Anda di halaman 1dari 20

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DIJAKARTA DALAM

PEMBELAJARAN SISTEM PERIODIK UNSUR DENGAN


MENGGUNAKAN APLIKASI PERIODIC TABLE

SKRIPSI
VISKIA MAKRIST
1816150023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
JUNI 2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Materi pelajaran kimia SMA di awal kelas X diantaranya struktur atom dan
sistem periodik unsur. Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar isi pendidikan dasar dan menengah, kompetensi yang harus dimiliki siswa
adalah memahami struktur atom dan molekul, ikatan kimia, sifat fisik dan kimia unsur,
keperiodikan sifat unsur, dan dapat mengkaitkan struktur atom, jenis ikatan, struktur
molekul dan interaksi antar molekul dengan sifat fisik dan kimianya yang teramati
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016).
Materi struktur atom dan sistem periodik merupakan materi dasar dalam
pembelajaran kimia sekaligus sebagai materi prasyarat untuk mempelajari materi-
materi pelajaran selanjutnya. Adapun materi-materi pelajaran yang terkait dengan
materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur antara lain : ikatan kimia, rumus
kimia dan persamaan reaksi, serta stoikiometri yang juga akan selalu digunakan dalam
pembelajaran kimia.
Pada proses belajar mengajar, guru tentu mengharapkan agar materi yang telah
diajarkan dapat dipahami oleh seluruh siswa, yang ditandai dengan hasil belajar yang
memuaskan. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakuan dari pengajar (guru),
sebagaimana dikemukakan oleh (Sudjana, 2013) “Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.
Keberhasilan tersebut diawali dengan proses pembelajaran yang baik, yang kemudian
mendapatkan hasil belajar siswa yang baik pula. Namun pada kenyataannya sering
terjadi bahwa tidak semua materi pelajaran tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan
baik.
Sehingga rendahnya hasil belajar menjadi salah satu indikator ketidak
berhasilan dalam proses belajar. Faktor yang mempengaruhi seperti kurangnya minat
siswa terhadap mata pelajaran terutama kimia dan rendahnya proses belajar. Kimia
merupakan pelajaran wajib bagi siswa SMA yang dianggap sulit karena berisi konsep-
konsep. Anggapan inilah yang mengakibatkan siswa sulit untuk memahami materi
dengan baik sehingga hasil belajar tidak maksimal. Proses belajar yang rendah juga
menjadi faktor ketidak berhasilan tersebut. Guru lebih menekankan hasil belajar tanpa
melihat proses siswa untuk memahami pelajaran. Proses pembelajaran ditekankan
pada proses belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa. Pembelajaran interaktif artinya adanya interaksi dari siswa untuk
berpartisipasi secara aktif sehingga proses pembelajaran berpusat pada siswa (Student
Centered Learning) dan guru bertindak sebagai fasilitator.
Masalah yang terjadi di dalam kelas siswa masih terbiasa dengan diajarkan dan
mendengarkan guru mengajar, sedangkan tidak semua materi yang diajarkan
diterangkan bisa masuk ke siswa. Bahkan hanya dalam hitungan jam mereka bisa lupa
dan akhirnya tidak membekas sama sekali. Diperlukan metode yang tepat agar siswa
mau dan senang hati ikut berperan serta dalam pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran yang menyenangkan dapat tercapai dan prestasi mereka bisa meningkat.
Hal terpenting di dalam proses belajar mengajar siswa bisa senang dan menemukan
ilmu yang dipelajarinya, sehingga bisa terpatrikan dalam pikiran dan tidak akan mudah
lupa. Kedua permasalahan yang sering dihadapi tersebut, yaitu siswa yang harus
membangun sendiri pengetahuannya¸ harus menemukan materi dengan sendiri.
Berdasarkan pengalaman peneliti dan pengalaman sesama guru kimia di
SMAN 1 Tanjung Pinang, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang
memuaskan. Hasil wawancara dengan sesama guru kimia SMAN 1 Tanjung Pinang
menyatakan bahwa ketuntasan siswa pada materi struktur atom dan sistem periodik
berkisar 65 % dengan rata-rata nilai 72, sehingga guru harus terus berusaha untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Kendala dan hambatan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran kimia pada materi struktur atom dan sistem periodik terutama dalam hal
berfikir abstrak. Siswa masih kesulitan menghubungkan antara struktur atom yang
meliputi kulit, sub kulit, dan orbital yang dikaitkan dengan tingkat energi terhadap
bilangan kuantum. Apalagi hubungan tersebut digunakan untuk menentukan
konfigurasi elektron yang pada akhirnya mereka harus menentukan periode dan
golongan berdasarkan bilangan kuantum atau pun konfigurasi elektron. Siswa
membutuhkan analogi nyata yang bisa menjembatani hal-hal abstrak pada sesuatu
yang nyata. Siswa menginginkan jalan yang lebih sederhana dalam menentukan
konfigurasi elektron, bilangan kuantum, dan kaitannya dengan letak unsur pada sistem
periodik. Permasalahan di atas harus segera diatasi, karena kegagalan guru dalam
menjembatani antara pemikiran siswa dengan materi pelajaran yang bersifat abstrak
akan berakibat pada kegagalan proses pembelajaran secara keseluruhan. Guru terpaksa
mengulang-ulang materi yang telah berlalu sehingga pembelajaran berjalan di tempat.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan
media pembelajaran yang inovatif dan komprehensif. Penggunaan media
pembelajaran disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas
proses pembelajaran, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu guru dituntut memiliki kemampuan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, termasuk penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran.
Media pembelajaran menurut (Munadi, 2010) adalah “Segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif”. Senada dengan itu media pembelajaran
menurut (Sukiman, 2012) adalah : “segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.”
Dengan adanya aplikasi media pembelajaran periodic table ini memudahkan
pengguna untuk melihat data suatu unsur dalam suatu tabel periodik. Aplikasi ini juga
berisi semua unsur dari tabel periodik dengan gambar dari unsur tersebut dalam
keadaaan alami.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah dengan adanya media pembelajaran aplikasi periodic table dapat
membuat siswa/i menjadi bersemangat dan mempunyai minat belajar dalam
pembelajaran sistem periodik unsur?
2. Apakah dengan adanya media pembelajaran aplikasi periodic table ini dapat
membuat hasil belajar siswa/i meningkat?
3. Apakah dengan adanya media pembelajaran aplikasi periodic table ini dapat
menambah pengetahuan siswa/i dan membuat mereka mengerti dengan
materinya disaat mereka belajar sendiri?

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Membuat siswa/i menjadi bersemangat dan mempunyai minat belajar dalam
pembelajaran sistem periodik unsur, memudahkan pengguna untuk melihat
data suatu unsur dalam suatu tabel periodik, dan membuat siswa/i mengerti jika
mereka belajar sendiri menggunakan aplikasi periodic table ini.

1.3.2. Tujuan Khusus


Membuat hasil belajar siswa/i dan pemahaman mereka dalam materi sistem
periodik unsur menjadi meningkat.

1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
1. Memperoleh data penelitian dan pengalaman dalam meneliti.
2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1 pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Kristen Indonesia.

1.4.2. Bagi Sekolah Lokasi Penelitian


1. Memberikan kemudahan dalam belajar khususnya pada mata pelajaran
kimia materi sistem periodik unsur.
2. Alternatif baru dalam belajar selain media buku.
1.4.3. Bagi Penelitian Lain yang Sejenis
Membantu peneliti yang lain untuk mendapat informasi dari penelitian ini dan
menambah wawasan serta referensi bagi peneliti yang lainnya.
1.4.4. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi baik teori
maupun praktek yang telah diperoleh selama masa kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Teori Belajar dan Pembelajaran Kimia


Menurut Cahyo (2013) berpendapat bahwa teori belajar dapat diartikan
sebagai konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah
teruji kebenarannya melalui eksperimen. Tujuan belajar merupakan hal yang
sangat esensial, baik dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian.
Tujuan memberikan petunjuk untuk memilih pelajaran, menata urutan topik-topik,
mengalikasikan waktu, memilih alat bantu pembelajaran serta menyediakan
ukuran untuk mengukur hasil belajar siswa. Sejumlah hasil belajar yang
menunjukan bahwa siswa telah melakukan kegiatan belajar, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru. Tujuan belajar adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar. Menurut Oemar Hamalik (2008: 73-75) tujuan
belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Tingkah laku terminal. Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan
belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.
2. Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan
situasi di mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku
terminal.
3. Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu pernyataan
tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai
perilaku siswa.
Pembelajaran kimia adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan
bahan ajar materi kimia dan dilaksanakan dengan menarik sehingga siswa
memperoleh berbagai pengalaman di bidang kimia sesuai dengan standar isi
sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta
nilai sikap dalam diri siswa terhadap kimia. Tujuan pembelajaran kimia menurut
Tresna Sastrawijaya (1988:113) adalah memperoleh pemahaman yang tahan lama
perihal berbagai fakta, kemampuan mengenal dan memecahkan masalah,
mempunyai keterampilan dalam menggunakan laboratorium, serta mempunyai
sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Belajar kimia dikatakan berhasil jika
tujuan pembelajaran kimia dapat tercapai.

2.2.Variabel Bebas
2.2.1. Aplikasi Periodic Table
Aplikasi periodic table adalah suatu aplikasi kimia yang memudahkan
pengguna unuk melihat data suatu unsur dalam suatu tabel periodik. Aplikasi
ini berisi semua unsur dari tabel periodik dengan gambar dari unsur tersebut
dalam keadaaan alami. Fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut adalah :
1. Informasi lengkap tentang unsur tersebut seperti, masa unsur, no.unsur
dalam tabel periodik, bilangan quantum dari unsur, dll.
2. Gambar untuk setiap elemen atau unsur pada tabel periodik (126 gambar)
3. Glosarium
4. Grafik sifat penting dari unsur tersebut, seperti masa jenis unsusr, titik leleh,
titik didih, warna dan keadaan unsur tersebut di alam.
5. Biografi penemu elemen/unsur tersebut
6. Tampilan atau display yang aplikatif sehingga memungkinkan anda untuk
melihat negara yang banyak mengandung unsur-unsur tersebut.
7. Elektron diagram sel dan atom diagram sel.

2.3.Variabel Terikat
2.3.1. Peningkatan pemahaman siswa
Secara bahasa peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan
(usaha, kegiatan, dan sebagainya). Sedangkan pemahaman adalah proses, cara,
perbuatan memahami dan memahamkan. Menurut Nana Sudjana Pemahaman
adalah hasil belajar, misalnya siswa dapat menjelaskan dengan kalimatnya
sendiri atas apa yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang
telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Sedangkan menurut Benjamin S. Bloom pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu
itu diketahui dan diingat. Sementara definisi pemahaman menurut Anas
Sudijono adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, mengetahui atau
memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Siswa dikatakan
paham jika siswa tersebut mampu memberikan penjelasan atau uraian yang
lebih rinci dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

2.4.Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan
tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut (Drs. Micheal
Purba, M.Si : 58).

Gambar 2.1 Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan nomor atom dan kemiripan
sifat. Lajur-lajur horizontal disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan
kolom vertikal disusun berdasarkan kemiripan sifat. Itulah sebabnya daftar dimulai
dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor atom 1. Litium ditempatkan
dibawah hidrogen karena litium mempunyai kemiripan sifat dengan hidrogen.
Sebagaimana tampak dalam gambar 2.4.1, hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom
2, kemudian nomor atom 3, dan seterusnya. Unsur-unsur dalam satu kolom vertikal
mmpunyai kemiripan sifat satu dengan yang lain (Drs. Micheal Purba, M.Si : 58).
2.4.1. Periode

Gambar 2.2 Periode

Periode adalah susunan unsur-unsur kimia dalam sistem periodik unsur arah
mendatar (horizontal). Penentuan periode berdasarkan persamaan jumlah kulit
elektron pada unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur yang berada dalam satu
periode memiliki jumlah kulit elektron yang sama. Golongan-golongan dalam
sistem periodik unsur antara lain:
1. Periode ke-1 : terdiri atas 2 unsur
2. Periode ke-2 : terdiri atas 8 unsur
3. Periode ke-3 : terdiri atas 8 unsur
4. Periode ke-4 : terdiri atas 18 unsur
5. Periode ke-5 : terdiri atas 18 unsur
6. Periode ke-6 : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur dan 14 unsur lagi
merupakan deret lantanida
7. Periode ke-7 : terdiri atas 23 unsur (yang belum lengkap). Pada
periode ini terdapat deret aktinida.
2.4.2. Golongan

Gambar 2.3 Golongan


Golongan adalah susunan unsur-unsur kimia dalam sistem periodik unsur ke
arah tegak (vertikal). Penentuan golongan berdasarkan kemiripan sifat dimiliki
unsur tersebut. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan memiliki sifat-
sifat yang mirip. Golongan-golongan dalam sistem periodik unsur antara lain:
1. Golongan IA : terdiri dari H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr;
2. Golongan IIA : terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra;
3. Golongan IIIB : terdiri dari Sc, Y, deret Lantanida dan Aktinida
4. Golongan IVB : terdiri dari Ti, Zr, Hf, Rf;
5. Golongan VB : terdiri dari V, Nb, Ta, Db;
6. Golongan VIB : terdiri dari Cr, Mo, W, Sg;
7. Golongan VIIB : terdiri dari Mn, Tc, Re, Bh;
8. Golongan VIIIB : terdiri dari Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt,
Ds;
9. Golongan IB : terdiri dari Cu, Ag, Au, Rg;
10. Golongan IIB : terdiri dari Zn, Cd, Hg, Cn;
11. Golongan IIIA : terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti;
12. Golongan IVA : terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb;
13. Golongan VA : terdiri dari N,P, As, Sb, Bi;
14. Golongan VIA : terdiri dari O, S,Se,Te, Po;
15. Golongan VIIA : terdiri dari F, Cl, Br, I, At;
16. Golongan VIIIA : terdiri dari He, Ne, Ar,Kr, Xe Rn;

2.4.3. Unsur Golongan Utama

Gambar 2.4 Unsur Golongan Utama

Unsur utama adalah unsur-unsur yang teletak pada golongan A dalam tabel
periodik unsur. Setiap golongan unsur utama memiliki nama yang khusus
yaitu sebagai berikut:
1. Golongan IA disebut golongan Alkali (kecuali Hidrogen)
2. Golongan IIA disebut golongan Alkali Tanah
3. Golongan IIIA disebut golongan Boron-luminium
4. Golongan IVA disebut golongan Karbon-Silikon
5. Golongan VA disebut golongan Nitrogen-Fosforus
6. Golongan VIA disebut golongan Kalkogen (oksigen-Belerang)
7. Golongan VIIA disebut golongan Halogen
8. Golongan VIIIA disebut golongan Gas Mulia
2.4.4. Unsur Golongan Transisi

Gambar 2.5 Unsur Golongan Transisi


Unsur golongan transisi atau golongan tambahan adalah unsur yang terletak
pada golongan B dalam tabel periodik unsur. Unsur golongan transisi ini
terbagai atas 2 golongan, yaitu:
1. Golongan Transisi (golongan B), yaitu unsur-unsur yang terletak pada
golongan IIIB (Sc dan Y), IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB dan IIB
2. Golongan Transisi Dalam, yang terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
a) Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan
sifat dengan unsur 57La).

Gambar 2.6 Deret Lantanida

b) Deret Aktinida (unsur dalam deret ini memiliki kemiripan sifat


dengan unsur 89Ac).

Gambar 2.7 Deret Aktinida


2.5. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh Happy Setyawati, berjudul “Upaya Peningkatkan


Prestasi Belajar tentang Sistem Periodik Unsur melalui Metode
KIMLA Pada Siswa Kelas X MIPA SMA”.

2. Penelitian oleh Fifi Ghalia, Mohammad Masykuri, dan Nanik Dwi


Nurhayati (2015), berjudul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
DENGAN KARTU DESTINASI UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MIA 3 DI SMA BATIK 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015”.

3. Penelitian oleh M. Tohir Karjono (2018), berjudul “PENGGUNAAN


TABEL MT KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK DI KELAS X MIPA 5 SMAN 1 TANJUNG
PINANG”.
2.6.Kerangka Berpikir

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir

2.7.Hipotesis Penelitian
“APLIKASI PERIODIC TABLE DAPAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA DALAM MATERI PEMBELAJARAN SYSTEM PERIODIK UNSUR”
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Desain Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian


Pendekatan Kualitatif, karena memerlukan informasi atau data
yang disajikan berupa pernyataan dan pengumpulan data juga
dengan cara bertatap muka langsung dan berinteaksi dengan orang-
orang di tempat penelitian.

3.1.2. Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan
dalam dua siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi pada tiap siklus. Subyek penelitian adalah siswa
maupun siswi di Jakarta, sedangkan objek penelitian adalah tingkat
pemahaman belajar siswa maupun siswi dalam materi sistem
periodik unsur.

3.2. Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian


SMA di Jakarta

3.2.2. Jadwal Penelitian


Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Bulan Ke
No Keterangan
1 2 3 4 5 6
1 Tahap Persiapan Penelitian :
a. Diskusi untuk kesepakatan judul
penelitian sesuai dengan rumusan
masalah yang telah diidentifikasi
oleh peneliti
b. Pengurusan administrasi perijinan
penelitian di FKIP dan sekolah
c. Penyusunan instrumen penelitian
d. Finalisasi proposal
2 Ujian Proposal dan Revisi
3 Pengumpulan Data Dan Analisis Data
4 Penyusunan Skripsi
5 Sidang Skripsi

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1. Populasi Penelitian
Siswa maupun Siswi SMA di Jakarta
3.3.2. Sampel Penelitian
Siswa/i SMA Kelas X

3.4. Metode Analisis Data


3.4.1. Data Penelitian
1. Jenis Data
Data Kualitatif
2. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2015), operasional dalam variabel
penelitian ialah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Operasional adalah artikulasi operasionalisasi yang bisa dibuat
dalam pernyataan prosedur sehingga kerapkali digunakan
dalam mendefinisikan istilah proses atau serangkaian tes
validasi dan hasil yang diharapkan untuk menentukan
keberadaan item atau fenomena (variabel, istilah, atau objek)
beserta sifanya seperti durasi, kuantitas, perluasan dalam ruang,
komposisi kimia, dan lain-lain. Hal ini setidaknya menunjukan
bahwa definisi operasional harus valid lantaran menyiratkan
bahwa definisi tersebut harus mengukur apa yang seharusnya
diukur. Harus juga reliabel, artinya hasilnya harus sama
meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda atau oleh satu
orang pada waktu yang berbeda.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data


3.4.2.1 Instrumen Penelitian
3.4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen
3.4.2.3 Uji Validitas Instrumen
3.4.2.4 Uji Kesulitan Soal Pretest dan Posttest

3.4.3 Metode Analisis Data


3.4.3.1 Hipotesis Statistik
3.4.3.2 Uji Normalitas Data
3.4.3.3 Uji Lanjut
3.4.3.4 Uji Gain
DAFTAR PUSTAKA

2, D. P. (2021, April 6). Tujuan Belajar : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri,
Jenis Dan Faktor. Retrieved from Ciri Belajar : Pengertian Menurut Para Ahli,
Tujuan, Jenis Dan Faktor: https://www.dosenpendidikan.co.id/tujuan-
belajar/#:~:text=Cahyo%20(2013)%20berpendapat%20bahwa%20teori,telah
%20teruji%20kebenarannya%20melalui%20eksperimen.&text=Menurut%20
Thorndike%2C%20belajar%20adalah%20proses%20interaksi%20antara%20
stimulus%20dan%20re

AULIA, E. (2015, Mei 25). APLIKASI TABEL PERIODIK. KIMIA LEBIH


ASIIK. Retrieved from Aplikasi Kimia 2015 Periodic Table of Freshney.org:
http://eldiani.web.unej.ac.id/2015/05/25/aplikasi-kimia-2015-periodic-table-
of-freshney-
org/#:~:text=Org%20periodic%20table%20adalah%20suatu,unsur%20terseb
ut%20dalam%20keadaaan%20alami.

Fifi Ghalia, M. M. (2015). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN KARTU DESTINASI
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MIA 3 DI SMA
BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Jurnal Pendidikan
Kimia.

Hayati, R. (2021, Februari 7). PenelitianIlmiah.com. Retrieved from


Pengertian Definisi Operasional, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya:
https://penelitianilmiah.com/definisi-operasional/

Karjono, M. T. (2018). PENGGUNAAN TABEL MT KUANTUM UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI KELAS X MIPA 5
SMAN 1 TANJUNGPINANG. Jurnal Zarah.

MIPA, S. B. (2017, April 25). BLOK KIMIA. Retrieved from Sistem Periodik
Modern: Pengertian, Cara Baca, Golongan, Periode, Unsur Utama dan Transisi:
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sistem-periodik-unsur-
modern.html

Setyawati, H. (n.d.). Upaya Peningkatkan Prestasi Belajar tentang Sistem


Periodik Unsur melalui Metode KIMLA Pada Siswa Kelas X MIPA SMA .
Retrieved from 33814-83122-1-PB.pdf:
https://jurnal.uns.ac.id/jpi/article/view/46462

Shoimin, A. (2013). BAB II KAJIAN TEORI. Retrieved from Bab 2.pdf:


http://digilib.uinsby.ac.id/7394/58/Bab%202.pdf

SINAGA, K. R. (2010). PENGEMBANG APLIKASI SISTEM PERIODIK


UNSUR KIMIA PADA PONSEL MENGGUNAKAN J2ME. Retrieved from
Microsoft Word - COVER lengkap.docx:
http://www.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2328/1/KIKI
%20RIZKY%20MUSLIMUN%20SINAGA-FST.pdf

Anda mungkin juga menyukai