Anda di halaman 1dari 9

MINI RESEARCH

KENAIKAN TITIK DIDIH

Disusun Oleh :

Nama : Nur Atika

Kelas : PSF 23A Nondik

Mata Kuliah : Fisika Dasar

Dosen Pengampu : Drs. Pintor Simamora, M.Si

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1
KATA PENGHANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan saya kesehatan dan keselamatan sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas " Mini Riset " ini dengan baik.
Dalam makalah ini saya berterimakasih kepada dosen pengampu yaitu kepada
bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si yang telah memberikan tuga Mini Riset ini dan
saya dapat menyelesaikannya dengan baik.
Saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan
bermanfaat untuk diri saya sendiri. Saya sadar bahwa masi terdapat kesalahan dalam
pembuatan Mini Riset ini.

2
DAFTAR ISI

Kata Penghantar ...................................................................................2

Daftar Isi ................................................................................................3

Bab I Pendahuluan ................................................................................4

A. Latar Belakang .........................................................................4

B. Tujuan ......................................................................................4

Bab II Kajian Teori ...............................................................................4

Bab III Metode Percobaan ...................................................................6

Bab IV Hasil Dan Pembahasan ............................................................6

Bab V Penutup ......................................................................................8

A. Kesinpulan ...............................................................................8

Daftar Pustaka ......................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan
dengan energi dan gaya. Dalam makalah ini saya akan mengambil materi titik didih.
Kenaikan titik didih adalah sifat koligatif, yang berarti bahwa kenaikan titik didih
bergantung pada keberadaan partikel dan jumlahnya, tetapi tidak pada jenis zat tersebut.
Sifat ini adalah efek dari pengenceran pelarut dengan adanya zat telarut. Peningkatan
titik didih terjadi baik ketika zat terlarut adalah suatu elektrolit, seperti berbagai garam,
dan nonelektrolit. Dalam istilah termodinamika, asal dari ketinggian titik didih adalah
entropik dan dapat dijelaskan dalam istilah tekanan uap atau potensial kimia dari
pelarut.

B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses proses yang terjadi pada
kenaikan titik didih, menentukan kenaikan titik didih dari beberapa larutan,
menentukan konsentrasi larutan dengan kenaikan titik diidh.

BAB II

KAJIAN TEORI
Kenaikan titik didih adalah fenomena yang terjadi untuk semua zat terlarut
dalam semua larutan, bahkan dalam larutan ideal, dan tidak bergantung pada
interaksi zat terlarut - pelarut tertentu. Dalam istilah tekanan uap, cairan mendidih
pada suhu ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan di sekitarnya. Dalam istilah
potensial kimia, pada titik didih, fase cair dan fase gas ( uap ) memiliki pontensial
kimia ( tekanan uap ) yang sama yang berarti bahwa mereka setara secara
energietika.
Tingkat kenaikan titik didih dapat dihitung dengan menerapkan hubungan
clausius - clapeyrondan hukum raoult bersama dengan asumsi non volatilitas zat
terlarut. Hasilnya bahwa dalam larutan ideal yang encer, tingkat kenaikan titik didih
berbanding lurus dengan mol konsentrasi larutan sesuai dengan persamaan :
ΔTb = Kb · bB
dimana kenaikan titik didih, didefinisika sebagai :

Tb ( larutan ) - Tb ( Pelarut )

4
 Kb, Konstanta enulioskopis, yang tergantung pada sifat sifat pelarut. Dapat
dihitung sebagai Kb = RTb^2 M / ΔHv, dimana R konstanta gas adalah Tb adalah
suhu mendidih dari pelarut murni, M adalah massa molar pelarut, dan ΔHv adalah
panas penguapan per mol pelarut.
 bB adalah molalitas dari larutan, dihitung dengan memperhitungkan disosiasi
karena kenaikan titik didih adalah sifat koligatif, tergantung oada jumlah partikel
dalam larutan. Molalitas ini paling mudah dilakukan dengan menggunakan faktor
van't hoff i dengan bB = b zat terlarut . i . faktor i
memperhitungkan jumlah partikel individu oleh senyawa larutan , contoh :
° i = 1 untuk gula dalam air
° i = 1.9 untuk natrium klorida dalam air, karena disosiasi penuh NaCl menjadi
Na+ dan Cl- ( terkadang disederhanakan menjadi 2 )
° i = 2.3 untuk kalsium klorida dalam air karena disosiasi hampir penuh CaCl2
menjadi 2Cl- ( terkadang disederhanakan menjadi 3 )

Faktor bilangan bulat i dihasilkan dari pasangan ion dalam larutan, yang
menurunkan jumlah efektif partikel dalam larutan. Persamaan setelah memasukan
faktor Van't Hoff menjadi :

ΔTb = Kb · bzat terlarut ·i

5
BAB III

METODE PERCOBAAN
Penelitian dilakukan dengan melakukan evaporasi larutan Sari Jahe. Dengan
berat sari jahe sebayak 40 gram dilarutkan didalam air hingga menjadi 300 ml.
Evaporator vakum dioperasikan selama 45 menit pada berbagai kondisi tekanan.
Kemudian diamati titik didih larutan dan dihitung kenaikan titik didih pada berbagai
konsentrasi yang dihasilkan.
Metode Analisa Data
Penelitian awal adalah mengamati hubungan antara Variasi Tekanan dan
Kenaikan titik didih. Diprediksi mengingat tinggi kenaikan titik didih, konsentrasi
semakin meningkat, Sebaliknya jika tekanan vakum semakin rendah. Sehingga akan
diperoleh persamaan linier.
1. Metode Regresi
a. Regresi Linier Sederhana
Dengan regresi linier yang merupakan analisis statistika yang menggunakan
model hubungan beberapa variable mengurut bentuk hubungan persamaan linier
bentuk eksplisit. Menggunakan pola data garis lurus dengan rumus :
yt = a + bt (1)
b = nΣx1y1−Σx1Σy1 (2) / nΣx21−(Σx1)
a = Σy1−b(Σx1) (3) /n
b. Regresi Kuadratik
Menggunakan pola data yang cenderung berbentuk kuadratik dari setiap
periodenya. Untuk menentukan nilai dari metode ini digunakan persamaan :
yt = a + bt + ct2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hubungan antara tekanan evaporasi dan kenaikan titik didih.
Perlakuann variasi tekanan vakum sebanyak 5 kali pengukuran, berat sari jahe
sebanyak 40 gram dilarutkan dengan air hingga 300 ml, Larutan tersebut dievaporasi
hingga titik didih larutan tetap yaitu 40℃ diatas suhu titik didih air murni pada tekanan
vakum tertentu, selama 45 menit.
No Tekanan Suhu Air Suhu Kenaikan
(mbar) Murni Larutan, ℃ Titik Didih, ℃

1 74 39,02 40 0,98
2 60 36,18 40 3,82
3 50 32,90 40 7,10
4 40 28,98 40 11,08
5 30 24,10 40 15,90

6
Berdasarkan hasil pengamatan dengan sebanyak lima variasi tekanan vakum
evaporasi larutan sari jehe hingga suhu dipertahankan sampai 40℃, terlihat kenaikan
titik didih larutan berbalik dibanding dengan tekanan.

Perlakuan evaporasi larutan sari jahe tekanan 74 mmbar, jika dilihat dari steam
table menunjukkan titik didih air murni sebesar 39,02℃, sehingga jika larutan
dipanaskan dan mendididih pada 40℃ menunjukkan kenaikan titik didih sebesar
0,98℃. Jika tekanan selanjutnya diperkecil menunjukkan titik didih air murni juga
semakin kecil, sehingga apabila larutan sari jehe dipertahankan mendidih pada 40℃,
menunjukkan kenaiikan titik didih larutan sari jahe semakin tinggi. Hasil regresi linier
dan kesalahan (R2), menunjukkan persamaan sbb:
Y = -0,3375 X + 24,943
R2 = 0, 9693
2. Hubungan antara kenaikan titik didih terhadap konsentrasi larutan Sari
Jahe
Dibawah ini diamati kenaikan titik didih seperti data diatas, juga diamati volume
larutan pada saat suhu larutan mencapai 40℃ pada tekanan vakum tertentu, sehingga
diperoleh konsentrai larutan.

No Tekanan Berat Sari Jahe Berat Larutan Konsentrasi Kenaikan Titik


(mmbar) (gram) (gram) Larutan (% Didih (℃)
w/w)
1 74 40 242,42 16,50 0,98
2 60 40 195,31 20,48 3,82
3 50 40 149,25 26,80 7,10
4 40 40 99,88 40,05 11,08
5 30 40 75,05 53, 30 15,09

7
Jika dilihat dari steam table pada tekanan 74 mmbar, menunjukkan titik didih air
murni sebesar 39,02℃, sehingga jika larutan dipanaskan dan mendididih pada 40℃
menunjukkan kenaikan titik didih sebesar 0,98℃. ternyata meng hasilkan konsentrasi
larutan sebesar 16,5 %. Demikian jika tekanan selanjutnya diperkecil, titik didih air
murni akan semakin besar dan konsentrasi larutan juga semakin tinggi pula. Hasil
regrasi linier disajikan pada gambar dibawah ini

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Dari percobaan ini saya dapat mengetahui tentang proses percobaan kenaikan titik
didih dari larutan jahe, dan saya dapat menentuka berapa kenaikan titik didih pada
larutan jahe pada setiap tekanan dan mengetahui konsentrasi pada titik didih larutan
jahe.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ismiyati, Sari F . Identifikasi Kenaikan Titik Didih Pada Proses Evaporasi, Terhadap
Konsentrasi Larutan Sari Jahe. Jurnal Konversi. 9(2). 2252 - 7311.

Anda mungkin juga menyukai