1. Pengorganisasian dilakukan dengan melalui empat langkah, yaitu pembagian kerja
(the division of work), departementasi (departementalization), distribusi kekuasaan (the distribution of authority), dan koordinasi (the coordination). Jelaskan ! Pembagian kerja (division of work): Merupakan pilar pertama dalam menjalankan pengorganisasian. Pembagian kerja yaitu kegiatan pembagian pekerjaan terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab dari orang-orang yang ada di dalam organisasi dengan cara melakukan aktivitas tertentu. Tugas yang ada dibagi kepada para anggota sebagai penanggung jawab, dimana anggota yang memiliki pekerjaan akan semakin ahli pada bidang pekerjaan itu. Kondisi ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang akan berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja organisasi.
Departementasi (departementalization): Elemen yang kedua dari fungsi
organisasi adalah memutuskan adanya pengelompokan pekerjaan ke dalam unit- unit kerja. Departementasi sering disebut juga dengan istilah pembagian kerja, divisionalization, sampai dengan grouping activities. Departementasi dilakukan untuk menentukan fokus dari masing-masing dan menentukan pembagian kegiatan dari para pemimpin divisi. Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
Distribusi kekuasaan (the distribution of authority): Merupakan kekuatan yang
disahkan atau dilegimitasikan organisasi yang menghubungkan ke setiap posisi dalam organisasi. Proses pembagian kekuasaan atau wewenang yang diberikan kepada pejabat untuk melaksanakan tugas dalam organisasi. Sedangkan ciri yang melekat pada kekuasaan adalah hak untuk memberikan perintah, menampilkan kinerja, membuat keputusan, dan menggunakan sumber daya. Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
Koordinasi (the coordination): Merupakan proses/usaha mensinkronkan dan
menyatukan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif . Pada hakekatnya pengkoordinasian merupakan tugas yang sulit dilakukan karena berbagai perbedaan yang ada di dalam organisasi, seperti perbedaan tujuan, waktu hubungan antar-pribadi, dan sebagainya. Tanpa koordinasi maka orang atau departemen akan kehilangan pandangan tentang peranan mereka dalam perusahaan secara keseluruhan. Koordinasi juga melibatkan komunikasi yang tepat dan pembagian pekerjaan kepada pengawai oleh manajer. 2. Sebutkan Tokoh-tokoh dalam Teori Motivasi dan uraikan mengenai Teori yang disampaikan oleh Tokoh-tokoh tersebut!
Abraham Maslow (Hierarki Kebutuhan) :
Tokoh yang mengembangkan suatu konsep teori motivasi yang dikenal dengan hierarki kebutuhan. Teori ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya. Dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan yang paling tinggi.
1. Kebutuhan Fisiologis: kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman,
pakaian, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar. 2. Kebutuhan Keamanan: merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya. 3. Kebutuhan Sosial: dalam hal ini kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam kehidupan mereka. 4. Kebutuhan Penghargaan: kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis, sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan dihargai orang lain. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi. Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.
MC Clelland (Teori Motivasi Prestasi/Teori Tiga Kebutuhan) :
Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.
1. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas
yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif. 2. Kebutuhan Afiliasi merupakan kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang baik. Kebutuhan ini ditandai oleh motif yang tinggi untuk menjalin persahabatan, hubungan yang kooperatif dan menciptakan hubungan dua arah (mutualism). 3. Kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga mengatur tingkah lakunya. Douglas McGregor ( Teori X dan Y) : Teori motivasi X dan Y ini menggabungkan dari teori eksternal dan internal yang kemudian dikembangkan MC Gregor. McGregor berpendapat bahwa organisasi tradisional dengan cirinya yang sentralistik dalam pengambilan keputusan, hubungan atasan bawahan seperti piramida, dan pengendalian kerja eksternal, adalah pada hakekatnya berdasar pada asumsi-asumsi mengenai sifat manusia dan motivasinya.
1. Teori X menyatakan bahwa "sebagian besar manusia adalah suka diperintah,
tidak suka bertanggung-jawab, dan ingin rasa amannya saja". Orang-orang ini motivasinya uang, gaji, atau honorarium. Untuk itu, perlu adanya sanksi hukuman, kerjanya dipolakan, dikontrol dan diawasi secara langsung. 2. Teori Y menyatakan bahwa "manusia/orang pada dasarnya adalah tidak malas dan dapat dipercaya". Jadi tidak seperti yang diduga oleh Teori X.
Alderfer (Alderfer's ERG Theory):
Tokoh teori ERG Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti kebutuhan, yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence), kebutuhan berhubungan (relatedness), dan kebutuhan untuk berkembang (growth need). Teori ERG berasal dari kepanjangan Existence, Relatedness, dan Growth. Kebutuhan akan keberadaan (existence) adalah kebutuhan untuk tetap bisa hidup. Sedangkan kebutuhan berhubungan adalah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Selanjutnya kebutu-han untuk berkembang (growth) adalah kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan instrinsik dari seseorang untuk berkembang.
Frederick Herzberg (Teori Motivasi Dua Faktor) :
Ia berpendapat bahwa "kepuasan kerja" selalu berhubungan dengan isi jenis pekerjaan (job content), dan ketidak-puasan kerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek di sekitar "job content" itu sendiri. Teori Herzberg menyatakan bahwa agar supaya para pekerja bisa termotivasi maka mereka hendaknya mempunyai suatu pekerjaan dengan isi yang selalu merangsang untuk berprestasi Kepuasan kerja disebut "motivator" faktor yang mempengaruhinya : 1) Prestasi (achievement), 2) Penghargaan (recognition), 3) Kemajuan (advancement), 4) Tanggung-jawab (responsibility), dan 5) Pekerjaan yang cocok bagi dirinya (work itself).
Dan ketidak-puasan kerja disebut "faktor hygiene" faktor yang
mempengaruhinya : 1) Hal-hal yang berhuibungan dengan kebijakan dan administrasi (company policy and administration), 2) Supervisi (supervision), 3) Hubungan antar pribadi (interpersonal relation), 4) Kondisi kerja dan kehidupan individu, 5) Gaji (salary).