Anda di halaman 1dari 5

SOAL STUDI KASUS PARASITOLOGI CACING

1. Di Desa Sembawa terdapat 1 kasus penyakit kaki gajah kronis/filariasis ditandai dengan
membesarnya skrotum pada pasien tersebut. Tim dari Dinas Kesehatan setempat ingin mengetahui
cacing filaria jenis apa yang menginfeksi penderita serta akan melakukan penanggulangan terhadap
kasus tersebut.

Pertanyaan :

a. berapa banyak penduduk yang dijadikan sampel untuk mengetahui penyebaran penyakit
tersebut

b. kapan dilakukan pengambilan sampelnya

c. bagaimana membedakan mikrofilaria Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori
secara mikroskopis bila dilihat dari ukuran kepala, lekuk badan, susunan inti dan jumlah inti pada
bagian ekor

d. Bagaimana cara pencegahannya

2. Rumah Ani dekat dengan peternakan babi, di perkarangan rumah Ani banyak terdapat
tumbuhan air. Ani memakan tumbuhan air tersebut untuk lalapan tiba-tiba Ani diare diselingi
konstipasi mengeluarkan tinja hijau kekuningan berisi makanan yang tidak dicerna. Penyebaran
penyakit ini terutama di RRC. Taiwan, Vietnam, Thailand, Indonesia, apa nama penyakit ini,
bagaimana cara diagnosis dan pencegahannya

3. Ina pergi ke Jepang sampai disana Ina terkena penyakit yang disebut Heterophyiasis dengan
gejala iritasi ringan diikuti kolik dan diare dengan tinja mengandung lender, termasuk tremotoda
apakah cacing ini, apa bentuk infektifnya dan bagaimana cara infeksinya

4. Telur matang dikeluarkan bersama tinja kemudian menetas di air setelah itu masuk ke dalam
siput air tawar dan berubah bentuk menjadi miracidium, sporokista, redia, cercaria perubahan ini
membutuhkan waktu 3-4 minggu kemudian berubah menjadi metacercaria lalu masuk di sisik, sirip,
ekor dan insang jenis ikan Plecoglossus altivelis kemudian ikan dimakan manusia dan cacing menjadi
dewasa dalam usus halus sekitar 7-8 hari, sebutkan genus/species dari cacing ini, bagaimana
menegakkan diagnosa penyakitnya dan apakah hanya manusia yang menjadi hospes definitif dari
cacing ini :

5. Cacing dewasa berukuran 2,5-6,5x1-1,3 mm, tebal 0,5-0,6 mm, bewarna merah abu-abu ,
bagian anterior sebagian/seluruhnya ditutupi semacam sisik, ujung anterior terdapat discussirkumoral
yang ditumbuhi duri, oral sucker berdiameter 0,1-0,16 mm, testis memiliki lobus letaknya berurutan
pada kurang lebih ¾ badan dibelakang ovarium, kelenjar vitellaria terdapat di daerah lateral, uterus
berkelok terletak sebelah anterior dari testis dan ventral sucker, morfologi cacing dewasa diatas
merupakan ciri dari cacing apa dan apa bentuk infektif dari cacing ini serta bagaimana perubahan
cacing ini di dalam keong air tawar :
6. Cacing ini berada pada benjolan kecil kemerahan pada manusia setelah 24 jam menjadi
gelembung besar, pecah menjadi luka, kontak dengan air diikuti rupturnya bagian tubuh cacing
sehinga larva akan berhamburan keluar dari tubuh induknya lalu masuk kedalam air kemudian
dimakan crustacea dan crustacea dimakan oleh manusia lalu menembus dinding usus, bermigrasi ke
dalam jaringan ikat, cacing ini tidak ada di indonesia Sebutkan genus/species cacing ini, bagaimana
menegakkan diagnosisnya serta bagaimana pencegahannya :

7. Ira pergi ke Bangka yang merupakan daerah pertambangan, tanahnya berpasir/lumpur disana
terdapat perkebunan kopi, karet. Ira melihat banyak penduduk disana yang gatal-gatal disertai
maculopapula, eritem (ground itch/ dew itch), apa penyebab dari gatal atau tanda yang ada di
penduduk itu, bagaimana membedakan antara larva rhabditiform dengan larva filariform serta
bagaimana membedakan antara larva filariform cacing tambang dengan Strongyloides stercoralis :

8. Ari melakukan survey penyakit kecacingan pada SDN Air Batu kelas 6,5 dan 4 sebanyak 100
sampel. Dari hasil pemeriksaan tinja yang dilakukan, Ari menemukan dalam 1 slide ciri-ciri telur
seperti oval, dinding 3 lapis, bergerigi dan ada juga yang pada kedua kutup terdapat operculum,
dinding 2 lapis, bentuk seperti tempayan kemudian ada juga yang berbentuk oval, diantara ovum dan
dinding telur ada ruang yg jelas, sebutkan telur cacing apa saja yang ada di slide itu, apa nama
penyakitnya bila 1 slide terdapat lebih dari 1 telur cacing, dari ketiga cacing diatas mana yang tidak
mempunyai larva rhabditiform dalam perkembangannya :

*Jawaban*

1. a. Penduduk yang dijadikan sampel untuk mengetahui penyebaran penyakit tersebut yaitu
seluruh penduduk karena penyakit ini cepat menyebar.

b. Pengambilan sampel dilakukan pada saat sejak terjadinya penyakit yaitu melakukan
pengobatan pada penderita lalu dilanjutkan pengobatan massal secara berkala, pengambilan sampel
dilakukan pada malam hari antara jam 22.00-02.00 dini hari karena periodesitasnya nokturna.

c. Cara membedakan mikrofilaria Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori secara
mikroskopis bila dilihat dari ukuran kepala, lekuk badan, susunan inti dan jumlah inti pada bagian ekor
yaitu sebagai berikut:

Wuchereria bancrofti

· Ukuran Kepala: 38-25mic, bungkusnya memanjang menyesuaikan dengan bentuk embrio

· Lekuk Badan: Luwes

· Susunan Inti: Inti teratur

· Jumlah Inti pada Bagian Ekor: Bagian ekor kosong tidak terdapat inti

Brugia malayi

· Ukuran Kepala: 170-260x5-6 mic, memiliki sarung.


· Lekuk Badan: Kaku bersudut

· Susunan Inti: Inti tidak teratur, berkelompok

· Jumlah Inti pada Bagian Ekor: Terdapat 2-5 inti

Brugia timori

· Ukuran Kepala: Ruang cephalic space panjang 3x lebar

· Lekuk Badan:

· Susunan Inti: Lebih panjang dari B. Malayi, sarung tidak terlihat jelas

· Jumlah Inti pada Bagian Ekor: Terdapat 5-8 inti

d.Cara pencegahannya yaitu pengobatan penderita sebagai sumber infeksi dan pengobatan massal
secara berkala, dan pada B. Malayi membasmi tumbuhan air karena sebagai tempat perindukan
nyamuk Mansonia annuliferadi pedesaan sedangkandi kota nyamukAnpheles sp. Dapa dicegah
dengan larvisidal.

2. a. Echinostomiasis

b. Menemukan telur cacing yang belum matang dalam tinja.

c. pencegahannya : - pengobatan penderita

- pengobatan babi yang terinfeksi

- memusnahkan keong air

3. a. Trematoda : Usus

b. Telur yang mengandung mirasidium (telur matang). Telur keluar bersama tinja masuk
hospes Perantara I, berkembang menjadi Serkaria, serkaria keluar mencari hospes perantara II,
berkembang menjadi metaserkaria.

c. ketika telur cacing yang berasal dari feaces penderita, bila jatuh ke dalam air tawar akan
menetas menjadi miracidium. Miracidium akan masuk kedalam siput dan berkembang menjadi
sporocyst. Sporocyst akan berenang menjadi redia dan keluar dari siput dan menjadi cercaria.
Cercaria akan menempel pada tanaman air atau masuk kebawah sisik ikan dan menjadi metacercaria
(kista). Metacercaria bila termakan oleh definitive host, didalam intestinum akan berkembang
menjadi larva dan melekat pada mukosa usus.

4. a. Genusnya adalah Enchinostoma

b. menemukan cacing berembrio dengan tinja hospes

c. tidak, karena manusia pada HD : manusia, kecing, anjing, dan mamalia pemakan ikan lainnya.
5. a. Echinostoma ilocanum

b. Serkaria

c. Dalam HP I, miracadium tumbuh menjadi sporokista, kemudian melanjut menjadi redia induk,
redia anak yang kemudian membentuk serkaria. Serkaria yang pada suatu saat berjumlah banyak,
dilepaskan ke dalam air tawar yang berada dalam keong. Serkaria ini kemudian hinggap pada HP II
untuk menjadi metaserkia yang efektif. HP II adalah jenis keong yang besar, seperti genus vivipar,
bellamnya, pila, atau corbicula.

6. a. Dranculus medinensis atau cacing naga.

b. Menemukan larva cacing dalam cairan ulkus

c. Pencegahannya : - Pengobatan penderita

- Pengobatan babi yang terinfeksi

- Memusnahkan keong air

7. a. Yang menyebabkan penduduk yang gatal-gatal disertai maculopapula, eritem (ground itch /
dew itch) yaitu disebabkan oleh larva menembus kulit.

b. Membedakan antara larva rhabditiform dengan larva filariform :

- Larva rhabditiform adalah 250 x 300 x 17 mic, mulut terbuka, gemuk.

- Larva Filariform adalah kurus dan panjang, infektif, mulut tertutup, oesofagus panjang
dan ekor tajam.

c.Membedakan antara larva filariform cacing tambang dengan Strongyloides


stercoralis :

- Larva filariform cacing tambang adalah kurus dan panjang, infeksif, mulut
tertutup, eosofagus panjang dan ekor panjang.

- Larva filariform cacing Strongyloides stercoralis : stadium infekif, lebih


panjang dan langsing, ukuran 350 – 450 x 30 – 35 mic, eosofagus panjang mencapai 1/2 bagian
anterior tubuh tidak memiliki bulbus eosofagus.

8. a. Telur Cacing: Ascaris lumbricoides

Nama Penyakit: Enterobiasis

Mempunyai larva rhabditiform

b. Telur Cacing: Trichuris trichiura

Nama Penyakit: Trichuriasis Whipworm Infection

Tidak mempunyai larva rhabditiform

c. Telur Cacing: Cacing Tambang

Nama Penyakit: Ankilostomiasis


Mempunyai larva rhabditiform

Anda mungkin juga menyukai