Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KI2241

Energetika Kimia
Percobaan D1 D2
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF

Nama : Priscilla Amanda


NIM : 10517038
Kelompok :3
Tanggal Percobaan : Kamis, 14 Februari 2019
Tanggal Pengumpulan: Kamis, 21 Februari 2019
Asisten : Annisa Nurul Utami (20517301)

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
Sifat-Sifat Koligatif

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan massa molekul zat terlarut dengan menggunakan data kenaikan titik
didih
2. Menentukan massa molekul zat terlarut dengan menggunakan data penurunan titik
beku

II. Dasar Teori


Prinsip kerja dari percobaan ini adalah sifat koligatif. Sifat koligatif adalah sifat-
sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah zat terlarutnya, dan tidak dipengaruhi
oleh jenis zat terlarutnya. Beberapa sifat koligatif adalah penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih. Pembekuan dan penguapan adalah suatu peristiwa dimana
kesetimbangan antara dua fasa tercapai hanya jika terjadi kesamaan potensial kimia di
kedua fasa bersangkutan. Penurunan persamaan keduanya dapat dilakukan berdasarkan
Hukum Raoult dimana penurunan tekanan uap yang terjadi pada larutan berbanding
lurus dengan fraksi zat terlarut akan memengaruhi titik beku serta titik didih dari larutan
itu sendiri dengan melibatkan faktor konsentrasi zat terlarutnya. Sehingga, akan
diperoleh persamaan:
ΔTf = Kf . m
ΔTb = Kb . m
Keterangan : ΔTf = penurunan titik beku , Kf = tetapan penurunan titik beku molal ,
ΔTb = kenaikan titik didih , Kb = tetapan kenaikan titik didih molal, m = molalitas zat
terlarut.

III. Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
Alat
D-1 = D-2 =
- Termometer Beckman (1 buah) - Alat Cottrell ( 1 buah)
- Kaca pembesar (1 buah) - Termometer Beckman (1 buah)
- Alat titik beku (1 set) - Kaca pembesar (1 buah)
- Stopwatch (1 buah) - Gelas ukur 100 mL (1 buah)
- Gelas ukur 50 mL (1 buah) - Stopwatch (1 buah)
- Heating Mantel (1 buah)
Bahan
- Benzena 10 mL
- Naftalena 0,50 gram
- Sikloheksana 30 mL

3.2 Prosedur Kerja


D-1 Penurunan Titik Beku
Pertama-tama, alat titik beku dibersihkan dan dikeringkan, kemudian 10 mL larutan
benzene dimasukkan ke dalam alat titik beku. Setelah itu thermometer
Beckmann beserta batang pengaduk dipasang
pada tabung reaksi sedang dan tabung reaksi sedang dimasukkan ke dalam tabung
reaksi besar. Kemudian tabung reaksi besar dicelupkan sebagian besr
pada termos yang telah diisi. Pelarut diaduk perlahan-lahan pelarut agar tidak
membeku. Kemudian temperatur diamati dan jika suhu mencapai 10̊ C, stopwatch
dinyalakan dan dicatat temperaturnya setiap 60 detik. Pengamatan dihentikan saat
temperatur konstan minimal sebanyak 3 kali pembacaan. Tabung reaksi sedang
kemudian dikeluarkan dari perangkat dan dibiarkan suhunya sama dengan suhu
ruang. Lalu sebanyak 0,25 gram naftalena dimasukkan kedalam larutan benzene
dan dilarutkan. Kemudian tabung reaksi dimasukkan kembali ke dalam alat titik
beku dan prosedur diulangi dari pengamatan temperatur mencapai 10 ̊C.

D-2 Kenaikan Titik Didih


Alat cottrel dibersihkan dan dipasang sesuai petunjuk asisten, kemudian 3 batu
didih dan 30 mL larutan sikloheksana dimasukkan kedalam alat
hingga bagian corong terbalik terendam. Kemudian air pendingin dan Heating
Mantle dihidupkan, lalu ditunggu sampai pelarut mendidih dan dilihat apakah
pendidihan merata dan reservoir air raksa sudah terbasahi oleh pelarut yang naik
melalui pipa kecil. Setelah itu temperatur diamati apakah air raksa sudah mencapai
Δ0, jika sudah kemudian temperatur diamati setiap 30 detik, dan pengamatan
dihentikan saat temperatur konstan minimal sebanyak 3 kali pembacaan.
Heating Mantle kemudian dimatikan dan alat cottrel didinginkan. Setelah cukup
dingin, 0,25 gram naftalena kemudian ditambahkan ke dalam alat cottrel.
Kemudian prosedur diulangi dari pengamatan air raksa mencapai Δ0.

IV. Data Pengamatan


Kenaikan Titik Didih
- Pelarut murni (Sikloheksana)
t (s) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330
ΔT 0,18 0,2 0,32 0,36 0,48 0,68 0,85 0,84 0,63 0,65 0,71
(̊C)

t (s) 360 390 420 450 480 510 540 570 600 630 660
ΔT 0,74 0,96 1,21 1,28 1,31 1,29 1,27 1,13 1,04 1,04 1,26
(̊C)
t (s) 690 720 750 780 810 840 870 900 930 960 990
ΔT 1,48 1,74 1,83 1,84 1,87 1,87 1,94 2,03 2,20 2,25 2,41
(̊C)

t (s) 1020 1050 1080 1110 1140 1170 1200 1230 1260
ΔT 2,52 2,5 2,5 2,55 2,65 2,64 2,66 2,66 2,81
(̊C)

t (s) 1290 1320 1350 1380 1410 1440 1470 1500 1530 1560
ΔT(̊C) 2,86 2,81 2,85 2,80 2,85 2,86 2,84 2,89 2,87 3,06

t (s) 1590 1620 1650 1680 1710 1740 1770


ΔT(̊C) 2,97 3,06 3,12 3,12 3,14 3,16 3,21

- Pelarut + naftalena
t (s) 30 60 90 120 150 180 210 240 270
ΔT (̊C) 0,7 1,13 1,64 1,68 2,15 2,30 2,61 3,06 3,33

t (s) 300 330 360 390 420 450 480 510 540
ΔT(̊C) 3,63 3,78 3,82 3,81 3,81 3,77 3,91 4,01 4,01

t (s) 570 600 630 660 690 720


ΔT(̊C) 4,00 4,05 4,03 4,03 4,03 4,00

Penurunan Titik Beku


- Pelarut murni (Benzena)
t (s) 60 120 180 240 300 360 420 480 540
ΔT (̊C) 8 7 6,5 6 5,5 5 5 5 5

- Pelarut + naftlanena
t (s) 60 120 180 240 300 360 420
ΔT(̊C) 7 6 5 4 4 4 4

V. Pengolahan Data
A. Kenaikan Titik Didih
Volume sikloheksana = 30 mL
𝜌 Sikloheksana = 0,779 g/mL
Massa sikloheksana = 23,37 gram
Massa naftalena = 0,25 gram
Massa molar naftalena teoritis = 128,1705 g/mol

- Penentuan nilai ΔTb percobaan


Tb pelarut = 3,127°C
Tb larutan = 4,03°C
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
= 0,903°C
- Penentuan Mr naftalena
ΔHv sikloheksana = 32 kJ/mol
Tb sikloheksana percobaan = 81oC = 354 K
ΔTb percobaan = 0,903oC = 273,903 K

𝑀𝑟𝑠𝑖𝑘𝑙𝑜ℎ𝑒𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑅 𝑇𝑏2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000


𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 ∆𝐻𝑣 ∆𝑇𝑏 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
84,16 . 8,314 . 3542 0,25 1000
𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 . 30,1 . 1000 0,903 23,37
=34,5103 g/mol

B. Penurunan Titik Beku


Volume benzena = 10 mL
𝜌 Benzena = 0,8786 g/mL
Massa benzena = 8,786 gram
Massa naftalena = 0,25 gram
Massa molar naftalena teoritis = 128,1705 gram/mol

- Penentuan nilai ΔTf percobaan


Tf pelarut = 5°C
Tf larutan = 4°C
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
= 1°C
- Penentuan Mr naftalena
ΔHf benzena = 10,59 kJ/mol
Tf benzena percobaan = 5oC = 278 K
ΔTf percobaan = 1oC = 277 K
𝑀𝑟𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑎 𝑅 𝑇𝑓2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 ∆𝐻𝑓 ∆𝑇𝑓 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
78,11 . 8,314 . 2782 0,25 1000
𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 . 10,59 . 1000 1 8,786
= 134,8525 g/mol

C. Galat Mr Naftalena
| 𝑀𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑀𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛𝑎 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 |
% galat = 𝑥 100%
𝑀𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛𝑎 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟

- Kenaikan titik didih


𝑔 𝑔
|34,5103 −128,1705 |
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
% galat = 𝑔 𝑥 100%
128,1705
𝑚𝑜𝑙
= 73,07 %

- Penurunan titik beku


𝑔 𝑔
| 134,8525 −128,1705 |
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
% galat = 𝑔 𝑥 100%
128,1705
𝑚𝑜𝑙
= 5,21 %
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
Dari percobaan penurunan titik beku, massa molar naftalena yang diperoleh sebesar
134,8525 g/mol dengan persentase galat sebesar 5,21%. Sedangkan berdasarkan
percobaan kenaikan titik didih , massa molar molekul naftalena yang diperoleh sebesar
34,5103 g/mol dengan persentase galat sebesar 73,07 % .

VIII. Daftar Pustaka


P. Atkins, J. de Paula (2006), Physical Chemistry, 8th ed., W.H. Freeman and
Company, New York, p.173,917.
Pinarbasi, T., Sozbilir, M.,Canopolat,N. Prospective Chemistry Teachers’
…..Misconceptions about Colligative Properties :Boiling Point Elevation and
…..Freezing Point Depression. Chem,Educ. Res. Pract. 2009, 10 ,p. 273 – 280.
Levine, Ira N. 2013. Physical Chemistry. McGraw-Hill: New York.
Moore, Boiling point elevation and freezing point depression :
[https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Book%3A_Che
mPRIME_(Moore_et_al.)/10Solids%2C_Liquids_and_Solutions/10.24%3A_
Boiling-Point_Elevation_and_Freezing-Point_Depression] diakses pada 20
Februari 2019 pukul 11.00 WIB.
IX. Lampiran
Data entalpi pembekuan dan penguapan benzena

Data entalpi penguapan sikloheksana


TUGAS

D-1. Penurunan Titik Beku


1. Tentukan titik beku larutan pada setiap konsentrasi. Hitunglah △Tf untuk setiap
konsentrasi. Buatlah kurva – kurva suhu terhadap waktu.
Hanya terdapat satu konsentrasi yang digunakan yaitu dengan massa pelarut sebesar 0,25
gram. Secara teoritis dapat dihitung sebagai berikut :
𝑀𝑟𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑅 𝑇𝑓2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
∆𝑇𝑓 = 𝑥 𝑥
1000 ∆𝐻𝑓 𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
78,11 . 8,314 . 2782 0,25 1000
∆𝑇𝑓 = 𝑥 𝑥
1000 . 10,59 . 1000 128,1705 8,786
= 1,0521oC
Sehingga titik beku dari larutannya adalah :
Tf larutan = Tf pelarut - ∆𝑇𝑓
= 5,5oC - 1,0521oC
= 4,45 oC

Perbandingan Suhu dengan Waktu


10
8
6
4
2
0
0 5 10 15 20 25

Larutan Pelarut

Grafik 1. Grafik Perbandingan Suhu dengan Waktu pada Penurunan Titik


Beku

2. Hitunglah keaktifan pelarut untuk tiap tiap konsentrasi. Sesuaikan angka – angka pada
persamaan (15) bila pelarut yang digunakan bukan benzena !
2
ln 𝑎𝑝 = (−6,68 𝑥 10−3 )∆𝑇𝑓 − 2,6 𝑥 10−5 (∆𝑇𝑓 )
ln 𝑎𝑝 = (−6,68 𝑥 10−3 𝑥 1) − 2,6 𝑥 10−5 (1)2
ln 𝑎𝑝 = (−3,4068 𝑥 10−3 ) − 6,7626 𝑥 10−6
ln 𝑎𝑝 = −6,706 𝑥 10−3
𝑎𝑝 = 0,9933
3. Hitung koefisien osmosis g1 !
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛𝑎 1000
𝑚= 𝑥
𝑀𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
0,25 𝑔 1000
𝑚 = 128,1705 𝑔/𝑚𝑜𝑙 𝑥 8,786 𝑔 = 0,222 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙

1000
𝑔1 = − ln 𝑎𝑝1
𝑀𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑎 𝑥 𝑚1
1000
𝑔1 = − (−6,706 𝑥 10−3 ) = 0,3867
78,11 𝑥 0,222

4. Hitung koefisien zat terlarut pada tiap konsentrasi. Lakukan integrasi secara numerik atau
grafis. Kemudian buat kurva antara 1-g1/m . Hitung luas daerah dibawah kurva !
o Dengan menggunakan Numerik
(1−𝑔̅)
Harus dilakukan plot terhadap 𝑚1 dan 𝑚2
𝑚

o Dengan menggunakan Integral


𝑚2
1
ln 𝛼 = (1 − 𝑔̅ ) + (1 − 𝑔̅ ) ∫ 𝑑𝑚
𝑚1 𝑚
𝑚2
ln 𝛼 = (1 − 𝑔̅ ) + (1 − 𝑔̅ ) ln
𝑚1
Kedua metode membutuhkan setidaknya 2 data molalitas. Sedangkan pada percobaan ini
hanya didapatkan 1 jenis molalitas, sehingga koefisien zat terlarut tidak dapat dihitung
dengan metoda numerik maupun integral.

5. Hitung keaktifan zat terlarut untuk tiap konsentrasi !


Keaktifan zat terlarut dapat dihitung jika didapatkan data koefisien zat terlarut yang
didapatkan dari nomor 4 sesuai persamaan berikut :
𝑎𝑡 = 𝛼 𝑥 𝑚
Sehingga nilai keaktifan zat terlarut nya tidak dapat dihitung.

D-2. Kenaikan Titik Didih


1. Tentukan titik didih pelarut dan larutan pada setiap konsentrasi. Hitunglah △Tb untuk
setiap konsentrasi. Buatlah kurva – kurva suhu terhadap waktu.
Titik didih pelarut secara teoritis adalah 81oC dan titik didih larutannya dapat dihitung
secara teoritis sesuai perhitungan berikut :
𝑀𝑟𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑅 𝑇𝑏2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
∆𝑇𝑏 = 𝑥 𝑥
1000 ∆𝐻𝑣 𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
84,16 . 8,314 . 354. 354 0,25 1000
∆𝑇𝑏 = 𝑥 𝑥
1000 . 32 . 1000 128,1705 8,786
= 0,61 oC

Perbandingan Suhu dengan Waktu


5

0
0 5 10 15 20 25 30 35

Pelarut Larutan

Grafik 2. Grafik Perbandingan Suhu dengan Waktu pada Kenaikan Titik


Didih
2. Hitung massa molekul relatif zat terlarut. Gunakan harga △Hv yang sesuai dengan
tekanannya. Bila perlu lakukan interpolasi dari data yang tersedia !
Untuk mencari massa molekul relatif, diperlukan data perubahan titik didih yang
didapatkan dari percobaan ini yaitu sebesar 0,05 oC
𝑀𝑟𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑅 𝑇𝑏2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 ∆𝐻𝑣 ∆𝑇𝑏 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
84,16 . 8,314 . 354. 354 0,25 1000
𝑀𝑟 = 𝑥 𝑥
1000 . 32 . 1000 0,05 23,37

= 586,25 gram / mol

Anda mungkin juga menyukai