Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Manusia dengan Lingkungan

Secara sosial manusia selain disebut sebagai homo socius, juga disebut sebagai homo
ecologus, artinya manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu ekosistem, sehingga
manusia memiliki kecenderungan untuk selalu memahami lingkungannya. Lingkungan sendiri
diartikan sebagai suatu media dimana makhluk hidup itu tinggal untuk mencari penghidupannya
yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Kemudian yang
dimaksud dengan lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
memiliki hubungan timbal balik.

Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan fisik meliputi
lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk
dari proses alami atau yang diciptakan oleh Allah, seperti gunung, laut, hutan dll. Sedangkan
lingkungan buatan dibentuk oleh manusia, seperti waduk, kolam, sawah dll. Kemudian
lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan
sosial menjadi penentu terhadap perubahan-perubahan perilaku yang terjadi pada setiap individu
atau kelompok.

Hubungan manusia dengan lingkungan dapat dikatakan sangat erat, hal ini karena
keduanya saling membutuhkan. Manusia membutuhkan lingkungan baik untuk memenuhi
kebutuhannya maupun sebagai tempat dimana manusia itu hidup. Dalam hidupnya, manusia
senantiasa berinteraksi dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan)
maupun dengan komponen abiotik (air, tanah, udara, iklim, topografi, dll). Manusia juga
melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya. Dari interaksi tersebut,
manusia menghasilkan kebudaaan dalam berbagai bentuk, seperti bahasa, teknologi dll.
Sedangkan lingkungan juga membutuhkan manusia untuk merawat dan menjaga lingkungan
tersebut agar tetap lestari. Oleh karena itu, hubungan manusia dengan lingkungan tidak dapat
dipisahkan.

Hubungan manusia dan lingkungan tentu memiliki pengaruh, baik positif maupun
negatif. Permasalahan lingkungan yang sering terjadi dapat menyebabkan menurunnya kualitas
lingkungan hidup yang selanjutnya akan membawa dampak negatif bagi masyarakat. Salah satu
permasalahan lingkungan yang terjadi di Sidoarjo adalah bencana lumpur lapindo yang
disebabkan oleh pengeboran minyak, akibatnya terjadi semburan gas yang disertai keluarnya
lumpur panas. Semburan dari lumpur panas tersebut membentuk kubangan lumpur yang
memporak-porandakan sumber-sumber penghidupan warga setempat dan sekitarnya. Dengan
adanya peristiwa tersebut telah merugikan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
ekonomi, sosial dan budaya. Dampak yang ditimbulkan dari semburan lumpur lapindo tersebut
adalah masyarakat setempat kehilangan tempat tinggal, sawah maupun tambak, selain itu
masyarakat juga kehilangan mata pencaharian dan sarana pendidikan. Dampak yang ditimbulkan
bagi lingkungan adalah tercemarnya lingkungan sekitar dari wilayah yang digenangi lumpur,
seperti area persawahan dan tambak ikan, hal ini karena tanah disekitar lumpur lapindo menurun
tingkat kesuburannya. Akibatnya tanaman dan ikan pun mati.

Dari pemaparan studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan timbal balik
antara manusia dan lingkungan saling berpengaruh. Tindakan yang dilakukan manusia akan
berdampak pada lingkungan jika tidak memperhatikan faktor lingkungan, sebab bagaimanapun
juga dampak negatif dari kerusakan lingkungan akan berpengaruh juga pada kehidupan manusia.
Untuk itu diharapkan manusia mampu untuk saling menjaga lingkungan agar tetap terjaga
kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai