I. Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Indralaya
Kelas / Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hukum Dasar Kimia & Stoikiometri
Alokasi Waktu : 20 menit
4.10 Mengolah data terkait hukum- 4.10.1 Peserta didik mengolah data
hukum dasar kimia, konsep massa terkait hukum dasar kimia
molekul relatif, persamaan kimia, untuk menyelesaikan
konsep mol, dan kadar zat untuk perhitungan kimia.
menyelesaikan perhitungan kimia
4.10.2 Peserta didik menganalisis
hukum-hukum dasar kimia
Fakta :
- Zat
- Senyawa
- Massa zat yang bereaksi dan massa zat sesudah reaksi adalah sama
Konsep :
1. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari gabungan dua buah unsur atau lebih
dengan perbandingan tetap
2. Hukum Dasar Ilmu Kimia
Prosedur :
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Jumlah massa zat yang bereaksi dan jumlah massa zat hasil reaksi adalah sama
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap
V. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning tipe NHT
Pendekatan : Saintific
Metode : Diskusi, tanya jawab, Demonstrasi
Langkah-langkah
Fase 1
Fase 2
Fase 4
Fase 5
VIII. Penilaian
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
Silsia Fitri
NIP. NIM. 0610128141066
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA N 1 Indralaya
NIP
Lampiran 1
= (5,6 – 4) gram
= 1,6 gram
2 Membuktikan Pada reaksi antara logam Dari persamaan reaksi diatas maka 50
berlakunya hukum magnesium sebanyak 10 kita bisa tentukan menggunakan
perbandingan tetap gram dengan 6 gram oksigen rumus hukum proust yaitu.
(hukum Proust) sesuai persamaan reaksi :
Massa O dalam MgO = (Ar O) /
melalui perhitungan
2 Mg (s) + O2 (g) ——– > 2 (Mr MgO) x massa MgO
MgO (s)
= 16/40 x 15 gram
Ternyata dari percobaan
dihasilkan 15 gram = 6 gram
magnesium oksida dan sisa
Massa Mg dalam MgO = (Ar Mg) /
logam magnesium sebanyak 1
(Mr MgO) x massa MgO
gram, berapakah massa
oksigen dan massa = 24/40 x 15 gram
Penilaian =
Lampiran 2
Kelas/Semester : X/Genap/2017/2018
KELAS/SEMESTER : X / II
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
14 8 22
28 ... 44
... 24 66
56 32 ...
Jawab:
2. Perhaikan tabel berikut !
Massa karbon Massa oksigen Massa karbon Sisa karbon atau
yang direaksikan yang direaksikan dioksida oksigen
12 g 32 g 44 g 0
14 g 32 g 44 g 2gC
12 g 34 g 9g 2 g O2
24 g 64 g 88 g 0
Berdasarkan tabel diatas berapakah perbandingan massa C : O ?
Jawab :
3. Belerang (S) dan oksigen (O) membentuk dua jenis senyawa. 100 gram. Senyawa
1 mengandung 50 gram belerang, sedangkan 150 gram senyawa 2 mengandung
100 gram Oksigen. Apakah hukum dalton berlaku untuk senyawa tersebut?
Jelaskan!
Jawab :
Jawab :
BAHAN AJAR
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
A. Hukum Lavoisier
Dengan bukti dari percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia
yaitu Hukum Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum
dan sesudah rekasi adalah sama.
Begitu juga kalau kita membakar kayu misalnya kayu korek api. Berlaku juga hukum
kekekalan massa. Memang setelah kayu terbakar akan menjadi abu. Namun yang
perlu anda ketahui adalah bahwa selain abu, pada pembakaran kayu juga dihasilkan
oksida karbon, asap dan uap air. Oksida carbon dan uap air tidak tampak oleh mata
karena bermujud gas. Jika ditimbang ulang :
mk massa kayu + masa oksigen = masa abu + massa oksida karbon + massa uap air +
massa asap.
Kalau hukum kekekalan massa memang benar, maka massa dari materi yang ada
didunia ini berarti tidak pernah berubah.Kalau begitu, maka ketika mahluk hidup,
hewan, tumbuhan dan manusia, setiap kali tumbuh menjadi semakin besar, berarti
ada penambahan massa yang diambilkan dari massa materi yang lain. Begitu juga
setiap bayi yang lahir, berarti ada energi dan massa di alam semesta ini yang beralih
ke dalam diri bayi.
Kalau kita makan, maka ada beberapa massa dari air dan makanan yang makan akan
menjadi daging pada tubuh kita. Kalau manusia bertambah banyak, sesungguhnya
tidak ada perubahan massa di alam semesta ini, karena jumlah massa tentu juga sama
sebagaimana jumlah energi di alam semesti ini, berarti selalu sama.
“massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi”
Contoh :
S(s) + O2(g) → SO2(g)
1 mol S bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S bereaksi dengan
32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total reaktan sama dengan massa
produk yang dihasilkan.
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)
1 mol H2 bereaksi dengan ½ mol O2 membentuk 1 mol H2O. 2 gram H2 bereaksi
dengan 16 gram O2membentuk 18 gram H2O. Massa total reaktan sama dengan
massa produk yang terbentuk.
B. Hukum Proust
Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap ialah salah satu Hukum didalam
Ilmu Kimia yang menyatakan bahwa suatu Senyawa Kimia itu terdiri dari Unsur –
Unsur dengan Perbandingan Massa yg selalu sama atau Konstan. Dalam hal ini dapat
di simpulkan bahwa disetiap Sampel Suatu Senyawa itu mempunyai komposisi
Unsur – Unsur yang tetap didalamnya, sebagai contoh kita bisa lihat bahwa Air
terdiri dari 8/9 Massa Oksigen dan 1/9 Massa Hidrogen.
Adapun untuk Sejarah Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) ini pertama
kali dikemukakan oleh seorang Kimiawan Asal Prancis yang hidup ditahun 1754 –
1826 bernama Joseph Proust. Perlu kalian ketahui sebagai para pembaca bahwa
sebelum Joseph Proust mencetuskan Hukum Proust ini, tidak ada Konsep yg jelas
mengenai Senyawa Kimia dan setelah dilakukan serangkaian Eksperimen yang
dilakukan oleh Joseph Proust antara tahun 1797 – 1803 maka Hukum Proust ini
secara resmi dikemukakan oleh beliau (Joseph Proust).
Tentunya Fungsi Hukum Perbandingan Tetap dan Fungsi Hukum Proust ini
sangatlah penting didalam Ilmu Kimia karena hukum ini dapat memberikan
Kontribusi pada Konsep mengenai yang jelas mengenai Senyawa Kimia dan dapat
memberikan Konsep bagaimana Unsur – Unsur dapat membentuk Senyawa. Lalu
Hukum Josept Proust (Perbandingan Tetap) ini sangat membantu seorang John
Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori
Atom tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap (Proust) dan
Hukum Perbandingan Berganda.
Contoh Sederhana pada Hukum Perbandingan Tetap ini ialah pembentukan dari CO2
(Karbon Dioksida) dari Karbon dan Oksigen. Massa Karbon sebesar 12 dan Massa
Oksigen sebesar 16. Maka Pembentukan Karbon Dioksida telah dijelaskan didalam
Tabel Hukum Perbandingan Tetap (Proust) dibawah ini :
Kita bisa lihat didalam Tabel atas bahwa Karbon dioksida akan selalu terbentuk dari
Oksigen dan Karbon dalam perbandingan yang sama, walaupun didalamnya terdapat
Reaktan (Pereaksi) yg berlebihan namun itu akan menjadi sisa yang tidak ikut
beraksi.
Lalu perbandingan Massa Unsur dalam Senyawa bisa ditentukan dengan cara
mengalikan Jumlah Atom dengan Atom Relafif Masing – Masing Unsur. Sebagai
Contoh H2O memiliki perbandingan Massa Hidrogen dengan Oksigen 1 : 8.
Pada saat mengajukan hukum ini, rumus kimia senyawa belum diketahui.
Hukum ini diajukan John Dalton. Hukum ini menyebutkan bahwa jika massa salah
satu unsur dalam dua senyawa sama, maka perbandingan massa unsur lainnya
merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Contohnya, perbandingan unsur karbon (C) dan oksigen (O) pada karbon
monoksida dan karbon dioksida berurutan adalah 3:4 dan 3:8. Jika massa C adalah
sama, maka perbandingan massa O pada karbon monoksida dan karbon dioksida
adalah 4:8 atau 1:2.Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam
senyawa, seperti air, dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah
atom tertentu untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk
beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Misalnya, belerang dengan
oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen
dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2.
Perlu dicatat, bahwa hukum ini adalah pengembangan dari hukum Proust, walaupun
ditemukan sebelum hukum Proust sendiri. Hukum ini juga menyatakan bahwa atom
tidak dapat berbentuk pecahan seperti setengah, harus bilangan bulat. Hukum ini kuat
karena didukung teori atom.Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut
pada setiap senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan
sebagai hukum Perbandingan.
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa
(hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan
bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-
zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-
unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton
mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa
terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap.
Berikut 5 Teori Atom Dalton:
1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak
dapat dibagi kembali (disebut atom). Dalam reaksi kimia, mereka tidak dapat
diciptakan, dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu
memiliki sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda
pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Walau di kemudian hari terbukti ada 2 di antara 5 teorinya yang perlu
ditinjau kembali, ia tetap dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern,
terlebih lagi karena teorinya tersebut mampu menerangkan Hukum kekekalan massa
Lavoisier dan Hukum perbandingan tetap Proust
E. Hipotesis Avogadro
Avogadro menjelaskan hukum perbandingan volume dengan mengajukan
hipotesis:
Pada suhu dan tekanan sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah
molekul yang sama pula. Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan
perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata
lain, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien
reaksinya.
Contoh :
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen
klorida. Menurut percobaan, perbandingan volume gas hidrogen : klorin : hidrogen
klorin adalah 1 : 1 : 2. Berarti perbandingan jumlah molekul hidrogen : klorin :
hidrogen klorida yang terlibat dalam reaksi adalah 1 : 1 : 2. Jika dimisalkan rumus
molekul gas hidrogen adalah Hx, klorin Cly, dan hidrogen klorida HaClb (x,y,a, dan b
harus bilangan bulat), maka persamaan reaksinya dapat ditulis:
1Hx(g) + 1Cly(g) → 2HaClb(g)
Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat persamaan di atas setara adalah
x = 2 dan y = 2 (tidak mungkin nilai x atau y = 1, sebab jika x atau y = 1, maka nilai
a atau b merupakan pecahan, yaitu 0,5).
Dengan x = 2, maka nilai a = 1
Dengan y = 2, maka nilai b = 1
Jadi, jika rumus molekul hidrogen adalah H2, dan klorin Cl2, maka rumus molekul
hidrogen klorida adalah HCl. Persamaan di atas menjadi :
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)