Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan, dengan judul
makalah “Konsep Dasar Belajar”, yang kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yangtelah membantu di
makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.
Dengan Hormat
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi belajar
B. Jenis-jenis belajar
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
D. Proses dan fase dalam belajar
E. Konsep belajar
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan konsekuensi dari pembelajaran. Misalnya, seseorang
berubah perilakunya yang cenderung ceroboh dalam menyeberang jalan raya
setelah secara kebetulan ia melihat ada orang lain yang menyeberang, tertabrak
sepeda motor “karena ketidakhati-hatiannya. Oleh karena itu, dapat pula dikatakan
bahwa akuntabilitas belajar bersifat internal-individual, sedangkan akuntabilitas
pembelajaran bersifat publik.
Belajar merupakan kegiatan yang tidak asing lagi di kalangan kita. Seperti di
era sekarng ini, belajar seolah-olah dianggap sebagai tuntutan yang wajib bagi setiap
orang. Tidak hanya bagi mereka yang masih muda, akan tetapi mereka yang sudah
dewasa atau terbilang sudah tua dituntut untuk belajar agar mampu untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan zaman.
Belajar dalam seyogianya dijalankan selama hayat di kandung badan atau
bisa dikatakan seumur hidup. Berkaitan dengan kegiatan belajar di tengah-tengah
masyarakat mengemuka ungkapan “masa muda adalah masa belajar”. Ungkapan
tersebut dimaksudkan bahwa setiap orang muda sudah semestinya mempersiapkan
diri untuk memperoleh segala sesuatu yang berguna bagi hidupnya di kemudian hari.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan beberapa hal
mengenai konsep belajar yang meliputi, definisi belajar, faktor belajar, proses dan
fase belajar, teori-teori belajar serta macam-macam perwujudan perilaku belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Definisi Belajar ?
2. Jenis-jenis belajar?
3. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ?
4. Bagaimanakah proses dan fase belajar ?
C. Tujuan Masalah
1. Mendiskiripsikan definisi belajar
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis pembelajaran
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi belajar
4. Mengetahui proses dan fase belajar
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Belajar
Arti kata belajar di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah suatu usaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan dalam kamus Bahasa Inggris terdapat
empat macam arti belajar, yakni memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, dan
mendapat informasi atau menemukan.
c. Arthur J. Gates
Menurut Arthur, yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku
melalui pengalaman dan latihan (learnig is the modification of behavior through
experience and training).
d. Whiterington
Whiterington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian.
e. Morgan
Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan
bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Dari berbagai definisi belajar yang telah dikemukakan para ahli tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya belajar adalah proses penugasan
tertentu sesuatu yang dipelajari. Penugasan tersebut dapat berupa memahami
(mengerti), merasakan, dan dapat melakukan sesuatu.
Bertolak dari berbagai pemikiran para ahli tersebut, belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu kegiatan atau usaha yang disadari untuk meningkatkan kualitas
kemampuan atau tingkah laku dengan menguasai sejumlah pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap. Belajar secara formal adalah usaha menyelesaikan
program pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi dengan bimbingan guru
atau dosen. Sedangkan belajar secara otodidak atau disebut juga selfstudy atau
belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan di luar program pendidikan di
sekolah atau perguruan tinggi, tetapi melalui usaha sendiri. Sebagai hasil dari
belajar tersebut dapat mencakup beberapa aspek antara lain adalah aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai.
E. Ciri-ciri belajar
Dari semua pengertian tentang belajar, sangat jelas pada kita bahwa belajar tidak
hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan
individu. Kedua pengertian terakhir tersebut memusatkan perhatiannya pada tiga hal.
1. Pertama, belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu.
Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga
meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor).
2. Kedua, perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang
terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, seorang anak akan mengetahui
bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin. Di samping
melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi
psikis. Contohnya, seorang anak akan berhati-hati menyeberang jalan setelah ia melihat
ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena
adanya interaksi individu dengan lingkungan. Mengedipkan mata pada saat memandang
cahaya yang menyilaukan atau keluar air liur pada saat mencium harumnya masakan
bukan merupakan hasil belajar. Di samping itu, perubahan perilaku karena faktor
kematangan tidak termasuk belajar. Seorang anak tidak dapat belajar berbicara sampai
cukup umurnya. Tetapi perkembangan kemampuan berbicaranya sangat tergantung
pada rangsangan dari lingkungan sekitar. Begitu juga dengan kemampuan berjalan.
3. Ketiga, perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan,
minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil
belajar. Seorang atlet yang dapat melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain
karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut
tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup
permanen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau usaha yang disadari untuk
meningkatkan kualitas kemampuan atau tingkah laku dengan menguasai sejumlah
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar di bedakan menjadi dua yakni : faktor
internal dan faktor eksternal.
3. Fase-fase dalam proses belajar menurut Jerome S Brunner adalah: fase informasi, fase
transformasi, dan fase evaluasi, sedangkan menurut Wittig adalah: acquisition,
storage, retrieval.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M. Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Bell-Gredler, M.E. (1986). Learning and Instruction. New York: Macmillan Publishing.
Bower, G.H. & Hilgard, E.R. (1981). Theories of learning. (5th ed). Englewood Diffs, N.J.:
Prentice Hall.
Gagne, R.M. (1985). The conditions of learning and theory of instruction. (4th ed.). Orlando:
Holt, Rinehart, and Winston.
Gagne, R.M., Briggs, L.J., & Wager, W.W. (1992). Principles of instructional design. (4th ed.).
Orlando: Holt, Rinehart, and Winston.
Schunk, D.H. (1991). Learning theories: An educational perspective. New York: MacMillan.