PERCOBAAN III
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat membangkitkan dan mengukur tegangan tingggi impuls serta dapat
menghitung fungsi distribusi tegangan tembus sela elektroda.
2. TEORI DASAR
Peralatan tegangan tinggi harus tahan terhadap tegangan sistem juga terhadap tegangan
lebih luar dan dalam yang terjadi pada waktu kerja di dalam jaringan. Untuk
membuktikan keamanan yang disyaratkan maka isolasi-isolasi yang digunakan harus
diuji dulu dengan tegangan tinggi impuls.
Bentuk tegangan impuls yang dipergunakan untuk peniruan tegangan surja petir (luar)
dan surja hubung (dalam) adalah tegangan impuls eksponensial ganda. Perbedaan antara
tegangan impuls petir dan impuls hubung ditentukan pada besar waktu muka dan waktu
setengah punggung tegangan impuls.
id
U (t=0) Cs Re U (t) U (t=0) Cs ie Re Cb U (t)
rangkaian a) rangkaian b)
Besaran-besaran tegangan impuls dapat dilihat pada gambar 2.2 .Tegangan impuls petir
adalah tegangan yang mempunyai waktu dahi T 1 = 1,2 s dan waktu setengah punggung
T2 = 50 s. Bentuk ini biasanya ditulis 1,2/50 . Tegangan impuls memiliki bentuk
250/2500 yang berarti waktu mencapai puncak Tcr = 250 s dan waktu setengh
punggung Th = 2500 s.
Hubungan antara besaran-besaran dari tiap komponen yang menyusun rangkaian dengan
besaran-besaran karakteristik dari bentuk tegangan umum yang diturunkan dari bentuk
tegangan impuls .
Kurva tegangan impuls dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Tt t
Ut
U0 T1T2 e e 2
1 T
R d .C b T1 T2
dengan pendekatan Re Cs >> Rd Cb, mka untuk rangkaian type b, konstanta waktu
persamaan diatas adalah :
CC
T1 Re Cs Cb ; T2 Rd s b ;
Cs
Cs Cb Cs Cb
T1 Rd Re Cs Cb ;
Rd Re CsCb Re Cs
T2 ;
Rd Re Cs Cb Rd Re Cs Cb
Uo = nU’o Rd = n R’ d
Cs = 1/n C’s Re = n R’e
muatan dimulai setelah selang waktu kelambatan t s dan waktu pembentukan ta. Jadi
waktu yang dibutuhkan supaya terjadi tembus tv adalah
Tv = ts + ta, seperti yang terlihat pada gambar 2.4.
Dengan alasan di atas, maka pengukuran tegangan puncak impuls dengan sela bola tidak
dapat ditentukan secara pasti. Hasil pengukuran yang lebih pasti bisa didapatkan dengan
Pembangkitan dan pengukuran Tegangan Tinggi Impuls 4
Jurusan Teknik Konversi Energi
melakukan pembebanan berulang kali pada sela bola yang sama. Untuk alasan standar
Ud-50 yang menyatakan probabilitas tembus dengan sekian kali pembebanan terjadi
tembus pada setengahnya.
Gambar 2.5 adalah fungsi distribusi tegangan tembus impuls pada suatu sela elektroda.
Gambar 2.5 fungsi distribusi tegangan tembus suatu sela bola dengan tegangan impuls
P (U)
1,0
0,5
U
0
Ud-0 Ud-50 Ud-100
Ud-0 menyatakan tegangan ketahanan untuk perhitungan kekuatan dielektrik suatu isolasi.
Ud-50 menyatakan harga tegangan yang dipergunakan untuk pengukuran dengan sela
bola.
Ud-100 menyatakan tegangan dengan kepastian terjadi tembus.
3. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian menurut rangkaian (b) seperti di bawah ini
RSS RSS RSS
SFS1
RPS RPS TO
R
CST
RPS RPS
Ck SSS
SW
ZG
2. Ambil suatu harga s = 20 mm tertentu dari sela bola ukur dengan d = 100 mm. Atur s
sela bola pembangkit tegangan impuls dan Vp untuk mendapatkan U d-50. Catat
temperatur ruang, tegangan puncak dari alat ukur eletronik dan jarak sela bola ukur.
3. Ulangi langkah 2 untuk sela bola ukur dengan s = 30 mm
4 TUGAS
1. Hitung dan gambarkan parameter tegangan impuls berdasarkan data komponen
yang diberikan. Hitung juga harga T1 dan T2
2. Bandingkan harga tegangan puncak dari perhitungan dan pengukuran.
3. Buatlah analisa dari percobaan ini dan berikan kesimpulannya.
No. S ( mm ) P(%) Ud ( kV ) Up ( kV )
1 15
2 20