ARCS
DOSEN : KUNTO IMBAR NURSETYO,S.Pd.M.Pd.
DI SUSUN OLEH :
PENJAS B 2014
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Tim Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang selama dia hidup. Sejak manusia tersebut masih di dalam kandungan sampai
akhir hayatnya. Dan belajar maupun pembelajaran mempunyai definisi yang berbeda.
secara sengaja untuk mendukung proses belajar siswa. Tapi dengan kedua hal tersebut
saja masih hal-hal pendukung yang harus diperhatikan, salah satunya adalah motivasi.
Adanya sebuah motivasi turut berperan penting dalam proses pembelajaran. Dan
meningkatkan motivasi siswa ada beberapa metode, salah satunya adalah metode
diri) dan Statisfaction (kepuasan). Dalam proses belajar, prinsip diatas adapat
1.2. TUJUAN
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan
bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah,
tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab pembahasan berisi tentang
perincian dari rumusan masalah. Bab penutup berisi kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
Belajar merupakan sebuah proses yang komplek yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup.pertanda seseorang telah belajar yaitu adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku menyangkut perubahan yang
bersifat pengetahuan ( kognitif ) dan keterampilan ( psikomotor ) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap ( afektif ).
Jadi kesimpulannya belajar adalah seseorang yang telah belajar dengan adanya
perubahan tingkah laku yang menetap pada dirinya, dan perubahan itu terjadi karna
interaksi dengan lingkungan, tidak karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, bukan
juga karena kelelahan atau penyakit atau pengaruh obat – obatan.
D. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata bahasa latin yaitu ‘movere’ yang berarti
menggerakkan. Kemudian makna tersebut menjadi berkembang. Menurut
Wlodkowski(1985) motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence)
pada tingkah laku tersebut.
Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai “tujuan yang ingin dicapai melalui
perilaku tertentu” (Cropley, 1985). Ames dan Ames menjelaskan motivasi dari
pandangan kognitif. Pandangan ini didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki
seseorang mengenai dirinya, contohnya seorang mahasiswa yang harus mengerjakan
tugasnya dengan baik agar dia mendapat nilai yang bagus.
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrisik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrisik adalah motivasi yang berasal dari dalam pribadi manusia
tersebut, tanpa adanya dorongan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang berasal dari luar seperti pujian atau permberian penghargan dari
lingkungan sekitar. Dalam hal ini motivasi intrinsik memiliki peran yang lebih besar
dari motivasi ekstrinsik.
Menurut Maslow, ada lima kebutuhan dasar manusia. Kelima tersebut adalah :
kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan keamanan dan rasa terjamin
(safeti or security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan ego (esteem
needs) dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).
Secara umum terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar. Pertama
motivasi merupakan daya penggerak yang ada di dalam diri siwwa yang
menimbulkan keinginan untuk belajar demi tercapainya tujuan tersebut. Kedua
motivasi memegang peranan langsung dalam memberikan semangat yang tinggi
dalam melakukan kegiatan berlajar. Sehingga siswa yang mempunyai semangat yang
tinggi akan mempunyai banyak energi untuk melaksanakan pembelajaran.
ARCS sendiri adalah akronim dari bentuk sikap siswa yakni attention
(perhatian), relevance (relevansi), confidence (percaya diri),
dansatisfaction (kepuasan). Jadi, disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS
adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengutamakan perhatian siswa,
menyesuaikan materi pembelajaran dengan pengalaman belajar siswa, menciptakan
rasa percaya diri dalam diri siswa, dan menimbulkan rasa puas dalam diri siswa
tersebut. Model pembelajaran ini menarik karena dikembangkan atas dasar teori-teori
dan pengalaman nyata intsruktur sehinga mampu membangkitkan semangat belajar
siswa secara optimal dengan memotivasi diri siswa sehingga didapatkan hasil belajar
yang optimal. Menurut Awoniyi, dkk (1997:30) model pembelajaran ARCS ini
mempunyai kelebihan yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan petunjuk: aktif dan memberi arahan tentang apa yang
harus dilakukan oleh siswa
2. Cara penyajian materi dengan model ARCS ini bukan hanya dengan
teori yang penerapannya kurang menarik
3. Model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentuk pembelajaran
berpusat pada siswa
4. Penerapan model ARCS meningkatkan motivasi untuk mengulang
kembali materi lainnya yang pada hakekatnya kurang menarik
5. Penilaian menyeluruh terhadap kemampuan-kemampuan yang lebih
dari karakteristik siswa-siswa agar strategi pembelajaran lebih efektif
Selanjutnya Awoniyi, dkk (1997:31) menjelaskan bahwa selain mempunyai
kelebihan, model pembelajaran ARCS ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan
model pembelajaran ARCS ini yaitu:
1. Hasil afektif siswa sulit dinilai secara kuantitatif
2. Perkembangan secara berkesinambungan melalui model ARCS ini sulit
dijadikan penilaian
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hartini Nara, Siregar Evelin. 2010 . Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta :
Ghallia Indonesia
https://learningtheori.wordpress.com/2010/03/08/model-arcs-keller/ diakses
Sabtu 27 Februari 2016 (17.22)