Anda di halaman 1dari 3

Tugas TKP 611 Teori Pembangunan

Resume Buku : Perubahan Sosial dan Pembangunan (Suwarsono dan So,


A.Y ; 1994)
Bagian 2 Bab 7 : Teori Dependensi Baru

TEORI DEPENDENSI BARU


Berbagai tanggapan muncul terhadap kritik-kritik yang ditujukan kepada teori
dependensi klasik, yang kemudian berkembang dan dikenal sebagai Teori
Dependensi Baru.
F.H Cordoso dikenal sebagai tokoh utama yang melakukan perubahan sosial ini
yang mengubaha struktur teori dependensi dan menyebut metode kajian yang
digunakan sebagai metode historis-struktural yang mencoba memahami dan
menjelaskan dinamika internal negara dunia ketiga, dengan tesis tunggal barunya
yang menyatakan bahwa dalam batas-batas tertentu, dinamika politik negara
dunia ketiga mampu menangkap dan mengarahkan kesempatan yang ada dalam
tata ekonomi kapitalis untuk mencapai tujuan pembangunan negara ketiga atau
negara dunia ketiga masih memiliki peluang untuk mencapai apa yang dimaksud
sebagai situasi pembangunan yang bergantung (associated-dependent
development), dan lebih lanjut dikemukakan bahwa pembangunan,
ketergantungan dan keterbelakangan tidak harus berdiri terpisah-pisah atau
apalagi berjauhan.
Beberapa kajian yang menggunakan tesis teori dependensi baru, untuk
memahami persoalan pembangunan di negara dunia ketiga diantaranya :
1. Thomas. B. Gold dengan kajian tentang ketergantungan dinamis
pembangunan politik ekonomi Taiwan. Dalam kajian ini Gold menggunakan
konsep dependensi untuk menguji dan menjelaskan pertumbuhan ekonomi
dan kestabilan politik di Taiwan dengan menjelaskannya dalam tiga fase antara
lain :
Fase ketergantungan klasik.
Fase pembangunan bergantung.
Fase ketergantungan dinamis.
Dan akhirnya Gold menyimpulkan bahwa jika negara dunia ketiga mampu
secara selektif, hati-hati dan terencana membangun hubungan dengan
ekonomi-kapitalis dunia, maka hasil yang diperoleh tidak harus berupa
mewujudnya situasi keterbelakangan dan ketergantungan.
2. Hagen Koo dengan kajian tentang interaksi antara sistem dunia, negara dan
kelas sosial di Korea. Dalam kajiannya, Koo mencoba melihat pembangunan
Korea Selatan dalam konteks interaksi yang terus-menerus dari tiga faktor
yaitu :
Negara.
Kelas Sosial
Sistem Dunia.
Dengan melihat pengaruh kumulatif dari ketiga faktor tersebut secara
bersamaan sehingga Koo menyimpulkan bahwa interaksi yang dinamis dan

Zulfadly Uruf
No. Mahasiswa : 11578/PS/MPKD/03

Halaman 1 dari 6

Tugas TKP 611 Teori Pembangunan


Resume Buku : Perubahan Sosial dan Pembangunan (Suwarsono dan So,
A.Y ; 1994)
Bagian 2 Bab 7 : Teori Dependensi Baru

terus menerus dari ketiga faktor tersebut telah mengantarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi Korea Selatan.
3. Mohtar Masoed dengan kajian tentang negara birokratik-otoriter (NBO) di
Indonesia. Dalam kajiannya menggunakan konsep negara birokratik otoriter
oleh ODonnell dengan konsep korporatisme, Masoed menunjuk tiga faktor
yang bertanggungjawab terhadap lahirnya sistem politik otoriter di Indonesia
yaitu :
Warisan ekonomi dan politik yang terjadi pada pertengahan tahun 1960.
Restrukturisasi ekonomi secara radikal dengan melakukan kebijaksanaan
stabilisasi ekonomi yang memberikan peluang besar pada modal domestik
dan modal internasional untuk terlibat.
Organisasi ekonomi keluar.
Dalam hal ini, lebih tegas Masoed menyatakan bahwa faktor politik lebih
bertanggungjawab terhadap lahirnya pemerintahan yang otoriter dari orde
baru dibanding variabel ekonomi. Selanjutnya Masoed menunjuk karakteristik
sistem politik otoriter orde baru, diantaranya :
Pemerintahan dibawah kendali militer secara organisatoris yang
bekerjasama dengan teknokrat sipil.
Modal domestik swasta besar yang memiliki hubungan hubungan khusus
dengan negara, dan modal internasional memiliki peran ekonomis yang
menentukan.
Hampir seluruh kebijaksanaan pembangunan sepenuhnya berada ditangan
birokrat dan teknokrat.
Ada kecenderungan kuat, secara terencana melakukan mobilisasi massa
dengan kebijaksanaan massa mengambang;
Terhadap kritik dan penantangnya pemerintah orde baru tidak segan-segan
melakukan tindakan tegas;
Adanya otonomi dan besarnya peran kantor kepresidenan dengan wujud
luasnya kewenangan yang ada pada sekretariat negara dan oleh Masoed
disebut sebagai super birokrasi.
Teori dependensi baru mengkonsepsikan ketergantungan sebagai situasi yang
memiliki batas ruang dan waktu yang karenanya selalu memiliki ciri yang unik dan
ketergantungan tidak semata disebabkan oleh faktor eksternal akan tetapi juga
disebabkan faktor internal dan karenanya ketergantungan juga merupakan
persoalan sosial politik.
Uraian

Teori Dependensi Klasik

Teori
Dependensi Baru

Persamaan :
1. Pokok perhatian

Begara dunia ketiga

2. Level analisis
3. Konsep pokok

Nasional
Sentral Pinggiran

Begara
dunia
ketiga
Nasional
Sentral Pinggiran

Zulfadly Uruf
No. Mahasiswa : 11578/PS/MPKD/03

Halaman 2 dari 6

Tugas TKP 611 Teori Pembangunan


Resume Buku : Perubahan Sosial dan Pembangunan (Suwarsono dan So,
A.Y ; 1994)
Bagian 2 Bab 7 : Teori Dependensi Baru

4. Implikasi
5. Kebijaksanaan

Perbedaan :
1. Metode

Ketergantungan
Ketergantungan
belakang
pembangunan

Ketergantungan
bertolak Ketergantungan
dengan bertolak belakang
dengan
pembangunan

Abstrak : pola
ketergantungan

umum Historis-struktural
situasi
konkrit
ketergantungan
2. Faktor kokok
Eksternal : kolonialisme Internal : negara
dan
ketidakseimbangan dan konflik
nilai tukar
3. Ciri ketergantungan
Phenomena ekonomis
Phenomena sosial
politik
4. Pembangunan
dan Bertolak belakang : hanya Koeksistensi
:
ketergantungan
menuju
pada pembangunan
keterbelakangan
yang bergantung

Zulfadly Uruf
No. Mahasiswa : 11578/PS/MPKD/03

Halaman 3 dari 6

Anda mungkin juga menyukai