Anda di halaman 1dari 12

TITIK DIDIH DAN TITIK BEKU LARUTAN

Krispinus Terano Mingge,23921,STIPP B

Abstrak

Titik didih dan titik beku berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas) larutan. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mempelajari titik didih larutan dari solute yang mengion dan yang tidak
mengion. Titik didih maupun titik beku larutan ditentukan oleh jenis solut. Solut yang mengion
menyebabkan titik didih maupun titik beku yang lebih besar dibandingkan solut yang tidak
mengion. Pada praktikum ini dilakukan pengamatan pada titik didih dan titik beku larutan pada
larutan NaCL dan glukosa dengan 3 konsentrasi yaitu 0 gram, 250 gram, dan 500 gram. Pada
pengamatan titik didih larutan konsentrasi 0 oC larutan NaCl 94oC, konsentrasi 250 sebesar 97oC,
dan konsentrasi 500 sebesar 990C. Sedangkan pada titik beku konsentrasi 0oC larutan NaCL 1 oC,
konsentrasi -1oC sebesar, dan konsentrasi 500 sebesar 45,62oC. Pada percobaan titik didih larutan
konsentrasi 0oC sebesar 940 C larutan glukosa konsentrasi 250 sebesar 95oC, dan konsentrasi
500 sebesar 97oC. Sedangkan pada titik beku larutan konsentrasi 0 oC sebesar 10C larutan
glukosa, konsentrasi 250 sebesar 94oC, dan konsentrasi 500 sebesar 97oC.
Kata kunci : konsentrasi larutan, titik didih, titik beku

PENDAHULUAN

Di sekitar kita banyak terjadi perubahan fase suatu zat. Dalam hal ini yang paling sering
ditemui adalah perubahan dari fase cair menjadi fase padat atau yang disebut membeku. Hal ini
terutama terjadi di negara yang memiliki 4 musim, karena memiliki musim dingin. Negara yang
memiliki musim dingin akan mengalami proses pembekuan yang berlangsung cepat. Apapun yang
ada pasti akan mengalami proses pembekuan secara cepat. Oleh karena itu untuk mengatasi hal
tersebut dilakukan upaya penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur pada saat tekanan
uap cairan sama (setimbang) dengan tekanan uap padatannya. Titik beku dilambangkan dengan
simbol Tf. Air murni membeku pada temperatur 0°C dan tekanan 1 atm. Temperatur itu dinamakan
titik beku normal air. Temperatur dimana zat cair membeku pada tekanan 1 atm adalah titik beku
normal zat cair tersebut. Titik beku suatu larutan pasti selalu lebih rendah daripada titik beku
pelarut murninya (air). Hal ini dikarenakan sebagian partikel air dan partikel-partikel terlarut akan
bergabung dan membentuk ikatan. Sehingga ketika membeku, yang memiliki titik beku paling
tinggi adalah air karena air yang membeku terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh partikel-partikel
terlarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda-beda. Titik beku suatu larutan akan
berubah jika tekanan uapnya juga berubah. Hal ini disebabkan oleh masuknya zat terlarut yang
mempengaruhi perubahan titik beku. Jadi, jika suatu zat terlarut ditambahkan ke dalam larutan,
titik beku larutan tersebut akan berubah. Besarnya perbedaan antara titik beku zat pelarut dengan
titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆Tf). (Abrahams dkk, 2013)

Titik beku dan titik didih suatu larutan bergantung pada kesetimbangan pelarut dalam larutan
dengan pelarut padatan, selain itu juga bergantung pada kesetimbangan pelarut dengan pelarut
murni (air). Pada saat terjadi kesetimbangan, maka dapat tercapai titik beku atau titik
didihnya`Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk
menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang
menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Untuk jumlah terlarut yang
berbeda pada setiap larutan, maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya
akan mempengaruhi titik didih larutan tersebut. Titik didih suatu larutan merupakan suhu larutan
pada saat tekanan uap jenuh larutan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang diberikan
pada permukaan cairan(Wahyuni, 2013).Suatu larutan dapat dikatakan mengalami penurunan titik
beku larutan jika titik beku lautan lebih rendah dari titik beku pelarutnya, sehingga titik beku larutan
dapat diamati pada keadaan atau pada suhu dimana kristal-kristal pertama kali mulai terbentuk,
yaitu pada saat kesetimbangan dengan larutan. Dalam pelarut encer, penurunan titik beku
berbanding lurus dengan banyaknya molekul zat terlarut dalam massa tertentu pelarut
(Adisendjaja, 2012).
Kegiatan praktikum penting dilakukan pada proses pembelajaran kimia karena dapat
membantu peserta didik dalam menemukan fakta-fakta serta prinsip-prinsip kimia.Pembelajaran
kimia memungkinkan peserta didik banyak melakukan kegiatan praktikum, maka penilaian
terhadap kinerjanya sangat penting untuk dilakukan, sehingga tingkat keberhasilan peserta didik
dapat diketahui.Pada praktikum ini variabel bebas yang digunakan adalah massa zat terlarut, yaitu
massa naftalena yang digunakan dalam penentuan tetapan titik beku asam asetat dan massa zat
X untuk penentuan massa molekul relatif zat non elektrolit. Sedangkan variabel terikat yang
digunakan adalah penurunan titik beku. Pada praktikum ini juga digunakan metode praktikum dan
pelarut yang sama merupakan variabel kontrolnya. Untuk mengetahui hubungan antara penurunan
titik beku dengan massa molekul relatif digunakan metode analisis menggunakan persamaan
Clausius Claypeyron (Team Lecturer of Physical Chemistry, 2014).

ALAT DAN BAHAN

Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain beaker glass, termometer, pemanas/hotplate,
baskom.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan praktikum kali ini antara lain akuades, 250 gr NaCl (garam), 500 gr
NaCl (garam), 250 gr glukosa, 500 gr glukosa,es batu, akuades, 250 gram fruktosa, dan 500 gram
fruktosa.

Prosedur Kerja
Penentuan Titik Didih Larutan Glukosa
Proses kerja percobaan ini adalah dengan menimbang sebanyak 0 gram Glukosa; 250
gram Glukosa; dan 500 gram Glukosa. Memasukkan ke dalam beaker glass. Menambahkan 100
ml akuades kemudian diaduk hingga homogen. Memanaskan larutan diatas pemanas spritus
hingga mencapai titik didih larutan. Mengukur suhu larutan dengan menggunakan termometer.

Penentuan Titik Beku Larutan Glukosa

Proses kerja percobaan ini adalah menimbang sebanyak 0 gram Glukosa; 250 gram
Glukosa; dan 500 gram Glukosa. Memasukkan ke dalam beaker glass. Menambahkan 100 ml
akuades kemudian diaduk hingga homogen. Memasukkan larutan ke dalam baskom berisi es batu.
Kemudian mengamati temperatur pada larutan dengan menggunakan termometer.

Penentuan Titik Didih Larutan NaCl

Proses kerja percobaan ini adalah menimbang sebanyak 0 gram NaCl; 250 gram NaCl;
dan 500 gram NaCl. Memasukkan ke dalam beaker glass. Menambahkan 100 ml akuades
kemudian diaduk hingga homogen. Memanaskan larutan diatas pemanas spritus hingga mencapai
titik didih larutan. Mengukur suhu larutan dengan menggunakan termometer.

Penentuan Titik Beku Larutan NaCl

Proses kerja percobaan ini adalah menimbang sebanyak 0 gram Glukosa; 250 gram
Glukosa; dan 500 gram Glukosa. Memasukkan ke dalam beaker glass. Menambahkan 100 ml
akuades kemudian diaduk hingga homogen. Memasukkan larutan ke dalam baskom berisi es batu.
Kemudian mengamati temperatur pada larutan dengan menggunakan termometer.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hubungan Titik Didih Solut Mengion Pada Berbagai Konsentrasi

Konsentrasi Glukosa ∆ Tb (°C) Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)


(g/100)

0 0 94 94

250 0,071 95 95,071

500 0,144 97 91,144

Grafik Pengukuran Titik Didih Larutan Glukosa

200 94 95.071 91.1444


180
160
140
120 95 97
94
100
80
60
40
20
0
1 2 3

Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)

Gambar 1. Grafik Pengukuran Titik Didih Larutan Glukosa

Percobaan ini menggunakan larutan dengan konsentrasi 0 gram akuades, 250 gram glukosa,
dan 500 gram glukosa yang di panaskan diatas pemanas atau hotplat dengan tujuan untuk
mengukur dan mengetahui titik didih larutan tersebut.Setelah dipanaskan konsentrasi tersebut
diukur menggunakan nanometer dan suhu yang diperoleh dari akuades 94 oC, 250 gram glukosa
95oC, dan dari 500 gram glukosa didapat suhu adalah 97oC. Gambar grafik diatas menunjukakan
pengukuran titik didih larutan glukosa dengan laju suhu pada percobaan yang telah dilakukan dan
dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutannya maka, memerlukan titik
didih yang tinggi juga.
Tabel 2. Hubungan Titik Beku Solut Mengion Pada Berbagai Konsentrasi

Konsentrasi Glukosa ∆ Tf (°C) Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)


(g/100)

0 0 1 °C 1°C

250 4,473 °C -1 °C 4,472 °C

500 5,152 °C -1 °C 5,152 °C

Grafik Pengukuran Titik Beku Larutan Glukosa


5
5.152
4 4.472

3
1
2
1
1

0
-1 -1
-1

-2

Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)

Gambar 2. Grafik Pengukuran Titik Beku Larutan Glukosa

Percobaan kedua dipengaruhi oleh suhu dari es batu yang disimpan didalam baskom dan
didapatlah hasil suhu atau titik beku dari masing- masing percobaan sampel, yaitu 0 gram 1 oC,
glukosa 250 gram -1 oC, dan glukosa 500 gram -1 oC. Berdasarkan grafik di atas kita dapat
mengetahui bahwa terjadi penurunan suhu yang drastis sampai -10C.

Tabel 3. Hubungan Titik Didih Solut Mengion Pada Berbagai Konsentrasi

Konsentrasi NaCl ∆ Tb (°C) Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)

(g/100)

0 0 94 °C 94 °C

250 0,444 °C 97 °C 97,444 °C

500 0.888 °C 99 °C 99,54 °C


Grafik Pengukuran Titik Didih Larutan NaCl
250

97.444 99.888
200 94

150

94 97 99
100

50

0
1 2 3

Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)

Gambar 3. Grafik Pengukuran Titik Didih Larutan NaCl

Pada percobaan ketiga didapatkan konsentrasi tersebut didapatkan suhu dari akuades
94 C, 250 gram garam 97oC, dan dari 500 gram garam didapat suhu adalah 99oC. Gambar grafik
o

diatas menunjukakan laju suhu pada percobaan yang telah dilaksanakan dan dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutannya maka, memerlukan titik didih yang tinggi
juga karena solut yang mengion akan menyebabkan kenaikan jumlah partikel dalam larutan yang
sebanding dengan jumlah ion yang terbentuk dari satu mol solute atau zat terlarut yang terbentuk.

Tabel 4. Hubungan Titik Didih Solut Mengion Pada Berbagai Konsentrasi

Konsentrasi NaCl ∆ Tf (°C) Tb praktis (°C) Tb Teoritis (°C)

(g/100)

0 0 1 °C 1 °C

250 15,89 °C -1 °C 14,89 °C

500 31,79 °C -1 °C 30,79 °C

Gambar 4. Grafik Pengukuran Titik Beku Larutan NaCl


Pada percobaan keempat ini merupakan hasil dari pengukuran titik beku solut tidak
mengion dari tiga sempel yaitu akuades 0 gram , garam 250 gram dan garam 500 gram.
Pengukuran dilakukan dengan menggunkan alat termometer dan larutan dimasukkan dalam
baskom yang berisi es kemudian diputar sampai gelas beker yang diputar yang berisi dengan
larutan berembuh. Pada percobaan ini dipengaruhi oleh suhu dari es dan memerlukan waktu yang
lama dalam pemutaran gelas bekernya, sehingga didapatlah hasil suhu atau titik beku dari
percobaan dari masing- masing sempel, yaitu 0 gram -1 oC, 250 gram garam 0 oC, dan ggaram
dengan konsentrasi 500 gram -1 oC. Berdasarkan grafik di atas merupakan gambaran dari
peristiwa dari penurunan suhu yang terdapat pada Tb Praktis atau suhu yang diukur.

KESIMPULAN

Pada praktikum ini, terjadi kenaikan titik didih dan titik beku terhadap larutan NaCL dan
glukosa. Kenaikan jumlah partikel ini disebabkan oleh solut yang mengion sebanding dengan
jumlah ion yang terbentuk satu mol solut. Karena hal inilah baik pada percobaan kenaikan titik
didih maupun penurunan titik beku pada glukosa dan NaCl selalu terjadi kenaikan ion dan tidak
pernah terjadi penurunan ion. Pada T praktis pada konsentrasi 0 tidak mencapai 100 derajat
dikarenakan larutan kurang dipanaskan lebih tinggi.Percobaan mengenai titik didih dan titik beku
larutan pada larutan NaCL dan glukosa dengan 3 konsentrasi yaitu 0 gram, 250 gram, dan 500
gram. . Pada pengamatan titik didih larutan konsentrasi 0 oC larutan NaCl 94oC, konsentrasi 250
sebesar 97oC, dan konsentrasi 500 sebesar 990C. Sedangkan pada titik beku konsentrasi 0oC
larutan NaCL 1 oC, konsentrasi -1oC sebesar, dan konsentrasi 500 sebesar 45,62oC. Pada
percobaan titik didih larutan konsentrasi 0oC sebesar 940 C larutan glukosa konsentrasi 250
sebesar 95oC, dan konsentrasi 500 sebesar 97oC. Sedangkan pada titik beku larutan konsentrasi
0oC sebesar 10C larutan glukosa, konsentrasi 250 sebesar 94oC, dan konsentrasi 500 sebesar
97oC.
.
DAFTAR PUSTAKA

Abrahams,dkk. (2013). The Assessment of Practical Work in School Science. Studies in Science
Education, 49(2), 209-251.
Team Lecturer of Physical Chemistry,(2014). Practicum Guide of Physical Chemistry. Semarang:
Department of Chemistry FMIPA Unnes. Wahyuni S. 2013. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik.
Semarang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.
LAMPIRAN
NAMA : KRISPINUS TERANO MINGGE
NIM : 23921
KELAS : STIPP B
ACARA V : TITIK DIDIH DAN TITIK BEKU LARUTAN

DATA PERHITUNGAN

Yogyakarta,13 Desember 2022


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Muhamad Pahmi Pradana) (Krispinus Terano Mingge)


LAMPIRAN

Langkah Perhitungan

Menghitung ∆Tb

A. Glukosa (∆Tb = m x kb)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tb = 0 x 0,52
= 0 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tb = 1,4 x 0,52
= 0,7 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tb = 2,8 x 0,52
= 1,5 oC

B. NaCl (∆Tb = m x kb x i)
a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tb = 0 x 0,52 x 2
= 0 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tb = 4,3 x 0,52 x 2
= 4,4oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tb = 8,5 x 0,52 x 2
= 8,8 oC

Menghitung ∆Tf

A. Glukosa (∆Tf = m x kf)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tf = 0 x 1,86
= 0 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tf = 1,4 x 1,86
= 2,6 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tf = 2,8 x 1,86
= 5,2 oC

B. NaCl (∆Tf = m x kf x i)
a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tf = 0 x 1,86 x 2
= 0 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tf = 4,3 x 1,86 x 2
=16 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tf = 8,5 x 1,86 x 2
= 31,62 oC

Menghitung Tb (T Teoritis)

A. Glukosa (Tb = ∆Tb + Tbo)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tb = 0 oC + 75 oC
= 75 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tb = 0,07oC + 89 oC
= 89,07 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tb = 0,15 oC + 90 oC
= 90,15 oC

B. NaCl (Tb = ∆Tb + Tbo)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tb = 0 oC + 79 oC
= 79 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tb = 0,44oC + 88 oC
= 88,44 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tb = 0,88 oC + 95 oC
= 95,88 oC

Menghitung Tf (T Teoritis)

A. Glukosa (Tf = ∆Tf + Tfo)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tf = 0 oC + 8 oC
= 75 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tf = 2,6oC + 9 oC
= 11,6 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tf = 5,2 oC + 18 oC
= 23,2 oC

B. NaCl (Tf = ∆Tf + Tfo)


a) Pada m = 0 (gr/100)
∆Tf = 0 oC + 8 oC
= 8 oC
b) Pada m = 25 (gr/100)
∆Tf = 16oC + 10 oC
= 26 oC
c) Pada m = 50 (gr/100)
∆Tf = 31,62 oC + 14 oC
= 45,62 oC

Anda mungkin juga menyukai