BAB I
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR
POLBAN
1.2. Menjelaskan prinsip konservasi energi dalam penggunaan nya pada mesin fluida
1.3. Menjelaskan konsep dasar mesin fluida disertai contoh-contoh nama sebutannya
Ringkasan Materi:
1. Mesin Fluida merupakan suatu jenis mesin konversi energi, dikelompokkan
berdasarkan penggunaan energy dan jenis fluidanya sebagai media kerjanya.
Sistem satuan Internasional (SI) adalah suatu sistem satuan desimal yang
sederhana dan logis. Penggunaan sistem satuan SI dan konversinya dengan
satuan-satuan lainnya yaitu satuan-satuan Sistem Metriks dan Sistem British
langsung diaplikasikan. Satuan SI untuk gaya adalah newton [N]. Mempunyai
kelebihan sendiri serta memberikan gambaran yang jelas. Satuan daya
mekanis adalah Watt [W] sama seperti satuan daya listrik, juga Watt.
Disajikan dalam bentuk bahan diskusi mengenai hubungannya satuan SI
dengan satuan lainnya.
2. Konversi energi, konsep dasar dan peta pemilihan beserta penggunaan mesin-
mesin fluida disajikan dalam diskusi praktis berupa pendayaan atau
penambahan sejumlah energi ke media kerja (fluida kerja); sehingga fluida
kerja dapat berperan optimal dalam melaksanakan fungsinya. Dalam
pembahasan mesin (alat) lebih banyak difungsikan sebagai konvertor (alat
pengubah ) energi dari bentuk awal ke bentuk lain berupa kerja dan sumber
tenaga.
3. Peta pemilihan dan penggunaan mesin-mesin fluida disertai contoh-
contohnya, klasifikasi dan jenis mesinnya beserta sebutan (nama populernya).
1.1
Pembahasan Materi:
1. Pengertian
1.1 Istilah
Mesin fluida adalah suatu jenis mesin konversi energy, dan fluida sebagai media kerja
di dalam proses.
Mesin Fluida dapat dikelompokkan menjadi kelompok mesin-mesin kerja dan
kelompok mesin-mesin tenaga.
Mesin kerja adalah suatu jenis mesin (alat), dalam melakukan kerja (proses)
membutuhkan tambahan sejumlah energi dari luar . Contoh: pompa, kompresor
dalam melakukan kerja membutuhkan motor penggerak.
Mesin tenaga adalah suatu jenis mesin (alat) dalam melakukan kerja (proses), dengan
memanfaatkan (menyerap) sebagian energi fluida kerja sebagai sumber tenaga.
Contoh: turbin, mesin torak dengan hidro (air), uap (steam), udara (gas) sebagai
fluida kerja.
Zat alir atau fluida (fluid) adalah suatu zat yang tidak mampu menahan tegangan (τ
[N/m2]) atau gaya geser (F [N]) berapapun kecilnya. Selama tegangan atau gaya
tersebut bekerja, maka fluida akan mengalami perubahan bentuk (deformasi) yang
terus-menerus (kontinyu).
1.2
Tabel 1.1. Pengelompokan Mesin Fluida
1.3
Neraca energi hidro adalah HC- HB = (HC- HD)+ (HD- HE) + HA) + (HB- HA)
Motor penggerak Pengatur posisi sudu Impeller (rangkaian sudu)
Gambar 1.4 Pengamatan II [B-C] Pendayaan Hidro
Hasil pengamatan II [B-C] setelah diolah disajikan pada tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.2.
SISTEM TENAGA HIDRO, MERUPAKAN PENERAPAN HIDRODINAMIKA
(CONTOH HASIL PENGUKURAN PADA POSISI SUDU (IMPELLER) β = 120,n=1500
1.4
14
12
10
HTOT [m]
4
Ps[kW]
Ph[kW]
KARAKTERISTIK PENDAYAN HIDRO EFS
2
0
v [m3/S]
35 45 55 65 75 85 95 105 115
2. Konsep Dasar
2.1 Persamaan Energi (hukum konservasi energi)
Hukum pertama termodinamika adalah hukum konservasi energi. Hukum ini
menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dilenyapkan. Energi dari
suatu sistem mengalami perubahan dari bentuk pertama ke bentuk yang lain atau
sebaliknya, adapun bentuk-bentuk energi mekanik (artinya mengabaikan energi
listrik, kimia dan efek-efek lain) adalah sebagai berikut :
Energi potensial adalah
Ep = m . g . z (1)
Energi aliran adalah
Et = m . (2)
Energi kinetik adalah
Ek = . m . c2 (3)
1.5
Dari persamaan-persamaan di atas bila dijumlahkan menjadi persamaan
energinya sebagai berikut ;
W = m . g. z + m . + m . [kJ] (4)
Persamaan energi tiap kilogram massa fluida:
W = g. z + + [kJ/kg] (5)
Persamaan (5) merupakan kerja (work) yang dilakukan oleh 1[kg] massa fluida
disebut kerja spesifik [J/kg= Nm/kg] adakalanya diberi simbol Y [ Nm/kg] = g H
[( Nm/kg ).(m/s2)]. Jika dibagi dengan g [m/s2]. Persamaan Energi menjadi
persamaan energi tiap 1 [N] gaya berat fluida,atau fluida seberat 1[N] bila
dijatuhkan setinggi Z [m] akan memberikan sejumlah energi sebagai berikut :
H=z+ + [kJ/N] (6)
Persamaan (6) dikenal dengan Persamaan Bernouli pada umumnya ditulis dalam
bentuk :
1.6
Gambar 1.6 Aliran fluida pada roda jalan (impeller) pompa . u= kecepatan
keliling sudu, v = kecepatan absolut fluida, w = kecepatan relatif, r = panjang
radius (jari-jari) [sumber;]
Torsi dan daya poros
[Nm] (13)
ω [Nm/s=J/s=W] (14)
Kecepatan keliling [m/s] (15)
Didapat persamaan Euler
[(Nm/s ).(s/kg) = Nm/kg=J/kg] (16)
Head( energi per satuan berat) ; [Nm/N=J/N] (17)
Selanjutnya persamaan Euler menyatakan bahwa kecepatan keliling U yang sama,
besarnya head pada dasarnya tergantung pada besarnya ν1u, hal ini menunjukkan
besarnya sudut sudu mempunyai pengaruh. Jika v1 tegak lurus u1 maka ν1u = 0
persamaan menjadi lebih sederhana :
(18)
Persamaan tersebut di atas dapat digunakan pada Fan, Blower. Selanjutnya untuk
Turbin dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.7
Gambar 1.7 Kisi-kisi (deretan) sudu, gaya pada profil sudu, segitiga kecepatan
masuk dan segitiga kecepatan keluar, bagan sudu roda jalan turbin Kaplan [sumber ;2]
Bila cu2 = 0, untuk pengeluaran air yang tegak lurus, bentuknya dipermudah
menjadi :
H = (u1 . cu1) / (g . ηt ) [J/N] (20)
Yang membedakan Pompa dan Turbin adalah arah alir fluida, yaitu untuk pompa ,
arah alir fluida dari hilir ke hulu dan untuk turbin arah alir fluida dari hulu ke hilir.
RE = atau = (21)
1.8
hf = f . . [J/N] (22)
Faktor gesekan terbagi lagi menjadi beberapa aliran untuk nilai bilangan Reynolds
dibawah 2000 maka termasuk aliran laminer yang rumusnya adalah
f= (23)
Sedangkan untuk nilai bilangan Reynolds antara 3000 dan 100.000 maka
termasuk aliran turbulen yang rumusnya adalah
f= (24)
1.9
Sistem turbin terdiri dari dua yaitu bagian diam disebut stator (rumah turbin,
sudu antar/pengarah) dan bagian berputar disebut rotor (poros, roda, sudu). Turbin
adalah salah satu mesin yang berfungsi sebagai penggerak mula, karena turbin
melaksanakan fungsi penggerak bagian-bagian mesin yang lainnya, misalnya; untuk
menggerakkan sebuah poros generator. Begitu juga dengan putaran roda turbin itu
sendiri digerakkan langsung oleh energi fluida kerja. Peranan utama Turbin air adalah
pengubah energi yang diberikan oleh air berupa Head (H [J/N]) menjadi kerja mesin
[Nm/N] berbentuk putaran (π .D.(n/60).(m.g.). [(m/s).(N)].
Tabel 1.3 Klasifikasi Jenis Turbin Air
Jenis/ Head Head Tinggi Head Menengah Head Rendah
Cross-flow
Pelton
Turbin Impuls Multi-jet pelton Cross-flow
Turgo
Turgo
Propeller
Turbin Reaksi Francis
Kaplan
Turbin Reaksi.
Turbin reaksi sama halnya terdiri atas stator dan rotor bekerja karena aliran
air yang menyimpan Head (tinggi energi air terjun [Nm/N=J/N]) dalam bentuk energi
beda tekanan (∆p.V/s.[(N/m2/(m3/s)=Nm/s=J/s]) . Yang termasuk jenis ini adalah
turbin Francis, turbin aliran diagonal ( diagonal flow ) dan turbin baling – baling (
propeller turbine ). Turbin Francis adalah turbin dimana air mengalir ke rotor dengan
arah radial dan keluar dengan arah aksial ; perubahan arah terjadi sambil melewati
rotor. Turbin aliran diagonal adalah turbin dimana air melewati rotor dengan arah
diagonal menuju ke poros. Turbin baling – baling adalah turbin di mana air melewati
rotor dengan arah aksial. Turbin reaksi yang dapat dipakai sebagai pompa dengan
membalik arah putaran rotor dinamakan turbin pompa balik ( reversible pump turbine
). Turbin jenis ini terbagi lagi atas jenis Francis, jenis aliran diagonal dan jenis baling
– baling, sesuai dengan konstruksi rotornya.
1.10
Turbin Propeller
Turbin propeller disebut juga turbin baling-baling poros horizontal adalah
turbin yang bekerja di dalam air yang dapat mengubah head kecil/rendah menjadi
power yang besar. Turbin propeler merupakan turbin yang memiliki kecepatan
spesifik (nq) yang tinggi, sehingga cocok untuk head yang rendah dan debit yang
tinggi. Semakin tinggi nilai kecepatan spesifiknya (nq) maka akan lebih ekonomis.
Oleh karena itu , kecepatan yang tinggi berarti unit turbinnya lebih kompak dan
kecepatan roda turbin bergantung pada konstruksi dan kekuatan material turbin dan
generator atau beban. Turbin baling-baling ini mempunyai keuntungan dimana
harganya relatif lebih murah dan dapat dioperasikan pada kondisi kapasitas air yang
relatif konstan. Kelemahan turbin ini dibanding Kaplan adalah sudu turbin (runner)
tidak dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi pergolakan air. effisiensinya akan
Prinsip Kerja Turbin Propeller (ukuran piko hidro beperan sebagai pembangkit
energi)
Turbin propeller bekerja dengan cara menghisap dan atau menyerap
sebagian energi hidro. Pada saat pintu air dibuka, air masuk menuju bak
penampungan, kemudian air masuk melalui guide vane (sudu pengarah) mendorong
rangkaian sudu-sudu turbin, sehingga sudu turbin berputar. Sudu terhubung atau
terpasang langsung dengan roda poros turbin, ketika sudu berputar maka poros akan
mengikuti gerakan sudu. Poros dihubungkan(dipasang langsung) pulley turbin
sehingga pulley dapat dan ikut berputar. Pulley turbin dikopel dengan pulley
generator dengan menggunakan V-belt. Pulley generator akan menggerakkan
generator sehingga menghasilkan listrik.
1.11
Gambar 1.9 Prinsip Kerja Turbin Propeller
Kecepatan spesifik inidigunakan untuk menentukan ukuran utama turbin yang dipilih,
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.10 Harga perkiraan untuk menentukan ukuran-ukuran utama turbin Kaplan [sumber: ]
1.12
Gambar 1.12 Grafik pengaruh debit air
[m3/s] (sumbu x) terhadap daya hidraulik
Gambar 1.11 Grafik Pengaruh debit air[m3/s] [kW], daya poros [kW] , efisiensi[.] dan
(sumbu x) terhadap daya hidraulik[ kW], daya head [Nm/N=J/N] untuk turbin d = 200 mm
poros [kW], efisiensi [. ] dan head Sumbu X menunjukkan peubah (variable )
[/Nm/N=J/N] (sumbu y) untuk turbin d = 60 yaitu laju alir volume [m3/s] dan sumbu Y
mm. Sumbu X menunjukkan peubah menunjukkan fungsi X
(variable ) yaitu laju alir volume [m3/s] dan
b Y j kk f iX
Contoh-contoh pembahasan mesin fluida lebih rinci disajikan pada bab- bab
selanjutnya.
1.13
1.14