C20.432
2.2 {D3-AKT}
TUGAS MANAJEMEN
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi di tandai dengan pandangan dan pendapat baru
dari tokoh tokoh aliran perilaku organisasi,yaitu:
Abraham Maslow
Abraham maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan hirarki kebutuhan
dari kebutuhan yg paling rendah hingga kebutuhan yg paling tinggi. Kebutuhan
pokok manusia di identifikasikan maslow dalam piramida Hierarchy of needs Teory.
Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan kebutuhan tersebut memiliki tingkatan mulai yg paling rendah sampai yg
paling tinggi.
Tingkatan kebutuhan tersebut adalah sbg berikut:
a) Kebutuhan Fisiologis / Dasar
Bersifat fisik seperti udar,makanan,minuman yg di tandai dengan kekurangan
sesuatu dalam tubuh. Kebutuhan ini dinaman basic needs yg jika tidak dipenuhi
dalam keadaan yg mendesak bisa menyebabkan manusia yg bersangkutan
kendali atas perilakunya. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar sudah tercukupi
muncul kebutuhan yg lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Douglas McGregor
Dengan temuannya teori X dan Y terhadap pembawaan sebuah organisasi tersebut
dapat mempengaruhi karyawan dan pegawainya.
Dalam TEORI X, disebuah organisasi yg pemimpinannya menganggap bawahan
mereka kurang termotivasi/ tidak menyukai pekerjaannya. Pemimpin cenderung
memberikan ancaman terhadap para pekerjanya, dikarenakan dalam teori ini juga
menjelaskan bahwa setiap pekerja harus selalu diawasi,diancam,serta diarahkan
agar sesuai yg di inginkan oleh perusahaan.
Pembawaan teori X bisa menjadi kemungkinan pekerjanya:
1. Tidak menyukai perkerjaan mereka
2. Menghindari kewajiban yg harus dilakukan
3. Harus di kontrol dan diberikan ancaman agar dapat optimal
4. Harus di awasi setiap tahapan dalam bekerja
5. Tidak berambisi untuk bekerja
Frenderick Herzberg
Dengan temuannya Teori Higenis (dua faktor) mengidentifikasikan faktor faktor
tertentu di tempat kerja sebagai:
- hygiene factor (faktor kesehatan)
adalah gambaran kebutuhan fisiologi individu yg harap dipenuhi. Seperti
gaji,kehidupan pribadi,jaminan kerja,hubungan antar pribadi,dll.
Rensis Likert
Temuannya adalah “ 4 sistem manajemen”. Menurut likert bentuk organisasi yg
memiliki kerja efektif yg paling berhubungan dalam pola tumpang tindih dengan
kelompok efektif sejenisnya. Ada 4 sistem kepemimpinan, yaitu:
a) Exploitative Authorative
Pemimpin dalam sistem ini membuat semua keputusan dan memerintah
bawahan untuk melaksanakannya. Pemimpin ini hanya memperhatikan
komunikasi yg turun ke bawah,hanya membatasi proses pengambilan keputusa
di tingkat atas saja.
b) Benelovent Autoritative
Pemimpin tipe ini mengambil keputusan yg terkait dengan kebijakan tertentu
tetapi memberikan kewenangan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
yg diinginkan
c) Pemimpin Konsultatif
Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan,memliki komunikasi dua arah,
lebih memberikan reward untuk memotivasi bawahan daripada
mengancam/memberikan hukuman.
d) Partisipative group
Pempimpin tipe ini mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan.
Memberikan motivasi tidak hanya dengan penghargaan namun juga perasaan yg
dibutuhkan. Komunkasi dua arah menjadikan bawahan sbg kelompok kerja/
team work.
Fred Fiedler
Dengan temuannya “pendekatan kotigensi” yg menganggap bahwa kepemimpinan
adalah suatu proses dimana kemampuan seorang pemimpin untuk meberikan
pengaruh dengan situasi tugas kelompok. Jadi pemimpin bukan hanya karna sifat
sifat kepribadiannnya,tetapi berbagai faktor situasi dan interaksi antara pemimpin
dan lingkungannya.
Fiedler menemukan 3 dimensi dari lingkungan yg mempengaruhi gaya pemimpin yg
sangat efektif,yaitu:
1. Kekuasaan atas dasar kedudukan/jabatan (position power)
2. Struktur tugas (task structure)
3. Hubungan antar pemimpin dan anggotanya.