selanjutnya berdampak pada kondisi fisik
seperti kelelahan, pusing, lesu yang berdampak pada berkurangnya konsentrasi.
Permasalahan tersebut tidak hanya menguji kecerdasan intelektual mahasiswa, namun juga
menguji kecerdasan emosional mahasiswa. Dengan adanya kondisi seperti ini, bimbingan skripsi
adalah metode yang tepat untuk mencapai hasil maksimal dan berkualitas dari penelitian ilmiah
mahasiswa. Interaksi dosen pembimbing dengan mahasiswa dalam bimbingan skripsi juga
memerlukan peranan komunikasi yang dapat mempengaruhi kognitif, afektif, dan perilaku
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya (DeVito, 2012). Peranan dosen pembimbing
diharapkan mampu mengurangi permasalahan yang akan dialami mahasiswa dalam proses
pengerjaan skripsi, namun terdapat kondisi nyata dimana dosen pembimbing skripsi menjadi
salah satu permasalahan bagi mahasiswa dalam proses pengerjaan skripsinya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Perilaku Mahasiswa Semester Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Di Universitas
Halu Oleo?
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Perilaku-perilaku Mahasiswa Semester Akhir Dalam Menyelesaikan
Skripsi Di Universitas Halu Oleo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perilaku
2.1.1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang
dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015).
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).Sedangkan menurut
Wawan (2011) Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan
berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Penting untuk dicatat bahwa perilaku tidak selalu konsisten atau dapat diprediksi
secara sempurna, karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan
berubah seiring waktu. Meskipun demikian, memahami perilaku dapat membantu kita
dalam memahami diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita, serta membantu dalam
pengembangan pribadi dan interaksi sosial yang lebih baik.
2.1.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (dalam Notoatmodjo, 2007)
menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (behaviorcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
1) Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau
tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya
ketersedianya alat pendukung, pelatihan dan sebagainya.
3) Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-undang,
peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya menurut Notoatmodjo(2007).
Penting untuk dicatat bahwa perilaku tidak selalu konsisten atau dapat diprediksi secara
sempurna, karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan berubah
seiring waktu. Meskipun demikian, memahami perilaku dapat membantu kita dalam
memahami diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita, serta membantu dalam
pengembangan pribadi dan interaksi sosial yang lebih baik.
2.2. Konsep Skripsi
2.2.1. Definisi Skripsi
Skripsi adalah tulisan ilmiah yang mengangkat sebuah topik yang bersangkutan
dengan jurusan yang diambil (Maneesh, 2009). Skripsi adalah salah satu syarat yang harus
dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 (Soemanto, 2003).
Penelitian sebagai salah satu Tridharma Perguruan Tinggi merupakan bentuk
pembelajaran di pendidikan tingkat tinggi. Sebelum menyelesaikan pendidikan S-1,
mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk
skripsi. Skripsi merupakan penelitian yang wajib dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
syarat mendapatkan gelar sarjana. Maka dari itu mahasiswa harus cepat menyelesaikan
skripsi yang merupakan karya ilmiah serta diuji keabsahannya di hadapan penguji (Hamidi,
2013).
2.2.2. Karakteristik Skripsi
Nantinya hasil dari skripsi yang kamu buat dapat menyajikan hasil-hasil temuan
penelitian secara ilmiah yang berguna bagi pengembangan ilmu dan atu kepentingan
praktis administrasi negara dan komunikasi. Karena bukan sekedar menulis biasa, secara
spesifik. karakteristik sebagai berikut ini:
 Merupakan karya ilmiah sehingga diperlukan metode ilmiah dalam penelitiannya.
 Laporan tertulis dari hasil penelitian mahasiswa terhadap salah satu aspek kehidupan
masyarakat maupun makhluk hidup.
 Hasil penelitian dikaji berdasarkan fenomena yang terdapat di masyarakat dan relevan
dengan penelitian-penelitian yang dilaksanakan sebelumnya.
 Dalam bidang pendidikan, karya ilmiah ini ditujukan untuk eksplorasi dan pemecahan
masalah pendidikan.
 Dalam bidang non pendidikan, karya ilmiah ini ditujukan untuk pemecahan masalah
keilmuan yang sesuai dengan bidang program studi mahasiswa.
 Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, berdasarkan hasil penelitian dan
observasi lapangan.
2.3. Mahasiswa Semester Akhir
Mahasiswa semester akhir merupakan sebutan bagi mahasiswa yang akan segera lulus dari
bangku perkuliahan. Mahasiswa semester akhir berada dalam kategori tingkatan perkembangan
dewasa awal, di mana dewasa awal ini berlangsung pada usia 20 tahun hingga 30 tahun dan
memiliki tugas perkembangan yang harus dijalaninya. Salah satu tugas perkembangan dari
mahasiswa tingkat akhir adalah mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja (Santrock,
1997).
Kesiapan dalam hal pekerjaan merupakan tugas yang sangat banyak, sangat penting, dan
sangat sulit diatasi bagi mahasiswa semester akhir (Hurlock, 1997). Bila mahasiswa semester
akhir percaya bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi tantangan yang
dihadapi dalam hidupnya, maka mahasiswa semester akhir tersebut akan merasa semakin cemas
bila menghadapi suatu tantangan, seperti tantangan dalam menghadapi dunia kerja yang akan
dihadapi oleh mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi (Bandura dalam Nevid, Rathus,
&Greene, 2005).
Mahasiswa semester akhir dalam mempersiapkan diri memasuki dunai kerja haruslah
memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri seperti yang dikatakan oleh Bandura (dalam
Kumara, 2001) adalah merupakan kondisi psikis yang mendasar guna mencapai keberhasilan
dalam melakukan sesuatu tugas kehidupan seperti yang diharapkan. Kepercayaan diri merupakan
salah satu bagian dari kunci keberhasilan hidup seseorang.
Rendahnya kepercayaan diri tentu akan menghambat seseorang untuk mencapai
harapannya, bila ia kurang percaya diri, tentu ia kurang berani untuk melakukan sesuatu kegiatan
atau usaha. Rogers (dalam Shinta, 2006) menyatakan bahwa seseorang yang kurang percaya diri
akan merasa dirinya tidak aman, tidak bebas, takut, ragu-ragu, murung, kurang berani, rendah
diri, pemalu, sering membuang-buang waktu dan cenderung menyalahkan suasana luar sebagai
penyebab ketidakmampuannya.
2.4. Permasalahan Mahasiswa dalam Penulisan Skripsi
Darmono, 2005 mengatakan Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses
penulisan skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa
menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan
pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi. Banyaknya
kesulitan yang dihadapi mahasiswa dikarenakan mahasiswa tidak mempunyai kemampuan dalam
tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya
ketertarikan mahasiswa dalam penelitian sehingga kesulitan–kesulitan tersebut pada akhirnya
dapat menyebabkan stress, rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan
skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya.
Kondisi ini banyak menimpa mahasiswa di semua fakultas dan jurusan. Akibatnya skripsi
menjadi momok atau suatu beban yang berat bagi mahasiswa. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan skripsi antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya juga berbeda,
ada beberapa mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu yang relatif cepat tetapi
disisi lain ada juga beberapa mahasiswa yang menyelesaikan skripsi dalam waktu yang relatif
lama Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Skripsi UMS tahun 2010 pada mahasiswa tahun
2006-2007, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi sangat beragam. Mahasiswa
paling cepat dapat menyelesaikan skripsinya dalam waktu lima bulan, dan waktu paling lama
yang dibutuhkan mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsinya adalah dua tahun enam bulan.
Waktu rata-rata yangdibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsinya adalah
satu tahun.
Menurut Darmono dan Hasan proses penulisan skripsi sebenarnya mudah, karena dalam
proses penulisan tersebut mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing skripsi. Dosen
pembimbing skripsi bertugas memberikan arahan yang bersifat konstruktif baik dari aspek teknis
penulisan, aspek isi, sampai pada aspek metode yang digunakan dalam penelitian skripsi. Selain
itu dosenpembimbing skripsi berkewajiban memeriksa dan memberikan pengarahan setiap hasil
kerja mahasiswa yang dilakukan tahap demi tahap penulisan skripsi serta mengembangkan segala
kemampuan mahasiswa dalam proses pengerjaaan skripsi tersebut dan dosen pembimbing skripsi
berhak memberi saran, baik perubahan maupun saran perbaikan terhadap hasil kerja penulisan
skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa, karena dibimbing oleh dosen pembimbing skripsi jadi
tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk stress dalam menulis skripsi.
Namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang merasakan cemas, takut, tidak percaya
diri dalam menghadapi dosen pembimbing, terlebih lagi apabila dosen tersebut terkenal dengan
istilah “killer”, sehingga mahasiswa tersebut takut untuk menghadap dosen tersebut untuk
meminta bimbingan, bahwa disebabkan takut apabila dibentak-bentak dan dimarahi apabila ada
kesalahan dalam penulisan skripsi, “dosen killer” sudah tidak asing bagi mahasiswa. Umumnya
“dosen killer” sangat cerdas, baik kecerdasan inteligensinya maupun kecerdasan emosionalnya,
sehingga mahasiswa sangat sulit menjawab segala pertanyaan yang diajukannya.
Demikian banyaknya kendala yang dihadapi oleh mahasiswa, menjadikan seorang
mahasiswa kewalahan apabila tidak dapat beradaptasi dengan berbagai macam kesulitan seperti
itu dan cenderung putus asa dan emosi menjadi tidak stabil. Melihat fenomena tersebut perlu
kiranya seorang mahasiswa yang sedang menjalani skripsi mempunyai regulasi emosi yang baik,
agar segala ketakutan dan kecemasannya dalam menghadapi dosen pembimbing dapat berkurang
karena dengan regulasi emosi yang baik, mahasiswa yang sedang skripsi bisa mempunyai
kepercayaan diri yang dapat mengurangi ketakutan dan kecemasannya bertemu dosen
pembimbing.
Emosi positif dan emosi negatif ini muncul ketika individu yang memiliki tujuan
berinteraksi dengan lingkungannya dan orang lain. Menurut Fredrickson, regulasi emosi meliputi
pengurangan emosi atau menghentikan emosi, terkadang juga termasuk meregulasi emosi yang
meningkat.
BAB III
METODEOLOGI
3.1. Paradigma Penelitan
Paradigma yang dapat digunakan untuk memahami perilaku mahasiswa semester akhir
dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Halu Oleo adalah paradigma perilaku atau
paradigma sosial-kognitif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa tersebut
meliputi motivasi, keyakinan diri dan efikasi diri, lingkungan sosial, pengalaman sebelumnya,
serta tantangan dan hambatan yang dihadapi. Pendekatan individual dan pemahaman yang
holistik diperlukan untuk memahami perilaku mahasiswa secara lebih mendalam.
3.2. Teknik Pemilihan Informan
Dalam penelitian kualitatif, informan berperan untuk memberi tahu dan menjelaskan apa
yang terjadi. Stake (1995, p. 49) menjelaskan bahwa informan penelitian tidak sekadar
memberikan jawaban ya dan tidak dalam menjawab suatu pertanyaan yang diajukan,
melainkan informan dapat melakukan penjelasan secara rinci terkait suatu kejadian atau
peristiwa tertentu.
Informan yang dipilih mewakili berbagai latar belakang dan pengalaman mahasiswa di
program Studi Pembangunan, khususnya jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.
Kriteria pemilihan informan mencakup mahasiswa yang sedang dalam proses penyelesaian
skripsi dan menghadapi permasalahan dalam penyelesaian skripsi. Tujuan dari pemilihan
informan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi di program Studi
Pembangunan.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Creswell (2014), teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain wawancara mendalam, observasi, studi kasus, dan
dokumentasi.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merujuk pada metode dan prosedur yang digunakan untuk mengolah,
memeriksa, mengorganisir, dan memahami data yang dikumpulkan dalam konteks penelitian
atau studi. Tujuan dari teknik analisis data adalah untuk menghasilkan informasi yang
bermakna, mengidentifikasi pola atau temuan, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam
tentang fenomena yang diteliti. Bebrapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis tematik, analisis naratif, dan analisis fenomenologi.
3.5. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dapat digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
kualitatif bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dan
kontekstual. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan yang mendalam dalam menganalisis
perilaku mahasiswa semester akhir terutama menghadapi permasalahan dalam menyelesaikan
skripsi, dengan fokus pada konteks sosial dan interaksi antara mahasiswa dan lingkungan
sekitarnya.
3.6. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april sampai bulan juni 2023 dengan lokasi
penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo.
3.7. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasi sesuai dengan masalah
penelitian Suharsimi Arikunto (2002:107). Subjek penelitian penelitian ini adalah mahasiswa
semester akhir yang menjadi informan utama. Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari
subjek penelitian melalui wawancara, observasi, atau studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 1
mahasiswa semester akhir yang sedang menempuh tugas akhir skripsi diantaranya yaitu :
Husain
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


4.1.1. Gambaran Umum Universitas Halu Oleo
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Haluoleo adalah program studi yang berfokus pada bidang ekonomi dan
pembangunan. Jurusan ini menawarkan pemahaman mendalam tentang teori dan aplikasi
ilmu ekonomi serta strategi pembangunan yang berkelanjutan.
Program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan biasanya mencakup mata
kuliah dasar seperti mikroekonomi, makroekonomi, teori ekonomi, dan metode penelitian.
Jurusan ini memberikan landasan yang kuat dalam pemahaman tentang bagaimana
ekonomi beroperasi dan bagaimana kebijakan ekonomi mempengaruhi pembangunan sosial
dan ekonomi.
4.1.2. Hasil Wawancara Perilaku Mahasiswa Semester Akhir dalam Menyelesaikan Skripsi di
Universitas Halu Oleo
Wawancara mengenai perilaku mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan
skripsi mengungkapkan berbagai aspek yang mempengaruhi proses tersebut. Mahasiswa
semester akhir sering menghadapi tantangan yang kompleks dan memerlukan ketekunan
serta disiplin diri untuk berhasil menyelesaikan skripsi. Dalam wawancara ini, mahasiswa
memberikan gambaran tentang perilaku yang mereka lakukan, termasuk konsistensi dalam
bekerja, pengaturan waktu, dan strategi mengatasi rintangan yang muncul. Dengan
memahami perilaku mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, dapat diidentifikasi faktor-
faktor yang mendukung keberhasilan dan diadopsi oleh mahasiswa lain untuk mencapai
tujuan akademik mereka.
Berdasarkan dari jawaban responden yang peneliti wawancarai, maka ada beberapa
pola perilaku mahasiswa semester akhir ini selama proses mengerjakan skripsi, berikut
hasil wawancaranya.
a) Perilaku dalam Memilih Judul Skripsi
Dalam perjalanan penulisan skripsi, langkah awal yang krusial bagi mahasiswa
semester akhir di Universitas Halu Oleo adalah memilih judul skripsi yang tepat.
Proses pemilihan judul merupakan langkah penting yang akan mempengaruhi seluruh
perjalanan penelitian dan penulisan skripsi.
Seperti hasil wawancara penelitian ini, dimana responden berbagi
pengalamannya dalam mencari judul skripsi. Responden mengatakan:
“ya, pertama saya tentukan dulu apa judul skripsi yang sa mau ambil. Tapi
tidak asal-asalan dalam memilih judul. Terus, saya cari topik yang benar-benar
menarik tapi harus terkait dengan jurusannya kita...”

Dalam wawancara, mahasiswa menjelaskan langkah awal yang mereka lakukan


dalam memilih judul skripsi. Mereka mengatakan bahwa mereka pertama-tama
menentukan judul yang ingin mereka ambil. Dengan memilih topik yang sejalan
dengan minat pribadi, mereka merasa lebih termotivasi dan terlibat secara emosional
dalam menjalani proses penelitian. Dengan kata lain, pemilihan judul yang menarik
dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan kualitas penelitian yang dilakukan.
Tetapi, menentukan judul skripsi sebenarnya bukanlah tugas yang mudah. Pasti
ada saja tantangannya, seperti yang dikatakan responden dalam menentukan judul
skripsi:
“..tapi kalau menentukan judul skripsi itu pasti ada juga tantangannya. Seperti
saya sendiri rasakan pernah, pertama sulit sa mengidentifikasi topik yang
spesifik dan menarik, karena harus sesuai dengan minat dan pengetahuan
saya...”

Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa semester akhir, terungkap


bahwa menentukan judul skripsi merupakan proses yang penuh tantangan. Mahasiswa
tersebut merasa sulit untuk mengidentifikasi topik yang spesifik dan menarik,
sekaligus sesuai dengan minat dan pengetahuannya. Keadaan ini membuat mereka
merasa bingung dan sulit untuk membuat keputusan yang tepat.
Tetapi, dalam tantangan memilih judul skripsi pasti ada langkah yang baik
untuk memilih judul skripsi dengan bijak. Seperti lanjutan dari hasil wawancara
responden ini dalam memilih judul skripsi:
“...jadi sa tidak tunda-tunda. Seiring berjalannya waktu, Saya pelajari terus
topik yang sa minati, sampai mengerti betul judul skripsi yang saya pilih itu”

Dalam wawancara tersebut, responden memberikan penekanan pada pentingnya


mengambil waktu yang cukup untuk memilih judul skripsi dengan bijak. Menunda-
nunda dalam memilih judul skripsi dapat berdampak negatif pada proses penulisan
dan hasil akhir skripsi.
Setelah mendapatkan judul skripsi yang diinginkan, perilaku/tindakan
mahasiswa selanjutnya yaitu dengan konsultasi judul dengan dosen pembimbing.
Seperti yang dikatakan responden dalam wawancaranya:
“...setelah itu, sa pergi dulu konsultasi judul dengan dosen pembimbingku,
kayaknya 2 kali saya pergi konsultasi baru di ACC...”

Dalam wawancara tersebut, mahasiswa semester akhir mengungkapkan bahwa


Setelah memilih judul skripsi, langkah selanjutnya yang diambil oleh mahasiswa
adalah konsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam proses ini, mahasiswa
melakukan pertemuan dengan dosen pembimbing untuk membahas judul yang telah
dipilih.
b) Perilaku dalam Proses Mengerjakan Skripsi
Dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa semester akhir di Universitas
Halu Oleo menunjukkan beberapa perilaku yang signifikan. Mereka menunjukkan
kedisiplinan yang tinggi dalam mengikuti jadwal penelitian dan penulisan yang telah
ditetapkan. Mereka menyadari pentingnya meluangkan waktu yang cukup untuk
melakukan riset, membaca literatur, mengumpulkan data, dan menulis bagian-bagian
skripsi secara teratur.
Seperti hasil wawancara responden tentang membuat jadwal penelitian dan
penulisan yang telah ditetapakan:
“Setelah judul di ACC, disitu saya sudah mulai buat jadwal penelitian yang
terstruktur untuk lanjut kerja skripsiku. Supaya saya dapat mengalokasikan
waktu dengan tepat untuk ini kegiatan penelitian...”

Dalam wawancara tersebut, responden mengatakan bahwa langsung membuat


jadwal penelitian yang terstruktur setelah judul yang di konsultasikan di ACC oleh
dosen. Dengan memiliki jadwal yang terstruktur, responden dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang tugas-tugas yang perlu diselesaikan, tenggat waktu yang
harus dipatuhi, dan prioritas yang harus ditetapkan.
Tetapi, dalam proses pengerjaan skripsi bukanlah hal mudah. Biasanya
mahasiswa dihadapkan dengan kendala dalam menentukan topik penelitian. Dimana
hasil wawancaranya mengatakan:
“ketika ingin memasuki proses pembuatan skripsi, awalnya saya dihadapkan
beberapa kendala yang cukup menantang. Salah satunya itu sulit dalam
menentukan topik karena Terlalu banyak pilihan topik sehingga saya bingung
harus memulai dari mana...”
Dalam wawancara tersebut, terungkap bahwa mahasiswa tersebut menghadapi
kendala yang menantang dalam proses pembuatan skripsi. Salah satunya adalah
kesulitan dalam menentukan topik yang sesuai dengan minat dan bidang studi mereka.
Ketika terdapat terlalu banyak pilihan topik, mahasiswa sering merasa bingung dan
sulit untuk memulai dari mana.
Tetapi, responden konsisten dalam mencari referensi yang relevan di berbagai
sumber, seperti perpustakan atau searching jurnal di internet. Seperti yang responden
yang katakan:
“...tetapi saya mulai untuk selalu membaca abstrak atau ringkasan dari
sumber lain. Selama proses membaca saya perhatikan betul sumber tahun
publikasinya, karena informasi yang terbaru dapat lebih relevan dengan
perkembangan terkini. Biasanya saya cari diperpustakaan kampus atau sa
searching di internet jurnal yang terkait dengan penelitian ku...”

Dalam wawancara dengan mahasiswa semester akhir mengenai mencari


sumber yang relevan dalam pembuatan skripsi, mahasiswa tersebut mulai untuk
membaca abstrak atau ringkasan dari sumber lain, biasanya mahasiswa ini pergi
kepersputakaan kampus dan mencari sumber lain dengan cara searching di internet.
Dengan membaca abstrak, mahasiswa dapat memperoleh gambaran awal tentang
apakah sumber tersebut relevan atau tidak.
c) Perilaku Mahasiswa saat Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Langkah penting dalam proses penyusunan skripsi adalah konsultasi dengan
dosen pembimbing. Dosen pembimbing memiliki peran yang sangat penting dalam
memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi
mereka. Konsultasi dengan dosen pembimbing merupakan kesempatan bagi
mahasiswa untuk mendapatkan wawasan, saran, dan masukan yang berharga guna
memperbaiki dan mengembangkan penelitian mereka.
Seperti yang dikatakan responden dalam wawancaranya. Dimana setelah
mendapatkan referensi dari berbagai sumber yang ada, responden tersebut
melanjutkan proses pengerjaan skripsi dengan berkonsultasi kepada dosen
pembimbing, mengatakan:
“setelah mendapatkan banyak sumber yang sudah saya cari, saya langsung
buat jadwal konsultasi dengan dosen pembimbing...”
Wawancara tersebut mengatakan bahwa sebaiknya atur jadwal konsultasi dengan
dosen, agar tidak berlama-lama dalam proses mengerjakan skripsi.
Namun, hal tersebut tenyata terdapat kendala. Dimana responden mengatakan bahwa
kendala tersebut tentang kesulitan mendapatkan waktu konsultasi dengan dosen,
mengatakan:
“ ...tapi ada kendala awal yang saya hadapi, dimana kesulitan untuk mendapatkan
waktu konsultasi dengan dosen pembimbingku. Seringkali, dosen pembimbing saya
memiliki jadwal yang padat dan sulit untuk dihubungi. Kadang, sa harus menunggu
berhari-hari atau biasa juga berminggu-minggu sebelum bisa mendapatkan waktu
untuk bertemu dengannya”

Dalam wawancara diatas, mahasiswa tersebut mengungkapkan bahwa salah satu


permasalahan yang dialami adalah kesulitan untuk mendapatkan waktu konsultasi
dengan dosen pembimbing. Menurut responden, dosen pembimbing memiliki jadwal
yang padat dan sulit untuk dihubungi. Hal ini mengakibatkan responden harus
menunggu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Disis lain permasalahan saat konsultasi, dimana terjadi perbedaan pendapat antara
dosen pembimbing 1 dan 2.
“selain itu, Saya juga menghadapi perbedaan keinginan antara kedua dosen
pembimbing saya. Salah satu dosen memiliki preferensi atau penekanan tertentu
terhadap metode penelitian atau analisis data, sementara dosen pembimbing
lainnya memiliki pandangan yang berbeda, hal itu kadang buat saya strees...”

Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa perbedaan keinginan antara kedua


dosen pembimbing seringkali menjadi permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa.
Dalam kasus ini, dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 memiliki pendekatan
yang berbeda dalam melihat dan menilai isi skripsi.
Walau demikian, mahasiswa semester akhir ini mempunyai langkah agar dapat
konsultasi dengan dosen pembimbing sesuai dengan waktu yang diharapkan dan juga
bisa mengatasi masalah dimana perbedaan pendapat antara dosen pembimbing 1 dan 2.
Berikut hasil wawancaranya:

“..tapi saya punya langkah sendiri setelah kejadian itu. Sa Berusaha lebih
teratur untuk mengatur jadwal konsultasi dengan dosen pembimbingku. Saya
kirimkan pesan atau email dengan rincian pertanyaan atau masalah yang ingin
sa bahas sebelum pertemuan, supaya dosen pembimbingku da(dia) persiapkan
terlebih dahulu masukannya. Dan kalau untuk masalah perbedaan pendapat
antara kedua dosen pembimbing ini, saya tetap tenang dan jaga komusikasi yang
baik kedua pembimbing. Saya sampaikan saja secara jujur, dan terbuka
mengenai perbedaan yang saya alami. Intinya sa coba untuk memahami sudut
pandang mereka dan mencari cara untuk menggabungkan atau
mengintegrasikan pendapat keduanya dalam penelitianku.”

. Dari hasil wawancara tersebut dijelaskan dengan mengatur jadwal konsultasi


secara teratur, memberikan informasi sebelumnya, dan berkomunikasi dengan sopan,
mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari konsultasi dengan dosen pembimbing.
Konsultasi yang baik akan membantu mahasiswa mengatasi tantangan dalam proses
penyusunan skripsi dan memperoleh hasil yang lebih baik dalam perjalanan akademik
mereka.
Selanjutnya, dimana dalam menghadapi perbedaan keinginan antara kedua dosen
pembimbing, ada beberapa saran yang dapat diikuti. Pertama, penting untuk tetap
tenang dan menjaga komunikasi yang baik dengan kedua dosen pembimbing.
Sampaikan secara jujur dan terbuka mengenai perbedaan yang dialami serta perasaan
terkait hal ini. Dengan berkomunikasi secara terbuka, kita dapat mencari pemahaman
bersama dan menemukan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Dan usahakan untuk mencari titik temu antara pendekatan atau preferensi kedua
dosen pembimbing. Harus mendiskusikan secara mendalam dan teliti argumen dari
masing-masing dosen pembimbing. Harus untuk memahami sudut pandang mereka dan
mencari cara untuk menggabungkan atau mengintegrasikan pendapat keduanya dalam
penelitian tersebut.

4.2. Pembahasan
Berikut ini merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang peneliti temukan:
4.2.1. Perilaku Mahasiswa Semester Akhir dalam Menyelesaikan Skripsi
Skripsi merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu karya tulis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitan sarjana S1 yang membahas suatu
permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-
kaidah yang berlaku. Mahasiswa yang mampu menulis dan menyusun skripsi dianggap
mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis,
menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan
yang diambilnya. Namun, pada kenyataanya banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan skripsi, sehingga tak jarang mahasiswa menyelesaikan skripsinya
melebihi waktu yang ditentukan atau lebih dari empat tahun.
Perilaku mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi dapat
mencerminkan tingkat kematangan akademik serta dedikasi mereka terhadap penelitian dan
pengembangan ilmiah. Pada tahap akhir studi, mahasiswa dihadapkan pada tantangan besar
yaitu menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.
Dalam menghadapi tugas akhir ini, beberapa perilaku khusus sering ditemui, yang
mencerminkan komitmen dan kualitas kerja mahasiswa tersebut.

Berikut merupakan pembahasan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan:


a) Perilaku dalam Memilih Judul Skripsi
Dalam perjalanan penulisan skripsi, perilaku mahasiswa semester akhir dalam
memilih judul skripsi sangat penting. Proses pemilihan judul menjadi langkah awal
yang krusial dan mempengaruhi seluruh perjalanan penelitian dan penulisan skripsi.
Mahasiswa harus memilih judul yang tepat dan sesuai dengan minat serta pengetahuan
mereka.
Dalam hasil wawancara dengan mahasiswa semester akhir, menjelaskan bahwa
langkah pertama dalam memilih judul skripsi adalah menentukan judul yang mereka
ingin ambil. Pemilihan topik yang sejalan dengan minat pribadi akan memberikan
motivasi dan keterlibatan emosional yang lebih tinggi dalam menjalani proses
penelitian. Namun, menentukan judul skripsi bukanlah tugas yang mudah. Mahasiswa
menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi topik yang spesifik dan menarik,
sekaligus sesuai dengan minat dan pengetahuan mereka. Proses ini bisa membuat
mereka merasa bingung dan sulit untuk membuat keputusan yang tepat.
Dalam menghadapi tantangan memilih judul skripsi, langkah yang baik adalah
mengambil waktu yang cukup untuk memilih judul dengan bijak. Menunda-nunda
dalam memilih judul dapat berdampak negatif pada proses penulisan dan hasil akhir
skripsi. Mahasiswa disarankan untuk terus mempelajari topik yang mereka minati
sampai benar-benar memahami judul skripsi yang mereka pilih. Setelah mendapatkan
judul skripsi yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah konsultasi dengan dosen
pembimbing. Mahasiswa perlu mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
untuk membahas judul yang telah dipilih. Konsultasi ini memungkinkan mahasiswa
untuk mendapatkan arahan, saran, dan umpan balik dari dosen pembimbing dalam
memperbaiki dan memperkaya judul skripsi mereka.
Secara keseluruhan, perilaku mahasiswa semester akhir dalam memilih judul
skripsi melibatkan pemilihan judul yang tepat, menghadapi tantangan dalam
mengidentifikasi topik yang sesuai, mengambil waktu yang cukup untuk memilih
dengan bijak, dan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam proses ini,
penting bagi mahasiswa untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna
memastikan penelitian dan penulisan skripsi yang berkualitas.
b) Perilaku dalam Proses Mengerjakan Skripsi
Dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa semester akhir di Universitas Halu
Oleo menunjukkan perilaku yang signifikan. Mahasiswa ini menunjukkan kedisiplinan
tinggi dalam mengikuti jadwal penelitian dan penulisan yang telah ditetapkan.
Kesadaran akan pentingnya meluangkan waktu yang cukup untuk melakukan riset,
membaca literatur, mengumpulkan data, dan menulis bagian-bagian skripsi secara
teratur menjadi faktor penting dalam perilaku tersebut.
Dalam hasil wawancara mahasiswa semester akhir, responden menyatakan bahwa
setelah judul skripsi mereka disetujui oleh dosen pembimbing, mahasiswa ini langsung
membuat jadwal penelitian yang terstruktur. Dengan adanya jadwal yang terstruktur,
mahasiswa ini dapat memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas yang harus
diselesaikan, tenggat waktu yang harus diperhatikan, dan prioritas yang perlu
ditetapkan.
Namun, dalam proses pengerjaan skripsi, mahasiswa juga menghadapi kendala-
kendala yang menantang. Salah satu kendala yang sering muncul adalah kesulitan
dalam menentukan topik penelitian yang sesuai. Terdapat terlalu banyak pilihan topik,
sehingga mahasiswa merasa bingung dan sulit untuk memulai. Meskipun demikian,
mahasiswa tetap konsisten dalam mencari referensi yang relevan dari berbagai sumber.
Mahasiswa tersebut membaca abstrak atau ringkasan dari sumber-sumber tersebut,
memperhatikan tahun publikasi untuk memastikan kebaruan informasi, dan mencari
sumber-sumber di perpustakaan kampus atau melalui pencarian di internet. Dengan
demikian, mahasiswa ini dapat memperoleh gambaran awal tentang relevansi dan
kemutakhiran sumber tersebut dengan topik penelitianya.
Secara keseluruhan, perilaku mahasiswa semester akhir dalam proses
mengerjakan skripsi melibatkan kedisiplinan dalam mengikuti jadwal penelitian dan
penulisan yang terstruktur, menghadapi kendala dalam menentukan topik penelitian
yang sesuai, dan upaya yang konsisten dalam mencari sumber-sumber yang relevan.
Dalam proses ini, penting bagi mahasiswa untuk menjaga disiplin, tetap fokus, dan terus
mencari sumber-sumber yang berkualitas untuk mendukung penelitianya.
c) Perilaku Mahasiswa Saat Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Ketika mahasiswa menyusun skripsi, konsultasi dengan dosen pembimbing
memiliki peran penting. Konsultasi tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mendapatkan bimbingan, arahan, dan masukan berharga guna memperbaiki dan
mengembangkan penelitian mereka.
Dalam hasil wawancara tersebut, seorang responden mengungkapkan bahwa
setelah mendapatkan banyak referensi, mahasiswa tersebut mengatur jadwal konsultasi
dengan dosen pembimbing. Namun, dalam konsultasi dengan dosen pembimbing,
terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa. Salah satunya adalah
kesulitan mendapatkan waktu konsultasi yang sesuai dengan jadwal dosen pembimbing
yang padat. Dosen pembimbing sering sulit dihubungi dan mahasiswa harus menunggu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu sebelum dapat bertemu dengan mereka.
Kendala ini dapat memperlambat proses penyelesaian skripsi dan menimbulkan frustrasi
bagi mahasiswa.
Selain itu, perbedaan keinginan antara kedua dosen pembimbing juga menjadi
masalah yang dihadapi oleh mahasiswa. Dosen pembimbing memiliki preferensi atau
penekanan yang berbeda terhadap metode penelitian atau analisis data. Ketika kedua
dosen pembimbing memiliki pandangan yang berbeda, mahasiswa seringkali merasa
tertekan dan bingung dalam menentukan pendekatan yang tepat. Perbedaan ini dapat
menyebabkan konflik dan mempersulit perjalanan penelitian mahasiswa.
Namun, mahasiswa tersebut memiliki langkah-langkah untuk mengatasi kendala-
kendala tersebut. Pertama, mahasiswa tersebut mengatur jadwal konsultasi secara
teratur dengan dosen pembimbing dan memberikan informasi sebelumnya mengenai
pertanyaan atau masalah yang ingin dibahas. Hal ini membantu dosen pembimbing
untuk mempersiapkan masukan mereka sebelum pertemuan. Selain itu, mahasiswa
menjaga komunikasi yang baik dengan kedua dosen pembimbing dan mengungkapkan
secara jujur perbedaan yang mereka alami. Mahasiswa berusaha memahami sudut
pandang kedua dosen pembimbing dan mencari cara untuk menggabungkan atau
mengintegrasikan pendapat keduanya dalam penelitian mereka.
Secara keseluruhan, perilaku mahasiswa saat konsultasi dengan dosen
pembimbing melibatkan pengaturan jadwal konsultasi yang teratur, memberikan
informasi sebelumnya, dan menjaga komunikasi yang baik. Meskipun ada kendala
seperti kesulitan mendapatkan waktu konsultasi dan perbedaan keinginan antara kedua
dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan
yang terbuka, tenang, dan berusaha memahami sudut pandang kedua belah pihak.
Konsultasi yang baik dengan dosen pembimbing akan membantu mahasiswa mengatasi
tantangan dalam proses penyusunan skripsi dan mencapai hasil yang lebih baik dalam
perjalanan akademik.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

a) Perilaku dalam Memilih Judul Skripsi:


 Mahasiswa semester akhir di Universitas Halu Oleo menganggap pemilihan judul skripsi
sebagai langkah awal yang krusial.
 Menentukan judul skripsi yang tepat membutuhkan pemikiran yang matang dan relevan
dengan minat dan pengetahuan mahasiswa.
 Mahasiswa menghadapi tantangan dalam menentukan judul skripsi, seperti kesulitan
mengidentifikasi topik yang spesifik dan menarik.
b) Perilaku dalam Proses Mengerjakan Skripsi:
 Mahasiswa menunjukkan kedisiplinan tinggi dalam mengikuti jadwal penelitian dan
penulisan yang telah ditetapkan.
 Kendala yang sering dihadapi adalah kesulitan menentukan topik penelitian yang sesuai
dengan minat dan bidang studi.
 Mahasiswa cenderung mencari referensi yang relevan di berbagai sumber, seperti
perpustakaan kampus atau internet.
c) Perilaku Mahasiswa Saat Konsultasi dengan Dosen Pembimbing:
 Mahasiswa menganggap konsultasi dengan dosen pembimbing sebagai langkah penting
dalam proses penyusunan skripsi.
 Kendala yang sering dihadapi adalah kesulitan mendapatkan waktu konsultasi dengan
dosen pembimbing yang memiliki jadwal padat.
 Perbedaan pendapat antara dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 sering menjadi
permasalahan.
 Mahasiswa menyarankan untuk mengatur jadwal konsultasi secara teratur, memberikan
informasi sebelumnya, dan berkomunikasi dengan sopan.
 Saat menghadapi perbedaan pendapat, mahasiswa disarankan untuk tetap tenang, menjaga
komunikasi yang baik, dan mencari titik temu antara pendekatan atau preferensi kedua
dosen pembimbing.
Dengan memahami perilaku mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, faktor-faktor yang
mendukung keberhasilan dapat diidentifikasi dan diadopsi oleh mahasiswa lain untuk mencapai tujuan
akademik mereka.

5.2. Saran

Adapun saran peneliti yang disampaikan dengan tujuan atau masukan dalam konteks perilaku
mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi:

1. Mengadakan workshop atau pelatihan mengenai teknik pemilihan judul skripsi yang efektif.
Dalam workshop ini, mahasiswa dapat diberikan panduan dan strategi dalam menentukan
topik yang spesifik dan menarik berdasarkan minat dan bidang studi mereka.
2. Memperluas akses mahasiswa terhadap literatur dan sumber daya penelitian. Universitas
dapat meningkatkan fasilitas perpustakaan dengan koleksi buku dan jurnal yang lebih
lengkap, serta menyediakan akses ke database penelitian yang relevan.
3. Meningkatkan ketersediaan waktu konsultasi dengan dosen pembimbing. Universitas dapat
mengatur jadwal yang lebih fleksibel bagi dosen pembimbing, sehingga mahasiswa dapat
dengan mudah mendapatkan waktu konsultasi yang diperlukan. Selain itu, dosen pembimbing
juga dapat menggunakan teknologi komunikasi seperti email atau platform online untuk
menjawab pertanyaan mahasiswa secara efektif.
4. Mengadakan pelatihan komunikasi dan negosiasi untuk mahasiswa. Pelatihan ini dapat
membantu mahasiswa dalam berkomunikasi dengan baik dengan dosen pembimbing,
terutama ketika menghadapi perbedaan pendapat. Mahasiswa perlu belajar untuk
mengemukakan pendapat mereka dengan sopan, mendengarkan sudut pandang dosen
pembimbing, dan mencari solusi yang dapat diterima bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Ardy Satria, Apa yang dimaksud dengan Perilaku?. Dictio 2018

Admin, Kendala Umum saat Menyusun Skripsi dan Solusinya. 22 Apr 2016

Majalah Komunikasi UM, Tangguh Menelesaikan “Skripsi”. Issuu.com, 2020

Masnur Muslich Maryaeni, Bagaimana menulis Skripsi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet 1.

M. Nasir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

Rifda Arum, Apa itu Mahasiswa? Pengertian dan Peranannya. Gramedia. 2022

Riska Amalia, Permasalahan Mengerjakan Skripsi Secara Keseluruhan, Makassar 2020.


Jurnal Sosial.id

Siti Nurkomara, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam


Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing, Jakarta, 2020

Anda mungkin juga menyukai