Anda di halaman 1dari 11

TEORI MOTIVASI

MENURUT MCCLELLAND
NAMA : KHAIRUNNISA AZZAHRA, 09401911010
BIOGRAFI MCCLELLAND
David C. McClelland (20 Mei 1917
– 27 Maret 1998) adalah seorang
ahli teori psikologis Amerika. Ia
lahir di kota Mt. Vernon negara
Amerika. Dan beliau
mendapatkan penghargaan
sebagai sarjana seni dari
Wesleyan University di tahun
1938dan mendapatkan gelar MA
dari University of Missouri. Serta
ia mencapai gelar doktor di
bidang psikologi di Yale pada
tahun 1941 dan menjadi profesor
di Wesleyan University.
Kemudian ia mengajar dan
kuliah.
APA SAJA TEORI KEBUTUHAN
MENURUT MCCLELLAND?
• David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis
motivasi, yang diidentifikasi dalam buku “The
Achieving Society” sebagai berikut :
• 1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
• 2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
• 3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)
TEORI KEBUTUHAN MENURUT
MCCLELLLAND
Dalam dunia psikologi ada sebuah teori kebutuhan
yang memotivasi seseorang untuk melakukan
sesuatu. Teori tersebut dikembangkan oleh David
McClelland sehingga sering disebut sebagai teori
motivasi McClelland. McClelland (dalam
Satiadarma, 2000) mengajukan teori motivasi yang
didasari oleh pemenuhan kebutuhan (need
achievement theory) di mana salah satu
komponennya adalah kepribadian individu.
Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau
teori motivasi prestasi McClelland mengemukakan
bahwa individu mempunyai cadangan energi
potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan
dikembangkan tergantung pada kekuatan atau
dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang
yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga
kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi
(achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan
kebutuhan afiliasi.
Masing-masing invididu memiliki kebutuhan sendiri-
sendiri sesuai dengan karakter serta pola pikir. Dalam
implementasinya, seseorang yang cenderung
memiliki salah satu kebutuhan yang tinggi pada
ketiga kebutuhan diastas akan lebih cocok pada
satu posisi tertentu dalam sebuah pekerjaan.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki need of
power (nPow) tinggi cenderung lebih cocok
ditempatkan sebagai pemimpin sedangkan
seseorang yang cenderung memiliki need of
affiliation yang tinggi lebih suka dengan suasana
kerja tim yang memiliki banyak interaksi antar
individu.
Menurut McClelland individu memilih cadangan energi
potensial, pelepasan dan pengembangan cadangan
energi potensial bergantung pada kekuatan atau
dorongan motivai individu, situasi, dan peluang yang
tersedia. (Unair, tanpa tahun). Teori McClelland fokus
pada tiga kebutuhan yaitu :
• Kebutuhan Akan Prestasi (need for achievement)
Dalam Schultz dan Schultz (2008) dijelaskan bahwa teori
kebutuhan akan prestasi milik McClelland adalah
perluasan dari teori neef of achievement milik Murray
yang menggunakan Thematic Apperception Test (TAT).
Kebutuhan akan prestasi adalah dorongan untuk
mengatasi hambatan, mengungguli, dan berprestasi, dan
bertindak lebih untuk mencapai standar yang tinggi.
Pada hirarki kebutuhan Maslow, kebutuhan akan prestasi
berada di antara kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan akan prestasi berada di antara kebutuhan
akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
• Kebutuhan akan Kekuasaan (need for power)
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk
mengatur atau memimpin orang lain. Menurut McClelland, ada
2 jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.
Orang-orang N-POW adalah mereka yang senang jika
mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu, yang dikejarnya
adalah kuasa atas segala sesuatu.
Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin
perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa
mengatur orang lain mengarahkan ke mana perusahaan akan
bergerak. Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang
misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang
memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut
untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.
• Kebutuhan akan afilasi (need for affiliation)
Kebutuhan akan afiliasi merefleksikan keinginan untuk
berinteraksi secara sosial dengan orang. Dala arti lain,
kebutuhan afiliasi adalah kebutuah untuk mendapatkan
hubungan sosial yang baik dalam lingkungan kerja. Seorang
dengan kebutuhan afiliasi yang tinggi menempatkan kualitas
dari hubungan pribadi sebagai hal yang paling penting. Oleh
karena itu, hubungan sosial lebih didahulukam daripada
penyelesaian tugas. Seseorang dengan kebutuhan kekuasaan
yang tinggi, di lain pihak, memfokuskan diri dengan
mempengaruhi orang lain dan memenangkan argumentasi.
Menurut, Mcclelland, kekuasaan memiliki dua orientasi.
Keuasaan dapat menjadi negatif apabila seseorang hanya
berfokus pada dominasi dan kepatuhan. Kekuasaan dapat
menjadi positif dikarena seseorang dapat mencerminkan
perilaku persuasif dan inspirasional.( Ivancevich, Konopaske
&Matteson, 2007)

Anda mungkin juga menyukai