Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

oleh

VILDA RIZKY ANANDA

NIM : 1791031012

KELAS: Selasa (15.30-18.00)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI

INSTITUT BISNIS NUSANTARA

JAKARTA

2018
1. Tiga elemen tentang Motivasi
a. Intensitas (intensity)
Fokus kepada seberapa besar atau karena usaha seseorang untuk mencoba mencapai
sesuatu dalam hidupnya
b. Arahan (direction)
Usaha yang udah ada dan sudah dilakukan, diarahkan ke suatu tujuan, misalnya tujuan
organisasi
c. Kegigihan (persistence)
Fokus kepada seberapa lama seseorang dapat mempertahankan upaya atau usahanya

Menurut Mc. Donald tiga elemen tentang motivasi yaitu :


a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di
dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. karena
menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam
diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling” afeksi seseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat
menentukan tingkah-laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang
muncul dari dalam diri manusia, tetapi munculnya karena terangsang/terdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.

2. Elemen Penggerak Motivasi


a. Kinerja (achievement)
Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat
mendorongnya mencapai sasaran
b. Penghargaan (recognition)
Penghargaan, pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai oleh seseorang
merupakan stimulus yang kuat
c. Tantangan (challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi merupakan stimulus kuat bagi manusia untuk
mengatasinya
d. Tanggung jawab (responsibility)
Adanya rasa ikut serta memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa
bertanggung jawab
e. Pengembangan (development)
Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau kesempatan
untuk maju, dapat menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat atau
lebih bergairah
f. Keterlibatan (involvement)
Adanya rasa keterlibatan bukan saja merupakan rasa memiliki dan rasa turut
bertanggung jawab, tetapi juga menimbulkan rasa turut mawas diri untuk bekerja lebih
baik dan menghasilkan produk yang lebih bermutu
g. Kesempatan (opportunity)
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka, dari tingkah bawah
sampai tingkat manajemen puncak merupakan stimulus yang cukup kuat bagi karyawan

3. Empat Elemen Utama Motivasi Karyawan!


a. Kompensasi bentuk uang, salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada
karyawan adalah berupa kompensasi, biasanya terwujud uang.
b. Pengarahan dan pengendalian, yang dimaksud pengarahan disini adalah
menentukan bagi karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan apa
yang tidak harus mereka kerjakan, sedangkan pengendalian menentukan bahwa
karyawan harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan.
c. Penetapan pola kerja yang efektif
d. Kebijakan yaitu sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh
manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para karyawan

4. Teori tentang Motivasi ‘Segitiga piramida’ Maslow

a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu
seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur dan oksigen
(sandang, pangan, papan). Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah potensi paling
dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar
akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau
dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain
sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan.

b. Kebutuhan rasa aman


Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya
mengancam seperti kriminalitas, perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya,
kerusuhan dan bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam
kondisi kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak stres, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena
kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat
dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau
perilaku berbahaya orang lain.

c. Kebutuhan sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-
dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh orang
lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk akan pemenuhan
kebutuhan ini seperti bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan,
kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti
kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.

d. Kebutuhan penghargaan
Setelah kebutuhan sosial dicintai dan dimiliki tercukupi, selanjutnya manusia akan
bebas untuk mengejar kebutuhan egonya atas keinginan untuk berprestasi dan
memiliki prestise. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua
kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan
lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang
lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan,
perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi
adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi,
prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan.

e. Kebutuhan aktualisasi diri


Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri, yaitu
kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain. Pada
tahap ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin segala potensi yang
dimilikinya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan
keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi
potensi.

5. Teori Tiga Kebutuhan David Mc.Clellaand


a. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk melebihi, mencapai
standar-standar, berusaha keras untuk berhasil
b. Kebutuhan kekuatan (need of power): kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya
c. Kebutuhan hubungan (need for affiliation): keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab

6. Teori memusatkan perhatiannya pada faktor-faktor dalam diri orang (individu) yang
menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku , yakni:

1. Teori Penetapan Tujuan


Ialah suatu teori yang mengatakan suatu tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan
balik, akan mengarahkan pada kinerja yang lebih tinggi.

2. Teori Desain Pekerjaan


Ialah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok
karyawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-
penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan.

3. Teori Proses yang mencoba menguraikan, menjelaskan, dan menganalisis “ bagaimana”


perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung dan dihentikan, dengan kata lain, teori
proses berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau bagaimana perilaku itu
digerakkan, yakni

a. Teori Harapan (Expectancy Theory)


Ialah teori yang paling baik dipandang menjelaskan motivasi seseorang dalam
kehidupan organisasinya, walaupun teori motivasi memiliki kelemahan dan
kelebihan. Kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu
bergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu
hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan

b. Teori Keadilan (Equity Theory)


Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai
persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat
terjadi, yaitu :
1) Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar.
2) Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.

c. Teori Penguatan
Teori ini didasarkan atas “hukum pengaruh”. Tingkah laku dengan konsekuensi
positif cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif
cenderung untuk tidak diulang.
Rangsangan yang didapat akan mengakibatkan atau memotivasi timbulnya respon
dari seseorang yang selanjutnya akan menghasilkan suatu konsekuensi yang akan
berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Konsekuensi yang terjadi secara
berkesinambungan akan menjadi suatu rangsangan yang perlu untuk direspon
kembali dan mengasilkan konsekuensi lagi. Demikian seterusnya sehingga motifasi
mereka akan tetap terjaga untuk menghasilkan hal-hal yang positif.

Anda mungkin juga menyukai