Anda di halaman 1dari 6

VISKOMETER

Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas suatu larutan.
Viskositas disini adalah kekentalan atau mengukur konsentrasi suatu cairan secara kualitatif.
Viskometer dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. Viskometer ostwald.

Yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan dalam melewati 2 tanda
ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald.
Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air yang sudah diketahui tingkat
viskositasnya.

Cara penggunaannya adalah :


1.1 pergunakan viskometer yang sudah bersih.
1.2 Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet.
1.3 Lalu hisap cairan dengan menggunakan pushball sampai melewati 2 batas.
1.4 Siapkan stopwatch , kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai penghitungan.
1.5 Catat hasil, Dan lakukan penghitungan dengan rumus.
1.6 Usahakan saat melakukan penghitungan kita menggenggam di lengan yang tidak berisi
cairan.

2. Viskometer Hoppler
VISKOSIMETER HOPPLER
Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum stokes.
Hukum stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda bulat (bola) dengan
jari-jari (r) dan massa jenis ( ℓi ) yang jatuh karena gaya grafitasi melalui fluida dengan massa
jenis ( ℓ ) fluida akan mempunyai gaya grafitasi sebesar:

f 1 = (4/3) π r3 (ℓ - ℓi) g.

benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar. Tetapi dalam medium
ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda bertambah besar. Pada saat
kesetimbangan (Vmaks), besarnya kecepatan benda jatuh tetap.
Menurut George Stokes untuk benda jatuh tersebut besarnya gaya gesekan pada kesetimbangan
:

f1 = f2 = 6 π r Vmaks η = (4/3)πr3 (ℓ - ℓi) g


η=
dengan t = waktu bola jatuh setinggi h

pada percobaan ini dipakai penentuan harga relative terhadap harganya:

sehingga

Dimana ηx adalah viskositas zat x, ηa adalah viskositas air, ℓx adalah rapat jenis zat x, ℓa
adalah rapat jenis air, tx adalah waktu bola jatuh stinggi h pada zat x dan ta adalah waktu bola
jatuh setinggi h pada air.
Hukum hess merupakan dasar viskometer bola jatuh. Viskometer ini terdiri dari gelas
silinder dengan cairan yang akan diteliti dan dimasukan dalam termosfat.
Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain :
1. Ukuran molekul
2. Gaya tarik intra molekul
3. Suhu
4. Tekanan
5. Luas permukaan

Prosedur Kerja

Dengan Viskosimeter Hoppler


1. Ukur diameter bola
2. Timbang massa bola
3. Ukur panjang tabung viscometer dari batas atas - batas bawah
4. Tentukan massa jenis masing- masing cairan
5. Ukur temperature alat viskositas Hoppler
6. Isi tabung dengan aquades dan dimasukkan bola

7. Pada saat bola diatas, stopwatch dihidupkan


8. Pada saat bola dibawah, stopwatch dimatikan
9. Catat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah
10. Tabung dibalik
11. Ulangi prosedur 3 – 6 sebanyak 3 kali berturut- turut, pada temperature lain dan cairan yang
lain

3. Viskometer Cup and Bob


Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar bob/rotor dan
dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut. Berbagai alat yang tersedia
berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat dimana yang berputar adalah rotornya, ada
juga bagian mangkuknya yang berputar.
Alat viscotester adalah contoh viskometer dimana yang berputar adalah bagian rotor.
Terdapat dua tipe yaitu viscotester VT-03 F dan VT- 04 F.
VT -04 F digunakan untuk mengukur zat cair dengan viskositas tinggi, VT-03F untuk
mengukur zat cair yang viskositasnya rendah. Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini
adalah cairan uji dimasukkan kedalam mangkuk, rotor dipasang .kemudian alat dihidupkan.
Viskositas zat cair dapat langsung dibaca pada skala .

4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan


hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan
dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut
yang berputar.
Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen
yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel
kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap.
Akurasi alat :
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. Dipakai pada cone dan plate
2. ukuran sample
3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum
terbaca
4. kebersihan kerucut dan plat
5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi
7. shear rate ditempatkan untuk sampel

Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer


1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100%
dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR.
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu setting
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP. Catatan :
1. Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.
2. Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument cone/plate.
Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.
Toleransi dari viscometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai
maksium yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan Kecepatan putar
spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi dari cairan standard adalah 1% dari nilai
viscosity cairan yang bersangkutan
http://analissolo.blogspot.com/2012/10/viskometer.html#

Viskometer (juga disebut Viscosimeter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
viskositas fluida. Untuk cairan dengan viskositas yang berbeda dengan kondisi aliran, alat
yang disebut Rheometer yang digunakan. Alat ukur kekentalan hanya mengukur dengan satu
syarat aliran.

Secara umum, baik cairan tetap diam dan benda bergerak melalui itu, atau objek diam dan
bergerak fluida melewatinya. Hambatan yang disebabkan oleh gerakan cairan dan permukaan
adalah ukuran viskositas. Kondisi aliran harus memiliki nilai yang cukup kecil bilangan
Reynolds untuk itu menjadi aliran laminar.

Pada 20.00 derajat Celcius viskositas air 1,002 MPa·s dan viskositas kinematik nya (rasio
viskositas kepadatan) adalah 1,0038 mm2/s. Nilai-nilai ini digunakan untuk kalibrasi
beberapa jenis viskometer.

https://id.wikipedia.org/wiki/Viscometer

Anda mungkin juga menyukai