Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
(1304623062)
2023
i
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................vi
A.Latar Belakang........................................................................................................vi
B.Rumusan Masalah...................................................................................................vi
C.Tujuan.....................................................................................................................vi
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................1
ii
B.Gerak Dua Dimensi................................................................................................11
1. Persamaan Kinematika Dua Dimensi............................................................11
2. Gerak Parabola..............................................................................................12
3. Gerak Melingkar Beraturan...........................................................................13
4. Kecepatan Relatif..........................................................................................14
C.Hukum Newton......................................................................................................14
1. Konsep Gaya dan Massa................................................................................14
2. Hukum Pertama Newton tentang Gerak........................................................14
3. Hukum Kedua Newton tentang Gerak...........................................................15
4. Hukum Ketiga Newton tentang Gerak..........................................................15
5. Gaya Gravitasi...............................................................................................16
6. Gaya Geseskan Statis dan Kinetik.................................................................17
7. Kekuatan Ketegangan....................................................................................17
8. Penerapan Hukum Gerak Newton dalam Kesetimbangan.............................17
D.Momentum dan Energi..........................................................................................18
1. Momentum Linear.........................................................................................18
2. Impuls............................................................................................................18
3. Energi.............................................................................................................19
4. Energi Potensial.............................................................................................19
5. Energi Potensial Gravitasi.............................................................................19
6. Energi Kinetik................................................................................................19
7. Hukum Kekekalan Energi Mekanik..............................................................19
8. Teorema Usaha-Energi Kinetik.....................................................................20
E.Gerak Melingkar....................................................................................................20
1. Karakteristik Beraturan dan Berubah Beraturan............................................20
2. Besaran pada Gerak Melingkar.....................................................................22
3. Hubungan Roda-Roda...................................................................................25
4. Percepatan Sentripetal...................................................................................25
5. Gerak Melingkar Berubah Beraturan.............................................................25
F.Dinamika Rotasi.....................................................................................................26
iii
1. Momen Gaya.................................................................................................26
2. Momen Inersia...............................................................................................27
3. Hubungan Torsi dan Percepatan Sudut.........................................................27
4. Momentum Sudut..........................................................................................27
5. Hukum Kekekalan Momentum Sudut...........................................................28
6. Usaha dalam Rotasi.......................................................................................28
A.Kesimpulan............................................................................................................29
B.Saran......................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberi Rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hasil Kajian Teori
Fisika Dasar” dengan tepat waktu
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah fisika dasar. Selain itu, makalah ini dibuat untuk mengulang kembali materi yang
sudah ditempuh selama setengah semester dan untuk persiapan UTS
Dengan demikian, makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar.
Kritik dan saran selalu saya harapkan. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh
pembacanya dan berguna bagi siapapun yang membacanya. Mohon maaf dan jika terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin pesat
Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuat untuk
menngkatkan kinerja manusia, Keberhasilan ini tidak lepas dari keberadaan suatu
ilmu, yaitu ilmu fisika
Fisika adalah bidang yang menyelidiki bagaimana alam semesta berfungsi
dan sebisa mungkin memanfaatkannya untuk dua tujuan: menemukan aturan lain di
alam semesta yang belum ditemukan dan menggunakan aturan yang telah
ditemukan untuk membantu manusia hidup.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu:
1. Apa itu Pengukuran dan penerapannya?
2. Apa itu Gerak satu dan dua dimensi dan penerapannya?
3. Apa penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa itu Momentum dan energi dan penerapannya?
5. Apa penerapan gerak melingkar dalam kehidupan?
6. Apa yang dimaksud dinamika rotasi?
C. Tujuan
Mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian dan contoh penerapan ilmu fisika
dalam kehidupan sehari-hari
vi
vii
BAB II
PEMBAHASAN
1
3. Dimensi Besaran
Dimensi Besaran adalah Sesuatu yang menggambarkan bagaimana besaran
tersebut tersusun atas kombinasi besaran pokok. Konsep dimensi
memungkinkan untuk mengevaluasi apakah suatu persamaan benar atau salah.
Besar ruas kiri dan kanan harus sama pada suatu persamaan. Berikut adalah
contoh dimensi besaran, terlihat pada tabel 1.3 berikut
4. Konversi Satuan
Konversi satuan terjadi ketika nilai suatu sistem satuan diubah ke nilai
sistem satuan yang berbeda tanpa mengubah nilai besaran. Tabel 1.4 merupakan
contoh konversi satuan
2
5. Notasi Ilmiah
Untuk mengubah hasil pengukuran dari notasi biasa ke notasi ilmiah,
pertama kali perhatikan apakah angka yang dihasilkan lebih besar atau sama
dengan sepuluh atau lebih kecil daripada satu. Jika angka tersebut lebih besar
atau sama dengan sepuluh, tambahkan koma desimal di akhir angka tersebut;
jika tidak, pindahkan koma desimal ke kiri sampai hanya tersisa satu angka di
kiri koma desimal. Selanjutnya, hitung berapa banyak angka yang dilewati
ketika Anda memindahkan koma desimal ke kiri; jika bilangan itu lebih kecil
daripada 1, pindahkan koma desimal ke kanan sampai Anda menemukan satu
angka yang bukan nol di sebelah kiri koma desimal. Kemudian, hitung berapa
banyak angka yang dilewati ketika Anda memindahkan koma desimal ke
kanan. Banyak angka menunjukkan eksponen negatif.
3
Hitungan aljabar seperti tambah, kurang, bagi, dan kali lebih mudah ketika
ditulis dengan notasi ilmiah. Perlu diingat bahwa operasi tambah atau kurang
hanya dapat dilakukan jika eksponennya sama; jika tidak, maka eksponennya
harus disamakan terlebih dahulu. Namun, operasi kali atau eksponennya tidak
perlu sama. Eksponen dijumlahkan dalam operasi kali, sedangkan eksponen
dikurangkan dalam operasi bagi.
6. Besaran Vektor dan Besaran Saklar
Dua jenis besaran dikenal dalam fisika: besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar dan tidak memiliki
arah, seperti massa, volume, energi, dan sebagainya. Besaran vektor adalah
besaran yang memiliki baik besar dan arah, seperti kecepatan, percepatan, dan
gaya.
Dalam fisika, gambar anak panah adalah cara untuk menunjukkan besaran
vektor. Baik arah panah maupun panjang anak panah menunjukkan
perbandingan besar vektor. Untuk menunjukkan vektor, gunakan tanda garis
atau huruf cetak tebal di atasnya. Vektor kecepatan, misalnya, dapat ditulis
dengan tanda v atau ⃗v . Dua vektor yang berlawanan arah juga memiliki tanda
yang berlawanan.
7. Pengukuran
Pengukuran adalah perbandingan besaran sejenis dengan besaran lain yang
digunakan sebagai satuannya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan saat
melakukan pengukuran: ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi). Presisi
4
menunjukkan seberapa pasti hasilnya, sedangkan akurasi menunjukkan
seberapa tepat hasilnya mendekati nilai yang sebenarnya.
8. Angka Penting
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari satu
atau lebih angka pasti (eksak) dan satu angka terakhir yang ditaksir atau
diragukan disebut angka penting.
Aturan Penulisan Angka Penting
o Semua angka bukan nol adalah angka penting
o Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan
nol termasuk angka penting.
o Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa
desimal tidak termasuk angka penting, kecuali diberi tanda
khusus garis mendatar atas atau bawah termasuk angka
penting
o Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak
termasuk angka penting.
o Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir
tetapi dibelakang tanda desimal adalah angka penting.
Pembulatan Bilangan Penting.
o Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir
yang dipertahankan harus dinaikkan 1.
o Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir
yang dipertahankan tidak berubah.
o Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang
dipertahankan harus dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka
ganjil, dan tidak berubah jika angka terakhir yang
dipertahankan itu tadinya angka genap.
Operasi Angka Penting
5
o Penjumlahan dan pengurangan dua angka penting atau lebih
akan menghasilkan angka penting yang hanya memiliki satu
angka taksiran atau ragu.
6
Angka yang menunjukan kecepatan merupakan kelajuan. Secara matematis,
kelajuan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
3. Percepatan
Percepatan adalah perubahan arah dan kecepatan dalam waktu tertentu.
Percepatan adalah besaran vektor, dan bernilai positif jika kecepatan suatu
benda meningkat dalam waktu tertentu dan bernilai negatif jika kecepatan suatu
benda menurun dalam waktu tertentu. Sebuah benda mengalami percepatan
ketika kecepatannya berubah tiap satuan waktu. Secara matematis, kelajuan
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
7
Meskipun besaran vektor juga termasuk dalam kecepatan, kita hanya perlu
menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-) untuk menunjukkan arah relatif
terhadap sistem koordinat yang digunakan ketika bergerak dalam satu dimensi.
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat
singkat. Untuk mengetahuinya, kita harus menghitung perubahan kecepatan
dalam waktu yang sangat singkat, atau hampir nol. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
Percepatan rata-rata pada batas Δt yang sangat kecil, hampir nol, adalah
percepatan sesaat. Percepatan sesaat untuk satu dimensi dapat dituliskan
sebagai berikut:
8
5. Penerapan Persamaan Kinematika
Sebuah pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan +3250 m/s.
Tiba-tiba roket ditembakkan, dan pesawat ruang angkasa mulai melambat
dengan percepatan yang besarnya 10,0 m/s2. berapa kecepatan pesawat ruang
angkasa ketika pesawat dipindahkan sejauh +215 km, relatif terhadap titik di
mana retroroket dimulai penembakan?
9
7. Analisis grafis Kecepatan dan Percepatan
10
C. Gerak Dua Dimensi
1. Persamaan Kinematika Dua Dimensi
Strategi Penalaran
a. Buatlah gambar.
11
b. Putuskan arah mana yang disebut positif (+) dan negatif (-).
c. Tuliskan nilai yang diberikan untuk salah satu dari kelimanya
variabel kinematik yang terkait dengan setiap arah.
d. Verifikasi bahwa informasi tersebut mengandung nilai setidaknya
untuk tiga dari variabel kinematik. Lakukan ini untuk x dan y. Pilih
persamaan yang sesuai.
e. Ketika gerak dibagi menjadi beberapa bagian, ingatlah itu
kecepatan akhir suatu segmen adalah kecepatan awal segmen
berikutnya.
f. Ingatlah bahwa mungkin ada dua kemungkinan jawaban untuk a
masalah kinematika.
2. Gerak Parabola
Gerak parabola adalah jenis gerakan benda yang memiliki kecepatan awal
dan kemudian bergerak ke arah yang sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, begitu juga gaya gesekan
udara yang menghambat gerakannya. Kita hanya melihat gerakan benda setelah
diberi kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya
gravitasi yang berpengaruh.
Gerak parabola juga disebut "gerak peluru", meskipun istilah "peluru" tidak
mengacu pada peluru, senapan, atau senjata api lainnya. Istilah ini digunakan
karena jenis gerakan ini mungkin mirip dengan gerakan peluru yang
ditembakkan.
Benda dengan bentuk ini bergerak banyak dalam kehidupan sehari-hari kita.
Beberapa di antaranya adalah gerakan bola yang ditendang pemain sepak bola,
bola basket yang dilemparkan ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan
bola volly, gerakan lompat jauh, dan gerakan peluru atau rudal yang
ditembakan dari permukaan bumi.
12
Gambar 3.1 Ilustrasi lintasan benda bergerak parabola
Gerak parabola dapat dirumuskan dengan rumus berikut:
13
Berikut adalah rumus untuk mengitung gerak melingkar beraturan:
4. Kecepatan Relatif
Diukur terhadap pengamat tertentu, karena pengamat lain dapat
memperoleh pengukuran yang berbeda. Kecepatan selalu tergantung pada
pengamat yang mengukurnya. Berikut merupakan rumus kecepatan relatif:
D. Hukum Newton
1. Konsep Gaya dan Massa
Gaya terjadi ketika kita menarik atau mendorong suatu benda. Gaya
menyebabkan perubahan keadaan suatu benda; ini termasuk perubahan
kecepatan, arah gerak, dan bentuk.
Massa, yang diukur dalam kilogram dalam sistem SI, adalah sifat fisika
yang biasanya digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat
dalam suatu benda. Massa tidak pernah berubah di mana pun.
2. Hukum Pertama Newton tentang Gerak
14
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda adalah nol, maka benda yang awalnya diam selalu dalam keadaan
diam. Pada saat yang sama, benda yang awalnya bergerak lurus selalu bergerak
lurus ke depan dengan kecepatan tetap.
Secara Matematis Hukum I Newton dirumuskan sebagai:
15
Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u =
koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N).
Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa
benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa
jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N).
Salah satu contoh penerapan hukum Newton III adalah ketika mendayung
perahu di air. Perahu akan bergerak maju jika menggerakkan dayung ke belakang,
tetapi jika Anda mengayuh ke depan, perahu akan bergerak ke belakang. Ini
disebabkan oleh dayung ke arah yang diberikan, perahu akan menghasilkan gaya
reaksi dengan besaran yang sama pada arah yang berlawanan.
5. Gaya Gravitasi
Menurut hukum Newton, gaya gravitasi yang dihasilkan sebanding dengan
perkalian dua buah massa, yaitu dengan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak.
Hubungan antara gaya gravitasi dan percepatan gravitasi dijelaskan oleh
hukum Newton II yang menyatakan bahwa sebuah gaya adalah hasil perkalian
dari massa dengan percepatan dan dirumuskan sebagai berikut:
Untuk dua partikel yang memiliki massa m1 dan m2 dan dipisahkan oleh
jarak r, gaya memiliki besar yang diberikan oleh
16
6. Gaya Gesekan Statis dan Kinetik
Gaya yang bekerja pada sebuah benda ketika bersentuhan dengan
permukaan disebut gaya gesekan. Gesekan statis terjadi ketika kedua
permukaan tidak meluncur satu sama lain. Besar gaya gesekan statis dapat
berkisar dari nol hingga maksimum. Bidang kontak permukaan tidak
menentukan gaya gesekan yang berpengaruh.
Gerakan relatif yang akan datang antara dua objek dihalangi oleh gesekan
statis. Gerakan gerakan geser relatif bertentangan dengan gerakan kinetik.
7. Kekuatan Ketegangan
Kabel dan tali mentransmisikan kekuatan melalui tegangan. Ketegangan
yang ditransmisikan oleh tali yang tidak bermassa tidak akan berkurang dari
satu ujung ke ujung lainnya.
Ketegangan akan ditransmisikan ke ujung tali yang lain tanpa berkurang
jika tali tersebut melintas di sekitar katrol tanpa massa atau gesekan.
8. Penerapan Hukum Gerak Newton
Jika percepatannya nol, benda itu setimbang.
Strategi pena
Pilih objek yang mempunyai persamaan kesetimbangan untuk
diterapkan.
17
Gambarlah diagram benda bebas untuk setiap objek yang dipilih di
atas. Sertakan hanya gaya-gaya yang bekerja pada benda, bukan
gaya-gaya pada benda bekerja pada lingkungannya.
Pilih satu set X, sumbu untuk setiap benda dan menyelesaikan semua
gaya dalam diagram benda bebas menjadi komponen-komponen
yang mengarah ke sana sumbu.
Terapkan persamaan dan selesaikan besaran yang tidak diketahui.
Benda tidak berada dalam kesetimbangan saat dipercepat.
Momentum adalah besaran vektor, yang berarti memiliki besar dan arah.
Untuk momentum satu dimensi, arah dapat digambarkan sebagai tanda positif
atau negatif, misalnya, arah ke kanan positif dan ke kiri negatif. Hasil dari
momentum adalah besaran vektor, jadi aturan penjumlahan vektor berlaku
untuknya.
2. Impuls
Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu terhadap benda.
18
Menurut hukum kekekalan momentum, "jumlah momentum benda-benda
sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda itu."
Mentransfer energi melalui gaya dorong pada suatu benda sehingga dapat
bergerak dan berpindah sejauh s
3. Energi
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan; itu merupakan besaran
turunan yang memiliki dimensi yang sama dengan usaha. Energi listrik, kalor,
dan kimia adalah contoh energi. Energi dirumuskan dengan:
4. Energi Potensial
Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena keadaannya atau
kedudukannya. Energi ini tersimpan pada benda, tetapi kadang-kadang dapat
muncul saat berubah menjadi energi lain. Energi Potensial dirumuskan dengan:
5. Energi Potensial Gravitasi
Percepatan gravitasi, atau energi potensial yang dimiliki benda dalam
medan gravitasinya. Semakin jauh suatu lokasi dari permukaan bumi,
percepatan gravitasinya semakin kecil.
6. Energi Kinetik
Energi benda bergerak dipengaruhi oleh dua faktor: kecepatan dan massa.
19
Gaya gravitasi tidak mengubah energi mekanik benda. Jika energi potensial
dan energi kinetik EpA + EkA berada di kedudukan A dan EpB + EkB berada
di kedudukan B, maka EpA + EkA = EpB + EkB atau Ep + Ek = tetap. Ini
adalah apa yang disebut hukum kekekalan energi mekanik.
8. Teorema Usaha Energi Kinetik
Usaha sama dengan perubahan energi kinetik suatu benda. Jika ketinggian
benda juga berubah saat bergerak, usaha yang dilakukan adalah total perubahan
energi kinetik dan energi potensial yang dialami benda tersebut. Persamaan
antara usaha dan energi kinetik dirumuskan dengan:
F. Gerak Melingkar
1. Karakteristik Beraturan dan Berubah Beraturan
Jika suatu benda bergerak lurus dan menempuh jarak yang sama dalam
waktu yang sama, benda itu dikatakan mengalami gerak lurus beraturan.
Dirumuskan dengan:
Gerak lurus beraturan dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik v-t dan x-t,
berupa garis lurus, tampak pada gambar berikut:
20
Nilai kecepatan tetap untuk tiap sekon pada grafik yang diperoleh dari jarak
terhadap waktu dan garis lurus horizontal pada grafik yang diperoleh dari v
terhadap t. Ini menunjukkan bahwa ketika benda bergerak dengan kecepatan
tetap v, jaraknya akan bertambah seiring dengan waktu.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus dengan
kecepatan berubah secara beraturan. Orang dapat mempercepat atau
memperlambat benda yang bergerak secara beraturan. Percepatan, atau
perubahan kecepatan, suatu benda selalu konstan setiap saat. Kecepatan benda
meningkat karena kecepatan tetapnya, dirumuskan dengan:
21
2. Besaran pada Gerak Melingkar
a. Periode dan Frekuensi
Periode adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda yang begerak
melingkar untuk melakukan satu putaran penuh. Satuan SI periode adalah
sekon (s). Frekuensi adalah jumlah putaran yang dilakukan oleh suatu benda
yang bergerak melingkar dalam waktu satu sekon. Satuan frekuensi dalam
SI adalah putaran per sekon atau hertz (Hz), dirumuskan dengan:
b. Kecepatan Linear
22
Misalkan sebuah benda melakukan gerak melingkar beraturan
dengan arah gerak berlawanan arah jarum jam dan bermula di titik A.
Waktu yang dibutuhkan oleh benda untuk melakukan satu putaran adalah T,
dan benda telah menempuh lintasan linear sepanjang satu keliling lingkaran
( 2π r ), di mana r adalah jarak benda dengan pusat lingkaran (O) atau jari-
jari lingkaran. Kecepatan linear (v) adalah hasil dari panjang lintasan linear
yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya, dirumuskan dengan:
c. Kecepatan Sudut
Nilai radian adalah perbandingan antara jarak linear benda dengan
jari-jari lingkaran. Harus mengkonversi satuan sudut radian dengan derajat
karena satuan sudut yang biasa digunakan adalah derajat. Kita tahu bahwa
keliling lingkaran adalah dua persegi panjang. Maka besarnya sudut dalam
satu radian adalah sebagai berikut:
23
d. Kecepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal adalah sifat benda yang memiliki gerak
melingkar beraturan. Pergerakan ini selalu menuju pusat lingkaran. Arah
kecepatan diubah dengan kecepatan sentripetal. Dalam gerak lurus, benda
yang mengalami percepatan pasti bergerak, karena arahnya tetap. Namun,
dalam gerak melingkar, benda yang mengalami percepatan tetap bergerak,
tetapi arahnya berubah setiap saat. Oleh karena itu, alih-alih menyebabkan
peningkatan kelajuan GMB, perubahan percepatan menyebabkan
pergeseran arah. Ingat bahwa percepatan adalah besaran vektor dengan arah
dan besar.
Karena pada GMB besarnya kecepatan tetap, kecepatan sentripetal
dapat diukur dengan penguraian arah kecepatan. Dengan persamaan berikut:
24
3. Hubungan Roda-roda
Kita dapat membandingkan gerakan melingkar dengan gerakan roda sepeda,
sistem gir mesin, atau katrol. Hubungan roda-roda terdiri dari dua roda sepusat,
bersinggungan, dan terhubung melalui sabuk, yang dapat berupa rantai atau tali.
4. Percepatan Sentripetal
Percepatan yang dimiliki benda yang bergerak melingkar ke arah pusat
putaran disebut kecepatan sentripetal. Dirumuskan dengan:
25
Kecepatan meningkat ketika perubahan percepatan berkorelasi dengan
kecepatan, tetapi ketika perubahan percepatan berkorelasi dengan kecepatan,
kecepatannya menurun.
Percepatan tangensial (at ), yang dapat sama atau berlawanan dengan arah
kecepatan linear. Ini dapat dihitung dengan mengalikan percepatan sudut () dan
jari-jari lingkaran (r).
Dua jenis percepatan terjadi pada benda pada GMBB: percepatan sentripetal
(as) dan percepatan tangensial (at). Percepatan sentripetal selalu bergerak
menuju pusat lingkaran, sedangkan percepatan tangensial bergerak di sekitar
lingkaran. Jumlah vektor dari kedua percepatan tersebut merupakan kecepatan
total dalam GMBB, percepatan sentripetal dan percepatan tangensial saling
tegak lurus. Dirumuskan sebagai berikut:
Sedangkan arah percepatan total terhadap arah radial, yaitu θ dapat dihitung
dengan perbandingan tangen
G. Dinamika Rotasi
1. Momen Gaya
Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar atau titik massa
benda dapat dikatakan memberikan torsinya pada benda tersebut. Torsi, juga
dikenal sebagai momen gaya, bernilai positif untuk gaya yang menyebabkan
benda bergerak melingkar atau berputar searah dengan putaran jam. Momen
gaya dirumuskan dengan:
26
Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar
torsinya adalah:
2. Momen Inersia
Kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya disebut momen
inersia, dan besarnya bergantung pada bentuk dan posisi sumbu putarnya.
Momen inersia dirumuskan dengan:
Meskipun benda yang terdiri dari susunan partikel atau benda penyusunnya
yang lebih kecil melakukan gerak rotasi, momen inersia benda tersebut sama
dengan jumlah momen inersia seluruh benda penyusunnya. Dirumuskan
dengan:
4. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah ukuran kesulitan yang dihadapi oleh benda yang
sedang berputar atau bergerak melingkar untuk mengubah arah geraknya.
Momentum sudut dirumuskan dengan:
27
5. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Hukum kekekalan momentum sudut dikenal dalam gerak translasi dan
rotasi: "Apabila resultan momen gaya yang bekerja pada sistem adalan nol,
maka momentum sudut sistem akan konstan." Dapat dirumuskan dengan
rumus:
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Cabang ilmu fisika yang dibahas pada modul ini adalah Pengukuran dan Satuan,
Gerak Satu dan Dua Dimensi, Hukum Newton, Momentum dan Energi, Gerak
Melingkar dan Dinamika Rotasi
2) Ilmu fisika digunakan di kehidupan sehari hari, seperti pengukuran benda, mesin
gear, gerak jatuh karena gravitasi hingga ke pesawat sederhana yang dapat
membantu pekerjaan manusia seperti katrol
3) Cakupan ilmu fisika tidak hanya digunakan untuk kehidupan di bumi, perngukuran
pun dilakukan di luar angkasa, misalnya untuk mengukur jarak bumi ke matahari
B. Saran
Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan memiliki
banyak kesalahan. Dengan menggunakan banyak sumber dan kritik yang membangun dari
pembaca, penulis akan memperbaiki makalah tersebut.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
http://talentaschool.sch.id:8250/talentapedia/storage/blog_file/GAYA
%20DAN%20HUKUM%20NEWTON.pdf Diakses pada 20 Oktober 2023 pukul
19.00
https://pascasarjana.umsu.ac.id/rumus-lengkap-dan-penerapan-tentang-
hukum-newton-1-2-3/#:~:text=Hukum%20I%20Newton%20menyatakan
%20bahwa,ke%20depan%20dengan%20kelajuan%20tetap., Diakses pada 20 Oktober
2023 pukul 16.00 https://www.smansasentani.sch.id/upload/file/24544006fisika-
kls-11-sem-3.pdf , Diakses pada 21 Oktober 2023 pukul 07.00
31