Anda di halaman 1dari 2

teori kebutuhan david Mc clelland

Motivasi dalam bahasa latin “movere” memiliki makna dorongan atau menggerakkan. menurut
Mc. Donald dalam Sudarwan Danim (2004), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Motivasi pegawai menurut Robbins (2008:213), proses yang ikut menentukan dan
mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. Dari definisi
motivasi ini maka para manajer/pimpinan mencoba memutuskan bagaimana mencapai kinerja
yang sebaik mungkin dari karyawan-karyawan.

Three Needs Theory atau Teori Tiga Kebutuhan ini dikemukan oleh seorang Psikolog Amerika
Serikat yang bernama David McClelland pada tahun 1960-an. Menurut McClelland, setiap
individu memiliki tiga jenis kebutuhan motivasi ini (Prestasi, Kekuasaan dan Afiliasi) terlepas
dari demografi (usia, ras, jenis kelamin, etnis), budaya atau kekayaan mereka. Jenis motivasi ini
diperoleh dan dibentuk dari waktu ke waktu melalui pengalaman dalam kehidupan nyata
seseorang dan juga pandangan hidupnya.
Teori kebutuhan McClelland adalah salah satu teori motivasi yang menyatakan bahwa perilaku
manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh tiga kebutuhan yaitu Kebutuhan akan pencapaian atau
berprestasi (Achievement), Kebutuhan akan Kekuasaan (Power) dan Kebutuhan akan Afiliasi
(Affiliate). Oleh karena itu, Teori Kebutuhan McClelland sering disebut juga sebagai Teori Tiga
Kebutuhan atau Three Needs Theory. Teori Kebutuhan McClelland ini dianggap sebagai
perpanjangan Hierarki Kebutuhan Maslow.
1. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi
sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses, kebutuhan ini pada
hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Need for achievement adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan
akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat
realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan.
2. Need for power (kebutuhan akan kekuasaan)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan
berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan
memengaruhi orang lain. Need for power adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan
memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter
kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang.
3. Need for affiliation (kebutuhan akan kelompok pertemanan/bersahabat)
Kebutuhan akan afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi
yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan
yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang
mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang
memerlukan interaksi sosial yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai