UNTUK FISIKA
SUDARLIN
KIMIA DASAR UNTUK FISIKA
Penyusun : Sudarlin
Editor : Sudarlin
Edisi : Pertama
Cetakan : Pertama
LISENSI BUKU
Omah Ilmu
Alamat : Pogung Rejo, Sleman, Yogyakarta
Telp : 081226931661
Web : omah-ilmu.co.nr
Email : allink.wadjo@gmail.com
Sudarlin,
KIMIA DASAR UNTUK FISIKA/Sudarlin
edisi pertama – Yogyakarta: Penerbit Buku, 2010
cetakan pertama, iv + 140 hal, 14.8 x 21 cm.
Kimia Judul
ii
Penyusun
Sudarlin
iv
vi
5
1 Kalimat ini diucapkan oleh ahli fisika, Stephen W. Hawking: “Tuhan tidak hanya bermain dadu,
Ia bahkan melemparnya ke tempat yang tidak kita ketahui. Kalimat ini mungkin untuk menjawab
pernyataan Albert Einstein yang mengatakan: “Tuhan tidak sedang bermain dadu”. Dua kalimat
yang perlu dikoreksi!!
Kimia Dasar untuk Fisika |
BAB 2
MATERI DAN PERUBAHANNYA
2 Massa merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu benda
terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa kadang pula diartikan sebagai
6 ukuran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan SI massa
adalah kilogram (kg). Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja
pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan gravitasi (g) atau biasa disebut gaya
gravitasi.
3 Ukuran ruang 3 dimensi materi, satuan SI volume adalah meter kubik (m 3)
11
Soal Latihan
1. Suatu zat mempunyai titik beku 50oC. Pada suhu kamar
(25oC) zat tersebut dalam fasa apa? Padat, cair, atau gas?
Mengapa? Berikan penjelasannya!
2. Apakah api dan pelangi dapat digolongkan sebagai
materi? Berikan alasannya!
3. Apakah beton termasuk perubahan kimia atau bukan?
Berikan alasannya! 13
15
4 Saat itu teori 4 unsur Aristoteles telah ditinggalkan. Ilmuwan muslim mulai memperkenalkan
16 unsur-unsur kimia sebagai substansi murni, seperti oksigen, karbon, belerang, emas, dsb. Para
ilmuwan juga sudah mulai mengklasifikasikan materi berdasarkan wujud dan sifat-sifatnya.
Gampangannya, ilmuwan tidak lagi spekulatif!! Fakta ini juga menjelaskan bahwa perkembangan
ilmu kimia modern yang sebenarnya berasal dari negeri muslim,. Tokohnya yang terkenal adalah
Jabir al-Hayyan, dll.
| Kimia Dasar untuk Fisika
berbeda. Unsur yang sama memiliki atom dengan ukuran dan
massa yang sama, tapi unsur yang gak sama pasti memiliki
atom dengan ukuran dan massa yang beda.5
Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa molekul
H2O, air, membutuhkan 1 gram hidrogen jika tersedia 8 gram
oksigen, bukan 2 x 8 = 16 gram hidrogen. Artinya, massa
oksigen dan hidrogen berbeda. Kenyataan ini disebut hukum
perbandingan tetap (Proust). Gak cuma itu, Dalton juga bisa
menjelaskan kalo atom dari unsur yang berlainan dapat
berikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana.
Misal, satu atom A berikatan dengan satu atom B menjadi AB
atau satu atom A berikatan dua atom B menjadi AB2.
Proses itu disebut reaksi kimia. Pada reaksi kimia
yang terjadi hanyalah hanyalah penggabungan, pemisahan,
atau penyusunan ulang atom-atom. Reaksi kimia tidak
mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom,
jadi massa atom yang telah berikatan tidak akan berubah
berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoiser).
5Unsur yang dimaksud bukanlah 4 unsur yang pernah diutarakan oleh Aristoteles, tapi unsur-
unsur yang memiliki entitas tersendiri, seperti karbon, oksigen, belerang, dsb.
Kimia Dasar untuk Fisika |
dapat dipecah lagi. Emang kelerang gak bisa dipecah pho??
Ngarang lagi tuh…:P
Tapi, teori atom Dalton tidak dapat menerangkan
kenapa suatu materi dapat menghantarkan listrik. Penemuan
baterai volta dan elektrolisis oleh Davy dan Faraday tidak
dapat dijelaskan oleh atom Dalton. Bagaimana mungkin suatu
bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat
menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.
C. Thomson: Elektron
Kelemahan teori atom Dalton diperbaiki oleh JJ.
Thomson. Eksperimen yang dilakukannya menggunakan
sinar kotoda yang ditemukan William Crookes berupa sinar
yang muncul dari arah katoda ke anoda. Sinar tersebut dapat
memutar kincir dalam tabung. Artinya sinar tersebut adalah
aliran materi.
19
6Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan sinar ini dapat
dilacak
21
22
25
26
27
28
Jika disimpulkan: 31
1. Elektron mengorbit mengelilingi inti atom. Posisi orbit
tersebut disebut posisi statisioner.
Kimia Dasar untuk Fisika |
2. Selama berada pada posis statisionernya elektron
memiliki besaran yang spesifik (terkuantisasi).
3. Akan tetapi, energi akan dipancarkan jika elektron
meloncat dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi lebih
rendah dan sebaliknya harus menyerap energi jika ingin
naik ke tingkat energi yang lebih tinggi.
(jangan pernah hafal apa yang saya tulis, percuma!!)
32
2. Isoton
Isoton adalah atom dari unsur yang berbeda, tapi
mempunyai jumlah neutronnya sama. Contoh 16
8O dengan
15
7N .
3. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor
massa yang sama. Adanya isotop yang membuat adanya
isobar. Contoh : 35
Penyelesaian :
a. Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19 atom netral
Jumlah neutron =
39 – 19 = 20
b. 13 Al
27 3 Jumlah proton = 13 ion positif (melepas
Jumlah elektron = elektron)
13 - 3 = 10
Jumlah neutron =
27 – 13 = 14
c. 19
9F
Jumlah proton = 9 ion negatif (menerima
Jumlah elektron = elektron)
9 + 1 = 10
Jumlah neutron =
19 – 9 = 10
15
8O
37
39
42
Orbital p (prinsipal) (l = 1)
43
Orbital f (fundamental) (l = 3)
l = 3 (orbital f)
2. Kaidah Hund
Orbital p, d, dan f itukan ada banyak kamarnya. Gimana cara
ngisinya. Satu-satu aja, sekalian, atau gimana??
Ohh…, yang itu, gampang kok!! Itu udah diatur
dengan kaidah Hund. Caranya gini.., kamu isi dulu satu-satu
tiap kamar dengan elektron yang s = +½ atau yang . Mulai
dari kiri ya... Kalo kamarnya udah diisi satu-satu, dan
ternyata elektronnya masih ada, kamu balik lagi ke kiri, isi
lagi dengan elektron yang s = -½ atau yang . Kalo semuanya
udah terisi 2 elektron?? Ya udah.., kamu nyari kos-kosan yang 47
lain aja!! Hehe.., maksudnya pindah ke orbital yang lain, githu
aja kok repot.
Kimia Dasar untuk Fisika |
Ini ada contohnya:
p2 dituliskan bukan
p4 dituliskan bukan
bukan pula
d5 dituliskan bukan
d6 dituliskan bukan
bukan pula
3. Larangan Pauli
Ini bukan aturan, cuma pernyataan aja. Kesimpulnnya
gini, kalo kamu ngisi elektron dengan benar, pasti gak akan
ada elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum
yang sama. Percaya gak? Kalo gak.., coba deh perhatiin
bilangan kuantum elektron oksigen (8 elektron) ini:
e1 : n = 1, l = 0, m = 0, s=+½ e5 : n = 2, l = 1, m = –1, s=+½
e2 : n = 1, l = 0, m = 0, s=–½ e6 : n = 2, l = 1, m = 0, s=+½
e3 : n = 2, l = 0, m = 0, s=+½ e7 : n = 2, l = 1, m = +1, s=+½
e4 : n = 2, l = 0, m = 0, s=–½ e8 : n = 2, l = 1, m = –1, s=–½
48
1. Buatlah konfigurasi elektron untuk tanda atom sebagai
berikut:
E. Hukum Avogadro
Bunyinya gini: “pada suhu dan tekanan yang sama,
gas-gas yang volumnya sama mengandung jumlah partikel
yang sama pula”. Gampangannya gini: kalo kamu punya 40
mL gas amoniak (NH3) yang mengandung 400 butir molekul,
maka gas O2 yang volumenya 40 mL juga akan mengandung
400 butir molekul, asalkan tekanan dan temperaturnya sama.
Jadi kalo dibuat rumusnya, jadinya gini:
V1 V2
n1 n2
dimana V adalah volume dan n adalah jumlah partikel.
56
57
Soal Latihan
1. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan bahwa
perbandingan volume gas nitrogen (N2), gas hidrogen
(H2) yang bereaksi dengan amonia (NH3) yang dihasilkan
adalah : 1 : 3 : 2
2. Gas metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2 (g) + 2 H2O (g)
Jika gas metana yang terbakar (pada suhu dan tekanan
yang tetap) sebanyak 1 liter :
a. Berapa liter O2 yang diperlukan?
b. Berapa liter uap air dan gas CO2 yang dihasilkan?
58
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah proses mengubah zat-zat asal
menjadi satu atau lebih zat-zat baru. Zat asal itu disebut
reaktan, sementara zat baru yang dihasilkan disebut produk.
Reaksi kimia tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
persamaan tertentu yang disebut persamaan reaksi kimia.
59
reaktan produk
2 atom C 1 atom C
C 2H 6 O2 2CO2 H2 O
kalikan H2O dengan 3
6 atom H 2 atom H
Jadinya:
C 2H 6 O2 2CO2 3H2 O
61
kalikan O2 dengan
7
C 2H 6 O2 2CO2 3H2O
2
masing-masing
2C2H6 7O2 4CO2 6H2O komponen dikalikan
dengan 2 untuk
menghilangkan pecahan
unsur-unsurnya.
unsur-unsurnya.
17. 2SO2 + O2 2SO3
Kunci Jawaban
18. Mg + 2HCl MgCl2 + H2
19. 3Ca + N2 Ca3N2
Contoh:
Contoh:
Contoh:
20. NH4NO3 N2O + 2H2O
21. 2BiCl3 + 3H2S Bi2S3 + 6HCl
22. 2C4H10 + 13O2 8CO2 + 10H2O
23. 6O2 + C6H12O6 6CO2 + 6H2O
24. 3NO2 + H2O 2HNO3 + NO
68
5. Reaksi redoks, yaitu reaksi yang mengakibatkan
perubahan bilangan oksidasi. Contoh:
FeS + 3NO3- + 4H+ → 3NO + SO42- + Fe3+ + 2H2O
69
72
73
A. Pengertian Mol
Mol adalah satuan jumlah partikel atom, molekul,
atau ion sebanyak 6,02 x 1023 partikel. Bilangan ini disebut
bilangan Avogadro, disimbol L. Penggunaannya sama dengan
lusin atau gross. Contoh:
1 lusin atom C = 12 atom C
1 gross atom C = 144 atom C
1 mol atom C = 602000000000000000000000
atom C = 602 milyar trilyun atom C
74
76
78
79
81
A. Kadar Zat
Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah
melakukan percobaan untuk mengidentifikasi zat. Ada dua
kegiatan dalam identifikasi zat, yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menentukan jenis komponen penyusun zat. Sedangkan
analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari
setiap komponen penyusun zat. Dengan mengetahui jenis
dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat
mengetahui komposisi zat tersebut.
Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (%
massa). Perhitungan persen massa untuk setiap komponen
dapat menggunakan persamaan berikut:
82
84
b. Volume gas H2
o Tentukan mol H2
3 3 3
mol H2 mol Al x 1 mol
2 2 2
o Tentukan volume H2
V H2 mol H2 x 22,4 33,6 L
d. Partikel H2
3 89
Jumlah H2 mol H2 x 6,02 x 10 23 x 6,02 x 10 23 9,03 x 10 23 molekul
2
91
B. Sifat-Sifat Gas
Karena perilaku pertikelnya itu, gas memiliki sifat
unik yang mudah diamati, antara lain:
Volume dan bentuk sesuai wadahnya.
Gerak partikelnya cepat dan bebas dan memberi tekanan
yang sama ke dinding wadah. Semakin banyak gas,
tekanannya semakin besar.
Gas dapat ditekan dengan tekanan luar, bila tekanan luar
dikurangi, gas akan mengembang.
Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan
akan mengkerut.
Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan
terdistribusi merata.
Sifat-sifat gas di atas menunjukkan bahwa gas
merupakan wujud zat yang sangat dipengaruhi oleh besaran-
94
besaran makroskopis, seperti volume, tekanan, suhu, dan
jumlah partikel. Salah satu teknik yang sering dipakai dalam
96
97
V T
V
k
T
V1 V
V 2
konstan T1 T2
T
99
V1 V2
T1 T2
Kimia Dasar untuk Fisika |
Arti dari persamaan di atas adalah : pada tekanan (P)
konstan, apabila suhu mutlak (T) gas berubah maka volume
(V) gas juga berubah sehingga hasil perbandingan antara
suhu mutlak dan volume selalu konstan. Dengan kata lain,
jika suhu mutlak gas bertambah, maka volume gas juga
bertambah atau sebaliknya jika suhu mutlak gas berkurang
maka volume gas juga berkurang, sehingga hasil
perbandingan antara suhu dan volume selalu konstan.
Catatan :
Yang dimaksudkan dengan suhu mutlak gas adalah suhu gas
yang dinyatakan dalam skala Kelvin. Apabila suhu masih
dalam skala Celcius, maka ubah terlebih dahulu ke dalam
skala Kelvin.
100
P T
P
k
T P1 P
2
P T1 T2
konstan
T
P1 P2
T1 T2
Arti dari persamaan di atas adalah : pada volume (V)
konstan, apabila tekanan (P) gas berubah maka suhu mutlak
(T) gas juga berubah sehingga hasil perbandingan antara
tekanan dan suhu mutlak selalu konstan. Dengan kata lain,
jika tekanan gas bertambah, maka suhu mutlak gas juga
bertambah atau sebaliknya jika tekanan gas berkurang maka
suhu mutlak gas juga berkurang, sehingga hasil
perbandingan antara tekanan dan suhu selalu konstan.
Perlu diketahui bahwa hukum Boyle, hukum Charles, 101
dan hukum Gay-Lussac memberikan hasil yang akurat
apabila tekanan dan massa jenis gas tidak terlalu besar. Di
Kimia Dasar untuk Fisika |
samping itu, ketiga hukum tersebut juga hanya berlaku untuk
gas yang suhunya tidak mendekati titik didih. Berdasarkan
kenyataan ini, bisa disimpulkan bahwa hukum Boyle, hukum
Charles, dan hukum Gay-Lussac tidak bisa diterapkan untuk
semua kondisi gas.
p p p
gas dikurangi gas ditambah
volume volume
berkurang bertambah
6. Hukum Dalton
Persamaan gas ideal tidak hanya berlaku pada sampel
yang terdiri dari satu jenis gas saja, tetapi juga dapat
digunakan untuk campuran gas. Bila beberapa gas yang tidak
saling bereaksi bereaksi dicampur dalam satu wadah,
masing-masing gas akan melakukan sebagian tekanan.
Tekanan yang diberikan setiap gas disebut tekanan parsial.
Besarnya tekanan parsial gas akan sama dengan tekanan gas
itu bila berada sendirian dalam wadah. Secara sederhana ini
bisa dirumuskan bahwa tekanan total suatu campuran gas
adalaah jumlah tekanan parsial semua komponennya.
Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Dalton.
104
Ptotal = PA + PB + PC …
dimana Ptotal adalah tekanan total gas, PA, PB, dan PC adalah
tekanan parsial masing-masing komponen gas.
Tekanan parsial masing-masing gas dapat
dihubungkan dengan tekanan total sistem menggunakan
fraksi molnya. Misal untuk sistem yang terdiri dari gas A dan
gas B.
PA nA RT
PB nB RT +
PA PB V nA nB RT
PtotalV ntotal RT
Maka besarnya tekanan parsial gas A (PA) dan B (PB)
berdasarkan fraksi molnya:
105
Penyelesaian:
T1 = 20 oC + 273 = 293 K
T2 = 40 oC + 273 = 313 K
V1 = 20 L
V2 = ?
106
Penyelesaian:
P1 = 101 kPa
P2 = 201 kPa
T1 = 20 oC + 273 K = 293 K
T2 = 40 oC + 273 K = 313 K
V1 = 2 liter
V2 = ?
Tumbangkan soalnya:
107
108
109
A. Teori Tumbukan
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya
reaksi kimia adalah teori tumbukan. Menurut teori
tumbukan, reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-
partikel yang saling bertumbukan. Tetapi, tidak semua
tumbukan akan menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang
dapat menghasilkan reaksi kimia hanyalah tumbukan yang
efektif.
Agar terjadi tumbukan yang efektif diperlukan syarat,
yaitu orientasi tumbukan molekul harus tepat. Orientasi
merupakan arah atau posisi antarmolekul yang
bertumbukan. Untuk molekul berbentuk bulat orientasi tidak
begitu penting, karena semua posisi akan mengakibatkan
tumbukan dengan orientasi sesuai. Tetapi, untuk molekul
yang berbentuk dua bola terpilin orientasi sangatlah penting.
menghasilkan
110
Gambar 13.1. Tumbukan antar molekul yang berbentuk bulat
menghasilkan
B. Energi Aktivasi
Selain orientasi, agar dapat terjadi reaksi kimia, maka
energi tumbukan harus melewati energi penghalang yang
dikenal dengan energi aktivasi. Energi aktivasi (Ea)
merupakan energi minimal agar terjadi suatu reaksi. Semua
proses reaksi kimia harus melalui tahap ini, jika energi
aktivasi tidak terlampaui, maka reaksi kimia tidak akan
terjadi. Energi aktivasi merupakan syarat minimal terjadinya
suatu reaksi dan dapat digambarkan sebagai berikut.
111
reaktan
produk
Gambar 13.4. Diagram energi aktivasi
a b
113
A. Laju Reaksi
Secara fisika, definisi dari kecepatan atau laju adalah
jarak yang ditempuh benda pada waktu tertentu. Laju
disimbolkan dengan v dan dapat dituliskan rumusnya
sebagai berikut:
Perubahan posisi x 2 x 1 x S
Laju gerak v
Perubahan waktu t2 t1 t t
dimana v adalah laju (meter detik-1), s adalah jarak meter),
dan t adalah waktu (detik).
Sama dengan hal tersebut, dalam kimia juga dikenal
istilah laju reaksi. Masih ingat dengan persamaan reaksi yang
pernah kita pelajari? Persamaan reaksi terdiri atas reaktan
dan produk. Reaksi berjalan mulai dari reaktan menuju
produk. Reaktan terletak di sebelah kiri anak panah,
114
sedangkan produk terletak di sebelah kanan.
waktu
115
117
1. Ukuran partikel
Jika ukuran partikel semakin kecil, maka reaksi akan
berjalan semakin cepat akibat bertambahnya permukaan
materi tersebut. Jika kalian mempunyai benda berbentuk
kubus dengan ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi sama,
yaitu 1 cm. Berapa luas permukaan kubus tersebut?
Secara matematika dapat dihitung bahwa luas
permukaan kubus sebesar 6 kali luas sisinya. Karena kubus
mempunyai 6 sisi yang sama, maka jumlah luas
permukaannya adalah 6 × 1 cm × 1 cm = 6 cm2. Sekarang jika
kubus tersebut dipotong sehingga menjadi 8 buah kubus
yang sama besar, maka keempat kubus akan mempunyai
panjang,lebar, dan tinggi masing-masing 0,5 cm. Luas
permukaan untuksebuah kubus menjadi 6 × 0,5 cm × 0,5 cm
= 1,5 cm2. Jumlah luaspermukaan kubus menjadi 8 × 1,5 cm2
118 = 12 cm2. Jadi, dengan memperkecil ukuran kubus, maka luas
permukaan total menjadisemakin banyak.
2. Suhu
Kenaikkan suhu mempercepat reaksi karena dengan
kenaikkan suhu gerakan partikel semakin cepat. Energi
kinetik partikel-partikel semakin bertambah sehingga makin
banyak terjadi tumbukan yang efektif. Dengan demikian,
makin banyak partikel-partikel yang bereaksi.
4. Katalis
Katalisator merupakan zat yang mampu
mempengaruhi laju reaksi. Dalam kerjanya katalisator akan
ikut bereaksi dengan zat-zat reaktan, tetapi diakhir proses
reaksi katalisator tersebut akan memisah kembali. Katalis
ada dua macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis
negatif. Katalis bersifat positif dapat mempercepat laju
reaksi. Katalis bersifat negatif merupakan katalisator yang
memperlambat laju reaksi, katalisator ini dinamakan
inhibitor.
Adanya katalis positif dalam reaksi kimia
mengakibatkan energi aktivasi reaksi semakin kecil. Dengan
demikian, kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar.
Bayangkan jika kalian ingin menuju suatu tempat yang
120
dihalangi sebuah gunung. Jalan yang satu harus mendaki
gunung, sedangkan jalan yang lain melewati terowongan
yang menembus gunung, mana yang lebih cepat? Jalan yang
| Kimia Dasar untuk Fisika
harus mendaki gunung digambarkan sebagai jalan tanpa
katalis, sedangkan jalan melalui terowongan adalah jalan
dengan katalis. Dalam hal ini terowongan merupakan suatu
katalis.
Jalur I
A + B → AB → C
Jalur ini merupakan jalur reaksi yang berjalan tanpa
katalisator sehingga memerlukan energi aktivasi yang tinggi.
Akibatnya reaksi berjalan lambat.
Jalur II
A + B → XAB → C
Jalur ini dengan katalisator, yaitu X. Adanya katalisator
mengakibatkan energi aktivasi rendah, sehingga reaksi
berjalan cepat. 121
122
r k Br2
Jika reaksinya lebih kompleks lagi, misal:
A+B→ C
D. Orde Reaksi
Pengaruh konsentasi terhadap laju reaksi tergantung
123
pada jenis reaksinya. Ada jenis reaksi yang ketika konsentrasi
reaktannya ditambah 2 kali lipat maka lajunya akan
bertambah 2 kali lipat juga. Ada pula reaksi yang ketika
Kimia Dasar untuk Fisika |
konsentrasi reaktannya ditambah 2 kali lipat maka lajunya
akan bertambah 4 kali lipat. Bahkan ada jenis reaksi yang jika
konsentrasinya ditambah berkali-kali lipat, ternyata lajunya
tetap, tidak bertambah apalagi berkurang.
Untuk memahaminya, perhatikan ilustrasi pada
gambar 14.8.
E. Gabungan Rumus
Setelah memahami orde reaksi, sekarang kita akan
menggabungkan konsep orde reaksi tersebut dengan laju
reaksi secara definisi dan secara matematis.
1. Orde 0
Jika kita memiliki reaksi A → B, maka secara definisi
laju reaksinya dapat dituliskan:
d A
r
dt
Jika reaksinya adalah reaksi orde 0, maka secara matematika
persamaan laju reaksinya menjadi:
r k A 0
r k
Gabungan 2 persamaan tersebut adalah:
d A
k 127
dt
d A kdt
A t A 0 k t 0
At kt A0
A 0 A t kt
A t kt A 0
2. Orde 1
Jika reaksi di atas adalah reaksi orde 1, maka secara
matematika persamaan laju reaksinya menjadi:
r k A
3. Orde 2
Jika reaksi di atas adalah reaksi orde 2, maka secara
matematika persamaan laju reaksinya menjadi:
r k A 2
Gabungan 2 persamaan tersebut adalah:
d A
k A 2
dt
d A
kdt 129
A 2
Jika diintegralkan akan diperoleh persamaan:
1 1
k t 0 1 1
A 0 A t kt
1 1
A t A 0
kt
A t A 0
1 1
kt
A t A 0
Jika persamaan di atas digambarkan dalam bentuk grafik,
maka grafiknya adalah gambar 11.
F. Waktu Paruh ( t½ )
Waktu paruh merupakan waktu yang diperlukan agar
molaritas zat sisa menjadi setengah molaritas zat awal. Misal
mula-mula molaritas zat A adalah a mol, setelah waktu t½,
maka molaritas zat A sisa sebesar ½a mol. Waktu paruh
130 sering digunakan untuk perhitungan dalam reaksi peluruhan
radioaktif. Selain itu dengan mengetahui waktu paruh laju
reaksi dapat dicari dengan lebih cepat.
| Kimia Dasar untuk Fisika
Untuk reaksi orde 1, waktu paruhnya dapat
ditentukan dari persamaan laju reaksi orde satu:
lnAt kt lnA0
Saat t½, [A]t = ½[A]0, sehingga persamaan di atas menjadi:
ln 21 A 0 kt lnA 0
lnA 0 ln 1
2
A 0 kt 1
2
A 0
ln kt
A 0
1
1 2
2
ln 2 kt 1
2
0,693 kt 1
2
0,693
t
k
1
2
1 1
kt
A t A 0
1 1
kt
A 0 A 0
1
1 2
2
1 1
kt
A 0 A 0
1
1 2
2
2 1
kt
A 0 A 0
1
2
1
kt
A 0
1
2
132
Jalan ilmu merupakan jalan terjal dan sunyi yang jauh dari
gegap-gempita. Terjal lantaran harus melewati tahap demi
tahap yang runut dengan sabar dan tekun. Sunyi lantaran
harus dilakukan dalam ruang yang jauh dari kebisingan
ramai.
135