CT CI
OLEH
KELOMPOK 2
Mahfudz Azmi
M. Fahdiyat Ikhsan
Mina Hayati
Rasyada Humaira
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang
terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat
tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas
dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur:
argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan
masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang
dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya
diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan
abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).
Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak menurut santoso (2009) adalah:
1.1.4 Kesimpulan.
Menurut Santoso (2009) , hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu
sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar
atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut:
1.1.2 Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
1.1.6 Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
Pada umumnya, pokok-pokok yang ditulis dalam latar belakang harus mengandung
empat unsur yang tercantum secara tersirat dalam dalam pengembangan
gagasan/masalah:
1.2.1 Unsur Pentingnya Masalah
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau
pikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan
seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
1.2.2 Unsur Skala Masalah
4
Unsur itu ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting
untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau pengurangan tentang derajat
pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana
dampaknya.
1.2.3 Unsur Kronologis Masalah
Unsur kronologis menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi
penelitian yang terdahulu, tentunya dengan ditunjang data empiris dan
permasalahan penelitian yang akan diteliti.
1.2.4 Unsur Solusi Masalah
Unsur ini digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atau masalah
yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.
Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas, dikatakan terbatas apabila
jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat
dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditentukan
jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria
sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut
menentukan dapat dan tidaknya sampel-sampel yang tersebut digunakan.
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keeluruhan populasi yang ada. Secara umum ada dua jenis pengambilan sampel,
yakni probability sampling dan nonprobability sampling.
1.3.5.5 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut
dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumentasi
(Hidayat, 2014).
Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap antara lain :
10
Dalam pemilihan uji statistik sangat penting untuk menentukan hasil atau
kesimpulan dari suatu penelitian. Jika pemilihan uji tidak tepat, maka hasil atau
kesimpulan yang dihasilkan tidak akurat atau tidak tepat pula. Dalam pemilihan
uji statistik perlu diperhatikan jenis skala pengukuran data diantaranya nominal,
ordinal, interval dan rasio.
Dalam berbagai buku rujukan, ada beberapa istilah yang digunakan dalam
klasifikasi skala pengukuran antara lain kategorik-nonkategorik dan kualitatif-
kuantitatif. Dalam program SPSS, digunakan istilah scale untuk istilah kuantitatif
dan nonkategorik. Menurut Dahlan (2011) istilah kategorik untuk mewakili
istilah kualitatif dan istilah numerik untuk mewakili istilah nonkategorik dan
kuantitatif.
Salah satu analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square, disebut juga
dengan kai kuadrat. Chi square adalah salah satu jenis uji komparatif non
parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana skala data kedua variabel
adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel 1 variabel dengan skala nominal maka
dilakukan uji square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji derajat yang
terendah).
Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan.
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau
sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat dimana chi square dapat
digunakan yaitu, Hidayat (2014) :
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (nol).
11
b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (Fh)
kurang dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 X 2, misal 2 X 3, maka jumlah cell dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
d. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 X 2 adalah uji fisher.
e. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 x K adalah uji kolomogorov-Smirnov
f. Alternatif uji chi-Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan terbentuk
suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan tabel
B x K yang baru tersebut.
Penulisan Analisis Data, pada penelitian kualitatif perlu dituliskan tentang jenis
statistik yang dipergunakan dalam pengolahan data. Alasan penetapan
penggunaan statistik yang dipilih, sumber rujukan yang dipergunakan. Pada
bagian ini, biasanya rumus statistik tidak terlalu penting dituliskan, justru nilai
signifikan yang perlu diketahui oleh pembaca (Nursalam, 2013).
1.5.2 Implikasi
Keterlibatan atau keadaan terlibat: manusia sebagai objek percobaan atau
penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya (http://kbbi.web.id)
Model penulisan daftar pustaka mengacu pada sistem nama dan tahun
(HARVARD). Daftar pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis,
dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga didepan.
Penulisannya dengan mencantumkan tahun dalam tanda kurung dibelakang nama
(keluarga) penulis. Apabila nama penulis lebih dari satu orang, maka dibelakang
tahun dibubuhkan tanda koma dan yang terakhir dengan tanda (& / dan ) sebelum
nama penulis berikutnya.
Contoh:
a. Jurnal :Nursalam, Armini N.K, Suarliah, I; Trihariani M (2007). Pengaruh
senam kebugaran terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause.
Jurnal Ners. Vol. 1, no. 2 (hal.71-78)
b. Buku :Nursalam, (2007). Asuhan Keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/
AIDS. Jakarta: Salemba Medika, hal: 1-38
c. Skripsi/ Tesis/ Disertasi :Nursalam, (1998). Development Nursing Research
in Indonesia. Unpublished Thesis for Honours Master of Nursing, University
of Wollongong, NSW, Australia
d. Internet :Ievut, (2002). Trends NursingPractice.www//http:nurs.com.net.id.
Tanggal 23 Mei 2007. Jam 16.00 WIB
e. Makalah : Nursalam, (2002). Peluang Riset Keperawatan di Masa
Depan.Makalah Seminar Nasional pada TELMIKI di UNIBRAW MALANG
tidak dipublikasikan. 13 Februari 2002
14