Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

INSTRUMEN UKUR LISTRIK

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi dan Pengukuran Praktikum)

Disusun oleh :
Meilinda Estevani Hutagalung
(191724017)
2C / Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik

Dosen Pengampu :

Dr. Drs. Ignatius Riyadi Mardiyanto, M.T.

Tanggal Praktikum : 5 April 2021


Tanggal Pengumpulan : 12 April 2021

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
Efek Pembebanan Amperemeter
A. Praktikum Simulasi
1. PMMC dengan arus maksimum 10µA dan hambatan dalam 1kΩ akan digunakan untuk
mengukur arus maksimum sebesar 1 A.

a) Hitung resistansi pada ampere-meter dan setting sesuai hasilnya.


𝐼𝑀 𝑅𝑀
𝑅1 =
𝐼 − 𝐼𝑀
10µA × 1kΩ
𝑅1 =
1 A − 10µA
10−5 A × 1kΩ
𝑅1 =
1 A − 10µA
𝑅1 = 0,01Ω
𝑅1 = 10 𝑚Ω

b) Hitung nilai secara teoritis dan ukur menggunakan ampere-meter yang telah
disesuaikan batas ukurnya.
Nilai Teoritis
Data 1 Data 2
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 1Ω 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 5Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
1 Volt 1 Volt
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
1Ω 5Ω
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =1A 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,2 A

Data 3 Data 4
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 10 Ω 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 100 Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
1 Volt 1 Volt
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
10Ω 100Ω
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,1 A 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,01 A
Nilai Simulasi

c) Isikan pada tabel


Batas Ukur Amperemeter
Efek Pembebanan
No 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝐼𝑆𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
%
(Volt) (Ohm) (mA) (mA)
1 1 1 1000 990,1
1000 − 990,1
× 100% = 0,99%
1000

2 1 5 200 199,6
200 − 199,6
× 100% = 0,002%
200

3 1 10 100 99,9
100 − 99,9
× 100% = 0,001%
100

4 1 100 10 10
10 − 10
× 100% = 0%
10

2. PMMC dengan arus maksimum 10 µA dan hambatan dalam 1 kΩ akan digunakan untuk
mengukur arus maksimum sebesar 10 A.

a) Hitung resistansi pada ampere-meter dan setting sesuai hasilnya.


𝐼𝑀 𝑅𝑀
𝑅1 =
𝐼 − 𝐼𝑀
10µA × 1kΩ
𝑅1 =
10 A − 10µA
10−5 A × 1kΩ
𝑅1 =
10A − 10−5 A
𝑅1 = 0,001Ω
𝑅1 = 1 𝑚Ω

b) Hitung nilai secara teoritis dan ukur menggunakan ampere-meter yang telah
disesuaikan batas ukurnya.
Data 1 Data 2
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 1Ω 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 5Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
1 Volt 1 Volt
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
1Ω 5Ω
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =1A 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,2 A

Data 3 Data 4
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 1 Volt
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 10 Ω 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 100 Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
1 Volt 1 Volt
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
10Ω 100Ω
𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,1 A 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,01 A

c) Isikan pada tabel.


Batas Ukur Amperemeter
Efek Pembebanan
No 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝐼𝑆𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
%
(Volt) (Ohm) (mA) (mA)
1 1 1 1000 999
1000 − 999
× 100% = 0,1%
1000

2 1 10 100 100
100 − 99,9
× 100% = 0,1%
100

3 1 100 10 10
10 − 10
× 100% = 0%
10

Efek Pembebanan Voltmeter


B. Percobaan
3. PMMC dengan arus maksimum 10 µA dan hambatan dalam 1 kΩ akan digunakan untuk
mengukur tegangan maksimum sebesar 10 V.

a) resistansi pada Volt-meter dan setting sesuai hasilnya.


𝐼𝑀 = 10µA
𝑅𝑀 = 1 kΩ
𝑉 = 10 𝑉

𝑉 10 𝑉
𝑅= =
𝐼𝑀 10µA
10 𝑉
𝑅=
10−5 A
𝑅 = 1.000.000Ω = 1MΩ

Sehingga
𝑅1 = 𝑅 − 𝑅𝑀
𝑅1 = 1MΩ − 1 kΩ
𝑅1 = 1.000.000Ω − 1.000Ω
𝑅1 =999.000 Ω

b) Hitung nilai secara teoritis dan ukur menggunakan Volt-meter yang telah
disesuaikan batas ukurnya.
Nilai Teoritis
Data 1 Data 2
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 10 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 10 Volt
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 0,001Ω + 1kΩ 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 0,001Ω + 100Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1000,001Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 100,001Ω
Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 10 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 10 Volt
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = =
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1000,001Ω 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 100,001Ω
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,0099 𝐴 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,099 𝐴
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0099 𝐴 × 1000Ω 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,099 𝐴 × 100Ω
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 9,99 𝑉 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 9,99 𝑉
Data 3 Data 4
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 10 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 10 Volt
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 0,001Ω + 10Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 0,001Ω + 1kΩ
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 10,001Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1,001Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 10 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 10 Volt
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = =
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 10,001Ω 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1,001Ω
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,999 𝐴 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 9,99 𝐴
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,999 𝐴 × 10Ω 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 9,99 𝐴 × 1Ω
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 9,99 𝑉 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 9,99 𝑉

Nilai Simulasi
c) Buat tabel isian dan Isikan hasil penyukuran pada table tersebut untuk sumber
tegangan tetap 10 Volt dengan R_beban yang berbeda; yakni untuk beban 1 kΩ,
100Ω, 10Ω, dan beban 1Ω.
Batas Ukur Voltmeter
Efek Pembebanan
No 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑉𝑆𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
%
(Volt) (Ohm) (V) (V)
1 10 1000 9,99 10
 10 10 − 10
× 100% = 0%
10

2 10 100 9,99 10
 10 10 − 10
× 100% = 0%
10

3 10 10 9,99 10
 10 10 − 10
× 100% = 0%
10

4 10 1 9,99 9,99
9,99 − 9,99
× 100% = 0 %
9,99

Voltmeter simulasi menunjukkan angka pembulatan sehingga angka


tercantum sebesar 10 V. Bila pada perhitungan hambatan 0,001 Ohm
diabaikan maka hasil perhitungan teoritis pun akan bulat juga.
4. PMMC dengan arus maksimum 10 µA dan hambatan dalam 1 kΩ akan digunakan untuk
mengukur tegangan maksimum sebesar 100 V.

a) Hitung resistansi pada Volt-meter dan setting sesuai hasilnya.


𝐼𝑀 = 10µA
𝑅𝑀 = 1 kΩ
𝑉 = 100 𝑉

𝑉 100 𝑉
𝑅= =
𝐼𝑀 10µA
100 𝑉
𝑅=
10−5 A
𝑅 = 10.000.000Ω = 10MΩ

Sehingga
𝑅1 = 𝑅 − 𝑅𝑀
𝑅1 = 10MΩ − 1 kΩ
𝑅1 = 10.000.000Ω − 1.000Ω
𝑅1 = 9. 999.000 Ω

b) Hitung nilai secara teoritis dan ukur menggunakan Volt-meter yang telah
disesuaikan batas ukurnya.
Nilai Teoritis
Data 1 Data 2
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 100 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 100 Volt
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1𝑀Ω + 1kΩ 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1𝑀Ω + 100Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1.001.000Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1.000.100Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 100 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 100 Volt
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = =
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1.001.000Ω 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1.000.100Ω
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,0000999 𝐴 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,0000999 𝐴
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0000999 𝐴 × 1𝐾Ω 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,000099 𝐴 × 100Ω
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0999 𝑉 = 99,9𝑚𝑉 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0.00999 𝑉 = 9,99𝑚𝑉
Data 3 Data 4
Diketahui : Diketahui :
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 100 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 = 10 Volt
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1𝑀Ω + 10Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1𝑀Ω + 1Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1.000.010 Ω 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1.000.001 Ω

Maka, Maka,
𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 100 Volt 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 100 Volt
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = =
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1.000.010Ω 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1.000.001Ω
𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,0000999 𝐴 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 0,0000999 𝐴
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 × 𝑅2
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0000999 𝐴 × 10Ω 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0000999 𝐴 × 1Ω
𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,000999 𝑉 = 0,999𝑚𝑉 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,0000999 𝑉 = 0,09𝑚𝑉

Simulasi
c) Buat table isian dan Isikan hasil penyukuran pada table tersebut untuk sumber
tegangan tetap 10 Volt dengan R_beban yang berbeda; yakni untuk beban 1 kΩ,
100Ω, 10Ω, dan beban 1Ω.
Batas Ukur Voltmeter
Efek Pembebanan
No 𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑉𝑆𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
%
(Volt) (Ohm) (mV) (mV)
1 100 1000 99,9 99,8
99,9 − 99,8
× 100% = 0,1%
99,9

2 100 100 9,99 10


10 10 − 10
× 100% = 0%
10

3 100 10 0,999 1
1 1−1
× 100% = 0%
1

4 100 1 0,09 0,1


0,1 0,1 − 0,1
× 100% = 0%
0,1

Voltmeter simulasi menunjukkan angka pembulatan sehingga angka


tercantum sebesar 10 V, 1 V dan 0,1 V .
C. Analisis
Pada Amperemeter 1 dan 2, yaitu pengukur dengan arus maksimumnya sebesar 1A dan
10 A diperoleh perbedaan nilai arus antara perhitungan teoritis dan simulasi. Pada simulasi
memunculkan angka yang sebagian besar selalu lebih kecil dibanding dengan nilai arus secara
teoritis. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya efek pembebanan. Efek pembebanan yaitu
perbedaan nilai akibat adanya pembebanan dari hambatan dalam alat ukur. Hal itu dikarenakan
adanya hambatan yang dipasang pada amperemeter, dimana hambatan ini dipasang secara
parallel dengan PMMC. Tujuannya yaitu untuk membagi arus yang masuk ke PMMC supaya
arus yang masuk ini tidak terlalu besar yang dimana bila arus ini terlalu besar akan
menimbulkan panas akibat hambatan maksimum PMMC yang kecil dan kawat halus PMMC
ini bisa terputus. Bila kedua nilai dibandingkan maka dapat dianalisis bahwa pada ampere-
meter, ketika hambatan yang dipasangnya semakin besar maka nilai selisih pengukuran dengan
nilai teoritis akan semakin besar dan dapat membuat akurasinya semakin besar (semakin jauh
penyimpangannya). Sehingga pada idealnya instrument ukur arus yang bagus ialah dengan
hambatan parallel kecil di dalamnya karena akan menunjukkan hasil pangukuran yang lebih
akurat dengan proses yang sebenarnya. Maka, untuk meningkatkan ketelitian dan memperkecil
nilai pembebanan (deviasi) maka dapat dilakukan dengan memperkecil resistansinya.
Nilai pembebanan dari pemasangan amperemeter diperoleh hasil yang sangat kecil
(0%-0,1%), menunjukkan bahwa nilai penyimpangan pengukuran tidak signifikan jikalau
dibandingkan nilai teoritisnya. Praktikum ini menunjukkan hasil yang ideal dikarenakan pada
pengukurannya menggunakan simulator rangkaian. Sehingga hasil yang diberikan selalu akurat
sesuai dengan pendekatan teori yang ada. Maka jika dibandingkan dengan hasil perihitungan
manual, nilai yang dihasilkan keduanya selalu sama ataupun sangat mendekati. Sehingga nilai
efek pembebanan ada yang menunnjukkan nilai sebesar 0% yaitu sama sekali tidak ada efek
pembebanan yang memengaruhi nilai ukur, dan ini adalah nilai yang terjadi pada alat ukur ideal.
Namun dalam kenyataannya efek pembebanan akan selalu diatas nol karena pada amperemeter
tidak pernah mencapai kondisi ideal dimana akan selalu ada besaran resistor yang dipasang
secara parallel didalamnya serta berkurangnya performa alat ukur.
Sama halnya dengan Amperemeter, Nilai pada Voltmeter menunjukkan hasil yang
sangat mendekati dan bahkan menunjukkan nilai yang sama bila dibulatkan. Sehingga efek
pembebanan yang dihitung sebesar (0%-0,1%). Pada Voltmeter, komponen resitif ini diukur
beda pontensialnya pada rangkaian bertegangan dan akan timbul nilai yang menyimpang
diakibatkan dengan efek pembebanan. Efek pembebahan ini disebabkan oleh besaran hambatan
yang dipasang secara seri dengan PMMC di dalam voltmeter tersebut. Pada voltmeter semakin
besar nilai hambatan yang dipasang seri di dalamnya maka akan semakin akurat hasil
pengukurannya dan deviasinya semakin kecil. Saat voltmeter dipasang parallel dengan load,
maka pada pengukurannya di dalam voltmeter terjadi pembagian tegangan antara hambatan
dalam dengan PMMC. PMMC dengan besaran hambatan yang kecil akan menerima sedikit
tegangan dari sumber, sehingga alat ukur akan menyerap sedikit energi saat proses mengukur
dan tidak mengganggu rangkaian.

D. Kesimpulan
1. Pada Instrumen ukur, terdapat penyimpangan hasil pengukuran. Hal itu disebabkan
oleh adanya efek pembebanan. Efek pembebanan ini yaitu efek pada hasil pengukuran
alat ukur akibat pemasangan hambatan dalam pada Instrumen ukur listrik. Hambatan
dalam ini mempengaruhi besaran arus dan tegangan yang masuk pada PMMC sehingga
penunjukkan instrument ukur akan sedikit berbeda.
2. Pada Amperemeter, semakin besar hambatan dalam yang dipasang secara parallel
didalamnya akan membuat nilai terukur akan menyimpang jauh dari nilai sebenarnya.
Sehingga efek pembebanan yang terjadi pada instrument ukur tersebut akan semakin
besar.
3. Pada Voltemeter, semakin besar hambatan dalam dipasang secara seri dengan PMMC
di dalamnya akan membuat nilai terukur semakin akurat dengan kenyataannya. Bila
hambatannya dipasnag kecil, yang akan terjadi yaitu penyimpangannya semakin besar.
Sehingga saat hambatan yang besar dipasang di dalamnya akan membuat efek
pembebanannya semakin kecil.
4. Dalam Instrumen Ukur, memperkecil kesalahan adalah hal yang sangat penting karena
merupakan representasi dari nilai sebenarnya. Sehingga dalam penerapannya, Intrumen
Ukur arus listrik selalu dibuat hambatan dalamnya kecil mendekati nol supaya nilai
terukur semakin mendekati dan penyimpangannya kecil. Begitu juga dengan
Voltmeter, hambatannya dipasang sebisa mungkin mendekati kondisi idealnya (tak
hingga) supaya nilai yang terukur memiliki nilai error yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai