Penulis
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................................3
B. Jenis-jenis Elektroforesis.............................................................................................................5
1. Elektroforesis kertas.................................................................................................................5
2. Elektroforesis gel.......................................................................................................................7
3. Elektroforesis kapiler................................................................................................................9
C. Medium pendukung................................................................................................................10
D. Komponen utama alat............................................................................................................11
E. Manfaat.........................................................................................................................................14
F. Prosedur kerja elektroforesis DNA...........................................................................................14
Bahan dan Alat................................................................................................................................14
Cara Kerja........................................................................................................................................15
Hasil..................................................................................................................................................16
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................19
A. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi teori elektroforesis?
b. Apa saja jenis-jenis elektroforesis?
c. Apa saja medium pendukung dari elektroforesis?
d. Bagaimana komponen alat elektroforesis?
A. Definisi
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam aliran medan listrik
yang diberikan. Perbedaan tingkat migrasi disebabkan oleh perbedaan ukuran
dan berat molekul serta muatan listrik yang dimiliki oleh molekul yang akan
dipisahkan (Lutfi,dkk). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang
diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik
searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis
digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik
elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai
sifat fisik. arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan
ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan
menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan
terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada
pada makromolekul misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang
bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik
dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut
akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul
tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung
pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya
Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan
kondisi elektris lingkungan:
F́ e =q É
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah
medan listrik.
Mobilitas (m) partikel ionik ditentukan oleh ukuran, bentuk, dan muatan
partikel, dan suhu selama pemisahan, dan konstan pada kondisi elektroforetik
yang ditentukan(Reiner, 2004).
Kondisi elektroforetik dicirikan oleh parameter listrik (arus, tegangan,
daya), dan faktor-faktor seperti kekuatan ion, nilai pH, viskositas, ukuran pori,
dll., Yang menggambarkan media di mana partikel bergerak(Reiner, 2004)..
Penghapusan panas yang dihasilkan oleh aliran arus listrik adalah salah
satu masalah utama dalam sebagian besar bentuk elektroforesis. Setiap
perbedaan suhu menyebabkan variasi dalam laju migrasi melalui medium,
menghasilkan distorsi pada pita-pita molekul yang terpisah(Reiner, 2004)..
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positif
akan bergerak searah dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalam
campuran terdapat dua jenis komponen, yakni (1) komponen negatif (-), dan (2)
komponen netral (N), maka komponen negatif akan bergerak menuju kutub
positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alat
elektroforesis secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada
gambar tersebut dapat dilihat komponen yang bermuatan positif akan mengalir
ke arah kutub negatif, sedangkan komponen bermuatan negatif akan mengalir ke
arah kutub positif.
B. Jenis-jenis Elektroforesis.
1. Elektroforesis kertas.
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai
fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah
ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan.
Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat
terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit,
kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.
Sesuai dengan perkembangan ilmu bahan, elektroforesis kertas menjadi fasa
pertama dari perkembangan elektroforesis zona. Dengan menggunakan medium
kertas, pemisahan dan analisis terhadap asam amino, peptida, nukleotida, dan ion-
ion logam yang kecil dapat dilakukan.Kelemahan penggunaan kertas selulosa
asetat adalah: adanya gangguan yang disebabkan oleh adanya gugus OH- yang
terdapat pada selulosa yang dapat berinteraksi dengan molekul polar sehingga
daya migrasi molekul tersebut terganggu dan menjadi lebih rendah (Harjadi 1993).
Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara asetilasi gugus hidroksil dengan
menggunakan kertas selulosa asetat yang tidak polar.
2. Elektroforesis gel
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase
diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan
dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang
lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang
dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan
positif dengan muatan negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap
listrik terjadi akibat pemberian tegangan yang sangat tinggi pada dinding pipa
kapiler. Sebelum diberi tegangan, permukaan kapiler akan bermuatan netral,
setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan menempel pada permukaan
sebagai lapis pertama. Ion positif akan mengikuti ion negatif membentuk lapisan
pada permukaan, dalam hal ini ion positif akan membentuk lapisan kedua.
Sistem ini disebut lapis rangkap listrik.
Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, serta
muatan dari masing-masing komponen. Kecepatan migrasi yang tinggi akan
terjadi jika komponen memiliki muatan tinggi dan ukuran rendah, dengan kata
lain memiliki densitas muatan yang tinggi. Densitas muatan sendiri adalah
E. Manfaat
Elektroforesis gel secara luas digunakan untuk memperkirakan ukuran
fragmen DNA , misalnya dalam pemetaan pembatasan DNA kloning. Metode ini
juga digunakan dalam diagnosis genetika molekuler atau sidik jari genetik
melalui analisis PCR. Elektroforesis gel agarosa juga digunakan untuk
menyelesaikan DNA melingkar dengan perbedaan superkoil topologi, dan untuk
menyelesaikan fragmen yang berbeda karena sintesis DNA. Selain menyediakan
media yang tepat untuk analisis ukuran fragmen, gel memungkinkan pemurnian
fragmen DNA.
F. Prosedur kerja elektroforesis DNA
Adapun prosedur kerja dalam melakukan elektroforesis DNA menggunakan
teknik elektroforesis gel agarosa sebagai berikut :
Cara Kerja
1. Buat 250 ml larutan buffer TAE 1x dengan cara mencampurkan 5 ml TAE 50x
ke dalam 245 ml akuades.
2. Buat gel agarosa 1% dengan cara menimbang agarosa 0,2 g untuk dilarutkan
ke dalam bufer TAE 1x hingga volume 20 ml. Larutan agarosa dididihkan
hingga larut sempurna.
3. Siapkan baki gel agarosa, lekatkan selotip di tiap ujung baki gel agarosa
(pastikan bahwa selotip melekat kuat dan tidak ada lubang pada masing-
masing ujung baki)
4. Pasang sisir elektroforesis di salah satu ujung baki gel agarosa dengan posisi
hampir menyentuh dasar baki
5. Periksalah suhu larutan agarosa dengan cara menempelkan erlenmeyer ke
tangan, jika suhunya sudah turun hingga sekitar 50-60 0C, tambahkan 1 µl
etidium bromid (PERINGATAN KERAS!!, gunakan sarung tangan karena
bersifat karsinogenik).
6. Larutan agarosa dihomogenkan sebentar, kemudian tuangkan larutan ke
dalam baki gel agarosa, biarkan hingga larutan berubah menjadi gel yang
padat.
7. ambil sisir dengan hati-hati, lepaskan selotip dari ujung-ujung baki.
8. masukkan baki yang telah berisi gel agarosa ke dalam tangki elektroforesis
yang telah diisi dengan larutan bufer TAE 1x (pastikan bahwa gel terendam
seluruhnya dalam TAE).
Hasil
Pita-pita DNA hasil elektroforesis dengan nomor sumuran dan jenis
sampelnya. Perkirakan ukuran masing-masing fragmen/pita dengan
membandingkannya dengan posisi migrasi pada DNA marker. Metode ini
didasarkan pada pergerakan molekul bermuatan dalam media penyangga
matriks stabil, di bawah pengaruh medan listrik. Media yang umum digunakan
adalah sel agarosa atau poliakrilamid. Elektroforesis gel agarosa digunakan
untuk memisahkan fragmen DNA yang berukuran lebih besar dari 100 pb dan
dijalankan secara horizontal, sedangkan elektroforesis poliakrilamid dapat
B. Saran
Dalam praktikum setidaknya penjelasan demi penjelasan harus diperhatikan,
karna bagi kita dalam praktikum ini masih banyak yang belum dimengerti.
Yahya, L. A., Ita, U., Fredy, K.(2016). Pemanfaatan Nata de Coco sebagai Media Gel
Elektroforesis Pada Zat Warna Remazol:Pengaruh pH, Waktu dan Aplikasi
Pemisahan Gelatin. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 5.No.2.2337-3520
http://kumpulan-makalah-baru.blogspot.com/2012/06/elektroforesis.html
http://majalahkimia.blogspot.com/2011/12/elektroforesis.html
https://www.scribd.com/doc/183737663/Elektroforesis-adalah-teknik-pemisahan-
komponen-atau-molekul-bermuatan-berdasarkan-perbedaan-tingkat-migrasinya-docx
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/08/elektroforesis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroforesis
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uac=8&ved=0CBwQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fdownload.fa.itb.ac.id%2Ffilenya%2FHandout%2520Kuliah%2FAnalisis
%2520Senyawa%2520Aktif%2FEle
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEIQFjAG&url=http
%3A%2F%2Fkrishnapcandra.files.wordpress.com%2F2011%2F06%2Fpertemuan-ke-
14-dan-15_color.pdf&ei=hYwsVLq3OsWpuwTN4oLYDA&usg=AFQjCNFnRvYLpwMP-
30osiIuKXS6oZ5HIg&sig2=0j2IrFakZu8xGqt2itoh6Q&bvm=bv.76477589,d.c2E
http://helensonitahabibie.blogspot.com/2012/05/teori-elektrophoresis-kapiler.html
http://blog.ub.ac.id/fathulmubin/