Dalam rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi
belajar siswa itu, diantaranya :
· Motivasi Intrinsik
yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam
tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk
mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain, misalnya keinginan untuk
mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar
memberikan sumbangan kepada kelompok, dan sebagai berikut.
· Motivasi Ekstrinsik
yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan
demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar di motivasi dengan
adanya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan
5. Ego envolvement
6. Sering memberi ulangan
7. Mengetahui hasil
8. Kerja sama
10. Pujian
Teori-Teori Motivasi
Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu
teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi
dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan
pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja
maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama
memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti,
terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi)
seseorang.
Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003)
mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari
beberapa indikator, diantaranya:
1. Durasi kegiatan
2. Frekuensi kegiatan
7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan
yang dilakukan
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori
tentang motivasi, antara lain :
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman,
bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
· Teori Keadilan
· Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan
seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu
terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan.
(Robbins, 2007).
1. Upah
2. Kondisi kerja
3. Keamanan kerja
4. Status
5. Prosedur perusahaan
6. Mutu penyeliaan
1. Pencapaian prestasi
2. Pengakuan
3. Tanggung Jawab
4. Kemajuan
6. Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak
puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan
prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut
sebagai pemuas atau motivator.
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor
internal adalah :
b. Harga diri
c. Harapan pribadi
d. Kebutuhaan
e. Keinginan
f. Kepuasan kerja
Dengan pujian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya diri, di samping iti
timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi jika disuruh maju ke
depan kelas (Purwanto, 2007).