Thorstein Veblen (2857-1929) hidup dengan sikao memprotes. Veblen memusatkan perhatian pada pengaruh teknologi terhadap pikiran dan perilaku manusia. Veblen menyatakan bahwa pola keyakinan dan perilaku manusia, terutama dibentuk oleh cara mencaru nafkah dan mendapatkan kesejahteraannya, yang selanjutnya adalah fungsi teknologi. Hubungan tak terelakan antara teknologi dan ekonomi di satu pihak, dan perubahan social di lain pihak terlihat dalam analisis Veblen mengenai evolusi sosial, mulai dari fase awal pada masyarakat neolitikum ditandai oleh kekecilannya, perdamaian, hubungan kerjasama, dan keindustrian. hingga ke masyarakat fase barbarism muncul ketika hubungan antarkelompok mulai bersifat kompetetif dan menyerupai perang. Menurut veblen, pemikiran dan perilaku manusia mencerminkan faktor teknologi dan ekonomi. Akan tetapi veblen bukan penganut determinisme teknologi, Veblen tidak melihat perubahan teknologi sebagai penyebab tak terelakkan dari jenis perubahan sosial tertentu. Perkembangan teknologi hanyalah satu aspek penting dalam sebuah perubahan. Ogburn juga memusatkan perhatian pada perkembangan teknologi dan beliau menjadi tersohor karena mengembangkan ide dari Veblen mengenai “ketinggalan kebudayaan” dan penyesuaian tak terelakkan dari faktor-faktor kebudayaan teknologi. Teori ketinggalan kebudyaan merupakan salah satu aspek pemikiran dari Ogburn tentang perubahan. Penjeleasan Ogburn tentang evolusi kebudayaan dipusatkan pada 4 faktor: Penemuan, Pengumpulan, Penyebaran, dan Penyesuaian.
Teknologi dan Kebutuhan Intelektual
Veblen dan Ogburn memberikan pemikiran dengan menunjukan bagaimana cara perubahan teknologi menimbulkan masalah bagi manusia. Pertama, kebutuhan bersumber dari pandangan mengenai teknologi sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Ini berarti perubahan semata-mata hanya dilihat dari sudut teknologi sebagai kekuatan pendorong perubahan. Kedua, kebutuhan yang berasal dari pandangan tentang teknologi sebagai kekuatan yang berpengaruh tak terelakkan terhadap perubahan. Ini berarti teknologi adalah kekuatan yang sangat besar dan tak terbendung pengaruhnya terhadap perubahan. Singkatnya perubahan teknologi menyebabkan perubahan ekonomi, sosial, dan politik. Ketiga, kebutuhan mengenai pandangan tentang teknologi sebagai juru selamat. Ini berarti keyaakinan bahwa penerapan teknologi baru dapat menyelesaikan seluruh masalah umat manusia yang beraneka ragam. Keempat, kebutuhan ide tentang teknologi sebagai anti kristen. Ini berarti teknologi sebagai sumber kebobrokan manusia, menyebabkan manusia menjadi lalim, menghambakan diri dan memuja teknologi.
Bagaimana cara teknologi menyebabkan perubahan ?
Ada dua pendekatan yang dilakukan untk menunjukan kekuatan memaksa teknologi. Pendekatan dilakukan Ogburn dan Nimkoff menerangkan berbagai perubahan dalam kehidupan keluarga. Perubahan sosial dalam keluarga, mla-mla diketahui dengan menggunakan sekelompok ahli. 8 jenis perubahan utama dalam keluarga itu adalah: 1. Penekanan yang semakin besar terhadap percintaan. 2. Perkawinan dalam usia yang semakin muda; 3. Anggota keluarga yang semakin kecil; 4. Jumlah istri yang bererja semakin besar; 5. Kekuasaan orangtua yang semakin berkurang; 6. Pemberian perhatian terhadap anak semakin besar; 7. Angka perceraian yang semakin besar; dan 8. Fungsi keluarga yang semakin mengecil. Dalam teknologi mempengaruhi perubahan, ada sejumlah faktor yang terlibat. Pertama, dengan meningkatkan alternatif kita. ini berarti Teknologi baru membawa cita-cita yang sebelumnya tak dapat dicapai ke dalam alam kemungkinan dan dapat mengubah kesukaran relatif atau memudahkan menyadari nilai-nilai yang berbeda. Kedua, dengan mengubah pola- pola interaksi. Ini berarti setelah inovasi teknologi diterima, mungkin akan terjadi pergerseran penting tertentu dalam pola interaksi, pergeseran yang dituntut oleh teknologi itu sendiri. Ketiga, dengan menimbulkan masalah sosial baru. Ini berarti Adanya masalah ini menimbulkan semacam tanggapan yang dapat mengakibatkan berbagai peruabahan untuk menyelesaikannya.
Penyebaran dan Penerimaan Inovasi
Menurut Roger, ada empat unsur penting dalam proses penyebaran dan penerimaan inovasi : 1. Inovasi itu sendiri 2. Komunikasi inovasi 3. Sistem sosial tempat terjadinya proses penyebaran dan penerimaannya 4. Aspek waktu Inovasi, Roger menemukan 5 ciri seperti yang dibayangkan oleh penerimannyaa. Pertama, keuntungan relatif dari inovasi. Kedua, kecocokan dengan nilai-nilai dan kebutuhan. Ketiga, laju penerimaan inovasi akan dipengaruhi oleh bayangan tentang kerumpiannya. Keempat, inovasi dapat di uji coba. Kelima, penerimaan inovasi dipengaruhi olelh kemungkinan untuk dikomunikasikannya. Komunikasi, Roger menyatakan, tujuan kominikasi dan sifat penduduk yang menjadi sasaran harus diperhatikan dalam memilih saluran komunikasi. jika tujuannya untuk memberitahuakan, maka media massa adalah saluran terbaik karena memungkinkan kita menjangkau sejumlah besar penduduk secara dan efisien. Jika tujuannya untuk membujuk, maka saluran komunikasi antar pribadi akan lebih efektif; seseorang individu lebih besar kemungkinan membujuk oleh individu lain ketimbang oleh surat kabar atau siaran radio atau TV. Sistem Sosial, terdapat 3 aspek penting sistem sosial: norma, panutan, dan agen perubahan. Norma, mempengaruhi reaksi individu dalam menghadapi inovasi. Panutan, aspke penting yang berkaitan dengan nasib inovasi. Panutan mampu mempengaruhi orang lain karena kecakapan mereka kecocokan mereka terhadap norma dan karena status mereka. Agen perubahan, agen perubahan adalah seorang profesional yang berusaha mendesakkan sejenis pengaruh yang ditetapkan sebagai yang diinginkan oleh Badan Pengantar Perubahan. Waktu, Penyebaran dan penerimaan inovasi adalah suatu proses. Peyebaran dan penerimaan inovasi terjadi sepanjang waktu. Ini berarti, orang yang berbeda menerima inovasi pada waktu berlainan.
Pengaruh Teknologi Canggih
Ada tiga jenis teknologi yang sangat berpengaruh yaitu : 1. Sibernetika 2. Rekayasa sosial 3. Rekayasa biologis Sibernetika mangacu pada penerapan otomatisasi dan komputerisasi. Kedua penerapan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap hubungan sosial. Sibernetika berarti bahwa keseluruhan aktivitas yang telah direncanakan semula menjadi tidak perlu, dan aktivitas baru akan muncul. Rekayasa Sosial mengacu kepada penerapan sistematis pengetahuan dan teori tentang manusia dan pranata sosial untuk dijadikan pedoman dalam menyelewengkan transformasi manusia dan pranata sosial. Ilmuwan sosial yang bekerja di bidang ini mengejar para langganan mereka tentang bagaimana cara menjual produk mereka, atau memasarkan jasa mereka dihadapan orang yang apatis atau yang menentang. Rekayasa Biologis mengacu pada upaya untuk mengendalikan diri manusia dan lingkungannya. Kemungkinan perkembangan lain dalam rekayasa biologis adalah pemanjangan sementara kehidupan manusia melalui sejenis pembisuan atau pembekuan dalam lemari pendingin. Rekayasa biologis juga mempunyai implikasi penting bagi pertumbuhan penduduk.