Anda di halaman 1dari 16

REVIEW JURNAL

ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN YANG AKAN DILAKUKAN


“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI
PADA MATERI IKATAN KIMIA”

Erika Sinta Sari (12212183047)


Tadris Kimia 6A

Mata Kuliah “Seminar Proposal”


Dosen Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd.

JURNAL NASIONAL 1
Judul Identifikasi Pemahaman Konsep Ikatan Kimia
Vol/No/Halaman/Tahun 3/1/41-50/2018
URL http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240
DOI -
Penulis Adistya Febriana Safitri, Hayuni Retno Widarti dan Dedek Sukarianingsih
Tanggal Review 16 April 2021
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X MIA MAN 1 Kota Malang
pada konsep ikatan ionik, ikatan kovalen, aturan oktet, kepolaran ikatan, ikatan
Tujuan Penelitian
logam, dan gaya antar molekul, serta mengetahui kesalahan siswa dalam
memahami ikatan kimia.
Subjek Penelitian Siswa kelas X MIA MAN 1 Kota Malang
5 kelas dengan total 184 siswa, peneliti menggunakan dua kelas untuk uji coba
instrumen yaitu kelas X MIA 5 dan X MIA 1, serta dua kelas sebagai subjek
Populasi/Sampel penelitian yaitu kelas X MIA 3 dan X MIA 4. Kelas yang digunakan sebagai
subjek penelitian dipilih berdasarkan rekomendasi guru mata pelajaran kimia di
sekolah tersebut
Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian termasuk kedalam
penelitian non eksperimental, artinya seluruh data yang diperoleh secara faktual
Metode Penelitian tanpa adanya kebohongan, sesuai dengan keadaan subjek penelitian (naturalistik).
Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan ditelaah satu per satu
pada tiap bagiannya dan kemudian diubah menjadi bentuk deskriptif
Untuk seluruh item soal tentang ikatan kimia, sebanyak 70,72% siswa yang
menjawab benar pada tier 1, sedangkan 51,97% siswa yang menjawab benar pada
Temuan kedua tingkatan (tier 1 dan tier 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa 51,97%
siswa memiliki pemahaman tentang ikatan kimia, sedangkan 18,75% siswa baru
mampu menjawab benar pada tier 1 dan salah pada tier 2. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa berhasil menemukan jawaban yang benar untuk tier 1,
namun tidak semua siswa berhasil menemukan alasan yang tepat untuk jawaban
tersebut. Siswa yang hanya mampu menjawab benar pada tier 1 dan salah pada
tier 2 kemungkinan hanya menebak jawaban soal atau hanya memiliki
pengetahuan parsial yang digunakan untuk mencapai jawaban yang benar
Data yang diperoleh dalam penelitian berasal dari observasi, hasil tes diagnostik
dan hasil wawancara dengan beberapa siswa. Hasil tes diagnostik menunjukkan
pemahaman konsep dan letak kesalahan siswa dalam memahami materi ikatan
Diskusi kimia. Keabsahan temuan penelitian diuji dengan menggunakan teknik
wawancara yang dilakukan setelah hasil dari tes diagnostik sudah diketahui.
Wawancara hanya dilakukan dengan beberapa siswa yang mengalami kesalahan
dalam memahami materi ikatan kimia.
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: pemahaman konseptual siswa kelas X MAN 1 Kota
Malang pada materi ikatan kimia tergolong cukup, yaitu sebesar 51,97% siswa
memahami konsep ikatan kimia yang dapat diuraikan sebagai berikut: 59,71%
Kesimpulan
siswa memahami konsep ikatan ionik; 65,80% siswa memahami konsep ikatan
kovalen; 44,93% siswa memahami konsep aturan oktet; 50,00% siswa
memahami konsep kepolaran ikatan; 41,31% siswa memahami konsep ikatan
logam; 34,78% siswa memahami konsep gaya antar molekul.
Pada materi yang kimia yang digunakan dalam penelitian, dengan mereview
Persamaan jurnal yang membahas tentang identifikasi materi ikatan kimia dapat membantu
dalam mengembangkan bahan ajar yang ideal
Hanya membahas tentang pemahaman konsep ikatan kimia, jika dalam penelitian
Perbedaan saya mengembangkan bahan ajar berbasis multiple representasi pada materi
ikatan kimia.
JURNAL NASIONAL 2

Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Ikatan Kimia Menggunakan Tes


Judul
Four-Tier Multiple-Choice (4TMC)
Vol/No/Halaman/Tahun 9/1/-/2018
URL http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpk/article/view/11400
DOI https://doi.org/10.21009/JRPK.091.03
Penulis Dini Islami, Siti Suryaningsih dan Evi Sapinatul Bahriah
Tanggal Review 17 April 2021
Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep Ikatan Kimia
Subjek Penelitian Siswa kelas X tahun ajaran 2017/2018
Populasi/Sampel Jumlah sampel sebanyak 48 siswa.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Metode ini
Metode Penelitian digunakan untuk mengambil data berupa angka-angka kemudian diolah dan
dianalisis untuk dapat diambil kesimpulan
Miskonsepsi signifikan yang teridentifikasi sebanyak 11 miskonsepsi yang
tersebar pada 8 dari 13 subkonsep ikatan kimia yang diteliti yaitu subkonsep
struktur lewis dan kaidah oktet sebesar 33,33%, ikatan logam dan sifat logam
Temuan sebesar 20,83%, senyawa ionik dan senyawa kovalen sebesar 27,08%, teori vsepr
sebesar 20,83%, teori domain elektron sebesar 18,75%, kepolaran molekul pada
soal nomor 14 sebesar 27,08%, gaya van der waals pada soal nomor 15 sebesar
14,58%, dan ikatan hidrogen sebesar 29,17%.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Disproportionate Stratified Random
Sampling, yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari
populasi yang berstrata tetapi tidak proporsional dari masing-masing strata
tersebut. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes four-tier multiple-choice
Diskusi (4TMC) yang disusun berdasarkan teori Treagust (1988) dan pengembangan oleh
Caleon dan Subramaniam (2010). Instrumen tersebut dibagikan kepada siswa
untuk diisi kemudian jawaban siswa dianalisis dengan mengkategorikan pola
jawaban siswa berdasarkan tingkatan pemahaman. Berikut pola jawaban siswa
beserta kategori tingkatan pemahaman disajikan pada tabel.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa secara keseluruhan sebesar 30,31% yang
Kesimpulan
berarti masih dalam kategori rendah.
Pada materi yang kimia yang digunakan dalam penelitian, dengan mereview
Persamaan jurnal yang membahas tentang identifikasi materi ikatan kimia dapat membantu
dalam mengembangkan bahan ajar yang ideal
Hanya membahas tentang pemahaman konsep ikatan kimia, jika dalam penelitian
Perbedaan
saya mengembangkan bahan ajar berbasis multiple representasi pada materi
ikatan kimia.
JURNAL NASIONAL 3

Pengembangan Ensiklopedia Ikatan Kimia Dalam Bentuk Website Berbasis Multipel


Judul
Representasi Untuk SMA/MA
Vol/No/Halaman/Tahu 7/2/-/2018
n

URL http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/pkimia/article/download/13369/1291
2
DOI -
Penulis Ajeng Widya Indriana dan Hari Sutrisno
Tanggal Review 21 April 2021
Untuk mengetahui karakteristik dan mengetahui kualitas website ensiklopedia ikatan
Tujuan Penelitian
kimia berbasis multipel representasi untuk SMA/MA
Subjek Penelitian Guru dan siswa yang telah mempelajari materi ikatan kimia.
Populasi/Sampel 5 guru SMA/MA dan 20 siswa yang telah mempelajari materi ikatan kimia.
Model pengembangan yang digunakan adalah prosedur, adaptasi dari model ADDIE
Metode Penelitian (Analysis, Desigm, Development, Implementation and Evaluation). Produk ditinjau
oleh ahli materi, ahli media dan tiga orang peer reviewer.
Aspek kelayakan penyajian memperoleh presentase keidealan sebesar 82% yang
sekaligus menjadi aspek dengan presentase keidelan terendah menurut siswa. Secara
keseluruhan aspek, berdasarkan penilaian yang diberikan baik oleh guru maupun
Temuan siswa menunjukkan Ensiklopedia Ikatan Kimia dalam Bentuk Website Berbasis
Multipel Representasi termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB), oleh karena itu
ensiklopedia layak digunakan sebagai salah satu sumber belajar mandiri siswa
maupun sebagai media pembelajaran di kelas oleh guru.
Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kriteria
kualitas ensiklopedia ikatan kimia dalam bentuk website berbasis multipel
representasi. Angket kriteria penilaian merupakan adaptasi dari instrumen Kartika
Diskusi (2015) dan Pradipta (2013). Kriteria penilaian produk terdiri dari enam aspek
penilaian yaitu, aspek kelayakan materi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa,
kelayakan gambar, tampilan dan kemudahan penggunaan website serta aspek muatan
representasi. Instrumen penilaian ini digunakan untuk guru dan siswa.
Ensiklopedia Ikatan Kimia dalam Bentuk Website Berbasis Multipel Representasi
memiliki beberapa karakteristik, diantara lain: (a) Ensiklopedia Ikatan Kimia yang
dikembangkan merupakan ensiklopedia digital berupa website yang dapat diakses
Kesimpulan melalui alamat ikatankimia.pw (b) Website Ensiklopedia Ikatan Kimia memiliki
beberapa menu utama yaitu Beranda, Video, Info Kimia, Tohoh Kimia, Soal Evaluasi,
Referensi dan Profil. (c) Materi Ikatan Kimia disajikan dengan memperhatikan aspek
muatan multipel representasi yaitu makroskopik, mikroskopik, simbolik dan
matematik. (d) Materi ikatan kimia yang dibahas terdiri kestabilan atom, simbol lewis,
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, bentuk molekul, ikatan kovalen
polar dan non polar, kepolaran, ikatan logam, sifat senyawa dan gaya antar molekul.
Uji kualitas Ensiklopedia Ikatan Kimia dalam Bentuk Website Berbasis Multipel
Representasi berdasarkan penilaian reviewer dan siswa menunjukkan skor berada
dalam dalam kategori Sangat Baik (SB).
Persamaan Pada metode RnD yang digunakan serta basis multiple representasi
Produk yang dihasilkan, dalam jurnal ini mengembangkan Ensiklopedia Ikatan Kimia
Perbedaan dalam bentuk Website Berbasis Multipel Representasi, jika dalam penelitian yang
akan saya lakukan pengembangan bahan ajar.
JURNAL NASIONAL 4

Pengembangan Bahan Ajar pada Materi Laju Reaksi Berorientasi Multipel


Judul
Representasi Kimia
Vol/No/Halaman/Tahun -/-/-/2015
URL http://digilib.uinsgd.ac.id/2904/
DOI ISBN 978-602-19655-8-0
Penulis Handini Nurpratami, Ida Farida Ch, dan Imelda Helsy
Tanggal Review 25 April 2021
1. Mengembangkan bahan ajar pada matei laju reaksi yang berorientasi multipel
representasi
Tujuan Penelitian
2. Menguji kelayakan bahan ajar pada materi laju reaksi yang berorientasi
multipel representasi
Subjek Penelitian Siswa SMA
Populasi/Sampel 20 siswa pilihan
Metode penelitian yang digunakan adalah (R&D) penelitian dan pengembangan
Metode Penelitian (research and development). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa
bahan ajar berorientasi multipel representasi kimia pada materi laju reaksi
Dari hasil validasi diperoleh
1) Uji validasi
Berdasarkan hasil validasi tersebut diperoleh hitung rata-rata pada aspek
materi 0,89, aspek elemen pendukung 0,89 dan aspek tampilan 0,93. Hal ini
menunjukan bahwa kevalidan bahan ajar laju reaksi berorientasi multipel
representasi kimia valid dengan nilai R hitung di atas rata-rata 0,30.
2) Uji Kelayakan pada Siswa
Temuan
Berdasarkan tabel hasil uji kelayakan didapatkan gambaran terhadap
tanggapan siswa mengenai bahan ajar laju reaksi berorientasi multipel
representasi kimia. Dari tabel hasil uji kelayakan bahan ajar mendapat respon
yang baik sebesar 80%, respon yang menyatakan cukup 17,78% dan respon
yang menyatakan kurang sebesar 2,22%. Hal ini berarti bahan ajar pada
materi laju reaksi dinyatakan valid dengan persentase rata-rata yang
mengatakan baik sebesar 80%.
1) Uji validasi
Validasi pada bahan ajar ini dilakukan terhadap enam orang ahli bidang
materi dengan mengisi lembar validasi berupa lembar isian dan lembar
Diskusi
angket. Aspek yang divalidasi yaitu aspek isi konten materi, elemen
pendukung dan tampilan.

Kesimpulan Bahan ajar berorientasi multipel representasi kimia valid dengan interpretasi
nilai kelayakan sangat layak.
2) Uji Kelayakan pada Siswa
Setelah semua aspek bahan ajar dinyatakan valid, tahap selanjutnya yaitu
dilakukan uji kelayakan dalam skala kecil (terbatas) kepada 20 orang siswa
SMA.
Pada metode RnD, materi, basis multiple representasi, rumusan masalah serta uji
Persamaan
yang digunakan (validasi dan kelayakan pada siswa)
Perbedaan Materi yang digunakan laju reaksi, jika dalam penelitian saya yakni ikatan kimia
JURNAL NASIONAL 5

Pengembangan E-Book Berbasis Multipel Representasi Pada Bahasan Klasifikasi


Judul
Materi
Vol/No/Halaman/Tahun 4/2/-/732-743/2015
URL http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPK/article/view/9747
DOI -
Penulis Marsiyamsih, Noor Fadiawati dan Lisa Tania
Tanggal Review 26 April 2021
1. Mengetahui karakteristik media peta konsep multi representasi pada materi
buffer dan hidrolisis
Tujuan Penelitian 2. Mengetahui desain media peta konsep multi representasi yang dikembangkan
apakah layak, praktis, efektif, dan mendapatkan tanggapan positif siswa pada
materi buffer dan hidrolisis
Subjek Penelitian Guru dan siswa di 4 kabupaten
8 SMP di empat kabupaten dengan wawancara terhadap 8 guru IPA dan
Populasi/Sampel
pengisian angket oleh 24 siswa kelas VII.
Penelitian R&D, dengan tahapan studi kepustakaan, studi lapangan dan
penyusunan produk awal. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengkaji
Metode Penelitian berbagai sumber buku, hasil penelitian terdahulu, dan kurikulum. Studi lapangan
dilakukan pada 8 SMP di empat kabupaten dengan wawancara terhadap 8 guru
IPA dan pengisian angket oleh 24 siswa kelas VII.
Dari studi kepustakaan diperoleh hasil karakteristik pembelajaran konstrutivisme
yaitu pembelajaran yang berpusat kepada siswa yang mengharapkan siswa dapat
berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Media pembelajaran yang baik, karakteristik
dan penyusunan bahan ajar yang baik yang digunakan untuk menyusun e-book,
serta kekurangan dan kelebihan e-book. Dari hasil studi lapangan terhadap 8
orang guru ditemukan fakta bahwa belum ada guru yang mengembangkan dan
menggunakan bahan ajar berupa e-book dalam pembelajaran klasifikasi materi.
Temuan Bahan ajar yang digunakan masih berupa buku cetak, power point, dan LKS yang
tidak ada video atau animasi yang menggambarkan dalam bentul 3 representasi.
Dari hasil angket yang di isi oleh 24 siswa diperoleh bahwa belum ada guru yang
mengembangkan ebook untuk mempermudah pembelajaran klasifikasi materi.
Sehingga guru dan siswa setuju adanya pengembangan e-book berbasis multiple
representasi pada bahasan klasifikasi materi. Pada hasi ltanggapan siswa terhadap
e-book adalah diperoleh rata-rata persentase sebesar 85% yang dianggap sangat
baik.
Data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan dan dihitung persentasenya
Diskusi
dengan menggunakan rumus: %  100%  N J J i in di mana in %J merupakan
persentase pilihan jawaban tiap butir pertanyaan pada angket e-book berbasis
multipel representasi pada materi klasifikasi materi, i J merupakan jumlah res-
ponden yang menjawab jawaban-i dan N merupakan jumlah seluruh responden
(Sudjana, 2005).
Data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan dan memberi skor jawaban
angket berdasarkan skala Likert dijelaskan pada suatu Tabel
Berdasarkan uji terbatas terhadap guru dan siswa, dapat diketahui e-book
berbasis multiple representasi pada bahasan klasifikasi materi mempunyai aspek
Kesimpulan
kesesuaian isi dengan kurikulum, aspek grafika dan keterbacaan yang sangat
baik.
Persamaan Metode RnD dan Basis multiple representasi
Pada bahasan materi, produk yang dihasilkan e-book sedangkan produk yang
Perbedaan
akan dihasilkan dari penelitian saya yakni bahan ajar cetak
JURNAL INTERNASIONAL 6
The Effect Of Multiple Representation-Based Learning (MRL) To Increase
Students Understanding Of Chemical Bonding Concepts
Judul
(Pengaruh Multiple Representation Based Learning (MRL) Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Ikatan Kimia Siswa)
Vol/No/Halaman/Tahun 7/4/399-406/2015
URL https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/16219
DOI 10.15294/jpii.v7i4.16219
Penulis A. Sunyono dan A. Meristin
Tanggal Review 27 April 2021
Mengetahui pengaruh Multiple Representation Based Learning (MRL) dalam
Tujuan Penelitian
meningkatkan pemahaman siswa pada konsep ikatan kimia
Subjek Penelitian Siswa SMA
Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 117 siswa. Tiga kelas X
dari sekolah yang sama dipilih. Tiga kelas yang diterapkan berbeda model
Populasi/Sampel
pembelajaran. Kelas pertama menggunakan MRL, kelas kedua menggunakan
model DL, dan kelas terakhir mengadopsi model PBL.
Dalam penelitian ini digunakan desain faktorial membandingkan peningkatan
pemahaman konseptual siswa melalui tiga pembelajaran yang berbeda model
Metode Penelitian
termasuk model MRL, DL, dan PBL dalam format istilah kemampuan awal siswa
(tinggi, sedang, dan rendah).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan MRL dilakukan
keluar secara menarik, kolaboratif, dan kooperatif sehingga siswa memiliki lebih
banyak pengalaman dalam menyelesaikan masalah kimia. Hasil yang sama
Temuan
terjadi melalui model DL. Pengamatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kedua model pembelajaran tersebut mampu membuat siswa menjadi sangat aktif
dalam eksplorasi pengetahuan mereka.
Siswa di kelas eksperimen menggunakan MRL model pembelajaran (dipilih
secara acak) dengan total dari 39 siswa. R2 dan R3 = Siswa pada kontrol A dan
B. kelas menggunakan model DL dan PBL ,dengan total 39 siswa setiap O1 dan
Diskusi
O2 = Pre-tes dan post-tes ad- melayani untuk mengukur siswa penguasaan
konsep (hasil tes dibedakan berdasarkan kemampuan awal siswa rendah, saya
dium dan tinggi)
Berdasarkan analisis dan interpretasi dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan
bahwa model MRL mampu meningkatkan siswa penguasaan konsep ikatan kimia
Kesimpulan penyok belum tidak ada perbedaan dari model DL. MRL tersebut model lebih
efektif daripada model PBL di meningkatkan penguasaan konsep ikatan kimia,
dan model MRL sangat cocok untuk pembelajaran kimia untuk siswa dengan
medium dan kemampuan awal yang rendah dibandingkan dengan PBL dan DL
model.
Basis multiple representasi serta materi ikatan kimi. Dengan mereview jurnal ini
Persamaan
maka dapat membantu dalam penyusunan bahan ajar
Metode penelitian kuantitatif sedangkan metode pada penelitian yang akan
Perbedaan
dilakukan penelitian RnD
JURNAL INTERNASIONAL 7

Colleges of Education Students Awreness of Use of Multiple Representations in


Explaining Chemistry Concepts in Kwara State, Nigeria
Judul (Kesadaran Siswa Sekolah Tinggi Pendidikan dalam Penggunaan Multipel
Representasi Untuk Menjelaskan Konsep Kimia di Negara Bagian Kwara,
Nigeria)
Vol/No/Halaman/Tahun 13/1/-/2015
URL https://eric.ed.gov/?id=EJ1266758
DOI 10.24193/and.13.1.2
Penulis Nusirat Bolanie Yusuf
Tanggal Review 28 April 2021
1. Mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kesadaran mahasiswa dalam
penggunaan multiple representasi dalam menjelaskan konsep kimia
Tujuan Penelitian
2. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kesadaran penggunaan
multipel representasi mahasiswa dalam menjelaskan konsep kimia
Subjek Penelitian Mahasiswa
180 siswa dipilih secara acak dari tiga perguruan tinggi pendidikan yang dimiliki
Populasi/Sampel
oleh pemerintah negara bagian Kwara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan metode survei.
Instrumennya terdiri dari dua bagian yang merupakan bagian A, ini memerlukan
data pribadi responden seperti jenis kelamin dan level pendidikan siswa
sedangkan bagian B terdiri dari 15 item kuesioner dari empat poin skala likert
Metode Penelitian sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju yang kemudian diurai
menjadi dua yaitu, setuju dan tidak setuju setelah mengumpulkan data untuk
memudahkan analisis. Validitas wajah dan isi instrumen ditentukan dengan cara
diberikan kepada para ahli di bidangnya kimia dari universitas departemen
pendidikan sains Ilorin, Ilorin Nigeria.
Ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin di
Sekolah Tinggi Pendidikan siswa dan kesadaran mereka menggunakan berbagai
Temuan bentuk representasi dalam menjelaskan konsep kimia. Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara Perguruan Tinggi Pendidikan tingkat pendidikan siswa
dan penggunaan beberapa representasi dalam menjelaskan konsep kimia.
Kesadaran Siswa tentang penggunaan Multiple Representations
(CSAMPQ). Instrumennya terdiri dari dua bagian yang merupakan bagian A, ini
memerlukan data pribadi responden seperti jenis kelamin dan level pendidikan
Diskusi
siswa sedangkan bagian B terdiri dari 15 item kuesioner dari empat poin skala
likert sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju yang kemudian
diurai menjadi dua yaitu, setuju dan tidak setuju setelah mengumpulkan data
untuk memudahkan analisis. Validitas wajah dan isi instrumen ditentukan dengan
cara diberikan kepada para ahli di bidangnya kimia dari universitas departemen
pendidikan sains
Dapat disimpulkan dari penelitian bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara gender tingkat pendidikan responden dan kesadaran mereka tentang
penggunaan multiple representasi, yaitu keduanya laki-laki dan perempuan
Kesimpulan
memiliki kesadaran yang sama tentang penggunaan representasi ganda sebagai
alat penjelasan untuk menjelaskan konsep kimia dan bahwa terlepas dari tingkat
pendidikan mereka, kesadaran mereka masih sama.
Persamaan Basis multiple representasi yang digunakan
Perbedaan Metode yang digunakan
JURNAL INTERNASIONAL 8
Increasing High School Students Chemistry Perfomance and Reducing Cognitive
Load Through an Instructional Strategy Based on the Interaction of Multiple
Judul Representation.
(Meningkatkan Kinerja Kimia Siswa Sekolah Menengah dan Mengurangi Beban
Kognitif Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Interaksi Multipel Representasi)
Vol/No/Halaman/Tahun 91/9/-/2014
URL https://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ed400805p
DOI 10.1021/ed400805p
Penulis Dusica D. Milenkovic, Mirjana D. Segedinac dan Tamara N. Hrin
Tanggal Review 28 April 2021
1. Mengetahui pengaruh pendekatan pengajaran didasarkan pada gagasan
pengetahuan multi representasi terhadap kinerja siswa di bidang reaksi
anorganik
Tujuan Penelitian
2. Mengetahui pengaruh pendekatan pengajaran didasarkan pada gagasan
pengetahuan multi representasi terhadap upaya mental yang perlu
diinvestasikan sambil memecahkan masalah bidang reaksi anorganik
Responden mewakili penduduk perkotaan dengan campuran status sosial
Subjek Penelitian
ekonomi.
11 kelas dengan 313 siswa dari dua gymnasia tipe umum di Novi Sad, Serbia.
Responden berada di tahun kedua sekolah dan sedang usia 16−17 tahun. Semua
313 siswa berpartisipasi dalam pengujian awal (Pretest). Tujuannya adalah
pemerataan kelompok untuk selanjutnya pengujian yang dilakukan sepanjang
Populasi/Sampel tahun ajaran. Di dasar kinerja yang dicapai pada tes awal, 8 kelas (empat dari
masing-masing sekolah) dari jumlah total siswa yang diuji dipilih untuk
pengujian lebih lanjut, 4 kelas untuk kontrol, dan 4 untuk kelompok
eksperimen. Ujian terakhir melibatkan total 189 peserta (88 laki-laki dan 101
perempuan).
Metode yang digunakan Penelitian Kuantitatif. Dengan design penelitian True
Experiment (Pretest-Postest Group Design). Dengan sampel :
Metode Penelitian
Pelatihan di delapan kelas dilakukan oleh dua kimia guru. Masing-masing guru
mengajar dua eksperimen dan dua kelas kontrol.
Hasil kuantitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
yang diterapkan dalam kelompok Eksperimen secara signifikan terhadap
peningkatan pemahaman konseptual konsep kimia, yang tercermin secara
Temuan
signifikan skor yang lebih tinggi dicapai pada kelompok Eksperimen
dibandingkan dengan skor dicapai di grup Kontrol. Selain itu, berdasarkan hasil
untuk evaluasi upaya mental yang diinvestasikan, dapat disimpulkan bahwa
siswa kelompok Eksperimen menginvestasikan sedikit usaha mental untuk
memecahkan tugas yang sama dari rekan-rekan mereka di grup Kontrol.
Hasil yang didapat untuk kinerja dan hasil yang diperoleh untuk siswa evaluasi
upaya mental yang diinvestasikan memberikan bukti bahwa model pembelajaran
yang didasarkan pada berbagai tingkat pengetahuan representasi adalah model
pengajaran yang efektif. Cara lain untuk mendekati perbedaan yang diamati
antara siswa kelompok Eksperimen dan Kontrol mempertimbangkan pemrosesan
ganda teori.
Sebagai alat ukur kinerja siswa. Sebagai contoh, tes pengetahuan pilihan ganda
Diskusi dua tingkat digunakan. Setiap tugas dalam tes diikuti oleh skala tipe Likert tujuh
poin untuk evaluasi upaya mental yang diinvestasikan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengajaran yang bertumpu pada
interaksi antara tiga tingkat representasi pengetahuan dapat secara signifikan
Kesimpulan meningkatkan pemahaman konsep kimia. Yakni dengan menonjolkan
interkoneksi antar level representasi, guru membantu siswa untuk melihat
keterkaitan di antara mereka, sehingga meningkatkan kinerja mereka.
Persamaan Basis multiple representasi
Perbedaan Metode penelitian yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai