Anda di halaman 1dari 19

COCKROFT WALTON

Tugas Makalah Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti


Oleh:
Kelompok 8
1. Magfirani Nasrul Azizah / K2316030
2. Nia Rahayu Anggraeni / K2316035

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELASS MARET
SURAKARTA
2019
COCKROFT WALTON

Oleh:
Kelompok 8
1. Magfirani Nasrul Azizah / K2316030
2. Nia Rahayu Anggraeni / K2316035

Tugas Makalah Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti


Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu dari
Tugas Mata Kuliah Pendahuluan fisika Inti

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELASS MARET
SURAKARTA
2019

ii
PENGESAHAN
Nama :
1. Magfirani Nasrul Azizah
2. Nia Rahayu Anggraeni
NIM :
1. K2316030
2. K2316035
Judul : COCKROFT WALTON

Makalah ini telah dipresentasikan dalam perkuliahan Pendahuluan Fisika Inti di


Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan disahkan
oleh dosen pengampu mata kuliah Pendahuluan Fisika inti pada:
Hari :
Tanggal :

Mengesahkan
Dosen Pengampu

Drs. Surantoro, M.Si


NIP. 195708201986011001

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul Cockroft Walton dapat
diselesaikan.
Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Drs. Surantoro, M.Si selaku dosen mata kuliah pendahuluan fisika inti
2. Kedua orang tua
3. Keluarga pendidikan fisika 2016 A
4. Sahabat-sahabat kami yang lain
Sehingga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini mendapat
imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tim penyususn makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat diharapkan demi sempurnanya makalah ini.

Surakarta, Mei 2019


Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

KATA PENGANTAR........................................................................................ iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 2

C. Tujuan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

A. Pengertian akselerator Cockcroft-Walton................................... 3

B. Prototipe akselerator Cockcroft-Walton..................................... 4

C. Prinsip kerja akselerator Cockcroft-Walton................................ 5

D. Formulasi energi partikel akselerator Cockcroft-Walton............ 9

E. Pengaplikasian dari akselerator Cockcroft-Walton.................... 11

BAB III PENUTUPAN....................................................................................... 12

A. Kesimpulan................................................................................. 12

B. Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13

v
DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1.......................................................................................................... 3

Gambar 2.2.......................................................................................................... 3

Gambar 2.3.......................................................................................................... 5

Gambar 2.4.......................................................................................................... 6

Gambar 2.5.......................................................................................................... 8

Gambar 2.6.......................................................................................................... 9

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel


bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya. Mempercepat
gerak partikel bertujuan agar partikel tersebut bergerak sangat cepat sehingga memiliki
energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat partikel ini diperlukan medan
listrik ataupun medan magnet. Dilihat dari jenis gerakan partikel, ada dua jenis
akselerator, yaitu akselerator dengan gerak partikelnya lurus (lebih dikenal dengan
sebutan akselerator linier) dan gerak partikelnya melingkar (akselerator magnetik).

Akselerator partikel pertama kali dikembangkan oleh dua orang fisikawan


Inggris, J.D. Cockcroft dan E.T.S. Walton, di Laboratorium Cavendish, Universitas
Cambridge pada 1929. Atas jasanya ini, mereka dianugerahi hadiah Nobel bidang fisika
pada 1951. Pada mulanya, akselerator partikel dipakai untuk penelitian fisika energi
tinggi dengan cara menabrakkan partikel berkecepatan sangat tinggi ke target tertentu.
Namun, ada beberapa jenis akselerator partikel yang dirancang untuk memproduksi
radiasi berenergi tinggi untuk keperluan radioterapi.

Tabung sinar-X merupakan contoh paling sederhana tentang jenis akselerator


partikel tunggal. Dalam tabung ini, elektron yang dipancarkan oleh filamen panas
dipercepat melalui tabung hampa menuju target tungsten atau wolfram (W) yang diberi
beda potensial positif tinggi terhadap sumber elektron. Sinar-X terpancar ketika elektron
berkecepatan tinggi tersebut berhenti dalam target. Tabung sinar-X dioperasikan dalam
beda tegangan hingga kira-kira 2 x 106 V. Hal itu berarti elektron dipercepat di dalam
tabung hingga memiliki energi kinetik sebesar 2 x 106 eV, dan sinar-X yang
dihasilkannya memiliki energi maksimum 2 x 106 eV atau 2 MeV.

Dari beberapa penjelasan diatas, maka penulis bermaksud untuk memaparkan


materi dari salah satu jenis akselerator yakni akselerator Cockcroft-Walton yang
merupakan penemuan dari J.D. Cockcroft dan E.T.S. Walton

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan diidentifikasi dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan akselerator Cockcroft-Walton?
2. Bagaimana prototipe akselerator Cockcroft-Walton?
3. Bagaimana prinsipkerja akselerator Cockcroft-Walton?
4. Bagaimana formulasienergipartikel yang dipercepatdalam akselerator Cockcroft-
Walton?
5. Bagaimana pengaplikasian dari akselerator Cockcroft-Walton?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui akselerator Cockcroft-Walton.
2. Mengetahui prototipe akselerator Cockcroft-Walton.
3. Mengetahui prinsipkerja akselerator Cockcroft-Walton.
4. Mengetahui formulasienergipartikel akselerator Cockcroft-Walton.
5. Mengetahui pengaplikasian dari akselerator Cockcroft-Walton.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akselerator Cockroft Walton


Akselerator Cockcroft-Walton merupakan suatu alat penyearah tegangan  dari
arus bolak-balik menjadi tegangan arus searah, dengan berbagai tegangan yaitu 1, 2,
3,....n kali tegangan puncak dari arus bolak-balik yang masuk. Akan tetapi juga telah
disebutkan dalam banyak pustaka, bahwa untuk n yang besar ternyata tidak dapat
dihasilkan benar-benar n kali, melainkan lebih kecil. Akselarator ini dibuat oleh fisikawan
Inggris dan Irlandia John Douglas Cockcroft dan Ernest Thomas Sinton Walton, yang
pada tahun 1932 menggunakan desain sirkuit ini untuk menyalakan akselerator partikel
mereka, melakukan disintegrasi nuklir buatan pertama dalam sejarah.

Gambar 2.1. Akselerator Cockcroft-Walton

Pengganda tegangan Cockcroft-Walton ini adalah bagian dari akselerator partikel


awal yang bertanggung jawab untuk pengembangan bom atom. Dibangun pada tahun
1937 oleh Philips dari Eindhoven sekarang berada di National Science Museum di
London, Inggris

Gambar 2.2. Akselerator Cockcroft-Walton Buatan Philips

3
Akselarator Cockcroft-Walton juga sering disebut pengganda tegangan yang
merupakan sebuah sirkuit elektronik yang mengubah daya listrik AC bertegangan rendah
menjadi tegangan DC yang lebih tinggi dengan menggunakan kondensator dan diode
yang dirangkai menjadi jaringan tertentu. Pengganda tegangan dapat digunakan sebagai
panjar tegangan dari beberapa milivolt hingga jutaan volt seperti untuk kepentingan
penelitian fisika energi tinggi dan pengetesan keamanan terhadap petir.
Akselerator Cockcroft-Walton terdiri dari jaringan pengali tegangan kapasitor dan
dioda untuk menghasilkan tegangan tinggi. Tidak seperti transformer, metode ini
menghilangkan kebutuhan inti berat dan sebagian besar insulasi / pot yang dibutuhkan.
Dengan hanya menggunakan kapasitor dan dioda, pengganda voltase ini dapat
meningkatkan voltase yang relatif rendah ke nilai yang sangat tinggi, sementara pada saat
yang sama jauh lebih ringan dan lebih murah daripada transformer. Keuntungan terbesar
dari rangkaian tersebut adalah bahwa tegangan di setiap tahap kaskade sama dengan dua
kali tegangan masukan puncak dalam penyearah gelombang setengah. Dalam penyearah
gelombang penuh tiga kali tegangan masukan. Ini memiliki keuntungan dari komponen
biaya yang relatif rendah dan mudah untuk diisolasi. Kita juga dapat memanfaatkan
output dari tahap manapun, seperti pada transformator multitapped
B. Prototipe Akselerator Cockcroft-Walton
Dalam prakteknya, akselerator CW memiliki sejumlah kekurangan. Seiring
bertambahnya jumlah tahap, tegangan pada tahap yang lebih tinggi mulai "melorot",
terutama karena impedansi listrik kapasitor pada tahap yang lebih rendah. Dan, ketika
memasok arus keluaran, riak tegangan meningkat dengan cepat seiring bertambahnya
jumlah tahap. Untuk alasan ini, pengganda CW dengan sejumlah besar tahap digunakan
hanya jika arus keluaran yang relatif rendah diperlukan. Efek ini dapat dikompensasikan
sebagian dengan meningkatkan kapasitansi pada tahap yang lebih rendah, dengan
meningkatkan frekuensi daya masukan dan dengan menggunakan sumber daya AC
dengan bentuk gelombang persegi atau segitiga. Dengan mengemudikan CW dari sumber
frekuensi tinggi, seperti inverter , atau kombinasi dari inverter dan transformator HV,
keseluruhan ukuran fisik dan berat CW power supply dapat dikurangi secara substansial.
Pengganda CW biasanya digunakan untuk mengembangkan voltase yang lebih
tinggi untuk aplikasi arus rendah, seperti tegangan bias yang berkisar dari puluhan atau
ratusan volt sampai jutaan volt untuk percobaan fisika berenergi tinggi atau pengujian
keselamatan petir . Pengganda CW juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih
tinggi, sistem laser , suplai daya tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD,

4
amplifier gelombang perjalanan, pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara,
akselerator partikel, salinan Mesin, instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat televisi dan
tabung sinar katoda, senjata sarat bunyi, zappers bug dan banyak aplikasi lain yang
menggunakan DC tegangan tinggi.
C. Cara Kerja Akselerator Cockcroft-Walton

1. Cara Kerja Rangkaian 2 Tahap


Untuk memahami operasi rangkaian, lihat diagram versi dua tahap dibawah ini.

Gambar 2.3. Pengganda Cockcroft-Walton Dua Tahap

Asumsikan rangkaian dinyalakan dengan voltase bergantian V i dengan nilai


puncak V p . Setelah tegangan input dinyalakan.

1. Bila tegangan masukan V i mencapai puncak negatifnya - V p , arus mengalir


melalui dioda D1 untuk mengisi kapasitor C1 ke voltase V p .
2. Ketika V i membalik polaritas dan mencapai puncak positifnya + V p , ia
menambahkan voltase kapasitor untuk menghasilkan voltase 2 V p pada pelat
kanan C1 . Karena D1 bias balik, arus mengalir dari C1 melalui dioda D2 ,
pengisian kapasitor C2 ke voltase 2 V p .
3. Bila V i membalik polaritas lagi, arus dari C2 mengalir melalui dioda D3 ,
pengisian kapasitor C3 juga ke tegangan 2 V p .
4. Bila V i membalik polaritas lagi, arus dari C3 mengalir melalui dioda D4 ,
kapasitor pengumpan C4 juga ke voltase 2 V p .

2. Cara Kerja Rangkaian 4 Tahap


Untuk mempelajari langkah-langkah kerja dari Cocoroft-Walton dapat
digambarkan dengan cara termudah dengan meninjau saat-saat mencapai Tegangan
Puncak (Vp), yaitu :

5
Gambar 2.4. Pengganda Cockcroft-Walton 4 Tahap
1. Langkah kerja pertama pada Cockroft-Walton:
Pada saat kondensator dalam keadaan jenuh maka terjadi keseimbangan
tegangan pasif yang sama besar. Kondensator C1 terisi jenuh hingga mencapai
Vp. Kedua tegangan yaitu pasif dan aktif, memiliki nilai yang sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga terjadi tegangan seimbang. Sedangkan jalan zigzag
ke atas tidak ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak
dapat diisi karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian terjadi apabila
terdapat beda tegangan.
2. Langkah kerja kedua pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja kedua sistem Cockroft-Walton, gulungan sekunder
transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak (Vp) dan
kondensator C2 terisi jenuh hingga mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif.
Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas,
ditambahkan dengan C1. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 2Vp. Kedua
tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang menghambat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda tegangan.
3. Langkah kerja ketiga pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja ketiga pada sistem Cockroft-Walton,gulungan
sekunder transformastor mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak
(Vp) dan kondensator C3 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif.
Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator ke

6
bawah, ditambah dengan C2. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 3Vp. Kedua
tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag ke atas tak ada yang menghambat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi jika ada beda tegangan.
4. Langkah kerja keempat pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja keempat pada sistem Cockcroft-Walton, pada
gulungan sekunder tansformator mengarah keatas dan mencapai tegangan
puncak (Vp) dan kondensator C4 terisi jenuh mencapai 2Vp, yiatu tegangan
pasif.Tegangan aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator
keatas, ditambah dengan C1+C3. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 4Vp,
Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga
tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat . Kondensator – kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya terjadi jika ada beda tegangan.
5. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah ke lima pada system Cockroft-Walton, pada gulungan sekunder
transformator mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak, Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2 Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang terjadi 5 Vp. Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag
keatas tak ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak
dapat diisi, karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi
jika ada beda tegangan.
6. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah kerja keenam pada system cockroft Walton, pada gulungan
sekunder transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan aktif
yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas ditambah
dengan C1+C3+C5. Jumlahteganganaktif yang terjadi 6Vp.
Keduateganganaktifdanpasif, sama besar tetapi berlawanan arah. Sehingga
tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi karena

7
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda
tegangan.

Sirkuit ini bisa diperluas ke sejumlah tahap. Tegangan output dua kali
tegangan masukan puncak dikalikan dengan jumlah tahap N atau ekuivalen voltase
tegangan puncak ke puncak ( V pp ) kali jumlah tahapan.
Jumlah tahapan sama dengan jumlah kapasitor secara seri antara output dan
ground.
Salah satu cara untuk melihat rangkaian adalah berfungsi sebagai "pompa"
muatan, memompa muatan listrik ke satu arah, menaiki tumpukan kapasitor.
Rangkaian CW, bersama dengan sirkuit kapasitor sejenis lainnya, sering disebut
pompa muatan . Untuk muatan substansial, muatan pada kapasitor sebagian habis, dan
voltase keluaran turun sesuai arus keluaran yang dibagi oleh kapasitansi.

Gambar 2.5. Pengganda CW Gelombang 3 Tahap Penuh


Akselerator Cockcroft-Walton (CW) adalah sirkuit listrik yang menghasilkan
tegangan DC tinggi dari AC tegangan rendah atau berdenyut DC masukan.
Akselerator jenis ini pertama kali dapat mempercepat partikel bermuatan sampai 0,7
MeV di tahun 1932 dan sekarang telah dicapai energy sampai 500 GeV.

8
Gambar 2.6. Diagram AkseleratorCockroft Walton
Keterangan :
1. Sirkuit Cockcroft-Walton terdiri dari dua susunan kapasitor secara seri yaitu
C1,C3,C5 dan C2,C4,C6 dan satu set penyearah R1,R2,R3 terkoneksi pada dua
susunan kondensator.
2. Tegangan puncak ,V di kumparan sekunder dari trafo, kapasitor C1 diisi ke
potensial V melalui R1.
3. Tegangan yang menyilang R1 bervariasi dari 0 – 2V.
4. Lalu tegangan ini diaplikasikan kesirkuit R2C2 menghasilkan pengisian kapasitor
C2 ketegangan 2V

Begitulah proses yang sama terjadi untuk kapasitor-kapasitor di atasnya.


Tegangan tinggi yang diperoleh, secara teoritis dan terbatas namun dalam praktek
dibatasi oleh kemampuan diode dan kapasitor dalam menahan tegangan tinggi
(adaarusbocor).

D. Memformulasikan Energi Partikel Akselerator Cockcroft-Walton


Apabila suatu partikel bermuatan berada dalam medan elektromagnet
makapartikel akan berinteraksi dengan medan elektromagnet sehingga partikel
mempunyai gaya bekerja padanya yang diberikan oleh hukum Lorentz secara relativistik
F=q ( E+ v x B ) (1)

F gaya Lorentz, q muatan partikel, v kecepatan partikel, c kecepatan cahaya,


Emedan listrik, dan B medan magnet. Kedua komponen gaya ini banyakdigunakan
dalam akselerator. Gaya dikarenakan medan listrik F = qE digunakanuntuk mempercepat
partikel sedangkan gaya dikarenakan medan magnet F = v ×B digunakan untuk
pembelokan atau pemfokusan partikel. Pada akseleratorenergi rendah gaya listrik juga
dapat digunakan untuk pembelokan ataupemfokusan partikel.

9
Jika gaya Lorentz diintegrasikan terhadap waktu interaksi partikel dengan
medan elektromagnetik maka akan diperoleh perubahan momentum partikel :

∆ p=∫ Fdt (2)

Sebaliknya jika gaya Lorentz diintegrasikan terhadap panjang lintasan maka


diperoleh perubahan energy kinetic partikel

∆ Ek =∫ Fds (3)

Jika persamaan (2) dan (3) dibandingkan dengan mengingatds=vdt , β=v /c


maka relasi difrensial momentum dan energy kinetik

c=β dp=∆ Ek ( 4)

Jika gaya Lorentz pada persamaan (1) dimasukkan kepersamaan (3) dan
menggantids=vdt makadiperoleh

∆ Ek =q∫ Eds+q ∫ ( v x B ) v dt (5)

Dari persamaan (5) terlihat jelas bahwa energi kinetic partikel akan membesar
jika medan listrik membesar dan percepatan terjadi pada arah medan listrik. Percepatan
ini tidak tergantung pada kecepatan awal partikel, pada kecepatan awal nol pun terjadi
percepatan. Gaya Lorentz pada komponen kedua persamaan (5) tergantung kecepatan
partikel. Arah gaya ini tegak lurus arah rambat partikel dan medan magnet. Dari
persamaan (5) besarnya energy kinetic tidak tergantung pada medan magnet karena
perkalian saklar ( v x B) v=0. Jadi keberadaan medan magnet hanya menyebabkan
pembelokan arah gerak partikel.

Untuk partikel dengan massa diam m yang bergerak dengan laju momentum p
secara relavistik ( v ≈ c ) , p=γ mv maka gaya pemercepat partikel sama dengan gaya listrik
yang diberikanoleh

dp dγ mv
F= = =qE , γ =( 1− β2 ) (6)
dt dt

Selama pemercepatan, kecepatan dan factor relavistik γ keduanya merupakan


fungsi waktu, sehingga

dp dv
=mγ +mvdγ /dt
dt dt

10
dp d
=( )¿
dt dβ

Dan persamaan gerak menjadi

dp
F= =m ¿
dt

Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan,


=mγ ¿
dt

dv
Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan, =0, sehingga
dt

dp dv
=mγ ( 8)
dt dt

Pada mekanika relativistic energi total partikel E=Ek+ E0maka energi kinetic
electron dapat diperoleh dari rumus relativistic Ek=( γ −1 ) m c 2 .

Medan E yang digunakan untuk mempercepat partikel dibangkitkan secara


elektrostatis atau secara elektrodinamis.

E. Pengaplikasian Akselerator Cockcroft-Walton


Cockcroft dan Walton menggunakan rangkaian pengali tegangan ini untuk
sebagian besar penelitian mereka, yang pada tahun 1951 memenangkan Hadiah Nobel
Fisika untuk "Transmutasi inti atom dengan partikel atom yang dipercepat secara
artifisial". Kurang dikenal adalah kenyataan bahwa rangkaian itu ditemukan jauh lebih
awal, pada tahun 1919, oleh Heinrich Greinacher , seorang fisikawan Swiss. Untuk
alasan ini, kaskade doubler ini terkadang juga disebut sebagai pengganda Greinacher.
Sirkuit Cockcroft-Walton masih digunakan dalam akselerator partikel. Pengganda CW
juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih tinggi, sistem laser , suplai daya
tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD, amplifier gelombang perjalanan,
pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara, akselerator partikel, salinan Mesin,
instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat televisi dan tabung sinar katoda, senjata sarat
bunyi, zappers bug, oven microwave dan mesin fotocopy.
BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Akselerator Cockcroft-Walton merupakan suatu alat penyearah tegangan  dari arus


bolak-balik menjadi tegangan arus searah, dengan berbagai tegangan yaitu 1, 2,
3,....n kali tegangan puncak dari arus bolak-balik yang masuk.
2. Prinsip kerja akselerator Cockroft Walton adalah mengubah tegangan AC dari PLN
menjadi tegangan DC tegangan tinggi dengan cara menggandakan dan sekaligus
menyearahkan tegangan AC digunakan pelipat tegangan. Pelipat tegangan ini
terdiri dari susunan kapasitor dan diode tegangan tinggi.
3. Akselerator Cockcroft-Walton memiliki sejumlah kekurangan. Seiring
bertambahnya jumlah tahap, tegangan pada tahap yang lebih tinggi mulai
"melorot", terutama karena impedansi listrik kapasitor pada tahap yang lebih
rendah. Dan, ketika memasok arus keluaran, riak tegangan meningkat dengan cepat
seiring bertambahnya jumlah tahap.
4. Suatu partikel bermuatan berada dalam medan elektromagnet makapartikel akan
berinteraksi dengan medan elektromagnet sehingga partikelmempunyai gaya
bekerja padanya yang diberikan oleh hukum Lorentz secararelativistik

F=q ( E+ v x B )

5. Pengganda Cockcroft-Walton juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih


tinggi, sistem laser , suplai daya tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD,
amplifier gelombang perjalanan, pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara,
akselerator partikel, salinan Mesin, instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat
televisi dan tabung sinar katoda, senjata sarat bunyi, zappers bug, oven microwave
dan mesin fotocopy.

B. Saran

Diharapkan agar makalah mengenai akselerator Cockcroft-Walton ini dapat


menjadi salah satu referensi bagi para pembaca khususnya mahasiswa fisika agar dapat
mengenaal dan mengetahui jenis-jenis dari akselerator. Kritik serta saran yang
membangun sangat diperlukan bagi penulis sehingga makalah ini dapat menjadi sumber
bacaan yang lebih baik demi kepentingan belajar kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gilang. 2010. Cara Kerja Proses Cockcorft Walton. [Online]. Diakses dari web:
https://gilangmanyun.wordpress.com/2010/10/07/cara-kerja-proses-cockcorft-walton/ .
pada 4 Mei 2019.

Mas’udah, K.W. 2012. COCKROFT-WALTON, [Online]. Diakses dari web:


http://masudahkusuma.blogspot.co.id/2012/11/cocroft-walton_26.html pada 4 Mei
2019.

Musthofa, A.Y. 2013. Akselerator Cockroft-Walton. [Online]. Diakses dari web:


http://www.academia.edu/10823980/AKSELERATOR_COCKROFT-WALTON.html.
pada 4 Mei 2019.

Wikipedia. 2013. Pengganda Tegangan, [Online]. Diakses dari web:


https://id.wikipedia.org/wiki/Pengganda_tegangan pada 4 Mei 2019.

Wikipedia. 2017. Generator Cockcroft-Walton, [Online]. Diakses dari web:


https://en.wikipedia.org/wiki/Cockcroft–Walton_generator pada 4 Mei 2019.

13

Anda mungkin juga menyukai