Oleh:
Kelompok 8
1. Magfirani Nasrul Azizah / K2316030
2. Nia Rahayu Anggraeni / K2316035
ii
PENGESAHAN
Nama :
1. Magfirani Nasrul Azizah
2. Nia Rahayu Anggraeni
NIM :
1. K2316030
2. K2316035
Judul : COCKROFT WALTON
Mengesahkan
Dosen Pengampu
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul Cockroft Walton dapat
diselesaikan.
Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Drs. Surantoro, M.Si selaku dosen mata kuliah pendahuluan fisika inti
2. Kedua orang tua
3. Keluarga pendidikan fisika 2016 A
4. Sahabat-sahabat kami yang lain
Sehingga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini mendapat
imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tim penyususn makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat diharapkan demi sempurnanya makalah ini.
iv
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Kesimpulan................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
v
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1.......................................................................................................... 3
Gambar 2.2.......................................................................................................... 3
Gambar 2.3.......................................................................................................... 5
Gambar 2.4.......................................................................................................... 6
Gambar 2.5.......................................................................................................... 8
Gambar 2.6.......................................................................................................... 9
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan diidentifikasi dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan akselerator Cockcroft-Walton?
2. Bagaimana prototipe akselerator Cockcroft-Walton?
3. Bagaimana prinsipkerja akselerator Cockcroft-Walton?
4. Bagaimana formulasienergipartikel yang dipercepatdalam akselerator Cockcroft-
Walton?
5. Bagaimana pengaplikasian dari akselerator Cockcroft-Walton?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui akselerator Cockcroft-Walton.
2. Mengetahui prototipe akselerator Cockcroft-Walton.
3. Mengetahui prinsipkerja akselerator Cockcroft-Walton.
4. Mengetahui formulasienergipartikel akselerator Cockcroft-Walton.
5. Mengetahui pengaplikasian dari akselerator Cockcroft-Walton.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Akselarator Cockcroft-Walton juga sering disebut pengganda tegangan yang
merupakan sebuah sirkuit elektronik yang mengubah daya listrik AC bertegangan rendah
menjadi tegangan DC yang lebih tinggi dengan menggunakan kondensator dan diode
yang dirangkai menjadi jaringan tertentu. Pengganda tegangan dapat digunakan sebagai
panjar tegangan dari beberapa milivolt hingga jutaan volt seperti untuk kepentingan
penelitian fisika energi tinggi dan pengetesan keamanan terhadap petir.
Akselerator Cockcroft-Walton terdiri dari jaringan pengali tegangan kapasitor dan
dioda untuk menghasilkan tegangan tinggi. Tidak seperti transformer, metode ini
menghilangkan kebutuhan inti berat dan sebagian besar insulasi / pot yang dibutuhkan.
Dengan hanya menggunakan kapasitor dan dioda, pengganda voltase ini dapat
meningkatkan voltase yang relatif rendah ke nilai yang sangat tinggi, sementara pada saat
yang sama jauh lebih ringan dan lebih murah daripada transformer. Keuntungan terbesar
dari rangkaian tersebut adalah bahwa tegangan di setiap tahap kaskade sama dengan dua
kali tegangan masukan puncak dalam penyearah gelombang setengah. Dalam penyearah
gelombang penuh tiga kali tegangan masukan. Ini memiliki keuntungan dari komponen
biaya yang relatif rendah dan mudah untuk diisolasi. Kita juga dapat memanfaatkan
output dari tahap manapun, seperti pada transformator multitapped
B. Prototipe Akselerator Cockcroft-Walton
Dalam prakteknya, akselerator CW memiliki sejumlah kekurangan. Seiring
bertambahnya jumlah tahap, tegangan pada tahap yang lebih tinggi mulai "melorot",
terutama karena impedansi listrik kapasitor pada tahap yang lebih rendah. Dan, ketika
memasok arus keluaran, riak tegangan meningkat dengan cepat seiring bertambahnya
jumlah tahap. Untuk alasan ini, pengganda CW dengan sejumlah besar tahap digunakan
hanya jika arus keluaran yang relatif rendah diperlukan. Efek ini dapat dikompensasikan
sebagian dengan meningkatkan kapasitansi pada tahap yang lebih rendah, dengan
meningkatkan frekuensi daya masukan dan dengan menggunakan sumber daya AC
dengan bentuk gelombang persegi atau segitiga. Dengan mengemudikan CW dari sumber
frekuensi tinggi, seperti inverter , atau kombinasi dari inverter dan transformator HV,
keseluruhan ukuran fisik dan berat CW power supply dapat dikurangi secara substansial.
Pengganda CW biasanya digunakan untuk mengembangkan voltase yang lebih
tinggi untuk aplikasi arus rendah, seperti tegangan bias yang berkisar dari puluhan atau
ratusan volt sampai jutaan volt untuk percobaan fisika berenergi tinggi atau pengujian
keselamatan petir . Pengganda CW juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih
tinggi, sistem laser , suplai daya tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD,
4
amplifier gelombang perjalanan, pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara,
akselerator partikel, salinan Mesin, instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat televisi dan
tabung sinar katoda, senjata sarat bunyi, zappers bug dan banyak aplikasi lain yang
menggunakan DC tegangan tinggi.
C. Cara Kerja Akselerator Cockcroft-Walton
5
Gambar 2.4. Pengganda Cockcroft-Walton 4 Tahap
1. Langkah kerja pertama pada Cockroft-Walton:
Pada saat kondensator dalam keadaan jenuh maka terjadi keseimbangan
tegangan pasif yang sama besar. Kondensator C1 terisi jenuh hingga mencapai
Vp. Kedua tegangan yaitu pasif dan aktif, memiliki nilai yang sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga terjadi tegangan seimbang. Sedangkan jalan zigzag
ke atas tidak ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak
dapat diisi karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian terjadi apabila
terdapat beda tegangan.
2. Langkah kerja kedua pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja kedua sistem Cockroft-Walton, gulungan sekunder
transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak (Vp) dan
kondensator C2 terisi jenuh hingga mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif.
Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas,
ditambahkan dengan C1. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 2Vp. Kedua
tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang menghambat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda tegangan.
3. Langkah kerja ketiga pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja ketiga pada sistem Cockroft-Walton,gulungan
sekunder transformastor mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak
(Vp) dan kondensator C3 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif.
Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator ke
6
bawah, ditambah dengan C2. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 3Vp. Kedua
tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag ke atas tak ada yang menghambat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi jika ada beda tegangan.
4. Langkah kerja keempat pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja keempat pada sistem Cockcroft-Walton, pada
gulungan sekunder tansformator mengarah keatas dan mencapai tegangan
puncak (Vp) dan kondensator C4 terisi jenuh mencapai 2Vp, yiatu tegangan
pasif.Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator
keatas, ditambah dengan C1+C3. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 4Vp,
Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga
tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat . Kondensator – kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya terjadi jika ada beda tegangan.
5. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah ke lima pada system Cockroft-Walton, pada gulungan sekunder
transformator mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak, Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2 Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang terjadi 5 Vp. Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag
keatas tak ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak
dapat diisi, karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi
jika ada beda tegangan.
6. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah kerja keenam pada system cockroft Walton, pada gulungan
sekunder transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan aktif
yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas ditambah
dengan C1+C3+C5. Jumlahteganganaktif yang terjadi 6Vp.
Keduateganganaktifdanpasif, sama besar tetapi berlawanan arah. Sehingga
tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi karena
7
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda
tegangan.
Sirkuit ini bisa diperluas ke sejumlah tahap. Tegangan output dua kali
tegangan masukan puncak dikalikan dengan jumlah tahap N atau ekuivalen voltase
tegangan puncak ke puncak ( V pp ) kali jumlah tahapan.
Jumlah tahapan sama dengan jumlah kapasitor secara seri antara output dan
ground.
Salah satu cara untuk melihat rangkaian adalah berfungsi sebagai "pompa"
muatan, memompa muatan listrik ke satu arah, menaiki tumpukan kapasitor.
Rangkaian CW, bersama dengan sirkuit kapasitor sejenis lainnya, sering disebut
pompa muatan . Untuk muatan substansial, muatan pada kapasitor sebagian habis, dan
voltase keluaran turun sesuai arus keluaran yang dibagi oleh kapasitansi.
8
Gambar 2.6. Diagram AkseleratorCockroft Walton
Keterangan :
1. Sirkuit Cockcroft-Walton terdiri dari dua susunan kapasitor secara seri yaitu
C1,C3,C5 dan C2,C4,C6 dan satu set penyearah R1,R2,R3 terkoneksi pada dua
susunan kondensator.
2. Tegangan puncak ,V di kumparan sekunder dari trafo, kapasitor C1 diisi ke
potensial V melalui R1.
3. Tegangan yang menyilang R1 bervariasi dari 0 – 2V.
4. Lalu tegangan ini diaplikasikan kesirkuit R2C2 menghasilkan pengisian kapasitor
C2 ketegangan 2V
9
Jika gaya Lorentz diintegrasikan terhadap waktu interaksi partikel dengan
medan elektromagnetik maka akan diperoleh perubahan momentum partikel :
∆ Ek =∫ Fds (3)
c=β dp=∆ Ek ( 4)
Jika gaya Lorentz pada persamaan (1) dimasukkan kepersamaan (3) dan
menggantids=vdt makadiperoleh
Dari persamaan (5) terlihat jelas bahwa energi kinetic partikel akan membesar
jika medan listrik membesar dan percepatan terjadi pada arah medan listrik. Percepatan
ini tidak tergantung pada kecepatan awal partikel, pada kecepatan awal nol pun terjadi
percepatan. Gaya Lorentz pada komponen kedua persamaan (5) tergantung kecepatan
partikel. Arah gaya ini tegak lurus arah rambat partikel dan medan magnet. Dari
persamaan (5) besarnya energy kinetic tidak tergantung pada medan magnet karena
perkalian saklar ( v x B) v=0. Jadi keberadaan medan magnet hanya menyebabkan
pembelokan arah gerak partikel.
Untuk partikel dengan massa diam m yang bergerak dengan laju momentum p
secara relavistik ( v ≈ c ) , p=γ mv maka gaya pemercepat partikel sama dengan gaya listrik
yang diberikanoleh
dp dγ mv
F= = =qE , γ =( 1− β2 ) (6)
dt dt
dp dv
=mγ +mvdγ /dt
dt dt
10
dp d
=( )¿
dt dβ
dp
F= =m ¿
dt
dγ
=mγ ¿
dt
dv
Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan, =0, sehingga
dt
dp dv
=mγ ( 8)
dt dt
Pada mekanika relativistic energi total partikel E=Ek+ E0maka energi kinetic
electron dapat diperoleh dari rumus relativistic Ek=( γ −1 ) m c 2 .
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut.
F=q ( E+ v x B )
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Gilang. 2010. Cara Kerja Proses Cockcorft Walton. [Online]. Diakses dari web:
https://gilangmanyun.wordpress.com/2010/10/07/cara-kerja-proses-cockcorft-walton/ .
pada 4 Mei 2019.
13