Anda di halaman 1dari 7

Tugas 3

Teknik Tegangan Tinggi

Disusun oleh :

Febrian Danny Leo (062.017.008)


Ichwan Ziyad Albana (062.017.015)
Teguh Septian Zakaria (062.017.016)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
Bagaimana membangkitkan tegangan tinggi AC?

Ada 3 cara untuk membangkitkan tegangan tinggi AC :

• Menggunakan trafo step up :

Trafo yang dipakai untuk membangkitkan tegangan tinggi sering disebut trafo uji. Trafo ini
mempunyaiciri-ciri sebagai berikut : E.13. Simulasi Pembangkitan dan Pengukuran Tegangan
Tinggi denganMenggunakan Sela Bola (Wahyono) ISBN. 978-602-99334-0-6 E.70
Perbandingan jumlah lilitanya lebihbesar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo uji yang
dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt sampai
220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah besarnya sampai beberapa ratus ribu
volt. Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibanding dengan trafo daya, karena untuk keperluan
lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar. Trafo yang dipakai
biasanya satu phasa, kecuali pada pengujian khusus yang memerlukan trafo tiga phasa. Satu
ujung lilitannya biasanya ditanam dalam tanah untuk keperluan keamanan dan pengamanan
terhadap manusia dan alat ujinya. Pada waktu merencanakan isolasi untuk trafo penguji
hanya diperhitungkan isolasinya tahan terhadap tegangan penguji yang maksimum.[1]

Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo satu fasa dengan perbandingan
belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya yang biasa disebut trafo uji.

Gambar 1 Rangkaian pembangkit tegangan tinggi bolak-balik

Belitan primer trafo dihubungkan ke sumber tegangan rendah bolak-balik, 220VAC/50 Hz.
Belitan sekundernya membangkitkantegangan tinggi dalam orde ratusan kilovolt.
Gambar 2. Tegangan keluaran belitan sekunder

Rangkaian pembangkit tegangan tinggi bolak-balik pada Gambar 1 membangkitkan tegangan


tinggi bolak-balik pada frekuensi jalajala[2]

 Cascade trafo

Salah satu cara untuk membangkitkan tegangan AC adalah dengan menggunakan Voltage
Transformer. Namun untuk pembangkitan tegangan dengan nilai yang besar dibutuhkan
transformator yang sesuai pula dan hambatan yang didapatkan adalah biaya (cost) yang
tinggi. Pada saat itu muncul solusi yaitu dengan menggunakan Capasitor Voltage
Transformer. Namun, solusi ini pun mempunyai kelemahan yaitu tanggapan frekuensi dan
impulsnya (Frequency and Transient Responses) dibawah dari yang bisa dihasilkan oleh
Voltage Transformer biasa. Maka dari itu, ada solusi lain yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah ini yaitu dengan menghubungkan seri beberapa transformator secara
bertingkat yang lebih dikenal dengan Transformator Kaskade (Cascade Voltage Transformer)
(50/60 Hz).

Transformator tegangan yang disusun secara cascade secara back feeding dimana output
tegangan tinggi suatu transformator dihubungkan pada ground output tegangan tinggi
transformator yang lain dapat menghasilkan tegangan k kali lipat tergantung seberapa banyak
transformator yang disusun bertingkat. Tegangan output terakhir diukur dari output tegangan
tinggi transformator ke-k dan ground output tegangan tinggi trafo pertama.[3]
Gambar 3. Trafo Cascade

 Resonansi Seri
 Latar Belakang :
o Bahan Isolator yang diuji bersifat Capacitive (terutama pada pengukuran kabel)
o Transformator uji bersifat inductive
o Pada suatu saat rangkaian uji dan beban akan beresonansi (umumnya terjadi saat
arus mencapai limitasi maksimum pada tegangan rendah)
 Akibat :
o Tegangan resonansi akan naik 20 kali .
o Rangkaian akan meledak.
 Solusi : Seri Resonan Sirkuit
o Dibuat rangkaian uji yang bisa diatur besarinduktansinya agar terjadi resonansi
dengan beban yang bersifat kapasitif Tegangan saat resonansi yang dipakai
sebagai tegangan uji, jadi tegangan supply harus dikecilkan 20 kali[4]

Rangkaian :

Apakah trafo penguji yang kapasitas lebih kecil dapat digunakan untuk menguji trafo
yang kapasitas lebih besar?

Jawabannya adalah bisa, karena hal tersebut ditentukan dengan rating tegangan antara kedua
transformer tersebut.

Rumus kapasitas trafo penguji :


𝑃 = 𝜔. 𝑉𝑝2. 𝐶𝑏. 10−9

Jelaskan Prinsip Kumparan Tesla pada pembangkit tegangan Tinggi AC


Kumparan Tesla

Kumparan tesla dapat dibuat dengan komponen dasar seperti terlihat pada Gambar 2.7.
Terdiri dari trafo yang membangkitkan tegangan tinggi sekitar 5 – 30 kV. Trafo tegangan
tinggi ini akan memuati kapasitor primer melalui kumparan primer LP. LP terdiri dari 5 – 20
lilitan kawat tebal yang mempunyai hambatan rendah.

Gambar 2.7 Skema dasar kumparan tesla

Ketika C telah termuati maka beda potensial diantara elektroda-elektroda celah udara
(spark gap) cukup tinggi sehingga terjadilah aliran arus dan mengakibatkan terjadinya
breakdown udara. Saat spark gap terhubung, C akan terhubung parallel dengan LP dan akan
membentuk rangkaian resonansi dengan frekuensi resonansi yang besarnya ditentukan oleh
nilai CP dan LP.

Medan elektromagnet yang dihasilkan oleh LP sebagaian akan terinduksikan ke


kumparan sekunder LS. Ujung atas dari LS akan dihubungkan dengan toroid yang
mempunyai kapasitansi sekitar 15 – 30 pF sedangkan ujung bawah akan terhubung dengan
ground. LS dan toroid akan membentuk rangkaian resonansi. Jika frekuensi resonansi LS dan
toroid cukup dekat dengan frekuensi rangkaian primer maka pada toroid akan terbangkitkan
tegangan ekstra tinggi. Dan ketika terjadi discharge pada CP, spark gap akan terbuka dan
proses yang sama akan terulang lagi.

Cara Kerja Kumparan Tesla

Kumparan tesla dapat dipandang sebagai dua buah rangkaian resonansi yang tergandeng
secara induksi magnetik seperti terlihat pada Gambar 2.8
Sesuai dengan hukum Kirchoff yang menyatakan bahwa jumlah tegangan pada rangkaian
tertutup adalah nol maka

Untuk mendapatkan persamaan tegangan keluaran maka kedua persamaan diatas harus
diselesaikan dengan operator D. Hasilnya adalah

Berdasarkan persamaan (2.3), maka bentuk tegangan keluaran kumparan tesla dapat
digambarkan sebagai berikut

Gambar 2.9 Bentuk tegangan keluaran kumparan tesla

Hubungan V1(masukan kumparan tesla) dan V2 (keluaran kumparan tesla) diturunkan dengan
konsep bahwa energi yang tersimpan dikapasitor C1 dipindahkan ke kapasitor C2 . Karena
adanya rugi-rugi I2R ditahanan kumparan, maka energi yang dipindahkan itu tidak seluruhnya
diterima kapasitor C, tetapi lebih kecil daripada energi yang tersimpan di C 1 . Jika efisiensi
pemindahan energi adalah η, maka persamaan energi dapat dituliskan sebagai berikut :

Sehingga tegangan keluaran kumparan tesla dapat ditulis

Karena nilai efisiensi, η, C1, dan C2 tetap, maka besarnya dapat diganti dengan sebuah
konstanta K. Sehingga persamaan 2.5 dapat ditulis ulang sebagai berikut

Dari persamaan 2.15 terlihat bahwa antara tegangan keluaran dan tegangan masukan
kumparan tesla berlaku hubungan linier.[5]
Daftar Pustaka
[1] W. R. Halim dan S. Syahrawardi, “ANALISIS RANGKAIAN GENERATOR IMPULS
UNTUK MEMBANGKITKAN TEGANGAN IMPULS PETIR MENURUT
BERBAGAI STANDAR,” Singuda ENSIKOM, vol. 8, no. 1, hlm. 1–6.
[2] A. A. R. Fikri, T. Andromeda, dan S. Sudjadi, “PERANCANGAN PEMBANGKIT
TEGANGAN TINGGI IMPULS SEBAGAI OZONISASI DENGAN METODE
KONVERTER FLYBACK,” TRANSIENT, vol. 7, no. 3, hlm. 789–794, 2019.
[3] “SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI
DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA,” hlm. 6, 2011.
[4] A. Warsito, “Perancangan Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls Untuk Aplikasi
Pengolahan Limbah Cair Industri Minuman Ringan Dengan Teknologi Plasma Lucutan
Korona,” 2011.
[5] A. Habibi, A. Syakur, dan A. Warsito, “PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI
BOLAK – BALIK FREKUENSI TINGGI MENGGUNAKAN KUMPARAN TESLA,”
2011.

Anda mungkin juga menyukai