Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKHIR

MATAKULIAH MIKROPROSESSOR / MIKROKONTROLLER

“SmartRoom dengan arduino dan BT HC-05 voice coomand berbasis apllikasi


android”

TEGUH SEPTIAN ZAKARIA

062001700016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2019
I. Pendahuluan

Sekarang ini, teknologi berkembang kian sangat cepat. Berbagai macam tempat tinggal yang umum seperti
rumah dan apartemen memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Apartemen dengan teknologi
yang lebih baik, seperti menggunakan kartu identitas yang menggunakan chip untuk membuka pintu tentu,
membutuhkan biaya yang lebih mahal. Sedangkan, rumah yang memiliki teknologi sederhana mempunyai
keuntungan yaitu biaya yang lebih murah.

Rumah pintar atau yang sering dikenal Smart Home merupakan sebuah rumah yang memiliki definisi
seperti tempat tinggal, yang dapat bekerja secara otomatis seakan – akan memiliki otak seperti manusia.
Seringkali aktivitas di rumah, yang menggunakan peralatan dalam kehidupan sehari–hari, menjadi
permasalahan dan mengakibatkan kurang efisien dalam penggunaannya untuk beraktivitas. Seperti
contoh, seseorang yang sedang sibuk dengan aktifitasnya sehingga lupa mematikan peralatan listrik yang
digunakan dan bisa saja mengakibatkan kebakaran.

Maka dari itu, kami membuat aplikasi untuk mempermudah aktivitas tersebut. Aplikasi ini tentunya akan
sangat membantu aktivitas keseharian kita di rumah. Sistem kerja aplikasi ini cukup simple, yaitu kita
hanya perlu menginstall aplikasi Boarduino ke dalam Smartphone Android kita, kemudian tinggal
berbicara sesuai perintah yang sudah ditetapkan melalui Google Voice. Pada penerapan ini, kami masih
menggunakan LED sebagai simulasi. Kita bisa saja menambahkan relay module untuk mengontrol
perangkat elektronik lainnya dengan Smartphone Android.
II. Tinjauan Pustaka
Komponen
A. Arduino Uno

Gambar 1. Arduino Uno R3


Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P.
Arduino uno memiliki 14 digital pin input/output (atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin
diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input analog

B. BT-HC 05

Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara garis besar terbagi menjadi dua
yaitu jenis ‘industrial series’ yaitu HC-03 dan HC-04 serta ‘civil series’ yaitu HC-05 dan HC-06.

Modul Bluetooth serial, yang selanjutnya disebut dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan
data serial TTL via bluetooth. Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu Master dan Slave.
Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomer serinya genap maka modul BT tersebut
sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave atau master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh
adalah HC-06-S. Modul BT ini akan bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah menjadi Master,
demikian juga sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja untuk modul BT HC dengan seri genap
adalah sebagai Slave.

Sedangkan modul BT HC dengan nomer seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default biasanya diset
sebagai Slave mode, tetapi pengguna bisa mengubahnya menjadi mode Master dengan AT Command
tertentu.

Penggunaan utama dari modul BT ini adalah menggantikan komunikasi serial via kabel, sebagai contoh:

1. Jika akan menghubungkan dua sistem mikrokontroler agar bisa berkomunikasi via serial port maka
dipasang sebuah modul BT Master pada satu sistem dan modul BT Slave pada sistem lainnya.
Komunikasi dapat langsung dilakukan setelah kedua modul melakukan pairing. Koneksi via bluetooth
ini menyerupai komunikasi serial biasa, yaitu adanya pin TXD dan RXD.

2. Jika sistem mikrokontroler dipasangi modul BT Slave maka ia dapat berkomunikasi dengan perangkat
lain semisal PC yang dilengkapi adapter BT ataupun dengan perangkat ponsel, smartphone dan lain-
lain

3. Saat ini banyak perangkat seperti printer, GPS modul dan lain-lain yang bekerja menggunakan media
bluetooth, tentunya sistem mikrokontroler yang dilengkapi dengan BT Master dapat bekerja mengakses
device-device tersebut

Pemakaian module BT pada sistem komunikasi baik antar dua sistem mikrokontrol maupun antara suatu
sistem ke device lain tidak perlu menggunakan driver, tetapi komunikasi dapat terjadi dengan dua syarat
yaitu :
1. Komunikasi terjadi antara modul BT Master dan BT Slave, komunikasi tidak akan pernah terjadi jika
kedua modul sama-sama Master atau sama-sama Slave, karena tidak akan pernah pairing diantara
keduanya

2. Password yang dimasukkan cocok

III. Pembahasan

Susunlah rangkain seperti gambar berikut.


Keterangan :- Pin VCC pada Arduino dihubungkan ke Pin VCC pada HC-05 - Pin GND pada Arduino
dihubungkan ke Pin GND pada HC-05 - Pin 10 pada Arduino dihubungkan ke Pin TX pada HC-05 -
Pin 11 pada Arduino dihubungkan ke Pin RX pada HC-05 - Pin 2 pada Arduino dihubungkan ke
Anoda LED 1 - Pin 3 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 2 - Pin 4 pada Arduino dihubungkan
ke Anoda LED 3 - Pin 5 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 4 - Hubungkan semua Katoda
LED 1 sampai LED 4, lalu di jumper ke GND
Berikut ini Skematik di Proteus :
Buka aplikasi Boarduino tersebut kemudian hubungkan Bluetooth di Android dengan Bluetooth di
Arduino.

 Sambungkan Arduino pada Laptop/PC dengan menggunakan kabel serial USB.


 Jalankan program Arduino menggunakan Arduino IDE.
 Buka Arduino IDE lalu pilih menu Tools -> Board -> Arduino Uno.
 Setelah itu pilih menu Tool -> Port (Pilih Port Arduino yang terdeteksi di komputer anda).
 Lalu masukkan Sketch (code) dibawah.
 Klik Upload.
 Install aplikasi Boarduino di Smartphone Android.
 Jalankan perintah suara yang sudah ditetapkan.

IV. Perancangan Perangkat Keras


 Skema Rangkaian
 FlowChart
V. Implementasi / Pengujian
 Source Code

SoftwareSerial BT(10, 11);

String perintah;

void setup() {

BT.begin(9600);

Serial.begin(9600);

pinMode(2, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

void loop() {

while (BT.available()) {

delay(10);

char c = BT.read();

perintah += c;
}

if(perintah.length() > 0) {

Serial.println(perintah);

//

if (perintah == "hidupkan lampu kamar tidur")

{ digitalWrite(2, HIGH); }

else if(perintah == "matikan lampu kamar tidur")

{ digitalWrite(2, LOW); }

else if(perintah == "hidupkan lampu kamar mandi")

{ digitalWrite(3, HIGH); }

else if(perintah == "matikan lampu kamar mandi")

{ digitalWrite(3, LOW); }

else if(perintah == "hidupkan kipas angin")

{ digitalWrite(4, HIGH); }

else if(perintah == "matikan kipas angin")

{ digitalWrite(4, LOW); }

else if(perintah == "hidupkan komputer")


{ digitalWrite(5, HIGH); }

else if(perintah == "matikan komputer")

{ digitalWrite(5, LOW); }

else if(perintah == "hidupkan semua")

{ digitalWrite(2, HIGH);

digitalWrite(3, HIGH);

digitalWrite(4, HIGH);

digitalWrite(5, HIGH); }

else if(perintah == "matikan semua")

{ digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW); }

perintah="";}}

Foto Alat
VI. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas, rangkaian ini sangat sederhana tetapi sangat
berguna juga pada kehidupan sehari-hari.

VIDEO MENYUSUL

Anda mungkin juga menyukai