Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teori-teori sosial bukan lagi merupakan suatu istilah asing bagi
masyarakat. Dan setiap pembangunan masyarakat pasti para sosiolog
menggunakan teori-teori sosial seorang sosiolog yang sudah terkenal. Dalam
makalah ini saya akan memberikan gambaran-gambaran tentang teori David
McClelland yang merupakan sosiolog yang terkenal pada masa modernisasi.
Dalam teori McClelland yang paling terkenal adalah konsep Virus N-Ach
yang terdapat pada tiga jenis kebutuhan motivasi yang terdapat pada bukunya
yang berjudul The Achieving Society yang diidentifikasikan pada tahun 1961.
David C. McClelland juga menulis tentang sebuah artikel berjudul ‘Dorongan
Hati Menuju Modernisasi’ dimana merupakan salahsatu inti dari buku yang
populer dengan judul “The Achieving Society”. Dalam buku tersebuttelah
memberikan manfaat sangat besar terhadap orang-orang yang telah membaca
buku karyanya tersebut. Orang yang sudah membaca buku tersebut akan merasa
termotivasi dalam menyelesaikan masalah hidupnya.
David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan
pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan dalam
metode penilaian karyawan, mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes,
dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan
kepribadian berbasis tes. Ide-idenya telat sejak diadopsi secara luas di banyak
organisasi, dan berhubungan erat dengan teori Frederick Herzberg. Selain itu teori
McClelland mempunyai keterkaitan dan dalam makalah saya ini akan
memberikan sebuah penjelasan tentang keterkaitan tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi dari David McClelland?
2. Apa saja teori motivasi kebutuhan dari David McClelland?
3. Bagaimana kritik terhadap teori berdasarkan pengamat McClelland?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah dan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Mengerti biografi dan biodata dari David McClelland?
2. Memahami teori motivasi kebutuhan yang berasal dari teori David
McClelland?
3. Mampu memahami apa saja kelemahan yang ada pada teori McClelland?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi David Mc Clelland


David C. McClelland (20 Mei 1917-27 Maret 1998) adalah seorang ahli
teori psikologis Amerika. Ia lahir di kota Mt. Vernon negara Amerika. Dan beliau
mendapatkan penghargaan sebagai sarjana seni dari Wesleyan University di
tahun 1938 dan mendapatkan gelar MA dari University of Missouri. Serta ia
mencapai gelar Doktor di bidang psikologi di Yale pada tahun 1941 dan menjadi
profesor di Wesleyan University. Kemudian ia mengajar dan kuliah. Dimana
dengan rekan-rekan selama dua puluh tahun ia belajar tentang motivasi dan
kebutuhan berprestasi.
Pada tahun berikutnya beliau menerima gelar Ph.D dari Universitas Yale
dan mengajar di Connecticut College dan Wesleyan University sebelum
bergabung dengan fakultas di Universitas Harvard pada tahun 1956, dan ia sudah
bekerja selama 30 tahun dan menjabat sebagai ketua Departemen Hubungan
Sosial. Pada tahun 1961, Guru besar psikologi di Harvard University bernama
David McClelland menulis tentang sebuah artikel berjudul ‘Dorongan Hati
Menuju Modernisasi’ dimana merupakan salah satu inti dari buku yang populer
dengan judul “The Achieving Society”. Tulisan tersebut merupakan salah satu
dari beberapa pemikiran sarjana Amerika dalam menghadapi tantangan terbesar
di awal abad ke 19 yakni ‘Depresi’ ekonomi pada dekade 1920-1930an. Artikel
yang ditulis David C. McClelland tersebut juga bertujuan sebagai panduan
sebuah negara menuju modernisasi.
Dia mulai konsultasi McBer di tahun 1963, membantu industri menilai
dan melatih staf, dan kemudian ia pindah ke Boston University pada tahun 1987
untuk mengajar di Boston University sejak tahun 1987 hingga kematiannya.
David McClelland ini terkenal akan karyanya tentang motivasi berprestasi,
namun kepentingan penelitian diperpanjang dengan kepribadian dan kesadaran.
David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan
pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan

3
dalam metode penilaian karyawan, mendukung penilaian berbasis kompotensi
dan tes, dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisioanalndan
kepribadian berbasis tes. Ide-idenya telah diadopsi secara luas di banyak
organisasi, dan berhubungan erat dengan teori Frederick Herzberg.
David McClelland telah menerbitkan beberapa karyanya selama kariernya
yaitu: Pertama, Motif Prestasi (1953); Kedua, The Achieving Society (1961);
Ketiga, Akar Kesadaran (1964); Keempat, Menuju Sebuah Teori Motivasi
Akuisisi (1965); Kelima, Power Pengalaman Batin (1975). Selain itu yang
membuat David McClelland dapat terkenal adalah karena penjelasannya terhadap
tiga jenis kebutuhan motivasi yang terdapat pada bukunya yang berjudul The
Achieving Society yang diidentifikasikan pada tahun 1961.

B. Teori Motivasi Kebutuhan Mc Clelland


Dalam dua psikiologi ada sebuah teori kebutuhan yang memotivasi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Teori tersebutdikembangkan oleh David
McClelland sehingga sering disebut sebagai teori motivasi McClelland.
McClelland (dalam Satiadarma, 2000) mengajukan teori motivasi yang didasari
oleh pemenuhan kebutuhan (Seed achievement theory) di mana salah satu
komponennya adalah kepribadian individu.
McClelland (dalam Walgito, 2010) mengemukakan bahwa motif sosial
merupakan motif yang kompleks dan merupakan sumber dari banyak perilaku
atau perbuatan manusia. Motif sosial merupakan hal yang penting untuk
mendapatkan gambaran tentang perilaku individu dan kelompok David
McClelland (dalam Robbins, 2001) dalam teorinya McClelland’s Achievment
Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland mengemukakan
bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini
dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi
idividu dan situasi serta peluang yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga
kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan
(power), dan kebutuhan afiliasi.

4
Masing-masing individu memiliki kebutuhan sendiri-sendiri sesuai dengan
karakter serta pola pikir. Dalam implementasinya, seseorang yang cenderung
memiliki salah satu kebutuhan yang tinggi pada ketiga kebutuhan di atas akan
lebih cocok pada satu posisi tertentu dalam sebuah pekerjaan.
Tujuan yang harus dicapai merupakan tujuan dengan derajat kesulitan
menengah (moderate). Lebih lanjut McClelland menyatakan karakteristik
individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi menurut McClelland sebagai
berikut:
1. Keinginan menjadi yang terbaik
2. Menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi
3. Membutuhkan umpan balik setelah melakukan suatu pekerjaan
4. Resiko pemilihan tugas moderat
5. Kreatif-inovatif dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan
Menurut McClelland individu memilih cadangan energi potensial,
pelepasan dan pengembangan cadangan energi potensial bergantung pada
kekuatan atau dorongan motivasi individu, situasi, dan peluang yang tersedia.
Teori McClelland fokus pada tiga kebutuhan yaitu:
a. Kebutuhan Akan Prestasi (need for achievement)
Dalam Schultz dan Schultz (2008) dijelaskan bahwa teori kebutuhan akan
prestasi milik McClelland adalah perluasan dari teori need for achievement milik
Murray yang menggunakan TheamaticApperceptionTest (TAT). Kebutuhan akan
prestasi adalah dorongan untuk mengatasi hambatan, mengungguli, dan
berprestasi, dan bertindak lebih untuk mencapai standar yang tinggi. Pada
hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan akan prestasi berada di antara kebutuhan
akan penghargaan dan kebutuhan akan prestasi berada di antara kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Ada beberapa karakteristik dari individu yang memiliki motivasi
kebutuhan akan prestasi yang dijabarkan oleh McClelland (1987), yakni sebagai
berikut:
1. Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang
2. Bertanggung jawab secara personal atas performa kerja

5
3. Menyukai umpan balik (feedback)
4. Inovatif
5. Ketahanan (persistence)
Ciri lain dari need for achievement tinggi ialah kesediannya untuk
memikul tanggung jawabsebagai konsekuensi usahanya, berani mengambil resiko
yang sudah diperhitungkan, kesediaannya untuk mencari informasi untuk
mengukur kemajuannya, dan ingin kepuasan dari apa yang telah dikerjakannya.
b. Kebutuhan akan Kekuasaan (need for power)
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau
memimpin orang lain. Orang-orang N-POW adalah mereka yang senang jika
mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu, yang dikejarnya adalah kuasa atas
segala sesuatu. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat
berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
Mereka yang memiliki kebutuhan kekuasaan (need for power/n-Pow)
dapat menjadi orang yang memiliki dua tipe, personal dan institusional. Mereka
yang butuh kekuasaan personal menginginkan orang lain secara langsung, dan
kebutuhan ini sering diterima sebagai hal yanng tidak diingini. Seseorang yang
membutuhkan kekuasaan lembaga mau mengorganisir usaha orang lain untuk
tujuan lebih lanjut dari organisasi. Manajer dengan kebutuhan kekuasaan
lembaga yang tinggi cenderung lebih efektif dibandingkan dengan mereka yang
membutuhkan kekuasaan personel tinggi.
c. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation)
Kebutuhan akan afiliasi merefleksikan keinginan untuk berinteraksi secara
sosial dengan orang. Dalam arti lain, kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan untuk
mendapatkan hubungan sosial yang baik dalam lingkunga kerja. Seorang dengan
kebutuhan afiliasi yang tinggi menempatkan kualitas dari hubungan pribadi
sebagai hal yang paling penting. Oleh karena itu, hubungan sosial lebih
didahulukan daripada penyelesaian tugas.
Seseorang dengan kebutuhan kekuasaan yang tinggi, di lain pihak,
memfokuskan diri dengan mempengaruhi orang lain dan memenangkan
argumentasi. Menurut McClelland, kekuasaan memiliki dua orientasi.

6
Kekuasaan dapat menjadi negatif apabila seseorang hanya berfokus pada
dominasi dan kepatuhan. Kekuasaan dapat menjadi positif dikarenakan seseorang
dapat mencerminkan perilaku persuasif dan inspirasional. (Ivancevich,
Konopaske&Matteson, 2007).
Mereka yang memiliki kebutuhan afiliasi (need for affiliation/n-Aff) tinggi
membutuhkan hubungan kemanusiaan dengan orang lain dan membutuhkan rasa
diterima dari orang lain. Mereka cenderung memperkuat norma-norma dalam
kelompok kerja mereka. Orang dengan n.Aff tinggi cenderung bekerja pada
tempat yang memungkinkan interaksi personal. Mereka bekerja dengan baik
pada layanan customer dan situasi interaksi dengan pelanggan.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.

C. Kritik Terhadap Teori Mc Clelland


Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan
David McClelland:
1. Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang
terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terletak pada
tujuan saja
2. Terkadang pendekatan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara
efektif

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
David McClelland adalah seorang ahli teori psikologis Amerika. David
McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian
berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan dalam metode
penilaian karyawan, mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan
alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian
berbasis tes. Teori McClelland yang paling terkenal adalah tentang penjelasan 3
jenis motivasi yang diidentifikasi dalam karyanya buku “The Avhieving Society”:
1. Kebutuhan untuk berprestasi tinggi yaitu orang yang tergolong pada high
achiever harus diberikan pekerjaan yang menantang dengan sasaran akhir
yang masih dapat dicapai. Bagi mereka uang bukanlah suatu motivator yang
penting, yang lebih efektif adalah umpan balik atas apa yang telah mereka
lakukan.
2. Kebutuhan untuk berafiliasi tinggi yaitu karyawan dengan kebutuhan afiliasi
yang tinggi membutuhkan lingkungan kerja yang dipenuhi dengan nuansa
kerjasama yang prima.
3. Kebutuhan akan kekuasaan yaitu manajemen harus menyediakan peluang
untuk mengatur orang lain bagi mereka yang mencari kekuasaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset.


http://aulialupita 168.blogspot.co.id/2011/03/telaah-kritis-teori-motivasi.html
http://izulblogs.blogspot.com/2010/04/teori-tiga-kebutuhan-david-
mcclelland.html

9
MAKALAH
TEORI PRESTASI (ACHIEVEMENT THEORY)
DARI MC CLELLAND

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan

Oleh:
Devilawati
NPM.2014.02.094
Jurusan Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


CIPASUNG TASIKMALAYA
2018

10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa
kami kirimkan shalawat serta salam kepadaa junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-
NYA.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan . makalah ini mencoba membahas tentang Teori Prestasi
(Achievement Theory) dari Mc Clelland. Dalam proses penyusunan makalah ini,
kami mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Achmad Faruk S.sos. M.m.
selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan. Tak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah di penyusunan makalah yang akan datang. Harapan kami
semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.

Cipasung, Januari 2018

Penulis

i
11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi David Mc Clelland.......................................................... 3
B. Teori Motivasi Kebutuhan Mc Clelland ....................................... 4
C. Kritik Terhadap Teori Mc Clelland .............................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9

ii
12

Anda mungkin juga menyukai