Pengertian Motivasi
a. Maintenance Factors
b. Motivation Factors
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/11/teori-motivasi-mcclelland-teori-
dua.html
(from http://langgengbasuki.blog.com)
1. Motivasi psiko-emosional
Inilah motivasi terkuat yang terdapat pada diri manusia. Motivasi ini
dibangun oleh kesadaran seorang muslim dalam hubungannya
dengan Allah SWT. Dzat yang menciptakan manusia,
menghidupkan, memberi rizki dan mematikan serta akan meminta
pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya di dunia.
Motivasi ibadah dan pertanggungan inilah yang mampu mendorong
manusia untuk melakukan perbuatan apa saja, meski harus
mengorbankan harta, tenaga dan nyawa sekalipun, selama berjalan
dalam batas yang diperintahkan Allah SWT. Inilah konsep lillahi
Ta’ala (demi Allah semata). Bila ditanamkan, dibina dan dijaga
dengan sebaik-baiknya, motivasi ini akan mampu membentuk
pribadi yang konsisten, teguh dan berani. Pada masa Rasulullah,
motivasi ini mampu menggetarkan musuh pada Perang Badar meski
pasukan musuh berjumlah tiga kali lipat dari pasukan kaum
Muslimin. Pada masa sekarang, kita dapati pada pejabat yang jujur.
Mereka berani menolak uang suap milyaran rupiah meski
sesungguhnya dari segi materi uang sebanyak itu tentu sangat
menggiurkan. Tapi keimanannya kepada Allah mencegahnya untuk
berbuat seperti itu.
1. Nilai Materi.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai ini berupa layanan atau sikap baik manusia kepada sesama
manusia. Misalnya, membantu orang-orang yang kesulitan materi,
menyelamatkan orang yang tenggelam, dan sebagainya. Semua ini
dilakukan semata karena unsur kemanusiaan dan bukan untuk
memperoleh nilai materi.
3. Nilai Akhlaq
Nilai akhlaq akan dicapai manakala dalam setiap perbuatan dihiasi
dengan sifat-sifat (akhlaq) sesuai yang diperintahkan Allah SWT.
Sikap jujur, amanah, peduli, menepati janji, sopan, tawadlu’ dan
sebagainya merupakan sifat baik yang tidak memiliki nilai materi.
Dengan kata lain, adalah tidak tepat jika seseorang menampakkan
jujur dalam berdagang atau amanah dalam melakukan tugas karena
ingin memperoleh keuntungan materi. Meski akhlaq juga
berimplikasi positif terhadap perolehan nilai lainnya.
1. Nilai Spiritual
Karakter Pemimpin
Penutup
Dengan demikian, menjalankan pembangunan tidaklah dapat
dilaksanakan dengan seadanya. Dibutuhkan sumberdaya manusia
yang memiliki kemampuan unggul. Dan hal ini harus dipelajari dan
dikembangkan melalui proses pembelajaran terus menerus dan
tidak terbatas pada lembaga formal. Dengan upaya ini, insya Allah
sedikit demi sedikit masyarakat akan mengalami kemajuan. Oleh
karena itu, inilah saatnya untuk mengatakan “Jika kita berfikir bisa
maka Insya Allah akan bisa”.
http://nitafitria.wordpress.com/2008/12/04/motivasi-berprestasi-ala-prof-dr-david-c-
mcclelland/
Motivasi Berprestrasi
Dalam hidup ini setiap orang pastilah memiliki tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Mereka yang sekolah mmemiliki target agar dapat
nilai baik dan lulus dengan baik pula, mereka yang berusaha juga
memiliki target agar usahanya lancar dan menghasilkan
keuntungan, mereka yang bekerja berharap dapat menempati posisi
strategis dan mendapatkan gaji yang memadai, dan mereka yang
terjun di dunia politik memiliki keinginan menduduki jabatan-
jabatan tertentu yang berimbas naiknya pamor mereka di mata
masyarakat.
Motivasi
Tanggal: 20 January 2009
B. Motivasi Berprestasi
Aspek motivasi dikenal dengan apek aktif atau dinamis dan aspek
pasif atau statis (Hasibuan,2007). Aspek aktif atau dinamis : motivasi
tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkandan mengarahkan
sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang
diinginkan.
Aspek pasif Atau statis : motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga
sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan
potensi sumber daya manusia itu kearah tujuan yang diinginkan.
Menurut Stooner dan Freeman (1999) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi intrinsik dan ekstrinsik seseorang yaitu :
http://www.psb-psma.org/content/blog/motivasi