Anda di halaman 1dari 14

ANALISA JURNAL

PRODUKSI ASI IBU DENGAN INTERVENSI


ACUPRESURE POINT FOR LACTATION DAN PIJAT OKSITOSIN

CT CI

OLEH
KELOMPOK 2
Mahfudz Azmi
M. Fahdiyat Ikhsan
Mina Hayati
Rasyada Humaira

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
2

LANDASAN TEORI YANG MENDASARI ANALISIS JURNAL

1.1 Teori Abstrak


Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik
perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca
setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada
kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling
sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu
kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso,
2009).

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang
terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat
tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas
dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur:
argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan
masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang
dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya
diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan
abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).

Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):

1.1.1 Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.

1.1.2 Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan


informasi.

1.1.3 Untuk mengatasi kendala bahasa.

Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak menurut santoso (2009) adalah:

1.1.1 Masalah yang akan diteliti.

1.1.2 Metode yang digunakan dalam penelitian.

1.1.3 Hasil yang diperoleh pada penelitian.


3

1.1.4 Kesimpulan.

1.1.5 Kata kunci.

Menurut Santoso (2009) , hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu
sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar
atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut:

1.1.1 Awal kalimat merupakan kata benda.

1.1.2 Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.

1.1.3 Dalam bentuk satu paragraf.

1.1.4 Menggunakan spasi 1

1.1.5 Menggunakan huruf Times New Roman.

1.1.6 Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.

1.1.7 Ditulis sebelum bab pendahuluan.

1.1.8 Rata kiri-kanan

1.2 Teori Pendahuluan


Menurut Hidayat (2014), latar belakang dalam sebuah proposal penelitian merupakan
pengantar informasi tentang materi keseluruhan dan penelitian yang ditulis secara
sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan positifikasi terhadap
dasar pemikiran, pendekatan, metode analisa, dan interprestasi untuk sampai pada
tujuan dan kegunaan penelitian.

Pada umumnya, pokok-pokok yang ditulis dalam latar belakang harus mengandung
empat unsur yang tercantum secara tersirat dalam dalam pengembangan
gagasan/masalah:
1.2.1 Unsur Pentingnya Masalah
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau
pikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan
seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
1.2.2 Unsur Skala Masalah
4

Unsur itu ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting
untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau pengurangan tentang derajat
pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana
dampaknya.
1.2.3 Unsur Kronologis Masalah
Unsur kronologis menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi
penelitian yang terdahulu, tentunya dengan ditunjang data empiris dan
permasalahan penelitian yang akan diteliti.
1.2.4 Unsur Solusi Masalah
Unsur ini digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atau masalah
yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.

1.3 Teori Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses penelitian.
Dalam menyusun proposal, metode penelitian harus diuraikan secara rinci seperti
variabel penelitian, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, analisa data, cara
penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian.Untuk penelitian yang menggunakan
metode kualitatif dapat di jelaskan metode pendekatan yang digunakan secara lebih
mendetail (Hidayat, 2014).
1.3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Dalam disiplin ilmu kesehatan, terdapat berbagai jenis penelitian. Secara umum
jenis penelitian tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup,
tempat, cara pengumpulan data, ada tidaknya perlakuan, waktu pengumpulan
data, tujuan penelitian, dan sumber data.

Berdasarkan ada tidaknya perlakuan, maka penelitian terbagi menjadi penelitian


eksperimental dan non eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan
penelitian yang memberikan perlakuan kepada objek yang dapat mengembalikan
variabel dan secara tegas menyatakan adanya hubungan sebab akibat. Sedangkan
penelitian non eksperimental adalah penelitian yang tidak memberikan intervensi
kepada objek dan hanya mengamati kejadian yang sudah ada, dan penelitian ini
sulit menyatakan hubungan sebab akibat. Rancangan penelitian eksperimental
dalam bidang keperawatan meliputi pre experimental design, true experimental
design, factorial design, quasy experimental design.
1.3.1.1 Pre Experimental Design
Merupakan rancangan penelitian eksperimen yang paling lemah serta
tidak untuk membuktikan kausalitas, yang terdiri atas one shot case
study/posttest only design, pretest posttest design dan static group
comparison/posttest only control group design.
1.3.1.2 True Experimental Design (eksperimental murni)
5

True experimental designmerupakan jenis rancangan penelitian yang


mempunyai ketelitian tinggi karena sampelnya dipilih secara acak dan
ada kelompok kontrolnya. Pada penelitian ini semua variabel luar dapat
dikontrol sehingga rancangan ini dapat dikenal dengan eksperimen yang
betul-betul eksperimen.
1.3.1.3 Quasy Experimental Design (Eksperimen Semu)
Rancangan ini merupakan bentuk desain eksperimen yang lebih baik
validitas internalnya daripada rancangan preeksperimental dan lebih
lemah dari true eksperimental.Desain ini terdiri atas time series design,
non equivalent control group design, equivalent time sample design dan
lain-lain.

1.3.2 Variabel Penelitian


Variabel adalah sebuah konsep yang dapat di bedakan dua, yakni yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, sebaiagai contoh, variabel kuantitatif adalah variabel
berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan variabel kualitatif diantaranya adalah
persepsi, respons, sikap, dan lain-lainnya (Hidayat, 2014).

Ada beberapa jenis variabel dalam penelitian keperawatanl, diantaranya:


1.3.2.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga
dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi
varibel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel prediktor,
resiko, atau kausa.
1.3.2.2 Variabel Dependent
Ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap
perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil,
outcome, event.
1.3.2.3 Variabel Moderator
Variabel moderator ini merupakan variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan variabel independent dan dependent yang
mempe ngaruhi kedua variabel tersebut.
1.3.2.4 Variabel Kontrol
Variabel kontrol ini merupakan variabel yang dibuat konstan sehingga
tidak akan memepengaruhi variabel utama yang diteliti. Variabel kontrol
ini ditentukan oleh peneliti sehingga dapat melakukan penelitian
perbandingan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dalam
penelitian.
1.3.2.5 Variabel Intervening
6

Variabel intervening ini merupakan variabel yang memperkuat atau


memperlemah variabel dependen dan independen tetapi tidak dapat di
ukur.

1.3.3 Populasi, Sample dan Tekhnik Sampling


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Jadi, populasi tidak
hanya terbatas dan tidak terbatas pada orang, tetapi juga benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/
subjek tersebut.

Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas, dikatakan terbatas apabila
jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat
dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditentukan
jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut.

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria
sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut
menentukan dapat dan tidaknya sampel-sampel yang tersebut digunakan.

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keeluruhan populasi yang ada. Secara umum ada dua jenis pengambilan sampel,
yakni probability sampling dan nonprobability sampling.

1.3.3.1 Probability sampling suatu teknik pengambilan sampel dengan maksud


untuk memberikan peluang yang sama dalam pengambilan sampel, yang
bertujuan untuk generalisasi, dengan berasas probability unit terpilih
sama. Termasuk jenis pengambilan sampel adalah: Simpel random
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling, dan area sampling.
a. Simpel random sampling
Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen, sebagai contoh bila populasinya homogen
kemudian sampel diambil secara acak, maka akan didapatkan sampel
yang representatitif.
7

b. Proportionate stratified random sampling


Suatu cara pengambilan sampel yang digunakan dila anggota
populasinya tidak homogen yang terdiri atas kelompok yang
homogeny atau berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate stratified random sampling
Suatu cara pengambilan sampel yang digunakan bila anggota
populasinya tidak homogen yang terdiri atas kelompok homogen atau
berstrata secara proporsional.

1.3.3.2 Nonprobability Sampling suatu teknik pengambilan sampel dengan tidak


memberikan peluang yang sama setiap dari anggota populasi, yang
bertujuan tidak untuk generalisasi, yang berasa pada probabilitas yang
tidak sama, teknik pengambilan ini terdiri atas berbagai jenis:
a. Sistematis Sampling
Cara pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang
telah diberi nomor urut, dengan sifat dari populasinya heterogen. Cara
ini biasannya mengambil nomor urut ganjil saja ataupun nomor genap.
b. Kuota Sampling
Cara pengambilan sampel dengan menentukan cirri-ciri tertentu
sampai jumlah kouta yang telah ditentukan.
c. Eksidental Sampling
Cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan
bertemu.Sebagai contoh, dalam menentukan sampel apabila dijumpai
ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sebagai
sampel utama.
d. Purposive Sampling
Cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.Sebagai contoh apabila
mencari sampel pada orang yang dilakukan pemasangan keteter
pertama kali, maka sampel yang dicari adalah sampel yang dipasang
keteter pertama kali, bukan yang kedua, ketiga, atau seterusnya.
e. Sampling jenuh
Cara pengambilan sampel ini adalah dengan cara mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila populasinya
kecil, seperti bila sampelnya kurang dari tiga puluh maka anggota
populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel
penelitian. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, di mana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
f. Consencutive Sampling
Cara pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan memilih
sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu
sehingga jumlah sampel terpenuhi (Hidayat, 2014).

1.3.4 Jenis Data dan Sumber Data


8

Berdasarkan jenis datanya terdapat penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jenis


penelitian yang termasuk dalam penelitian kuantitatif adalah penelitian deskriptif,
penelitian perkembangan, penelitian tindakan, penelitian perbandingan kausal
atau komparatif, penelitian korelasional, penelitian eksperimental dan lain-lain.
Sedangkan contoh penelitian kualitatif adalah penelitian fenomenologi,
grounded, etnografi, historis, kasus, filosofi, dan lain-lain. Pada penelitian
kualitatif, proses pengumpulan data dapat diperoleh melalui cerita, gambar atau
dokumen lainnya. Penelitian fenomenologi ini dapat bersifat deskriptif yang
mempelajari fenomenal tentang respons keberadaan manusia bertujuan untuk
menjelaskan pengalaman seseorang dalam kehidupannya termasuk didalamnya
adalah interaksi sosial yang dilakukannya. Penelitian grounded merupakan
penelitian yang digunakan untuk menemukan masalah-masalah pada situasi atau
aplikasi dari masalah yang ada dengan menekankan praktik hubungan antar
variabel (Hidayat, 2014).

Berdasarkan sumber datanya, penelitian terbagi menjadi penelitian primer dan


penelitian sekunder. Pada penelitian primer, data dikumpulkan sendiri oleh
peneliti dari yang sebelumnya tidak ada, dan tujuannya disesuaikan dengan
keperluan penelitian, sedangkan penelitian sekunder data telah dikumpulkan oleh
pihak lain dan data sudah ada (Hidayat, 2014).

1.3.5 Alat Pengumpul Data


Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum
melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar
dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur pengumpulan data tersebut antara
lain dapat berupa kuisioner/angket, observasi, wawancara atau gabungan
ketiganya.
1.3.5.1 Angket/ Quesioner
Merupakan alat ukur berupa angket atau kuisioner dengan beberapa
pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan
tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
kuisioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan
kuisioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Angket terdiri atas tiga
jenis, yakni:
a. Angket terbuka atau tidak berstruktur yang memberikan kebebasan
responden untuk mengungkapkan permasalahan.
b. Angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau
menjawab pada jawaban yang sudah ada.
9

c. Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi


pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden
memberikan jawaban dengan memberikan cek () sesuai dengan
hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda ()
sesuai dengan hasil pengamatan.
1.3.5.2 Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
melakukan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian
untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode
observasi ini, instrument yang dapat digunakan adalah lembar observasi,
panduan pengamatan (observasi), atau lembar checklist.
1.3.5.3 Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan
hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit. Dalam metode wawancara ini, dapat digunakan
instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau
checklist.
1.3.5.4 Tes
Tes ini merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan
beberapa soal ujian atau tes. Ada beberapa instrument yang digunakan
dalam melakukan tes diantaranya: tes kepribadian untuk mengetahui
kepribadian seseorang, tes bakat yang mengukur bakat seseorang, tes
prestasi untuk mengukur pencapaian atau prestasi seseorang, tes
intelegensi dan tes sikap untuk mengukur sikap seseorang.

1.3.5.5 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut
dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumentasi
(Hidayat, 2014).

1.3.6 Analisis Data


Analisis Data menjelaskan tentang metode statistic yang digunakan dalam
menganalisis data hasil penelitian, termasuk di dalamnya adalah perlu tidaknya
penggunaan uji statistik. Jika diperlukan, maka akan menggunakan tingkat
kemaknaan berapa, program yang akan digunakan untuk menganalisis data dan
lain-lain (Hidayat, 2008).

Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap antara lain :
10

1.3.6.1 Analisis Univariat


Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.

1.3.6.2 Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi dengan menggunakan uji statistik.

Dalam pemilihan uji statistik sangat penting untuk menentukan hasil atau
kesimpulan dari suatu penelitian. Jika pemilihan uji tidak tepat, maka hasil atau
kesimpulan yang dihasilkan tidak akurat atau tidak tepat pula. Dalam pemilihan
uji statistik perlu diperhatikan jenis skala pengukuran data diantaranya nominal,
ordinal, interval dan rasio.

Dalam berbagai buku rujukan, ada beberapa istilah yang digunakan dalam
klasifikasi skala pengukuran antara lain kategorik-nonkategorik dan kualitatif-
kuantitatif. Dalam program SPSS, digunakan istilah scale untuk istilah kuantitatif
dan nonkategorik. Menurut Dahlan (2011) istilah kategorik untuk mewakili
istilah kualitatif dan istilah numerik untuk mewakili istilah nonkategorik dan
kuantitatif.

Nominal dan Ordinal (Kategorik), disebut sebagai variabel kategorik karena


variabel tersebut mempunyai kategori variabel sebagai contoh variabel nominal
Jenis Kelamin adalah variabel, sedangkan perempuan dan Laki-laki adalah
kategori variabel, yang berarti variabel nominal mempunyai kategori yang
sederajat atau tidak bertingkat. Variabel ordinal kalsifikasi kadar kolesterol
adalah variabel, sedangkan baik, sedang dan buruk adalah kategorinya,
mempunyai kategori yang bertingkat atau tidak sederajat (Dahlan, 2011).

Salah satu analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square, disebut juga
dengan kai kuadrat. Chi square adalah salah satu jenis uji komparatif non
parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana skala data kedua variabel
adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel 1 variabel dengan skala nominal maka
dilakukan uji square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji derajat yang
terendah).

Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan.
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau
sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat dimana chi square dapat
digunakan yaitu, Hidayat (2014) :
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (nol).
11

b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (Fh)
kurang dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 X 2, misal 2 X 3, maka jumlah cell dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
d. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 X 2 adalah uji fisher.
e. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 x K adalah uji kolomogorov-Smirnov
f. Alternatif uji chi-Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan terbentuk
suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan tabel
B x K yang baru tersebut.

Penulisan Analisis Data, pada penelitian kualitatif perlu dituliskan tentang jenis
statistik yang dipergunakan dalam pengolahan data. Alasan penetapan
penggunaan statistik yang dipilih, sumber rujukan yang dipergunakan. Pada
bagian ini, biasanya rumus statistik tidak terlalu penting dituliskan, justru nilai
signifikan yang perlu diketahui oleh pembaca (Nursalam, 2013).

Cara Pemilihan Uji Statistik Univariat dan Bivariat (Nursalam, 2013)

Tujuan Uji Jumlah Sampel Jenis variable


Sampel / bebas/
jumlah Berpasangan Kualitatif Semi Kualitatif (nominal)
pasangan (Rasio-interval) kuantitatif kategorik
populasi (ordinal)/
berdistribusi kuantitatif
normal distribusi
populasi tak
normal

2 Bebas Uji 2 sampel -Uji Mann- -Uji Chi-Quadrat


bebas Whitney (X2)
-Uji jumlah -Uji eksak dari Fisher
Komparasi peringkat dari
wilcoxon

Berpasangan Uji t sampel Uji peringkat Uji McNemar


berpasangan bertanda dari
Wilcoxon

>2 Bebas Anova 1 arah Uji Kruskall- Uji Chi-Quadrat


Wallis

Berpasangan Anova untuk Uji Friedman Uji Cochrans Q


subjek yang (Untuk kategori
sama dikolomi)

-Korelasi dari -Uji Korelasi Koefesien


Pearson (r)
12

Korelasi -(Regresi) dari Spearman kontingensi (C)


-Korelasi Koefesien Phi
Kappa Koefesien Kappa

1.4 Teori Hasil dan Pembahasan


1.4.1 Teori Hasil
Pada bagian hasil penulisan hasil penelitian, peneliti harus secara hati-hati
melaporkan semua hasil secara akurat dan selengkap mungkin, baik hasil tersebut
menerima hipotesis, maupun menerima hipotesis. Bagian awal penulisan hasil
adalah tentang gambaran lokasi penelitian yang meliputi karekteristik tempat
penelitian dilaksanakan dan karakteristik subjek penelitian. Tahap berikutnya
adalah menuliskan hasil dalam tabel atau gambar harus terdapat komponen 3 W
(what, where, when), yaitu tabel tentang apa, dimana, kapan dilaksanakan
penelitian. Tabel atau gambar tersebut kemudian diberi penjelasan tentang hasil
uji statistik yang signifikan dan penulisan angka-angka yang mencolok.Tidak
perlu dituliskan semua angka pada setiap item variabel yang ada.

Penulisan persentase biasanya dikelompokkan menjadi mayoritas = apabila hasil


menunjukkan 90 100%, sebagian besar = 66 89%, lebih dari 50% (50-69%)
dan seterusnya.

1.4.2 Teori Pembahasan


Penulisan pembahasan merupakan unsur yang penting pada bagian ini isi dari
penulisan pembahasan didasarkan pada tujuan penelitian, format penulisannya
bisa dituliskan sesuai yang ada ditujuan khusus atau bisa langsung dituliskan
dalam beberapa paragraf (Anderson & Poole, 1993). Isi tersebut meliputi
penulisan (1) interpretasi hasil penelitian (fakta); (2) mencantumkan
literatur/tinjauan pustaka yang mendukung (teori), dan (3) opini/justifikasi
ilustrasi dari penelitian tentang rekomendasi implikasi hasil temuannya baik
dalam hal akademik maupun praktik. Pada penelitian kuantitatif, interpretasi
hasil melliputi penjelasan temuan statistik yang dihubungkan dengan makna
konsep dan praktik. Peneliti juga harus membuat suatu justifikasi tentang hasil
penemuannya. Mengapa hasil yang ditemukan mendukung atau bertentangan
dengan hasil kajian atau konsep yang ada. Pada bagian ini juga perlu dituliskan
tentang ketebatasan penelitian, khuusnya ketidak sesuaian dengan konsep atau
temuan yang sudah ada.

1.5 Teori Kesimpulan, Daftar Pustaka dan Implikasi


1.5.1 Kesimpulan
Menurut Nursalam (2008), simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang
sekurang-kurangnya terdiri atas:
1.5.1.1 Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
13

1.5.1.2 Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.


1.5.1.3 Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.

1.5.2 Implikasi
Keterlibatan atau keadaan terlibat: manusia sebagai objek percobaan atau
penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya (http://kbbi.web.id)

1.5.3 Daftar Pustaka


Menurut Nursalam (2008), Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah
ilmiah dalam majalah ilmiah, buku laporan atau dokumen resmi dari suatu
institusi pemerintah, misalnya DEPKES RI atau BKKBN atau dari badan-badan
internasional (WHO atau UNICEF). Urutan sumber dalam penelitian meliputi:
1.5.3.1 Jurnal
1.5.3.2 Buku (paling lama terbitan 10 tahun yang lalu)
1.5.3.3 Internet
1.5.3.4 Hasil penelitian (skripsi/tesis/disertasi)
1.5.3.5 Makalah yang sudah diseminarkan (regional/nasional-tidak di
publikasikan)

Model penulisan daftar pustaka mengacu pada sistem nama dan tahun
(HARVARD). Daftar pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis,
dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga didepan.
Penulisannya dengan mencantumkan tahun dalam tanda kurung dibelakang nama
(keluarga) penulis. Apabila nama penulis lebih dari satu orang, maka dibelakang
tahun dibubuhkan tanda koma dan yang terakhir dengan tanda (& / dan ) sebelum
nama penulis berikutnya.

Contoh:
a. Jurnal :Nursalam, Armini N.K, Suarliah, I; Trihariani M (2007). Pengaruh
senam kebugaran terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause.
Jurnal Ners. Vol. 1, no. 2 (hal.71-78)
b. Buku :Nursalam, (2007). Asuhan Keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/
AIDS. Jakarta: Salemba Medika, hal: 1-38
c. Skripsi/ Tesis/ Disertasi :Nursalam, (1998). Development Nursing Research
in Indonesia. Unpublished Thesis for Honours Master of Nursing, University
of Wollongong, NSW, Australia
d. Internet :Ievut, (2002). Trends NursingPractice.www//http:nurs.com.net.id.
Tanggal 23 Mei 2007. Jam 16.00 WIB
e. Makalah : Nursalam, (2002). Peluang Riset Keperawatan di Masa
Depan.Makalah Seminar Nasional pada TELMIKI di UNIBRAW MALANG
tidak dipublikasikan. 13 Februari 2002
14

Anda mungkin juga menyukai