Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunianya-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pembangkitan Dan Pengujian Tegangan Tinggi Impuls”. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi.
Penulis
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN
5.1 Pendahuluan
a. Teganga
Tegangann impuls persegi
b. Teganga
Tegangann impuls bentuk baji
c. Teganga
Tegangann impuls eksponensial ganda
Tt = 2500 µS + 60%
Semakin kecil nilai R1C2 maka akan semakin cepat tegangan u(t) mencapai
nilai puncak. Nilai puncak U akan selalu kurang dari nilai tegangan yang dapat
dihasilkan dengan muatan awal U0 C yang terbagi pada C + C 1 untuk nilai
efisiensi medan η berlaku persamaa
persamaann berikut :
penggunaan
penggunaan yang lebih tinggi. Karena itu, dalam lampiran 3 diberikan
perhitungan pada
pada rangkaian b dengan ssimbol-simbol
imbol-simbol yang tertera dalam gambar 2.
kurva tegangan impuls dapat dinyatakan dengan persamaan
persamaan berikut :
kondisi di atas mudah dipenuhi dalam piranti untuk tegangan dan energi tinggi.
Gamabr 5.4 pembangkit tegangan impuls terpa dengan menggunakan trafo uji
Sela bola digunakan untuk mengukur nilai puncak tegangan tinggi bolak-
balik. Penelitian pada tembus gas mengungkapkan
mengungkapkan bahwa proses tembus pada
sistem seperti itu hanya memerlukan waktu beberapa µs jika tegangan yang
diterapkan telah melampaui nilai puncak tegangan tembus Ud untuk tegangan
bolak-balik.
Kelebihan sela bola untuk mengukur nilai tegangan impuls adalah bahwa
jika hanya bertumpu pada ada tidaknya tembus maka tidak dapat dipastikan
selisih antara nilai puncak tegangan impuls yang diterapkan U terhadap U d. Hal
ini dapat ditentukan dengan impuls-impuls yang berulang.
Gambar 5.5 Fungsi distribusi dari tegangan
t egangan tembus pada sela bola untuk tegangan
impuls
Selain osiloskop, jika kita hanya ingin mengukur nilai puncak U maka kita
bisa saja me
menggunakan
nggunakan suatu
suatu piranti penunjuk
penunjuk elektronik.
Pada gambar 6 (a) ditunjukkan jaringan kerja empat terminal yang paling
sederhana dengan respon langkah satuan. Perilaku ini disebut ”Perilaku RC”.
Sedangkan pada gambar 6 (b) ditunjukkan jaring kerja tempat terminal dengan
respon langkah satuan yang mengandung osilasi transien yang teredam. Apabila
waktu tanggap ditentukan, maka dapat diperoleh luasan-luasan dengan tanda yang
berlainan. Waktu T1 dapat dipandang sebagai ukuran dari pembentukan dahi dari
tegangan langkah, dan kuosien T/T 1 sebagai suatu ukuran redaman dari sistem
pengukuran.
pengukuran. Kurva dari respon langkah yang ditunjukkan digambarkan sebagai
perilaku RLC.
Untuk sistem pengukuran dengan rentang ukur yang lebar serta yang
teredam dengan baik, maka T1 menjadi kecil dan apabila mungkin T/T1 akan
cenderung bernilai 1.
harus dibebani dengan resistensi efektif yang sama. Gangguan terpenting dari
perilaku ideal pembagi diakibatkan oleh kapasitansi bumi dari cabang tegangan
tinggi R yang harus panjang untuk mengisolasi tegangan yang lebih. Kapasitansi
bumi ini didekati dengan
dengan kapasitansi C dalam rangkaian
rangkaian ekivalen
ekivalen pada gambar 5.6
(b) yang dihubungkan di tengah-tengah R1. Dari rangkaian didapatkan rumus :
Gambar 5.6 Sistem pengukuran tegangan impuls dengan pembagi resistif (a)
diagram rangkaian (b) rangkaian ekivalen dengan kapsitansi bumi
Sebagai langkah awal dalam rangkaian ekivalen pada gambar 5.7 (b) telah
diandalkan induktansi L yang terhubung seri dengan C 1. sehingga menghasilkan
rumus :
1. Sirmulasi dari tegangan lebih luar (petir/lighting) dan tegangan lebih dalam
(switching).
2. Penelitian dasar dari mekanisme tembus.
Pembangkitan pada umumnya dengan pelepasan muatan dari kapasitor
melalui sela bola yang bertindak sebagai switching /gap dan mengalir ke
rangkaian yang terdiri dari tahanan dan kapasitor.
Tembusan dalam gas terjadi akibat pertambahan jumlah molekul gas yang
terionisasi yang berlangsung menyerupai avalan. Pada sela waktu udara maka
proses peluahan muatan dimulai oleh pembawa muatan yang kebetulan berada
pada tempat yang tampan dalam ruang medan. Jika sewaktu tegangan telah
melampaui tegangan mula Ue, tidak terdapat suatu pembawa muatan pada tempat
yang tampan, maka permulaan peluahan akan diperlambat selama waktu yang
disebut kelambatan waktu statistik ts. Meskipun pun avalan tertentu untuk
perkembangann kanal peluahan
perkembanga peluahan disebut ke
kelambatan-waktu
lambatan-waktu pemb
pembentukan
entukan ta.
Kelambatan-waktu tembus total sejak nilai Ue terlampaui pada saat t1 hingga
permulaan hilang
hilang tegangan se
sewaktu
waktu tembus ter
terdiri
diri dua komponen ters
tersebut
ebut :
Tv = ts + ta
Hubungan di atas dilukiskan pada Gambar 5.10
Gambar 5.10 Penentuan kelambatan waktu penyala pada tembus tegangan pulsa.
Jika tegangan uji lebih besar dari nilai Ue (Gambar5.10) selama waktu
yang lebih lama dari kelambatan-waktu tembus tv tidak konstan akibat
penyimpangan
penyimpangan statistik dalam ts dan ta, maka penerpaan sela percik secara
berulang-ulang dengan puncak tegangan impuls Û>Ue yang konstan tidak
selalu mengakibatkan tembus. Tetapi, untuk setiap nilai rata-rata tegangan
tembus Ud-50, yang menyatakan bahwa setengah dari seluruh penerpaan
mengakibatkan terjadinya tembus. Dengan demikian terdapat suatu nilai
probabilitas tembus P untuk setiap nilai Û dari tegangan impuls dengan bentuk
tertentu. Dalam gambar 5.11 ditunjukkan fungsi distribusi P (Û) untuk sela
bola. Untuk U<Ue maka (PU) bernilai nol dan segera mencapai nilai batas
terendah U yang disebut tegangan ketahanan impuls, nilai ini penting diketahui
dalam perhitungan isolasi.
Gambar 5.11 Fungsi distribusi dari tegangan tembus pada sela bola utnuk
tegangan impuls.
Nilai Ud-50 adalah nilai yang digunakan sebagai dasar dalam penerapan sela
ukur. Nilai “tegangan pasti tembus” Ud -100 menyatakan batas atas dari
Ud-0 ≈ Ud-50 – 3 s
Ud-100 ≈ Ud-50 + 3 s
yang lebih lama daripada dalam medan homogen. Di sini rapat pembawa
muatan yang tinggi harus dipindahkan dari daerah dengan intensitas medan
yang tinggi menuju daerah yang lebih lemah; nilai ta juga meningkat dan ini
akan dapat menyimpang akibat sifat statistik dari pertumbuhan kanal percik
dalam ruang. Berdasarkan alasan-alasan ini maka dapat diperlihatkan bahwa
tegangan tembus pada konfigurasi seperti ini (khusus sela-sela besar) memiliki
simpangan yang jauh besar daripada untuk sela bola.
5.8.5 Percobaan
UG = Alat ukur tegangan searah (alat ukur arus kumparan putar untuk
dihubungkan
dihubungkan pada RM, 1 mA = 140 kV)
Nilai puncak tegangan impuls dapat ditentukan dari panjang sela dengan
memperhitungkan nilai rapat udara. Pengukuran ini harus dilaksanakan untuk
kedua polaritas untuk impuls 1,2/50 dan dengan polaritas negatif untuk impuls
1,2/5. dengan menggunakan elemen-elemen rangkaian untuk impuls 1,2/5 maka
ditentukan juga efesiensi medan untuk rangkaian dengan bentuk tegangan
impuls 1,2/50 pada kerapatan udara relatif d = 0,97 menghasilkan data-data
sebagai berikut :
Gambar 5.12 Rangkaian percobaan dari suatu pembangkit impuls satu tingkat.
Proses Kerja diatas adalah sbb :
dan pengisian muatan kapasitor Cb. Dalam hal ini, kita atur tahanan Rd
sekecil mungkin agar tidak terjadi proses pengisian yang cepat. Tahanan
Rd menentukan kemiringan gelombang.
7. Pada saat loncatan bunga api padam bola 1 & 2 tidak berhubung lagi
sehingga terjadi proses pengosongan dari Cb melalui tahanan Re. Dalam
hal ini tahanan dibuat besar agar proses pengosongan berlangsung lama.
Tahanan Re menentukan gambar gelombang tegangan impuls.
Tegangan
Tegangan pemuat = 90 kV
Prosedur percobaan
Contoh Soal :
Soal-Soal :
Daftar Pustaka :