MODUL 04
SIFAT KOLIGATIF
Oleh:
JURUSAN SAINS
2021
TUJUAN
1. Memahami pengaruh zat terlarut pada sifat koligatif larutan, khususnya penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih, pada sistem pelarut air dan organik.
2. Memahami penggunaan faktor van Hoff pada perhitungan sifat koligatif larutan.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Gambarkan diagram penurunan dan peningkatan suhu air akibat penambahan zat terlarut.
2. Jelaskan pengaruh perbedaan kemampuan disosiasi zat terlarut terhadap sifat koligatif larutan.
Jawaban:
1.
2. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi bergantung pada jumlah atau kelompok partikel zat terlarut (konsentrasi zat telarut di
dalam larutan).
DASAR TEORI
Beberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya zat terlarut dalam larutan dan
tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini disebut sifat koligatif sebab sifat-
sifat tersebut memiliki sumber yang sama, dengan kata lain, semua sifat tersebut bergantung pada
banyaknya partikel zat yang ada, apakah partikel-partikel tersebut atom, ion atau molekul. Yang
disebut sebagai sifat koligatif larutan ialah penurunan titik uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik. Dalam pembahasan mengenai sifat koligatif larutan non-elektrolit,
perlu diingat bahwa yang dibahas adalah larutan yang relatif encer, yang berarti larutannya
memiliki konsentrasi ≤ 0,2 M (Chang, 2004).
Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan luar (tekanan yang dikenakan pada permukaan cairan). Apabila tekanan uap sama dengan
tekanan luar, maka gelembung menuju fase gas. Oleh karena itu, titik didih suatu cairan bergantung
pada tekanan luar. (Tim Dosen Kimia UNHAS, 2008)
Adapun titik beku dari suatu cairan atau suatu larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan
(larutan)itu sama dengan tekanan uap pelarut padat murni. Akibat lain dan turunnya tekanan uap
larutan adalah penurunan titik beku ; titik beku normal air dalam 0oC.
Jika air murni didinginkan pada 0oC maka air tersebut akan membeku dan tekanan uap
permukaannya sebesar 1 atm, tetapi bila dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap seperti gula,
maka pada suhu 0oC ternyata larutan belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil
dari 1 atm. Supaya larutan membeku, tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini
dapat dicapai bila suhu larutan di turunkan.
Setelah tekanan uap mencapai 1 atm, larutan akan membeku. Besarnya titik beku larutan ini lebih
rendah dari 0oC atau lebih rendah dari titik beku turunnya titik beku larutan dan titik beku
pelarutnya disebut penurunan titik beku ( DTf ).
Besarnya DTf larutan juga bergantung pada jumlah partikel terlarut. Menurut Raoult untuk larutan
yang sangat encer berlaku :
DTf = Kf .m
Atau
DTf = Kf x x
1.Alat
a. Air
b. Es
c. NaCl
d. Sukrosa
PROSEDUR PERCOBAAN
Beker
- dipanaskan beker berisi air 50 mL dengan bantuan bunsen/spiritus
- diukur suhu air dengan termometer hingga diperoleh nilai tetap
- disiapkan larutan NaCl sebanyak 50 mL dengan konsentrasi 0,5 M dan 5,0 M
- dipanaskan masing-masing larutan NaCl pada beker yang berbeda pada
bunsen/spiritus
- diukur suhu larutan NaCl dengan thermometer hingga diperoleh nilai tetap
- diulangi langkah diatas hingga diperoleh data ulangan
- diulangi semua langkah diatas untuk larutan sukrosa
Hasil
Simulasi Daring
situs vlab.amrita.edu
Hasil
DATA PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
Padatan NaCl ditimbang • Massa NaCl = 29,2498 gram (5 M)
• Massa NaCl = 2,9246 gram (0,5 M)
NaCl dengan konsentrasi yang berbeda • NaCl 29,2498 gram + 100 mL aquades
kemudian dilarutkan di gelas kimia dengan • NaCl 2,9246 gram + 100 mL aquades
menggunakan 100 mL aquades Larutan NaCl yang telah dibuat lalu dibagi dua
untuk kegiatan penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih
Pada masing-masing larutan yang telah dibagi
dua, untuk kegiatan penururnan titik beku,
gelas kimia berisikan larutan NaCl
dimasukkan kedalam penangas es pada waktu
yang telah ditentukkan, sebaliknya, pada
kenaikan titik didih, gelas kimia berisikan
larutan NaCl diletakkan di atas pembakar
bunsen untuk dipanaskan dengan waktu yang
telah ditentukkan
Waktu Suhu
0 31oC
5 22oC
10 19oC
15 16oC
20 14oC
25 13oC
30 10oC
20
40
15
SUHU (˚C)
10
20
5
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
WAKTU WAKTU (MENIT)
40 40
SUHU (˚C)
20 20
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
WAKTU WAKTU (MENIT)
60 80
SUHU
60
SUHU
40
40
20
20
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
WAKTU WAKTU
Grafik Kenaikan Titik Didih
40 100
SUHU (˚C)
20 50
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
WAKTU WAKTU (MENIT)
100 30
SUHU
SUHU (˚C)
20
50
10
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
WAKTU (MENIT) WAKTU
20
10
0
0 5 10 15 20 25
WAKTU
Pembahasan
Berdasarkan data yang telah didapatkan setelah dilakukannya praktikum sifat koligatif pada
larutan, maka dapat disimpulkan bahwa jenis zat pada garam berpengaruh pada titik didihnya.
Larutan garam punya titik didih yang tinggi, karena merupakan jenis larutan elektrolit. Yaitu
larutan elekrolit punya sifat koligatif yang besar. Banyaknya partikel zat terlarut hasil ionisasi
larutan elektrolit dirumuskan dengan factor Van Hoff.
Faktor kesalahan yang terjadi pada percobaan sifat koligatif larutan adalah kesalahan melihat skala
pada thermometer, thermometer menyentuh dinding atau alas sehingga tidak mengukur suhu
larutan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi titik beku larutan adalah pertama konsentrasi larutan, semakin
besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka semakin rendah titik beku larutan tersebut,
dan semakin rendah konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka titik beku larutan akan
semakin tinggi , kedua keelektrolitan Larutan, larutan elektrolit akan semakin sukar membeku
(titik beku lebih rendah) daripada larutan non elektrolit, ketiga jumlah partikel, semakin banyak
jumlah partikel zat terlarut, titik didih semakin rendah, dan semakin sedikit jumlah partikel maka
titik didih semakin tinggi.
Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin
besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg, 25ºC)
titik didih air sebesar 100ºC.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis zat pada garam
berpengaruh pada kenaikan titik didihnya, selain itu juga dipengaruhi oleh tingkat
keelektrolitannya. Pada penurunan titik beku konsentrasi larutan berpengaruh pada tekanan
osmotiknya, semain besar konsentrasi maka semakin tinggi nilai tekanan osmotiknya.
Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya, prakikan lebih terampil dalam penggunaan alat, tertama
dalam pembacaan dan car amemegang thermometer.
DAFTAR PUSTAKA
UNHAS, T. D. (2004).