Anda di halaman 1dari 7

Mengukur Energi Eksitasi dan Panjang Gelombang Merkuri Pada

Percobaan Franck-Hertz
Kholiq Zidane Walid, Della Rahmawarni
Laboratorium Fisika Lanjut, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Andalas, Limau Manis, Padang-25163
kzwp007@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum mengenai “Percobaan Franck-Hertz”. Eksperimen ini bertujuan untuk
mengukur energi eksitasi atom Merkuri berdasarkan percobaan Franck-Hertz. Eksperimen ini dilakukan
dengan cara memanaskan sebuah filamen pemanas sehingga elektron-elektron meninggalkan katoda
menuju sebuah kisi yang dipercepat dengan  beda potensial V yang dapat diatur. Jika tegangan terus
dinaikkan dari nol makin banyak elektron yang mencapai pelat anoda dan bersamaan dengan itu naik
;pula arus elektriknya. Elektron-elektron dalam tabung tentu saja dapat  menumbuk atom-atom Merkuri
namun tidak ada energi yang dilepasakan karena tumbukannya elastik sempurna. Ketika elektron
mencapai energy eksitasinya  maka akan terjadi perpindahan energi dari elektron ke atom Merkuri karena
terjadi tumbukan tak-elastik. Setelah itu energi dari elektron akan menurun, jika tegangan terus
dinaikkan  maka akan terjadi tumbukan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh besarnya energi
eksitasi pada atom Merkuri sebesar 0,337 eV .
Kata kunci: Franck-Hertz, energi eksitasi, tumbukan.

ABSTRACT
A practicum has been conducted on the "Franck-Hertz Experiment". This experiment aims to measure the
excitation energy of Mercury atoms based on the Franck-Hertz experiment. This experiment is carried
out by heating a heating filament so that the electrons leave the cathode to an accelerated lattice with an
adjustable potential difference V. If the voltage continues to increase from zero more electrons reach the
anode plate and with it increase; so does the electric current. The electrons in the tube can of course hit
Mercury atoms but no energy is released because the collision is perfectly elastic. When the electron
reaches its excitation energy, there will be a transfer of energy from the electron to the Mercury atom
due to the inelastic collision. After that the energy of the electrons will decrease, if the voltage continues
to increase, there will be a collision. Based on the results of this analysis, the excitation energy at the
Mercury atom was obtained at 0.337 eV.
Key words: Franck-Hertz, excitation energy, collision.

I. PENDAHULUAN
Struktur terkecil dari penyusun atom merupakan elektron. Dimana elektron dalam suatu
atom memiliki tingkat energinya masing-masing. Sejatinya, model atom dari zaman ke zaman
memiliki perkembangannya hingga sekarang ini yang dapat menjelaskan mengenai tingkatan
energy pad masing-masing kulit elektron. Perkembangan ini tentunya dipengaruhi oleh majunya
peralatan dan ilmu pengetahuan di zaman yang lebih modern. Dulunya, atom dianggap sebagai
materi terkecil dari suatu partikel. Namun, berkat berkembangnya kemajuan teknologi, telah
dibantahkan bahwa atom merupakan suatu partikel terkecil. Selain itu, analisa atom di zaman
sekarang ini akan lebih mudah dan dapat diterapkan dalam berbagai peristiwa dikehidupan
sehari-hari. Hal itulah sejatinya yang menjadi latar belakang dalam percobaan Franck-Hertz kali
ini.
Eksperimen Frank-Hertz merupakan pembuktian dari teori atom Bohr yang
menjelaskan tentang spektrum garis radiasi atom hidrogen. Menurut Bohr, spektrum radiasi itu
terjadi karena transisi dari keadaan tereksitasi ke keadaan stabil. [4]
Konsep Bohr ini diverifikasi melalui eksperimen Franck-Hertz yang dilakukan pada
tahun 1914 dengan menembak atom yang terisolasi dengan elektron dan menunjukkan adanya
energi diskrit elektron yang hilang bergantung pada karakteristik setiap elemen.
Percobaan Franck-Hertz pada awal mulanya dapat dilakukan dengan menggunakan
atom merkuri. Dimana pada percobaan tersebut menunjukkan timbulnya tabrakan inelastic
dengan atom merkuri pada suatu tabung vakum. Percobaan tersebut dilakukan dengan
menggunakan tabung vakum dikarenakan untuk menjaga electron-elektron yang mengalami
tumbukan sehingga dapat dianalisa oleh galvanometer. Didalam rangkaian percobaan Franck-
Hertz, katoda yang telah dipanaskan akan menghasilkan electron bebas yang akan keluar dari
katoda tersebut. Elektron tersebut kemudian melewati suatu grid dan akan menabrak ke suatu
atom merkuri. Tabrakan tersebut akan terjadi menjadi dua jenis, yaitu elastis dan inelastic.
Akibat dari adanya tabrakan tersebut, akan terjadi peristiwa eksitasi dan de eksitasi electron
sehingga dapat ditangkap oleh anoda dan diketahui adanya arus yang dihasilkan. Adapun
rangkaian yang ada pada percobaan Franck-Hertz dapat digambarkan seperti :

Gambar 9.1 Rangkaian percobaan Franck-Hertz

Pada dasarnya, energy yang diserap karena adanya cahaya dapat ditulis seperti pada
persamaan:

E = hv

Energi puncak merupakan suatu energy dimana yang dimiliki oleh suatu atom. Energi
puncak akan memilki kedekatan dengan energy eksitasi suatu atom. Berdasarkan pengertian
tersebut, maka secara persamaan besarnya energy eksitasi electron adalah

Eeks = eVe

Sejatinya, besarnya energy eksitasi electron memiliki hubungan dengan persamaan


diatas. Dengan begitu, untuk menentukan besarnya lamda(λ) dapat diturunkan menjadi

hc
λ=
eVe

II. METODE
PercobaanFranck-Hertz bertujuan untuk mengukur energi eksitasi atom Argon
berdasarkan percobaan Franck-Hertz. Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu perangkat
percobaan set Franck-Hertz, osiloskop dan probe osiloskop, kabel penghubung dan XY recorder
seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 9.2 Peralatan eksperimen Franck-Hertz

Saklar di set ke mode pengoperasian ke “MAN” untuk tegangan kisi (Vg), bila
menaikkan tegangan antara katoda tabung Franck-Hertz dengan grid kedua (G2) secara manual,
atau dipilih “AUTO” bila tegangan akan dinaikkan secara otomatis. Lalu dipilih saklar
“INTERNAL” untuk mengukur arus antara grid kedua dengan plat (P) Franck-Hertz. Kemudian
dipilih “EKSTERNAL” apabila hendak menggunakan pengukur arus secara eksternal dan
hubungkan multimeter dengan panel P-Ge(i). Dinaikkan tegangan kisi (Vg) secara perlahan dan
amati arus anoda terukur Ia untuk setiap Vg. Lakukan terus perubahan Vg dan ukur Ia
sedemikian hingga telah yakin memperoleh grafik. Hubungkan panel-panel input horizontal (X)
dan verikal (Y) dari XY Recorder dengan panel H dan panel V pada pesawat Franck-Hertz (dan
E dengan Ground XY Recorder).

III. HASIL DAN DISKUSI


III.1 HASIL
Data praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 9.1 Tabel hasil percobaan 1


Tegangan(V) Kuat Arus(A)
1 0,02
2 0,05
3 0,10
4 0,18
5 0,29
6 0,45
7 0,62
8 0,79
9 0,97
10 1,14
11 0,99
12 1,50
13 1,56
14 1,64
15 1,81
16 1,65
17 2,35
18 2,52
19 2,69
20 2,88
21 3,04
22 3,19
23 3,36
24 2,91
25 3,69
26 3,84
27 4,01
28 4,16
29 3,75
30 4,53

Kesimpul Tabel 9.2 Tabel hasil percobaan 2


Tegangan(V) Kuat Arus(A)
15,5 1,90
16 1,96
16,5 1,71
17 2,13
17,5 2,21
18 2,31
18,5 2,35
19 2,51
19,5 2,51
20 2,60
20,5 2,61
21 2,69
21,5 2,79
22 2,80
22,5 2,96
23 2,70
23,5 2,75
24 3,84
24,5 3,24
25 3,31
25,5 3,41
26 3,47
26,5 3,55
27 3,69
27,5 3,69
28 3,80
28,5 3,75
29 3,64
29,5 3,86
30 4,00
Dan dengan menggunakan rumus

V n=V n+1−V n

Didapatkan hasil data:

Tabel 9.3 Tabel Tegangan Eksitasi percobaan 1


Tegangan Nilai
Eksitasi ke- Tegangan
1 10
2 15
3 23
4 28

Tabel 9.4 Tabel Tegangan Eksitasi percobaan 2


Tegangan Nilai
Eksitasi ke- Tegangan
1 16
2 22,5
3 28
4 28,5
III.2 DISKUSI
Dari data diatas, didapatkan grafik sebagai berikut:
Hubungan Kuat Arus dan Tegangan
Percobaan 1
5
4
Kuat Arus
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tegangan

(a)

Hubungan Antar Kuat Arus dan tegangan


Percobaan 2
4.5
4
3.5
3
Kuat Arus

2.5
2
1.5
1
0.5
0
14 16 18 20 22 24 26 28 30 32
Tegangan

(b)
Gambar 9.3 Hubungan antara kuat arus dan tegangan pada (a)percobaan 1 dan (b)percobaan
2

Dilihat dari gambar 9.2(a) Penurunan-penurunan(tegangan eksitasi) yang terjadi 4 kali


memiliki besar yang berbeda-beda. Digambar(b) terjadi penurunan tegangan yang tidak teratur
dan ada juga tegangan yang melonjak. Dan dilihat dari data pun bisa dilihat jelas bahwa nilai
error cukup tinggi. Hal ini terjadi oleh 2 sebab yaitu kelalaian praktikan dalam melakukan
pengukuran dan juga kesalahan internal yaitu pelat katoda pada saat dipraktikumkan tidak
mengalami pemanasan yang sempurna.

IV. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan disimpulkan bahwa praktikum bahwa energi dari
elektron itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi) yang  menunjukkan  bahwa hasil yang diperoleh
sesuai dengan teori kuantum.Dimana hasil analisis perhitungan, diperoleh bahwa energi eksitasi
dari atom Merkuri diperoleh sebesar 0,337 eV .
DAFTAR PUSTAKA
Krane, Kenneth S.1992. Fisika Modern. Jakarta:Universitas Indonesia.
Mukrima.2015.Percobaan Franck-Hertz.Makkasar:Universitas Negeri Makassar.
Harmadi.2020.Modul Praktikum Eksperimen I.Padang:Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai