Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah belajar
pembelajaran dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.

kendari,11 April 2022

penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A .Latar Belakang ..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................3
C. Tujuan Makalah ............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
A. Pengertian Belajar ........................................................................................................6
B. Pengertian Prinsip ........................................................................................................7
C. Pengertian Prinsip Belajar ...........................................................................................8
D. Prinsip-Prinsip Belajar YangTerkait Dengan Proses Belajar ......................................9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................10
Daftar Pustaka ................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Adanya kemapuan untuk belajar dan menurunkan kemampuan belajar antar generasi
merupakan ciri penting manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya.
Kemampuan belajar telah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan peradaban
manusia baik secara individual maupun kelompok (masyrakat).secara individual, kemampuan
belajar dapat mengantarkan seseorang pada perkembangan pribadi yang mengarah pada
tebentuknya pola kecakapan intelektual, kecakapan hidup, serta penguasaan keterampilan-
keterampilan tertentu. Berkaitan dengan hal ini, maka tidaklah mengherankan jika ada
seorang dokter yang menguasai keterampilan lain selain keterampilan profesinya, misalnya
keterampilan dalam memasak, mengajar, dan lainnya. Bagi masyarakat, kegiatan belajar
memainkan peranan penting dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya antar generasi. Hasil
yang diperoleh dari proses belajar baik berupa temuan-temuan ilmiah maupun hasil coba-
coba yang berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu selalu terwariskan dan terus
berkembang dari generasi ke generasi. Hal inilah yang menjadikan masyrakat manusia selalu
berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu atau dari generasi ke generasi berikutnya.

Proses belajar dan pembelajaran merupakan dua istilah yang selalu berkaitan. Agar
proses pembelajaran dapat belangsung, maka mesti ada peserta didik yang belajar dan
pendidik yang berperan sebagai perancang, penilai proses dan hasil pembelajaran. Belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Belajar bukan
hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati
(dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain. Selain itu,
belajar sering juga dimaknai sebagai adanya perolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan mutakhir yang didukung oleh hasil kajian neurofisiologi dan
neuropsikologi makna belajar lebih luas yakni melibatkan kemampuan memproses informasi,
menalar, dan mengembangkan pemahaman serta meningkatkan penguaasaan keterampilan
dalam proses pembelajaran.

Istilah pembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi untuk kebutuhan


belajar, dimana peserta didik difasilitasi untuk dapat berkreativitas secara individual maupun
kelompok dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar peserta didik. Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan
pembelajaran yang berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni
prinsip-prinsip maupun teori belajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud belajar ?
2. Apa yang dimaksud dengan prinsip belajar ?
3. Apa saja prinsip-prinsip belajar yang terkait dengan proses belajar ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari belajar secara luas ataupun khusus.
2. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Belajar secara umum dan implikasinya dalam
Belajar dan pembelajaran.
3. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi Belajar dan Pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara
sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik. Arti dari disengaja sebenarnya
proses belajar timbul karena ada suatu niatan. Sedangkan perubahan itu misalnya, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat
melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Perubahan
tersebut adalah perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan latihan. Jadi
belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu. Proses belajar adalah mengalami,
berbuat mereaksi dan melampaui (under going).
Adapun Pengertian dari belajar menurut para ahli yaitu:
1) Witherington (1952) menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan dalam
kepribadianyang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru
berbentukketerampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
2) Wingkel, 1987 menyatakan bahwa “belajar adalah suatu aktifitas mental & psikis
dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku
pada diri sendiri.”Belajar adalah suatu proses/usaha sadar yang dilakukan
olehindividu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku baik dalam aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan nilai) maupun psikomotor (keterampilan)
sebagai hasil interaksinyadengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari pengertian belajar menurut para ahli di atas dapat diuraikan bahwa pada proses
belajar terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan
baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi terhadap informasi yang didapat, apakah
pengetahuan yang kita miliki masih relevan atau kita harus memperbarui pengetahuan
kita sesuai dengan perkembangan zaman.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari
pada keadaan sebelumnya. Dalam uraian tersebut belajar adalah aktifitas yang berproses
menuju pada satu perubahan dan terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu.
B. PENGERTIAN PRINSIP
Adapun pengertian prinsip menurut para ahli :
1. Prinsip merupakan sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama
(Badudu&Zein, 2001:1089)
2. Prinsip merupakan sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb
(Syah Djanilus, 1993)
3. Prinsip merupakan esuatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan
sendirinya (Dardiri, 1996)

C. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR


Prinsip Belajar Menurut Gestalt Adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan
peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar
yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu
menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan pengalaman-
pengalaman yang sudah diterimanya.
Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa Prinsip Belajar adalah landasan
berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran
dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.

D. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR YANG TERKAIT DENGAN PROSES BELAJAR


Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu
dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar
tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai
sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi peserta didik yang perlu
meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam apaya meningkatkan
mengajarnya.
Secara umum prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan :
1) Perhatian dan Motivasi

Apabila perhatian alami ini tidak ada maka peserta didik perlu dibangkitkan
perhatiannya. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar.
2) Keaktifan Belajar

Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan.


Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita
amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa
membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan
sebagainya. Contoh kegiatan psikis misaInya menggunakan khasanah pengetahuan
yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu
konsep dengan yang lain, menyimpulkan basil percobaan, dan kegiatan psikis yang
lain.

3) Sifat Merangsang Dan Menantang Dari Materi Yang Dipelajari


Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu
dipecahkan membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang
memberi kesempatan pada peserta didik untuk menermakan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan peserta didik berusaha meneari dan
menemukan konsp-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi tersebut. Bahan belajar
yang telah mendan saja kurang menarik bagi peserta didik.

4) Pemberian Balikan Atau Umpan Balik Dan Penguatan Belajar


Peserta didik belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik
dalam ulangan. Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi.
Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif.
Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa
takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong tuk belajar lebih giat.
Di sini nilai buruk dan dan rasa takut lidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif. Di sini peserta didik
mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan, maka penguatanatan
negatif juga disebut escape conditioning, Format sajian berupa tanya jawab, diskusi,
eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar
yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh
peserta didik setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat
peserta didik terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
5) Keterlibatan Langsung Dalam Belajar
Pentingnya ketelibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey
dengan “leaming by doing”-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan
langsung. Belajar harus dilakukan oleh peserta didik secara aktif, baik individual
maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (prolem solving). Guru
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keterlibatan peserta didik di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik
semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional,
keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan,
dalam penghayatan dan intemalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilat,
dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
6) Pengulangan Belajar
prinsip pengulangan adalah teori psikologi Asosiasi atau Koneksionisme
dengan tokoh yang terkenal Thorndike. Berangkat dari salah satu hukum belajarnya
“law of exercise“, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan
antara stimulus dan respons. dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu
memperbesar peluang timbulnya respons benar.
Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi, misalnya peserta
didik berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng, kendaman berhenti
ketika lampu Ialu lintas berwarna merah. Menurut teori ini perilaku individu dapat
dikondisikan, dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau
respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah membentuk kebiasaan, mengulang-ulang
sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu
selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.
pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang
berbeda. Yang pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang
kedua dan ketiga pengulangan untuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan-
kabiasaan. Walaupun kita tidak japat menerima bahwa belajar adalah pengulangan
seperti yang dikemukakan ketiga teori tersebut, karena tidak dapat dipakai untuk
menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulangan masih relevan
sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar tetap diperlukan latihan/pengulangan.
Metode drill dan stereotyping adalah bentuk belajar yang menerapkan prinsip
pengulangan (Gage dan Berliner, 1984: 259).
7) Pemberian Balikan Atau Umpan Balik Dan Penguatan Belajar
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama
ditekankan oleh teori belajar operant Conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada teori
conditioning yang diberi kondisin adalah stimulusnya, maka pada operant
conditioning yang diperkuat adalah responsnya. Kunci dari teori belajar im adalah law
of effect – nya Thomdike. Peserta didik akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahui dan mendapatkan hasil yang haik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan
merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengarub baik bagi usaha belajar
selanjutnya.
Peserta didik belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik
dalam ulangan. Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi.
Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif.
Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa
takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong tuk belajar lebih giat.
Di sini nilai buruk dan dan rasa takut lidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif.
Di sini peserta didik mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak
menyenangkan, maka penguatanatan negatif juga disebut escape conditioning, Format
sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya
merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan
penguatan. Balikan yang segera diperoleh peserta didik setelah belajar melalui
penggunaan metode-metode ini akan membuat peserta didik terdorong untuk belajar
lebih giat dan bersemangat.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1) Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara
sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan
sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
2) Prinsip belajar merupakan landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik
dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya
pembelajaran, baik bagi peserta didik maupaun bagi guru dalam upaya mencapai
hasil yang diinginkan.
3) Secara Umum, Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan :
a. Perhatian dan Motivasi
b. Keaktifan
c. Keterlibatan langsung atau pengalaman
d. Pengulangan
e. Tantangan
f. Balikan dan penguatan (law of effect)
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu Dan Uhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharudin Dan Esa .2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Dimyati Dan Mujiono.1999. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar, Syaifudin, DR. M.Pd.2008. Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Sumbawa: Universitas Samawa.

Jufri, Wahab.2010. Belajar Dan Pembelajaran Sains. Mataram: Arga Puji: Press.

Sujana, Nana.1991. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran.Jakarta: LPFE.

Anda mungkin juga menyukai