Anda di halaman 1dari 2

Nama : Heni Trisnawati

NIM : I93218071
Kelas : Sosiologi C
Mata Kuliah : Perubahan Sosial

MEKANISME PERUBAHAN

1. Perspektif Materialistik

Dalam perspektif materialistik, Thorstein Veblen1 melihat bahwa tatanan masyarakat


ditentukan oleh teknologi. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa pola keyakinan dan perilaku
manusia, terutama dibentuk oleh cara mencari nafkah dan mendapatkan kesejahteraannya dengan
menggunakan ukuran seberapa banyak masyarakat yang terlibat dalam penggunaan teknologi
dalam bekerja. Teknologi telah menguasai kehidupan masyarakat yang kemudian akan
berpengaruh terhadap kebudayaan dan perilaku masyarakat. Sedangkan W. F. Ogburn2
memusatkan perhatiannya pada pekembangan teknologi serta mengembangkan ide Veblen
tentang ketertinggalan kebudayaan. Ketika laju perubahan bagian-bagian yang saling bergantung
pada kebudayaan tidak sama, maka akan terjadi ketertinggalan budaya, dan selajutnya perlu
dilakukan penyesuaian.

Ogburn mengatakan bahwa teknologi merupakan mekanisme yang mendorong


perubahan, karena manusia senantiasa memelihara dan menyesuaikan diri dengan alam yang
selalu diperbaharui oleh teknologi.3 Meskipun demikian, perubahan teknologi membawa
kebuntuan bagi manusia yaitu, kebuntuan pertama bersumber dari pandangan teknologi sebagai
faktor yang sangat memengaruhi perubahan. Kebuntuan kedua menerangkan bahwa teknologi
adalah kekuatan yang sangat besar dan tak terbendung pengaruhnya terhadap perubahan.
Kebuntuan ketiga adalah pandangan terhadap teknologi sebagai juru selamat. Dan kebuntuan
keempat adalah teknologi merupakan sumber kebobrokan manusia yang menyebabkan manusia
menjadi lalim, menghambakan diri dan memuja teknologi.

2. Perspektif Idealistik
1
Thorstein Veblen, The Theory of Bussines Enterprise (New York: Charles Scribner’s Sons, 19040, 306,323, 358
2
William Fielding Ogburn, Social Change: With Respect to Culture and Original Nature (New York: The Viking Press,
1938), 200-210
3
William F Ogburn dalam Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial (Jakarta: Bina Aksara, 1989), 211
Perspektif idealistik mendasarkan pemikirannya bahwa ide umum selalu mengancam
tatanan yang ada. Ide yang dirumuskan secara sadar, berperan sebagai pendorong yang
memengaruhi perubahan dari suatu keadaan sosial ke keadaan sosial yang lain. Dalam
pandangan ini, ide menjadi variabel yang terlibat dalam perubahan sosial. Manusia selaku
mekanisme dari perubahan berarti bahwa perubahan tersebut merupakan bentuk dari tindakan
manusia yang dilakukan berdasarkan ide. Dalam pendirian Whitehead4 yang mengikuti cara
berpikir Auguste Comte menyatakan bahwa sejarah manusia harus dipahami menurut sejarah
pemikiran manusia. Hal ini karena prestasi masyarakat yang lebih beradab melalui peningkatan
penggunaan nalar. Cara ideologi dalam memengaruhi perubahan adalah dengan mencegah,
merintangi, membantu atau mengarahkan perubahan, baik pada tingkat struktur, pola interaksi,
struktur kekuasaan dan produktivitas.

4
Alfred North Whitehead, Adventures of Idea (New York: Mentor Books, 1972), 106

Anda mungkin juga menyukai