2 =
2.
Kelebihan:
Ripple, setengah dari penyearah setengah gelombang
dan penggunaan trafo lebih efektif karena terbebani
pada kedua setengah gelombang.
Kekurangan:
Tegangan blocking pada diode 2. . Trafo harus
diketanahkan tepat pada titik tengahnya
2.5. Rangkaian Delon
Secara prinsip rangkaian delon sama seperti
rangkaian penyearah setengah gelombang akan tetapi
pada rangkaian ini tegangan tidak diambil pada
kapasitor penyearah tetapi pada diode. Dengan
rangkaian ini akan diperoleh tegangan sesaat yang
tinggi
dengan
tegangan
maksimal
sebesar
Vomaks=2.2. . Tetapi rangkaiana ini memiliki ripple
yang sangat tinggi 2.V/v=200%. Rangkaian ini sering
digunakan untuk electropecipator dan electrostatic
painting.
2.6. Rangkaian Delon Ganda
Rangkaian ini menggunakan dua buah diode
dan dua buah kapasitor penyearah. Tegangan tinggi
dc diperoleh dari selisih tegangan pada sisi positif dan
sisi negatif. Tegangan dc yang diperoleh adalah
Vomaks=2.2. .
2.7. Rangkaian Villard
Rangkaian Villard terdiri dari sebuah
kondensator dan dioda. Walaupun sirkuit ini sangat
sederhana, kerut keluarannya sangat buruk. Pada
dasarnya, sirkuit ini adalah sirkuit penggenggam
dioda. Kondensator diisi hingga tegangan puncak AC
(Vpeak) pada siklus paruh negatif. Setelah beberapa
siklus, semua gelombang AC tersuperimposekan pada
keluaran tegangan DC di kondensator. Lembah negatif
AC digenggam pada 0V (sebenarnya V F, yaitu
tegangan panjar maju dioda), sehingga puncak positif
keluaran adalah 2Vpeak. Kerut puncak-ke-puncak
2 =
.
Tegangan blocking diode adalah Vblock=22.
2.8. Kaskade Greinacher
Rangkaian kaskade Greinacher memberikan
banyak perbaikan dari sirkuit Villard hanya dengan
menambahkan sedikit komponen. Kerut keluaran
sangat dikurangi, bahkan nol pada rangkaian tanpa
beban, tetapi saat dibebani, kerut bergantung pada
resistansi beban dan kapasitansi kondensator yang
digunakan. Sirkuit ini bekerja dengan menambahkan
detektor puncak di belakang sirkuit Villard. Detektor
puncak mengurangi kerut selain menjaga tegangan
puncak pada keluaran. Sirkuit ini ditemukan oleh
Heinrich Greinacher pada tahun 1913 (diumumkan
tahun 1914) dalam rangka memberikan tegangan
200300 V yang dibutuhkannya untuk ionometer yang
baru ditemukannya, tegangan AC 110V yang dicatu
stasiun daya Zurich pada saat itu tidak mencukupi.
Pada tahun 1920 menyempurnakan idenya ini dengan
menyambung banyak pengganda. Aliran sel
Greinacher sering disalahartikan sebagai aliran Villard
cascade. Ini juga sering disebut sebagai generator
Cockcroft-Walton yaitu peranti yang digunakan pada
pemercepat partikel yang dibangun oleh John
Cockcroft dan Ernest Walton, yang secara terpisah
menemukan kembali sirkuit ini pada tahun 1932.
Tegangan yang dihasilkan adalah VAO=n.2.2.
PERCOBAAN II
PENGUJIAN BAHAN ISOLASI GAS (UDARA)
1. Pengertian Isolasi
Isolasi adalah bahan yang sifatnya tidak menghantarkan.
Dalam bidang kelistrikan isolasi berarti bahan yang tidak
menghantarkan arus maupun tegangan. Isolasi memiliki
peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi
sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih
penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara
penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik
atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami pelepasan
muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila
tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya.
Penelitian mengenai isolasi sangatlah penting karena
pengetahuan mengenai isolasai akan menentukan sistem kerja
dari rangkaian listrik. Sehingga dikembangkan penelitianpenelitian mengenai bahan isolasi.
2. Dasar Kegagalan Pada Isolasi Gas
a. Proses Dasar Ionisasi
Ion merupakan atom atau gabungan atom yang
memiliki muatan listrik, ion terbentuk apabila pada
peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau
melepaskan elektron. Proses terbentuknya ion dinamai
dengan ionisasi. Jika diantara dua elektroda yang
dimasukkandalam media gas diterapkan tegangan V maka
akan timbul suatu medan listrik E yang mempunyai besar
dan arah tertentu yang akan mengakibatkan electron
bebas mendapatkan energi yang cukup kuat menuju
kearah anoda sehingga dapat merangsang timbulnya
proses ionisasi .
b. Ionisasi Karena Benturan
Jika gradien tegangan yang ada cukup tinggi maka
jumlah elektron yang diionisasikan akan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah ion yang ditangkap molekul
oksigen. Tiap-tiap elektron ini kemudian akan berjalan
menuju anoda secara kontinu sambil membuat benturan-
PERCOBAAN III
PENGUJIAN BAHAN ISOLASI PADAT
1.1 Peranan Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk
memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang
bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar tersebut
tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan
mengalami pelepasan
muatan yang merupakan bentuk
kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui
kekuatan
isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat
peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat
sehingga kontinuitas sistem terganggu.
1.2 Kesalahan pada sistem elektrik
Arti dari electrical breakdown yang paling umum
berhubungan dengan mobil dan merupakan gangguan pada
jaringan listrik yang berakibat pada hilangnya fungsi
kendaraan. Permasalahan yang umum terjadi bisa berupa
pengosongan baterai, kegagagalan alternator, kabel yang
rusak, ledakan sekering, dan kerusakan pada pompa bahan
bakar.
1.3 Kegagalan isolator elektrik
Arti electrical breakdown yang kedua merujuk pada
kegagalan isolatornya sebuah kabel listrik atau komponen
listrik yang lain. Kegagalan seperti ini biasanya mengakibatkan
hubungan pendek atau sekering yang meledak. Ini terjadi pada
tegangan dadal. Kegagalan isolator yang sesungguhnya sering
terjadi dalam penerapan tegangan tinggi yang kadang-kadang
menyebabkan pembukaan sebuah pemutus sirkuit pelindung.
Electrical breakdown sering pula diasosiasikan dengan
kegagalannya bahan isolasi padat atau cair yang digunakan
dalam kondensator maupun transformator tegangan tinggi di
kabel distribusi listrik. Electrical breakdown juga bisa terjadi di
sepanjang sejumlah dawai isolator yang dipasang pada
Efek Suhu/Temperatur
Resistansi isolasi bervariasi berkebalikan dengan
temperatur untuk material yang terisolasi.
Efek Kelembaban
Efek dari kelembaban yang dapat masuk isolasi suatu
lilitan motor atau generator dari udara basah/uap atau dapat
masuk lilitan suatu trafo yang disebabkan minyak, akan
membuat suatu perbedaan besar pada resistansi isolasi.
Efek Penuaan
Isolasi dengan semisolid, seperti mika-aspal,
mengalami suatu proses penurunan berapa lama kemudian.
Proses penurunan ini meningkatkan arus dielektrik absorpsi
yang diterapkan pada isolasi, dan kemudian insulation
resistance meter atau tegangan tinggi, pengukuran dc test
menunjukkan suatu penurunan resistansi isolasi dengan
bertambahnya umur. Efek penuaan semakin nyata pada arus
bocor utamanya peningkatan keretakan atau kontaminasi.
Index Polarisasi
Kecuraman kurva absorpsi dielektrik menunjukkan
temperatur yang mengindikasikan kekeringan relatif dari
isolasi. Kecuraman ini dinyatakan dalam "index polarisasi" .
Index polarisasi = R10/R1 = I1/I10
( jika tegangan
adalah tetap)
di mana:
R10 = resistansi isolasi pada menit ke-10 (megohm).
R1 = resistansi isolasi pada menit ke 1 (megohm)
I1 = arus isolasi pada menit ke-1
I10 = arus isolasi pada menit ke-10
Indikasikan perbedaan index polarisasi antara isolasi
kering dan lembab lebih menunjukkan pada temperatur yang
lebih tinggi dan oleh karena itu, test kering/panas lebih sensitif.
Kondisi Isolasi Suhu (C) IP
Lembab 36 1,88
Lembab 75 2,50
Kering 75 3,11
Kering 36 2,16
rumus
Garton
Jika kekuatan
asasi
Stark
(intrinsik)
tidak
dan
tercapai
pada
, maka zat isolasi akan gagal bila
tegangan V dinaikkan lagi. Jadi kekuatan listrik
maksimumnya adalah
.
Dimana :
F :gaya yang bekerja pada zat padat, D L:
pertambahan panjang zat padat L:panjang zat padat,
A:pertambahan zat yang dikenai gaya, d0:tebal zat
padat sebelum dikenai tegangan V, d:tebal setelah
dikenai tegangan V dan e 0e r:permitivitas
Kegagalan streamer adalah kegagalan yang terjadi
sesudah suatu banjiran (avalance). Sebuah elektron
yang memasuki band conduction di katoda akan
bergerak menuju anoda dibawah pengaruh medan
memperoleh energi antara benturan dan kehilangan
energi pada waktu membentur. Jika lintasan bebas
cukup panjang maka tambahan energi yang diperoleh
melebihi pengionisasi latis (latice). Akibatnya dihasilkan
tambahan elektron pada saat terjadi benturan. Jika
suatu tegangan V dikenakan terhadap elektroda bola,
maka pada media yang berdekatan (gas atau udara)
timbul tegangan. Karena gas mempunyai permitivitas
lebih rendah dari zat padat sehingga gas akan
mengalami tekanan listrik yang besar. Akibatnya gas
tersebut akan mengalami kegagalan sebelum zat
padat mencapai kekuatan asasinya. Karean kegagalan
tersebut maka akan jatuh sebuah muatan pada
permukaan zat padat sehingga medan yang tadinya
seragam akan terganggu. Bentuk muatan pada ujung
pelepasan ini dalam keadaan tertentu dapat
menimbulkan medan lokal yang cukup tinggi (sekitar
10 MV/cm). Karena medan ini melebihi kekuatan
intrinsik maka akan terjadi kegagalan pada zat padat.
PERCOBAAN IV
PENGUJIAN BAHAN ISOLASI CAIR
A.
permukaan elektroda tidak rata, sehingga terdapat kantongkantong udara pada permukaannya ataupun karena adanya
tabrakan elektron saat terjadi tegangan tembus, sehingga
muncul produk-produk baru berupa gelembung gas. Karena
pengaruh medan yang kuat diantara
elektroda maka gelembung-gelembung gas yang terbentuk
tersebut akan saling sambung-menyambung
membentuk jembatan yang akan mengawali terjadinya
kegagalan.
3. Teori kegagalan bola cair
Air dan uap air terdapat pada minyak, terutama pada minyak
yang telah lama digunakan. Jika terdapat
medan listrik, maka molekul uap air terpolarisasi membentuk
suatu dipol. Jika jumlah molekul molekul
uap air ini banyak, maka akan tersusun semacam jembatan
bertahanan lebih rendah dibanding isolasi
cair itu sendiri sehingga terbentuk suatu kanal peluahan. Kanal
ini akan merambat dan memanjang sampai menghasilkan
tembusan listrik.
4. Teori kegagalan tak murnian padat
Partikel debu atau serat selulosa yang ada seringkali ikut
tercampur dengan minyak, selain itu partikel padat ini pun
dapat terbentuk ketika terjadi tegangan tembus. Pada saat
diberi medan listrik, partikelpartikel ini akan terpolarisasi dan
membentuk jembatan yang menyebabkan terjadinya
kegagalan.
F. Langkah Pengujian Bahan Isolasi Cair
Pengujian tegangan tembus dilakukan dengan beberapa
variasi meliputi variasi jarak sela, diameter elektroda, bentuk
medan pada elektroda, dan variasi posisi elektroda. Langkahlangkah yang dilakukan dalam melakukan pengujian tegangan
tembus adalah :
1. Peralatan
a. High Voltage Transformer, 80 kV rms, 5kVA
b. Divider 80 kV rms, 400 kV impulse, 500 pF, respon time
Time 10 0 .
PERCOBAAN V
PENGUJIAN BAHAN ISOLASI DENGAN TEGANGAN AC
1.1 Pengujian Tegangan AC
Dalam hal penerapan tegangan AC pada suatu isolasi,
arus yang besar akan mengalir yang tinggal konstan sebagai
arus bolak-balik mengisi dan membuang pada isolasi.
Pengaruh dari arus absorpsi dielektrik tetap tinggi karena
medan dielektrik tidak pernah menjadi penuh sehubungan
dengan polaritas dari arus yang terbalik pada setiap setengah
siklus. Bilaman suatu tegangan AC diterapkan ke suatu isolasi,
arus yang ditarik oleh isolasi adalah berhubungan dengan
pengisian kapasitansi, absorpsi dielektrik, arus bocor kontinyu,
dan korona yang akan dibahas dibawah.
a. Arus Pengisian Kapasitansi.
Didalam hal tegangan AC, arus ini adalah
konstan dan merupakan fungsi tegangan, konstanta
dielektrik dari bahan isolasi, dan geometri dari isolasi.
b. Arus Absorpsi Dielektrik.
Bilamana
medan
listrik
ditempatkan
memotong suatu isolasi, molekul-molekul dipole
berusaha untuk membuat segaris sesuai medan.
Karena molekul-molekul pada medan AC secara
kontnyu berbalik dan tidak pernah benar-benar
segaris, energy yang diperlukan merupakan funsi dari
bahan, kontaminasi, (seperti air), dan frkwensi listrik.
Dan tidak tergantung pada waktu.
c. Arus Bocor (Konduktivitas).
Semua
bahan-bahan
isolasi
akan
menghantar arus. Jika tegangan dinaikan di atas
tingkat tertentu, elektron akan memukul elektron yang
menyebabkan arus lewat melalui isolasi. Kondisi ini
merupakan fungsi dari bahan, kontaminasi (khususnya
air), dan temperatur. Kelebihan konduktivitas akan
membangkitkan panas yang menyebabkan isolasi
gagal secara bertahap.
d. Korona (Arus ionisasi).
Korona adalah proses di mana molekulmolekul netral udara terlepas membentuk muatan ionion positif dan negatif. Hal ini terjadi sehubungan
dengan adanya stress yang berlebihan dari void udara
didalam isolasi. Udara kosong pada isolasi minyak
atau isolasi padat kemungkinan karena kerusakan
akibat panas atau stress fisik, proses pembuatan yang
kurang baik, kesalahan instalasi, atau pengoperasian
yang tidak benar. Korona membentuk udara menjadi
ozon, jikas bercampur dengan air akan membentuk
nitrous acid. Udara terionisasi akan membombardir
sekeliling isolasi dan menyebabkan panas. Kombinasi
dari keadaan ini menghasilkan penurunan isolasi dan
lintasan karbon. Rugi-rugi korona meningkat secara
exponensial dengan naiknya tegangan.
Dalam melakukan pengujian terhadap isolator
tegangan tinggi, mengacu kepada standar yang telah
dikeluarkan oleh International Electrotechnical Committee IEC
melalui Komisi Teknis (Technical Committee) yang dikeluarkan
dalam publikasi-publikasinya. Standar pengujian yang telah
dikeluarkan oleh IEC antara lain IEC Publikasi 60 tahun 1962
tentang Teknik Pengujian Tegangan Tinggi, IEC Publikasi 60
tahun 1989 tentang Teknik Pengujian Tegangan Tinggi serta
IEC Publikasi 507 tahun 1991 tentang Teknik Pengujian
Tegangan Tinggi.
1.2 Ruang Lingkup
Standar pengujian ini dapat diterapkan pada:
tes dielektrik dengan tegangan searah
tes dielektrik dengan tegangan bolak-balik