Anda di halaman 1dari 3

Lanjutan contoh integrasi mikro-makro

Model dari mikro ke makro

Coleman memulai dengan model hubungan mikro-makro yang berat sebelah dengan
menggunakan tesis etika protestan Weber dan Allen Liska mencoba menanggulangi kelemahan
pendekatan Coleman dengan menjelaskan masalah dari mikro ke makro maupun makro ke mikro
dengan model yang digunakan Coleman yaitu tesis etika protestan Weber.
Dalam menguraikan fenomena makro dan hubungan mikro-makro, Liska
menggunakan model yang melukiskan fenomena makro:
1. Agregasi
2. Struktural
3. Fenomena global
Dilihat dari sudut pandang mikro-makro: Liska merinci kesukaran yang berkaitan
dengan menggunakan faktor struktural dan global, menekankan arti penting pengumpulan
sebagai hubungan dari mikro ke makro.

Makro ke mikro
Liska menyatakan pentingnya variable kontekstual sebagai penyebab fenomena tingkat
mikro. Liska memasukkan pengumpulan, hubungan strutural dan karakteristik global sebagai
konteks fenomena individual.
Sosiolog terlalu sering mengandalkan faktor tingkat mikro ketika menganalisis pada tingkat
individul. Dengan menggunakan faktor kontekstual tingkat makro, para mikrososiolog dapat
melangkah ke arah pemahaman yang lebih besar tentang hubungan dari makro ke mikro.
Lanjutan contoh integrasi mikro-makro
Landasan mikro sosiologi makro
Collins terus menganut pendiriannya yang menurunkan analisis ke tingkat
mikro selama beberpa waktu, dalam karyanya menyatakan struktur makro tak
lebih dari sejumlah besar pertemuan mikro yang berulang-ulang, ia
menyimpulkan bahwa seakan-akan ia sangat menonjolkan tingkat mikro. Setahun
kemudian collans memberikan perhatian lebih besar terhadap tingkat makro.
Pendekatan menuju ke konsepsi yang seakan seimbang mengenai hubungan
mikro-makro: penafsiran mikro-makro menunjukkan bahwa segala sesuatu yang
makro terdiri yang mikro. Sebaliknya apa saja yang mikro adalah bagian dari
susunan makro.

Anda mungkin juga menyukai