Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia

Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku

Oleh :

Kelas XII IPA 8

Kelompok 1
 Alfarizan Gymnastiar
 Hendri Herlian
 Nadia Fitrilia
 Raden Gentar
 Sabrina Ramadhani

SMA NEGERI 1 CIBADAK


Jalan Perintis Kemerdekaan No 72, Telp (0266)531001
Cibadak-Kabupaten Sukabumi.
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA

Menentukan Nilai Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan

A. Tujuan :

1. Mengamati titik didih zat pelarut air dan pengaruh zat terlarut terhadap titik didih
larutan,serta menentukan nilai kenaikkan titik didih larutan.
2. titik beku zat pelarut air, dan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan,serta
menentukan nilai penurunan titik beku larutan.

B. Landasan teori :

1. Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb)


Titik didih adalah suhu di mana tekanan uap suatu cairan sama dengan
tekanan udara luar (tekanan di atas permukaan cairan). Kenaikan titik didih
(ΔTb) adalah bertambahnya titik didih suatu larutan realtif terhadap titik didih
pelarut murninya. Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik didih
larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut. Besarnya kenaikan titik didih akibat
adanya zat terlarut dapat dicari dengan rumus:

ΔTb = m . Kb Tb larutan= Tb pelarut + ΔTb

Dimana m = molalitas zat terlarut

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (0C.g/mol)

ΔTb= kenaikan titik didih larutan

2. Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)


Titik beku adalah suhu di mana suatu cairan mulai membeku. Penurunan
titik beku(ΔTf) adalah berkurangnya titik beku suatu larutan relatif terhadap
titik beku pelarut murninya. Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Besarnya penurunan titik beku
akibat adanya zat terlarut dapat dicari dengan rumus:

ΔTf= m . Kf Tflarutan= Tf pelarut ― ΔTf

Dimana m = molalitas zat terlarut

Kf= tetapan penurunan titik beku molal (0C.g/mol)

ΔTf= penurunan titik beku larutan.


C. Alat dan bahan :

1. Kenaikan titik didih larutan


a. Gelas kimia
b. Lampu spirtus
c. Aqua dm
d. Gula pasir
e. Termometer
2. Penurunan titik beku larutan
a. Gelas kimia besar
b. Termometer
c. Tabung reaksi
d. Es batu yang dihaluskan
e. Pupuk urea

C. Langkah kerja :

1. Menentukan Titik Didih Zat Pelarut


a. 50 ML aqua dm ke dalam gelas kimia
b. Panaskan air tersebut dengan menggunakan lampu spirtus atau pembakar Bunsen
c. Cata suhu setiap setengah menit sampai semua air mendidih dan suhu tetap
2. Menentukan Titik Didih Larutan
a. Masukan 50 ML aqua dm dan 2 sendok spatula gula ke dalam gelas kimia, aduk sampai
larut
b. Lakukan kegiatan yang sama dengan menentukan titik didih zat pelarut
3. Menentukan Titik Beku Zat Pelarut
a. Masukan aqua dm sebanyak 50 ML ke dalam tabung reaksi
b. Isi gelas kimia dengan es batu dan garam
c. Dinginkan tabung reaksi dalam gelas kimia, catat suhu setiap setengah menit sampai
semua air membeku dan suhu tetap
4. Menentukan Titik Beku Larutan
a. Masukan 1 sendok spatula pupuk urea dan 50 ML aqua dm ke dalam tabung reaksi
b. Lakukanlah langkah kegiatan yang sama dengan menentukan titik beku zat pelarut.
D. Data pengamatan :

1. Kenaikan titik didih zat pelarut

Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu


(menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C)
0,0 24 3,5 50 7,0 75 10,5 92
0,5 28 4,0 54 7,5 78 11,0 93
1,0 30 4,5 58 8,0 82 11,5 93
1,5 34 5,0 62 8,5 85 12,0 95
2,0 38 5,5 66 9,0 86 12,5 95
2,5 41 6,0 69 9,5 88 13,0 95
3,0 45 6,5 72 10,0 89 13,5 95

2. Kenaikan titik didih larutan

Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu


(menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C)
0,0 26 3,0 53 6,0 78 8,5 89
0,5 29 3,5 57 6,5 82 9,0 92
1,0 33 4,0 62 7,0 83 9,5 93
1,5 37 4,5 67 7,5 85 10,0 96
2,0 42 5,0 71 8,0 88 10,5 96
2,5 47 5,5 75

3. Penurunan titik beku zat pelarut

Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu


(menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C)
0,0 24 2,5 3 5,0 0 5,0 0
0,5 15 3,0 2 5,5 0 5,5 0
1,0 10 3,5 1 6,0 0 6,0 0
1,5 7 4,0 1 6,5 0 6,5 0
2,0 5 4,5 0 7,0 -1 7,0 -1

4. Penurunan titik beku larutan Penurunan titik beku zat pelarut

Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu


(menit) (°C) (menit) (°C) (menit) (°C)
0,0 26 2,5 2 5,0 -2
0,5 13 3,0 1 5,5 -2
1,0 9 3,5 0 6,0 -2
1,5 6 4,0 -1 6,5 -2
2,0 4 4,5 -2 7,0 -2
E. Pengolahan data :

1. Percobaan pertama :
Larutan HCL yang dimasukkan ke dalam gelas kimia dan dipanaskan dengan menggunakan
lampu spirtus sampai mendidih tetap selama setengah menit. Titik didih air 97°C dalam 13,5
menit. Hal ini dilakukan bukan pada 1 atm. Lalu, glukosa dimasukkan ke dalam gelas kimia
dan dipanaskan dengan menggunakan lampu spirtus sampai mendidih dan diamati setiap
setengah menit. Titik didih glukosa adalah 96°C dalam takaran 2 sendok spatula waktu 10,5
menit.
2. Percobaan kedua :
Es batu di hancurkan dan di masukkan ke dalam gelas kimia yang sudah dimasuka garam dan
tabung reaksi yang berisi 50 ml air dimasukan kedalam gelas kimia tersebut. Dalam Waktu 7
menit membeku pada suhu -1°C . Tabung reaksi dimasukan urea sebesar 2 sendok spatula
membeku 7 menit pada suhu -2°C

F. Pertanyaan :

I. Kenaikan titik didih


a. Bandingkan titik didih pelarut dengan titik didih larutan, jelaskan mengapa terjadi
perbedaan.
Dari tabel hasil percobaan di atas dapat kita ketahui bahwa titik didih pelarut yaitu
sebesar 97°C, lebih besar dibandingkan dengan titik didih larutan yaitu 96°C. Hal ini
terjadi karena zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya.
Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik
beku yang berbeda.
b. Tentukan kenaikan titik didih larutan tersebut
Diketahui : Tb larutan = 96°C
Tb pelarut = 97°C
Ditanyakan : ΔTb = ?
Jawab : ΔTb =Tb larutan - Tb pelarut
ΔTb = 96 – 97 = -1
c. Jika diketahui Kd molal air = 0,52°C/m, tentukan jumlah gula yang dilarutkan (Mr
gula = 342)
Diketahui : Mr glukosa = 342
Kd air = 0,52°C
g glukosa = ?
Jawab. : ΔTb = Kb(g glukosa/Mr × 1000/p)
ΔTb = 0,52(g glukosa/342 × 1000/50)
-1 = 520 g glukosa/17100
g glukosa = -17100/520 = -32,88
3. Penurunan titik beku
a. Percobaanan titik beku pelarut air dengan titik beku larutan, jelaskan!
b.
c. Tentukan penurunan titik beku larutan tersebut.
Diketahui : Tf larutan = -2
Tf pelarut = -1
Ditanyakan : ∆Tf = ?
Jawab : ∆Tf = Tf pelarut - Tf larutan
∆Tf = -1 – (-2) = -1 + 2 = 1°C
d. Jika diketahui Kb air = 1,86°C/M. Tentukan jumlah urea yang harus ditambahkan?
(mr urea = 60
Diketahui : Mr = 60
Kb air = 1,86°C
Ditanyakan g urea = ?
Jawab. : ΔTb = Kb(g urea/Mr × 1000/p)
ΔTb. = 1,86(g urea/60 × 1000/50)
1 = 1860 g urea/3000
g urea = 1,612

e. Jelaskan bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik beku Larutan?


pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan adalah apabila zat terlarutnya
termasuk elektrolit maka akan menghasilkan titik beku lebih rendah dari pada
zat terlarut yang non elektrolit. Contohnya adalah larutan NaCl merupakan
larutan elektrolit memiliki titik beku

G. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat disimpulkann :

1. Adanya zat terlarut yang mengakibatkan adanya gaya tarik antar molekul yang semakin sulit
untuk diputuskan, sehingga titik didih larutan lebih tinggi daripada pelarut.

2. adanya zat terlarut yang akan mengganggu molekul-molekul pelarut murni untuk berikatan,
akibatnya titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarut.

3. Semakin tinggi dataran, maka air akan lebih cepat mendidih karena tekanannya semakin
rendah.

4. Pada sifat koligatif larutan menggunakan molalitas, karena molalotas tidak bergantung pada
suhu.

5. Penambahan es batu dan garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan.

6. Fungsi pemanasan pada percobaan yaitu untuk mengetahui kenaikan titik didih.

7. Fungsi pendinginan pada percobaan yaitu untuk mengetahui penurunan titik beku.

H. Daftar pustaka :

Atkins, PW. 1994. Kimia Fisik II. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai