Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PARKTIKUM FISIKA DASAR

A. JUDUL
Kalorimeter Aliran

B. TUJUAN
1. Menentukan tara atau faktor kesetaraan panas mekanik dengan kalorimeter
aliran.
2. Mengetahui cara menghitung kalor menggunakan kalorimeter.
3. Menentukan besarnya energi listrik yang dilepaskan dalam kalorimeter.
4. Menentukan besarnya energi kalor yang diterima kalorimeter.
5. Menentukan nilai kesetaraan kalor listrik.

C. TEORI DASAR
Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
panas, Salah satu jenis kalorimeter adalah kalorimeter aliran. Kalorimeter aliran
bekerja dengan mengaliri air terus menerus dari bejana ke dalam tabung
kalorimeter yang berisi elemen pemanas lewat salah satu ujungnya dan
mengeluarkan air tersebut pada ujung yang lain. Elemen pemanas di aliri arus i
A dengan tegangan V. Aliran air yang kontinyu menyebabkan perbedaan suhu
pada kedua ujung tabung kalorimeter. Dengan mengukur massa air yang keluar,
jumlah panas adalah dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:

Q = m c (T2 – T1) + h (kalori),atau m c  + h …………………..(1)


di mana :
m = massa air,
c = kalorjenis air,
 = perbedaan suhu; dan
H = faktor koreksi.

Jumlah panas yang timbul tersebut sebanding dengan panas yang diberikan
oleh arus listrik selama t sekon percobaan.

W= Vitjoule ……………….. (2)

Sehingga persamaan (1) sebanding dengan persamaan (2) :


Vit  (mc + h) atau Vit = j(mc + h) …………………….(3)

di mana j disebut tara panas mekanik (joule/kalori).


Dengan melakukan percobaan pada arus yang berbeda (i' A) selama t sekon
yang sama dari selisih persamaan (3) dan (4) menjadi :

V' I' t = j (m' c ' + h) ………………………….. (4)

dari selisih persamaan (3) dan (4) diperoleh ;

t ( V . i−V ' . i' )


J=
C ( m .θ−m ' .θ ' )

D. TEORI TAMBAHAN

Kalorimeter berarti mengukur panas. Ketika aliran panas yang terjadi antara
dua benda yang terisolasi dari lingkungan jumlah panas yang yang hilang dari satu
benda  harus setara dengan jumlah yang lainnya.

Panas adalah yang berpindah jadi prinsipnya adalah kekekalan energi.


Kualitas panas yang ditambahkan pada suatu benda sebagai positif dan kuantitas
yang meninggalkan benda adalah negatif. Ketika sejumlah benda berinteraksi,
maka aljabar dari setiap kuantitas panas yang dipindahkan pada semua benda
harus sama dengan nol. Hal ini dapat dibuktikan dengan asas Black yaitu1 :

Q keluar = m c ∆T

Dengan :

m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter


c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)

Dengan cara yang sama pula;

Q masuk = Q air + Q wadah 


1
Paul A Tippler, 1998
Atau bisa ditulis Q3 = Q2+Q1

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor
dinyatakan dalam persamaan :

W=Vit

Dengan :

W = energi listrik. V = tegangan listrik.

i = arus listrik. t = lama aliran listrik.    

Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat dinyatakan dengan
persamaan 

Q = m c ∆T

Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air
dan kalorimeter. Berdasarkan asas Black bahwa kalor yang dilepas sama dengan
kalor yang diterima, maka energi listrik yang yang diterima kalorimeter dan air itu
sendiri akan menjadikan perubahan panas. Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor
listrik adalah

γ = ( V i t ) atau (mk ck + ma ca ) ∆T

Dengan :
W = energi listrik V = tegangan listrik
i = arus listrik t = lama aliran listrik
mk = massa kalorimeter  ck = kalor jenis kalorimeter 
ma = massa air ca = kalor jenis air
∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
Terdapat beberapa jenis kalorimeter yaitu :

1.      Kalorimeter Bom : yaitu digunakan untuk mengukur kalor yang dikeluarkan
ketika sebuar zat terpanaskan. Penggunaan nya biasanya dalam pembakaran
makanan dengan kadar kalor dari pembakaran biji-bijian untuk kadar energi
2.      Kalorimeter sederhana : yaitu digunakan untuk mengukur kalor reaksi yang
berlangsung pada fase larutan. Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang
diserap/dilepas larutan.2

Kalor itu sendiri merupakan jumlah energi yang dipindahkan antar benda
yang memiliki suhu yang berbeda. Secara sponta kalor mengalir dari suatu benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan umum
untuk kalor adalah kal dan dapat didefinisika sebagai jumlah kalor yang
dihasilkan untuk menaikkan suhu setiap 1 gram air sebesar 1 derajat celcius.
Besarnya kalor ang diserap atau dilepaskan oleh suatu benda berbanding lurus
dengan massa benda, kalor jeis benda, dan perubhan suhu dari kalorimeter
tersebut.Dalam satuan SI satuan kalor adalah joule, satuan kalor yang lainnya
adalah kalori. Maka hubungan antar keduanya adalah3

1 joule = 0,24 kalori

1kalori = 4,2 joule

2
Douglas C Giancoli,2001
3
Sears and Zemanky 2002
E. ALAT DAN BAHAN

1. Tabung Kalorimeter 6. Bejana Air


2. Gelas ukur 7. Termometer 2 buah
3. Regulator (Rg) 8. Voltmeter
4. Ampermeter 0-5A 9. Stop watch
5. Rheostat(Rh)

F. CARA KERJA

1) Mengisi tabung kalorimeter dengan air sampai penuh


hingga tidak ada udara di dalamnya dan permukaan air
berada pada ujung pipa keluar.
2) Merangkai alat sesuai dengan gambar. Mendiskusikan
dengan asisten sebelum menghubungkannya dengan
sumber arus.
3) Mengalirkan air di dalam tabung secara kontinyu dan
aturlah arus listrik sebesar 1,5 A
4) Mengukur suhu T1 dan T2 tetap dengan perbedaan sekecil
mungkin (misal 5 derajat) air yang keluar dari tabung
kalorimeter ditampung selama 2 menit. Menghitung data
untuk massa air dan suhu (T1 dan T2) serta menghitung V
dan i yang dapat diperoleh
5) .Mengulangi percobaan di atas dengan mengatur arus 2A; 2,5A;
3A
G. PERTANYAAN
a. Carilah harga tara panas mekanik dalam buku referensi;
berikan analisa anda bila terjadi perbedaan dengan hasil
percobaan yang anda lakukan.
b. Jelaskan mengapa perbedaan  dengan ' harus sekecil mungkin!
c. Turunkan persamaan (5)

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Carilah harga tara panas mekanik dalam buku referensi; berikan analisa
anda bila terjadi perbedaan dengan hasil percobaan yang anda lakukan.

Jawab:

1 kalori = 4.186 joule tau 4.2 joule

1 joule = 0.24 kalori

2. Jelaskan mengapa perbedaan θ dengan θ' harus sekecil mungkin!

Jawab:

Agar perpindahan suhu ke lingkungannya kecil dan dapat diabaikan.


Karena, jika perbedaan suhunya tinggi, maka suhunya akn menyebar ke
lingkungan yang berarti suhu yang kita hitung dalam sistem itu u=sudah
berkurang, disebabkan kalornya sudah mengalami perpindahan dan
menyebabkan hasil yang kurang akurat.

3. Turunkan persamaan (5)


Jawab:

t(Vi−V ' i' )


J=
c (m−m' ❑' )

dJ ti
=
dV c ( m−m' ❑' )

dJ - ti '
=
dV ' c (m−m ' ❑' )
' '
dJ - cmt (Vi−V i )
= 2
d [ c ( m−m' ❑' ) ]
' '
dJ - cm' t (Vi−V i )
= 2
d' [ c ( m−m' ❑' ) ]
dJ tV
=
dI c (m−m' ❑' )

dJ -t V'
=
d I ' c (m−m ' ❑' )
I. PENGOLAHAN DATA
 DATA TUNGGAL
 m = 220 gram
1
Δm = . nst
2
1
Δm = .0,1 gram=0,05 gram
2
Δm
KSR = .100 %
m
0,05 gram
KSR = .100 %=0,022 %...................................4 AP
220 gram
(m±Δm) gram = (220 ± 0,05) gram
= (220 ± 0,1) gram
 Percobaan 1
m´ =240gram
1
Δm´ = . nst
2
1
Δm´ = .0,1 gram=0,05 gram
2
Δm '
KSR = .100 %
m'
0,05 gram
KSR = .100 %=0,02 %.....................................4 AP
240 gram
(m´±Δm´) gram = (240 ± 0,05) gram
= (240 ± 0,1) gram

T1 = 30oC
1
ΔT1 = . nst
2
1
ΔT1 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1
KSR = .100 %
T1
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,66 %...........................................4 AP
30℃
(T1±ΔT1) oC = (30 ± 0,5) oC
T1´ = 30oC
1
ΔT1´ = . nst
2
1
ΔT1´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1 '
KSR = .100 %
T 1'
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,66 %...........................................4 AP
30℃
(T1´±ΔT1´) oC = (30 ± 0,5) oC

T2 = 31oC
1
ΔT2 = . nst
2
1
ΔT2 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2
KSR = .100 %
T2
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,61% ...........................................4 AP
31℃
(T2±ΔT2) oC = (31 ± 0,5) oC

T2´ = 31oC
1
ΔT2´ = . nst
2
1
ΔT2´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2'
KSR = .100 %
T 2'
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,61% ...........................................4 AP
31℃
(T2´±ΔT2´) oC = ( 31± 0,5) oC

Percobaan satu pada θ


θ= T2 –T1
= 31oC–30OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )
Percobaan satu pada θ’
θ ’= T2’ –T1’
= 31oC–30OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆ θ'
KSR = ' ×100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%

(θ' ± ∆θ ' ) = (1OC ±0,5OC )

I pada percobaan satu

I = 1,5 A
1
ΔI = . nst
2
1
ΔI = .0,02 A=0,01 A
2
ΔI
KSR = .100 %
I
0,01
KSR = .100 %=1 %...................................................................(1 AP)
1A
(I±ΔI) A = (1,5± 0,01) A

V pada percobaan satu


V=4V
1
ΔV = . nst
2
1
ΔV = .0,1V =0,05 V
2
ΔV
KSR = .100 %
V
0,05
KSR = .100 %=1,25 %.............................................................(3 AP)
4A
(V±ΔV) A = (4 ± 0,05) A ..................................................................(3 AP)

 Percobaan 2
m´ = 350 gram
1
Δm´ = . nst
2
1
Δm´ = .0,1 gram=0,05 gram
2
Δm '
KSR = .100 %
m'
0,05 gram
KSR = .100 %=0,014 %...................................2 AP
350 gram
(m´±Δm´) gram = (350 ± 0,05) gram
= (350 ± 0,1) gram
T1 = 31oC
1
ΔT1 = . nst
2
1
ΔT1 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1
KSR = .100 %
T1
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,61% ...........................................4 AP
31℃
(T1±ΔT1) oC = (31 ± 0,5) oC

T1´ = 31oC
1
ΔT1´ = . nst
2
1
ΔT1´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1 '
KSR = .100 %
T 1'
0,05℃
KSR = .100 %=1,61% .........................................4 AP
31℃
(T1´±ΔT1´) oC = (31 ± 0,5) oC

T2 = 32oC
1
ΔT2 = . nst
2
1
ΔT2 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2
KSR = .100 %
T2
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,56 %...........................................4 AP
32℃
(T2±ΔT2) oC = (32 ± 0,5) oC

T2´ = 32oC
1
ΔT2´ = . nst
2
1
ΔT2´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2'
KSR = .100 %
T 2'
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,56 %...........................................4 AP
32℃
(T2´±ΔT2´) oC = ( 32± 0,5) oC

Percobaan dua pada θ


θ= T2 –T1
= 32oC–31OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%...............................( 1 AP)

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

Percobaan dua pada θ’


θ '= T1’–T2’
= 32oC–31OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%.................................(2 AP)
(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

I pada percobaan dua


I=2A
1
ΔI = . nst
2
1
ΔI = .0,02 A=0,01 A
2
ΔI
KSR = .100 %
I
0,01
KSR = .100 %=0,5 %...............................................................(1AP)
2A
(I±ΔI) A = (2 ± 0,01)

V pada percobaan dua


V = 6V
1
ΔV = . nst
2
1
ΔV = .0,1V =0,05 V
2
ΔV
KSR = .100 %
V
0,05
KSR = .100 %=0,83 %.............................................................(2 AP)
6A
(V±ΔV) A = (6 ± 0,05) A

 Percobaan 3
m´ = 270 gram
1
Δm´ = . nst
2
1
Δm´ = .0,1 gram=0,05 gram
2
Δm '
KSR = .100 %
m'
0,05 gram
KSR = .100 %=0,018 % ...................................2 AP
270 gram
(m´±Δm´) gram = (270 ± 0,05) gram
= (270 ± 0,1) gram
T1 = 31oC
1
ΔT1 = . nst
2
1
ΔT1 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1
KSR = .100 %
T1
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,61% ...........................................4 AP
31℃
(T1±ΔT1) oC = (31 ± 0,5) oC

T1´ = 31oC
1
ΔT1´ = . nst
2
1
ΔT1´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1 '
KSR = .100 %
T 1'
0,05℃
KSR = .100 %=1,61% .........................................4 AP
31℃
(T1´±ΔT1´) oC = (31 ± 0,5) oC

T2 = 32oC
1
ΔT2 = . nst
2
1
ΔT2 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2
KSR = .100 %
T2
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,562% .........................................4 AP
32℃
(T2±ΔT2) oC = (32 ± 0,5) oC
T2´ = 32oC
1
ΔT2´ = . nst
2
1
ΔT2´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2'
KSR = .100 %
T 2'
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,562% .........................................4 AP
32℃
(T2´±ΔT2´) oC = ( 32± 0,5) oC

Percobaan tiga pada θ


θ= T2 –T1
= 32oC–31OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%...............................( 2 AP)

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

Percobaan tiga pada θ’


θ '= T1’–T2’
= 32oC–31OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%.................................(2 AP)

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

I pada percobaan tiga


I = 2,5 A
1
ΔI = . nst
2
1
ΔI = .0,02 A=0,01 A
2
ΔI
KSR = .100 %
I
0,01
KSR = .100 %=0,4 % ..............................................................(1AP)
2,5 A
(I±ΔI) A = (2,5 ± 0,01) A

V pada percobaan tiga

V=9V
1
ΔV = . nst
2
1
ΔV = .0,1V =0,05 V
2
ΔV
KSR = .100 %
V
0,05
KSR = .100 %=0,55 %.............................................................(2AP)
9A
(V±ΔV) A = (9 ± 0,05) A

 Percobaan 4
m´ = 260 gram
1
Δm´ = . nst
2
1
Δm´ = .0,1 gram=0,05 gram
2
Δm '
KSR = .100 %
m'
0,05 gram
KSR = .100 %=0,019 % ...................................2 AP
260 gram
(m´±Δm´) gram = (260 ± 0,05) gram
= (260 ± 0,1) gram

T1 = 32oC
1
ΔT1 = . nst
2
1
ΔT1 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1
KSR = .100 %
T1
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,56 %...........................................4 AP
32℃
(T1±ΔT1) oC = (32 ± 0,5) oC

T1´ = 32oC
1
ΔT1´ = . nst
2
1
ΔT1´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 1 '
KSR = .100 %
T 1'
0,05℃
KSR = .100 %=1,56 %.........................................4 AP
32℃
(T1´±ΔT1´) oC = (32 ± 0,5) oC
T2 = 33oC
1
ΔT2 = . nst
2
1
ΔT2 = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2
KSR = .100 %
T2
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,52% ...........................................4 AP
33℃
(T2±ΔT2) oC = (33 ± 0,5) oC

T2´ = 33oC
1
ΔT2´ = . nst
2
1
ΔT2´ = .1℃ =0,5oC
2
ΔT 2'
KSR = .100 %
T 2'
0,5 ℃
KSR = .100 %=1,52% ...........................................4 AP
33℃
(T2´±ΔT2´) oC = ( 33± 0,5) oC

Percobaan empat pada θ


θ= T2 –T1
= 33oC–32OC
= 1OC

1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%...............................( 2 AP)

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

Percobaan empat pada θ’


θ '= T1’–T2’
= 33oC–32OC
= 1OC
1
∆θ = ∙ NST
2
1
= ∙1OC
2
= 0,5OC

∆θ
KSR = × 100 %
θ
0,5 ℃
= ×100 %
1℃
= 50%.................................(2 AP)

(θ ± ∆ θ) = (1OC ±0,5OC )

I pada percobaan empat


I=3A
1
ΔI = . nst
2
1
ΔI = .0,02 A=0,01 A
2
ΔI
KSR = .100 %
I
0,01
KSR = .100 %=0,3 %...............................................................(1AP)
3A
(I±ΔI) A = (3 ± 0,01) A

V pada percobaan empat

V = 11 V
1
ΔV = . nst
2
1
ΔV = .0,1V =0,05 V
2
ΔV
KSR = .100 %
V
0,05
KSR = .100 %=0,454 % ...........................................................(3 AP)
11 A
(V±ΔV) A = (10 ± 0,05) A
 DATA MAJEMUK

1. Percobaan pertama

V’ (V) V '2
4,3 18,49
4,5 20,25
4,7 22,09
4,7 22,09
4,9 24,01
4,5 20,25
4,6 21,16
4,7 22,09
4,5 20,25
4,5 20,25
∑ = 45,9 ∑ = 210,93

ƩV 45,9
V '= = =4,59 volt
n 10

2
∆ V '=
n√
1 n ( Ʃ v )−( Ʃv )²
n−1

1 10 ( 210,93 )−(45,9) ²
∆ V '=
10 √ 10−1

1 2,11
∆ V '=
10 √9
=0,048419

∆V 0,048419
KSR = X 100 %= X 100 %=¿1,055 %=4 AP
V 4,59
( V ' ± ∆ V ' )=(4,59 ± 0,048419) V

I’ (A) I '2
1,41 1,9881
1,42 2,0164
1,42 2,0164
1,43 2,0449
1,42 2,0164
1,41 1,9881
1,41 1,9881
1,40 1,96
1,41 1,9881
1,40 1,96
∑ = 14,13 ∑ = 19,9665

ƩI 14,13
I '= = =1,413 A
n 10

2
∆ I '=
n √
1 n ( Ʃ I )−( ƩI )²
n−1

1 10 ( 19,9665 )−(14,13) ²
∆ I '=
10 √ 10−1

1
∆ I '= X 0,033=0,0033
10

∆I' 0,0033
KSR = X 100 %= X 100 %=0,233=3 AP
I' 1,413

( I ' ± ∆ I ' )=(1,413± 0,0033) A

2. Percobaan kedua

V’ (V) V '2
6,5 42,25
6,5 42.25
6,4 40,96
6,3 39,69
6,2 38,44
6,3 39,69
6,4 40,96
6,35 40,33
6,37 40,58
6,4 40,96
∑ = 63,72 ∑ = 406,11

ƩV 63,72
V '= = =6,372volt
n 10

2
∆ V '=
n √
1 n ( Ʃ v )−( Ʃv )²
n−1

1 10 ( 406,11 )−( 63,72)²


∆ V '=
10 √ 10−1

1 0,862
∆ V '=
10 √ 9

1
∆ V '= X 0,3094=0,0309 V
10

∆V ' 0,03094
KSR = X 100 %= X 100 %=%=0,486 %=3 AP
V' 6,372

( V ' ± ∆ V ' )=( 6,372 ±0,0309 ) V

I’ (A) I '2
3,01 9,06
3.01 9,06
3.01 9,06
3.01 9,06
3.02 9,12
3.02 9,12
3.02 9,12
3.01 9,06
3.01 9,06
3.02 9,12
∑ = 30,14 ∑ = 90,84

ƩI 30,14
I '= = =3,014 A
n 10

2
∆ I '=
n√
1 n ( Ʃ I )−( ƩI )²
n−1

1 10 ( 90,84 )−(30,14)²
∆ I '=
10 √ 10−1

1 0,0196
∆ I '=
10 √ 9

1 1
∆ I '= √ 2,17777= X 1,475=0,1475
10 10

∆I' 0,1475
KSR = X 100 %= X 100 %=0,049 %=2 AP
I' 3,014

( I ' ± ∆ I ' )=(3,014 ± 0,1475) A

3. Percobaan ketiga

V’ (V) V '2
9,21 84,82
9,35 87,42
9,29 85,3
9,22 85,0
9,23 85,1
9,18 84,2
9,23 85,1
9.19 84,4
9,18 84,2
9,22 85,0
∑ = 92,3 ∑ = 768,24

ƩV 92,3
V '= = =9,23 volt
n 10

2
∆ V '=
n √
1 n ( Ʃ v )−( Ʃv )²
n−1

1 10 ( 768,24 ) −(92,3) ²
∆ V '=
10 √ 10−1

1 836,9
∆ V '=
10 √ 9

1
∆ V '= √ 92,987=0,9642V
10

∆V ' 0,9642
KSR = X 100 %= X 100 %=0,104 %=3 AP
V' 9,23

( V ' ± ∆ V ' )=( 9,23 ± 0,9642 ) V

I’ (A) I '2
3.47 10,46
3.48 12,1
3.52 12,39
3.52 12,39
3.52 12,39
3.51 12,32
3.5 12,25
3.51 12,32
3.48 12,1
3.52 12,39
∑ = 35,03 ∑ = 121,11

ƩI 35,03
I '= = =3,503 A
n 10

2
∆ I '=
n √
1 n ( Ʃ I )−( ƩI )²
n−1

1 10 ( 121,11 )−(35,03) ²
∆ I '=
10 √ 10−1

1 16.0009
∆ I '=
10 √ 9

1
∆ I '= √ 1,77787=0,13336
10

∆I' 0,13336
KSR = X 100 %= X 100 %=0,381 %=3 AP
I' 3,503

( I ' ± ∆ I ' )=(3,503± 0,13336) A

4. Percobaan Keempat

V’ (V) V '2
11,17 124,76
11,18 124,99
11,12 124,54
11,15 124,32
11,15 124,32
11.11 123,32
11,13 123,88
11,15 124,32
11,15 124,32
11,12 124,54
∑ = 100,28 ∑ = 1275,99

ƩV 100,28
V '= = =10,028 volt
n 10

2
∆ V '=
n√
1 n ( Ʃ v )−( Ʃv )²
n−1

1 10 ( 1275,99 )−(100,28) ²
∆ V '=
10 √ 10−1

1 2703,82
∆ V '=
10 √ 9

∆ V ' =0,57775 V

∆V ' 0,57775
KSR = X 100 %= X 100 %=0,0578 %=3 AP
V' 10,028

( V ' ± ∆ V ' )=( 10,028 ± 0,57775 ) V

I’ (A) I '2
4,05 16,41
4,04 16,32
4,03 16,24
4,02 16,16
4,02 16,16
4,03 16,24
4,02 16,16
4,04 16,32
4,03 16,24
4,02 16,16
∑ = 40,3 ∑ = 117,93

ƩI 40,3
I '= = =4,03 A
n 10

2
∆ I '=
n √
1 n ( Ʃ I )−( ƩI )²
n−1

1 10 ( 117,93 )−(40,3)²
∆ I '=
10 √ 10−1

1 444,79
∆ I '=
10 √ 9

1
∆ I '= X 2,34333=0,23433
10

∆I' 0,23433
KSR = X 100 %= X 100 %=0,581 %=3 AP
I' 4,03

( I ' ± ∆ I ' )=(4,03 ± 0,23433) A

J. PERHITUNGAN DATA
1. Percobaan pertama
Diketahui :
m = 220 gram
m´ = 240 gram
T1 = 30oC
T2 = 31oC
T1´ = 30oC
T2´ = 31oC
θ = ∆ T =¿1oC
θ´ = ∆ T ' =¿1oC
V=4V
∆ V ' =0,0484 V
I = 1,5A
V´ = 4,59 V
I´ = 1,413 A
∆ I '=0,0033 A
t = 120 sekon
C = 1 kalori/gramoC

Ditanyakan : J (harga tara kalor mekanik)

Jawab :

t (V i−V ' i ' )


J=
C ¿¿
120 s [ ( 4 V ) ( 1,5 A )−( 4,59V )( 1,413 A ) ]
J=
kalori
1 ℃ [ ( 220 gr )( 1 ° C )−( 240 gr )( 1 ℃ ) ]
gram
120 s[6−6,486]
J=
kalori
1 ℃ [−20]
gram
joule
J=2,916
kalori
VI −V ' I ' 120 s[ ( 4 V )( 1,5 A ) −( 4,59 V ) (1,413 A ) ]
∂J =J = =¿
= c ( mθ−m' θ ) '
kalori 2,91
∂T 1 ℃ [( 220 gr ) (1 ° C ) −( 240 gr ) ( 1℃ ) ]
gram
6
tI ( 120)(1,5 A)
∂J =
= '
kalori =-9
∂V c ( mθ−m' θ ) 1 ℃ [ ( 220 gr )( 1 ° C )−( 240 gr )( 1 ℃ ) ]
gram
tV (120)(4 V )
∂J =
= '
kalori = - 24
∂ I c ( mθ−m' θ ) 1 ℃ [ ( 220 gr )( 1 ° C )−( 240 gr )( 1 ℃ ) ]
gram
−tI ' −(120) ( 1,413 A )
∂J =
= 'θ kalori
'
=8,478
∂V ' c ( mθ−m ) 1 ℃ [ ( 220 gr ) ( 1° C )−( 240 g r )( 1 ℃ ) ]
gram
−t v ' −(120)(4,59V )
∂J =
= c ( mθ−m' θ ' ) kalori = 27,54
∂I ' 1 ℃ [ ( 220 gr )( 1 ° C )−( 240 gr )( 1 ℃ ) ]
gram
t ( VI−V ' I ' ) m 120 s [ ( 4 V ) (1,5 A )−( 4,59 V ) ( 1,413 A ) ] 220 g r
∂J =
= ' 2 kalori =-
∂ θ c ( mθ−m' θ ) 1 ℃ ¿¿
gram
158,39
t ( VI −V ' I ' ) m' 120 s [ ( 4 V ) (1,5 A )−( 4,59 V ) ( 1,413 A ) ] 240 gr
∂J =
= ' 2
kalori =-
∂θ ' c (mθ−m ' θ ) 1 ℃ ¿¿
gram
86,39
−t ( VI −V ' I ' ) θ −120 s [ ( 4 V )( 1,5 A )− ( 4,59 V )( 1,413 A ) ] 1
∂J =
= c ( mθ−m' θ' )2 kalori =29,51
∂m 1 ℃¿¿
gram
t ( VI −V ' I ' ) θ ' 120 s [ ( 4 V ) ( 1,5 A )−( 4,59V )( 1,413 A ) ] 1
∂J =
= ' 2 kalori = -29,154
∂ m' c ( mθ−m' θ ) 1 ℃ ¿¿
gram

∆J=

2 2 2 2 2 2
∂J 2 ∂J 2 2
∂J 2 ∂J 2 ∂J 2
√( ) ( ) ( ) (
∂T 3
∆t +
∂V 3
∆V + ) ( )( ) ( )
∂I 3
∆I +
∂V '
( ' 2
∆ V +¿
)
∂ I ( )
'
( ∆ I ' )2 +
∂J
∂θ ( ) ( 23 ∆ θ)
∆J =

2
VI−V ' I ' 2 2 2 2 2


2 tI 2 tV 2
( c ( mθ−m ' θ' ) )( ) (
3
∆t +
c ( mθ−m' θ ' ) )( ) (
3
∆V +
c ( mθ−m' θ ' ) )( )3
∆ I +¿ ¿ ¿

2 2
2 2 2 2
=
√( 3,916 )
3 (
120 +
¿
()−6 )

= …….98144,3584 + 0,0399999996 +
3 (
0,05 +¿ ¿ ¿ )

∆J ……
KSR = X 100 %= X 100 %=¿
J −2,13875
( J ± ∆ J )=(−365± …) J/m

2. Percobaan Kedua
m = 220 gram
m´ = 350 gram
T1 = 31oC
T2 = 32oC
T1´ = 31oC
T2´ = 32oC
θ = 1oC
θ´ = 1oC
V=6V
I=2A
V´ = 6,372 V
∆ V ' =0,0309 V
I´ = 3,014 A
∆ I ' =0,1475 A
t = 120 sekon
C = 1 kalori/gramoC

Ditanyakan : J (harga tara kalor mekanik)

Jawab :

t ( V i−V ' i' )


J=
C ¿¿
120[ ( 6 ) (2)− ( 6,372 )( 3,014 )]
J=
kalori
1 ¿¿
gram
1420,79
J=
130
J=10,929 joule/kalori

3. Percobaan ketiga
Diketahui :
m = 220 gram
m´ = 270 gram
T1 = 32oC
T2 = 31oC
T1´ = 32oC
T2´ = 31oC
θ = 1oC
θ´ = 1oC
V=9V
I = 2,5A
V´ = 9,23 V
∆ V ' =0,9642 V
I´ = 23,503 A
∆ I ' =0,133 A
t = 120 sekon
C = 1 kalori/gramoC

Ditanyakan : J (harga tara kalor mekanik)

Jawab :

t (V i−V ' i ' )


J=
C ¿¿

120 s[ ( 9 V ) ( 2,5 A )−( 9,23 V ) ( 23,503 A ) ]


J=
kalori
1 ℃ [ ( 220 gr )( 2 ° C )−( 270 gr )( 2 ℃ ) ]
gram
−2483,0
J=
−50
J=49,663 joule /kalori
4. Percobaan keempat
Diketahui :
m = 220 gram
m´ = 260 gram
T1 = 32oC
T2 = 33oC
T1´ = 32oC
T2´ = 33oC
θ = 1oC
θ´ = 1oC
V = 11 V
I=3A
V´ = 10,028 V
∆ V ' =0,5777 V
I´ = 4,03 A
∆ I ' =0,234 A
t = 120 sekon
C = 1 kalori/gramoC

Ditanyakan : J (harga tara kalor mekanik)

Jawab :

t (V i−V ' i ' )


J=
C ¿¿

120 s [ (11 V )( 3 A )− (10,028 V ) ( 4,03 A ) ]


J=
kalori
1 ℃ [ ( 220 gr )( 2 ° C )−( 260 gr )( 2 ℃ ) ]
gram

3919,58
J=
−40
J=−97,989 joule /kalori
H. PEMBAHASAN

Teori yang melandasi tara panas mekanik adalah Hukum Joule dan Asas
Black. Hukum Joule berbunyi “Daya yang dihamburkan pada sebuah konduktor
sama dengan produk dari perbedaan potensial melintasi konduktor sama dengan
produk dari perbedaan potensial melintasi konduktor dan arus yang
melewatinya”. Hukum ini menjelaskan prinsip kekekalan energi untuk keadaan
khusus di mana energi listrik diubah menjadi energi panas. Asas Black berbunyi
“Jika dua benda yang berbeda suhunya dicampur maka benda yang suhunya
lebih tiinggi akan melepas kalor yang jumlahnya sama dengan kalor yang diserap
oleh benda yang suhunya lebih rendah”.
Pada praktikum ini, hasil yang didapat sangat jauh dari teori yang ada. Hasil ini
berbeda dengan teori yang ada. Menurut teori, Banyak faktor yang membuat
terjadinya kesalahan pada hasil :
a. AC pada ruangan tempat percobaan yang berakibat pada penurunan suhu pada
termometer
b. Kesalahan saat membaca skala termometer
c. Kesalahan saat menimbang air maupun gelas kimia
d. Ketidak konsistenan membuka keran pada kalorimeter
e. Ada kemungkinan energi lain yang terbuang atau diterima oleh sistem
f. Ketidak telitian dalam perhitungan
g. Kurang sigapnya dalam memencet stopwatch, karena waktunya menjadi tidak
tepat 2 menit
h. Tidak teliti dan tidak cermat dalam melakukan praktikum.

Untuk menentukan perubahan suhu yang terjadi, memperhatikan perpindahan


suhu ke lingkungan dan perpindahan kalor.Mekanisme kerja kalorimeter aliran ini
dengan mengaliri air terus menerus dari bejana ke dalam tabung kalorimeter yang
berisi elemen pemanas lewat salah satu ujungnya dan mengeluarkan air tersebut
pada ujung yang lain. Elemen pemanas dialiri arus i A dengan tegangan V. Aliran
air yang kontinyu menyebabkan perbedaan suhu pada kedua ujung tabung
kalorimeter. Pada praktikum ini kami memperhatikan prinsip kerja kalorimeter itu
sendiri adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas, sesuai dengan
hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan.

I. KESIMPULAN

1. Dasar yang melandasi tara kalor mekanik ialah Hukum Joule dan Asas
Black.
2. Mekanisme kerja kalorimeter aliran ini dengan mengaliri air terus
menerus dari bejana kedalam tabung kalorimeter yang berisi elemen
pemanas lewat salah satu ujungnya dan mengeluarkan air tersebut pada
ujung yang lain. Elemen pemanas dialiri arus i A dengan tegangan V.
Aliran air yang kontinyu menyebabkan perbedaan suhu pada kedua ujung
tabung kalorimeter.
3. Terjadi perubahan suhu dikarenakan adanya perpindahan suhu ke
lingkungan dan perpindahan kalor.
4. Mengetahui turunan daripersamaan konstanta.
5. Kalorimeter aliran menggunakan arus listrik dalam percobaan, prinsip
kerja kalorimeter itu sendiri adalah mengubah enargi listrik menjadi
energi panas.

SARAN

 Meningkatkan ketelitian, cepat tanggap, dan cermat.


 Berhati-hati dalam penggunaan alat, karena menggunakan arus listrik
dalam percobaanya.
J. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika jilid 1 (terjemahan oleh : Cuk Imawan. 1997).
Jakarta : Erlangga.
Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas Jilid 1 (terjemahan oleh :Young
dan Freedman ). Jakarta : Erlangga.
Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1Jakarta:
FMIPA UNJ.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan). Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai