Anda di halaman 1dari 13

KULIAH KERJA LAPANGAN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN ILMU PENGETAHUAN,WAWASAN DAN


KREATIFITAS MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA
MENGENAI KEMANDIRIAN ENERGI
(Laporan)

Oleh:
Cahaya Sukma Putri
1513022056

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah
serta karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja
lapangan dengan tema

Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kerja lapangan ( KKL
) , serta untuk mempelajari dan memahami mengeni

Terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kerja lapangan yang telah
memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanan kegiatan kunjungan kuliah
kerja lapangan yang telah di lakukan. Kami berharap laporan ini dapat memberikan
manfaat terutama bagi saya dan semua mahasiswa pendidikan fisika 2015 . Saya
menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh karena itu,
saya memohon maaf atas segala kesalahan kami serta mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.

Bandarlampung, 6 Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Fokus Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ...................................... 3
C. Tujuan Kegiatan ....................................................................... 5
D. Manfaat Kegiatan ..................................................................... 7
E. Obyek Kunjungan ..................................................................... 11
BAB II ISI
A. Kunjungan Studi Keilmuan ...................................................... 14
B. Kunjungan Studi Wisata ........................................................... 23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 30
B. Saran ......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Perbandingan PLTA dan PLTH............................................................ 7


3.1. Xxxx Xxxx Xxxx.................................................................................. 19
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Fosil Hewan pada Zaman Prasejarah .................................................... 4


1.2. Xxxx Xxxx Xxxx.................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi sekarang ini pendidikan cukup berkembang pesat. Pendidikan di
Indonesia kini berkembang dengan pesat, dilatarbelakangi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat menuntut mahasiswa untuk mengimbanginya agar tidak tertinggal jauh.
Salah satu upaya menanggapi tuntutan tersebut adalah dengan memberikan pengalaman
pengalaman kepada mahasiswa yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ada.

Dalam proses pembelajaran, tentu saja kita tidak hanya terpaku dalam ruang lingkup
metode klasik pendidikan saat ini (dalam kelas), tetapi kita dapat belajar secara nyata
melalui pengalaman langsung di lapangan, yang tentu saja dapat memaksimalkan hasil
belajar mahasiswa.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu bentuk pembelajaran berbasis
lapangan. KKL ini merupakan jawaban atas tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berbasis lapangan yang dapat memfasilitasii mahasiswa dalam memenuhi
pembelajaran kekinian. Tujuan secara umum diadakannya KKL ini agar mahasiswa dapat
secara langsung mengetahuii aplikasi dari berbagai ilmu maupun teori yang telah
diperoleh selama pembelajaran yang diadakan di dalam kelas (Universitas). KKL dapat
dilakukan di dalam maupun di luar daerah Universitas bersangkutan.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan fisika P.MIPA
FKIP Unila sejak hari Sabtu , 19 Januari 2013 sampai dengan hari Senin, 28 Januari 2013.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengikuti mata kuliah KKL yang berbobot 1 SKS.
Dengan dilaksanakannya KKL ini diharapkan mahasiswa dapat memenuhi mata kuliah
yang berstatus wajib ini. Selain itu juga, kegiatan ini bertujuan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan dibidang sains terutama bidang studi fisika, bagaimana
perkembangan sains tersebut di antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya,
sehingga diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa dalam menghadapi tuntutan
perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK yang semakin pesat.

2.2 Fokus Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Sasaran/target yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah:
1. Terpenuhinya tugas mata kuliah KKL kopel KMF 435, 1 (0-1) SKS.
2. Terpenuhinya tujuan dari kegiatan KKL tersebut yang telah dijelaskan dengan cukup
baik.
3. Terpenuhinya tujuan kelembagaan dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas
Lampung 2015/2016

2.3 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan contoh langsung di
tempat-tempat yang relevan dari segi aplikasi teori/ ilmu fisika maupun keguruannya.
2. Mahasiswa dapat mencapai aspek kognitif , yaitu terapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi dari proses langsung penggunaan konsep fisika berbasis teknologi yang sulit
didapatkan pada pembelajaran biasa di lingkup Universitas.
3. Mahasiswa dapat mengubah paradigma pemikiran yang konservatif terhadap
pembelajaran yang berifat abstrak /teori menjadi pembelajaran yang aplikatif sehingga
mahasiswa mampu menghasilkan produk berupa alat-alat sederhana dan media pada
pembelajaran fisika yang menunjang profesinya nanti sebagai guru.

2.4 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa mengenai
teknologi dan ilmu yang berkaitan dengan fisika.
2. Menumbuhkan solidaritas dan rasa kekeluargaan mahasiswa Pendidikan Fisika 2011.
3. Memotivasi mahasiswa untuk lebih memahami bahwa fisika itu menarik.

2.5 Objek Kunjungan


Dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini kunjungan-kunjungan yang dilakukan
yaitu:
a. Kunjungan Studi Keilmuan:
1. PLTA Jati Luhur
2. Museum Geologi
3. BATAN Yogyakarta
4. PLTH Pantai Baru

b. Kunjungan Studi Wisata :


1. Farm House Lembang
2. Trans Studio Bandung
3. Cihampelas
4. Goa pindul
5. Prambanan
6. Malioboro
BAB II
ISI

A. Kunjungan Studi Keilmuan

1. PLTA Jati Luhur


Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta,
Provinsi Jawa Barat (9 km dari pusat Kota Purwakarta).Bendungan Jatiluhur
adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh
pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300
ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal
Perancis Compagnie franaise d'entreprise, dengan potensi air yang tersedia
sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di
Indonesia.

Gambar 1

Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187
MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap
tahun,namun hanya 5 unit turbin yang beroperasi dan 1 unit dalam keadaan
stan bye, dikelola oleh Perum Jasa Tirta II. Selain dari itu Waduk Jatiluhur
memiliki fungsi utama yaitu penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua
kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali
banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II.

Bendungan Jatiluhur berada di tengah-tengah sungai yang menyatu dengan


bangunan PLTA. Pada pintu masuk bangunan PLTA sebelah kiri terdapat suatu
relief yang mengandung cerita asal-usul didirikannya PLTA. Bangunan PLTA
dahulu merupakan stasiun kereta, hingga sekarang masih terlihat bekas rel
keretanya. Pada pintu masuk bangunan PLTA tersebut terdapat 4 buah pipa
besar, pipa yang berwarna hijau sebagai jalannya air bersih lalu pipa berwarna
hijau sebagai jalannya air kotor dan pipa yang berwarna abu-abu sebagai
sirkulasi udara didalam ruangan. Pipa sirkulasi berfungsi sebagai pendingin
ruangan di dalam, karena bangunan berada di bawah tekanan air sehingga
menyebabkan suhu ruangan menjadi panas. Kemudian atap dari bangunan
PLTA ini terbuat dari batu pasir, alasannya adalah karena batuan pasir

Gambar 2.

Pada waduk Jatiluhur terdapat 6 unit turbin dan 6 unit generator listrik pada setiap
turbin.Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga
membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari
Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Prinsip kerja dari
generator tersebut berbeda dengan prinsip kerja motor listrik, prinsip kerja dari
generator yaitu dari energi mekanik ke energi listik. Turbin pada generator berada
dalam air sungai sehingga airlah yang menggerakkan turbin tersebut dengan debit
yang bervariasi, semakin besar debit air sungai maka semakin cepat pula turbin
berputar. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap
kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator atau terjadi gaya gerak listrik
yang menyebabkan beda tegangan. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi
listrik. Agar
generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang
harus diperhatikan, yaitu putaran, kumparan dan magnet.

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor
dan kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka
yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan
mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin
kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.

PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan,


karena menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air
dengan ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakkan turbin yang
dikopel dengan generator.
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi
energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk
mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan
memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin,
atau dengan cara ditampung dahulu ( bersama sama air hujan ) dengan
menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk
memutar turbin.

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia,


kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi
hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan,
kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan
olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air
misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.

Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT.
Indosat Tbk. (7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi
internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain international toll free
service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lain

2. Museum Geologi Bandung


Museum ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini direnovasi dengan
dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka
kembali secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada
tanggal 23 Agustus 2000.

Gambar 9 : Fosil Hewan Pada Zaman Prasejarah

Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan


nasional dan berada di bawah perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan
dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang
dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

Gambar 10: Fosil Hewan Pada Zaman Prasejarah

Berdirinya Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah


penyelidikan geologi di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1850-an,
oleh Dienst van het Mijinwezwn, yang berkedudukan di bogor (1852-1866).
Lembaga ini kemudian pindah ke Jakarta (1866-1924) dan akhirnya pindah
ke Bandung, menempati Gedung Guverment bedrijiven (sekarang Gedung
Sate).
Pergesaran fungsi museum seorama dengan kemajuan teknologi yaitu dengan
menjadikan museum geologi sebagai:
1. Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha
pelestarian.
2. Tempat orang melakukan kajian awal sebelum melakukan penelitian
lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebimian yang
menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan
peraga.

3. BATAN ( Badan Tenaga Nuklir ) Jogyakarta

LEMBAR BIMBINGAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Tanggal Keterangan Paraf Dosen


Ketentuan pengumpulan Laporan KKL:
1. Laporan KKL dikumpulkan pada tanggal 6 Maret 2017 jam 08.00 16.00
WIB di ruangan Bu Etha.
2. Laporan KKL tidak perlu dijilid dahulu, cukup diklip (karena akan ada
revisi).
3. Mahasiswa/i PSPF angkatan 2015 diperbolehkan bimbingan secara kelompok
dengan Bu Etha/Pak Anggit sebelum print Laporan KKL (dengan konfirmasi
melalui SMS/WA/Line 08978995959/08975476563).
4. Gunakan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai